Chapter 13: Karena dirimu, Aku..

Brukk..

" Ugh, kghh tubuhku.. aghh ! "

Aku melihat Arkan terjatuh setelah ia melancarkan serangan nya itu, Aku tau Limit Break sangat beresiko bagi siapapun yang memakai nya. Lalu dengan sigap aku berlari menuju Arkan dan membuat nya untuk tidur di pangkuan ku.

" Arkan ! "

" Li-ta.. kau, tidak apa  ? "

Itu adalah hal yang diucapkan pertama kali oleh nya, walaupun ia tidak tahu bahwa tubuh bagian kanan nya sudah gosong terbakar oleh Skill itu, aku benar-benar tidak percaya bahwa dia masih keras kepala untuk menyelamatkan orang lain tanpa memikirkan terlebih dahulu resiko yang dapat ia alami setelah nya.

" Dari segala kata yang kau ucapkan kau mengucapkan hal itu ? , lihatlah dirimu, aku... "

Ini semua salah ku, seandai nya aku bisa lebih cepat, lebih kuat menahan serangan Fenrir dari nya. Ia tidak perlu mengorbankan dirinya lagi seperti ini. Aku menutupi tubuhnya dengan jacketku, agar ia tidak melihat luka nya yang sangat parah itu dan menghangatkan nya.

" Syu.. Syukurlah kalian, sela.. mat. "

Kata-kata yang sama keluar dari mulut nya, sama seperti 5 bulan yang lalu. aku seperti mengalami De Javu, seakan peristiwa 5 bulan lalu terulang kembali di masa sekarang, itu semua juga dikarenakan oleh ketidakmampuan ku untuk melindungi diri ku sendiri dan membuat Arkan harus melindungi ku walau sebenarnya dia juga tidak terlalu kuat dari ku saat ini. Setelah mengatakan itu ia pingsan tepat di pangkuan ku.

" Arkan ! , ARKAN ! "

Aku memegang leher nya, tubuhnya terasa sangat dingin entah dari hujan atau memang Arkan benar-benar akan mati disini. Aku berusaha menyembuhkan nya dengan Heal, namun hal itu tidak membuahkan hasil.

" Lita ! , bagaimana keadaan Arkan ? "

" Master, dia.. tubuh nya terasa sangat dingin. "

" Coba aku lihat. "

Master pun mendekatkan telinganya ke dada Arkan, dia terkejut dan ia melancarkan sihir penyembuh nya ke Arkan.

" Regeneration "

" Master.. , apakah dia akan baik-baik saja? "

" Dia.. masih bisa diselamatkan, namun jaringan mana yang ada di tubuhnya rusak dan hampir tidak berfungsi lagi. Perbesaran jaringan mana yang secara tiba-tiba membuat mana core nya sedikit retak dan hal itu hampir saja membunuhnya di tempat. "

" Jaringan mana nya.. rusak ? "

Aku tidak percaya dengan apa yang Master bilang, itu berarti Arkan tidak akan bisa menggunakan sihir sama sekali. Bila ini terus terjadi, dia akan benar-benar mati jika aku tidak bisa melindungi nya, dari kejadian ini aku mengerti, bahwa aku masih lemah dan tidak berdaya dengan apa yang telah terjadi saat ini.

" Lita kau bawa dia dengan kudaku.., aku akan mengurus Fenrir setelah ini. "

" Master, terima kasih.. "

Master melihatku dengan cemas, lalu ia mengelus kepala ku.

" Dia akan baik-baik saja aku janji, cepat bawa dia ke desa. Jika aku selesai dengan hal ini aku akan berusaha menyembuhkannya, jadi jangan menangis oke? " Master menghiburku dengan perkataan nya itu.

" Iya, aku akan membawa nya. "

Master mengangguk, lalu aku dan Master membawa tubuh Arkan ke kuda milik Master. setelah itu Master memposisikan Arkan agar tidak terjatuh saat nanti aku menunggangi kuda milik nya.

" Katakan kepada pak tua itu, bahwa Fenrir sedang dalam bahaya dan suruh dia untuk kemari secepatnya. "

" Baik Master. "

Aku menunggangi kuda itu, sambil membawa Arkan aku pergi menuju desa. Aku telah belajar berkuda dari master selama 3 bulan terakhir, awalnya memang susah tapi lama-kelamaan hal ini menjadi mudah.

" Arkan..., aku... "

Hujan deras mengguyur kami berdua, air mataku seakan tidak terlihat karena saking banyak nya rintik hujan yang mengalir dari kepala ku menuju pipiku.

" Maafkan aku,  padahal aku sudah berjanji untuk bisa melindungi mu. "

5 Bulan lalu, dimana semua hal gila ini bermula. Kau sama seperti saat itu, tidak mengenal bahaya apapun kau masih saja tetap menolong banyak orang tanpa pandang bulu.

" 5 bulan lalu, terjadi hal yang sama seperti ini.. kau, lagi-lagi menyelamatkan ku. Dan terjadi hal yang sama pula, aku.. aku tidak bisa menolong mu walaupun aku yang sekarang lebih kuat dari diriku yang dulu, namun itu tidak mengubah fakta bahwa dirimu lah yang selalu membantu ku dan bukannya aku malah balas budi, yang bisa kulakukan hanya menangisi hal tersebut, aku sebagai ketua kelas..., tidak.. sebagai teman gagal melindungi orang-orang yang sangat ku sayangi. " ujar ku dalam hati.

Aku mulai teringat pada kejadian di masa lalu, saat dimana aku dan dia pertama kali bertemu. Yaitu di perpustakaan sekolah.

~~ Beberapa waktu yang lalu..

Sekolah mulai seperti biasa nya, 1 tahun lalu pemerintah membuat seluruh *** menjadi online dan kini sekolah pada akhir nya memutuskan untuk memasukkan seluruh siswa nya kembali  KBM seperti biasa.

" Permisi.., saya mau liat papan pengumuman . "

Aku melihat papan pengumuman yang berisi tentang nama siswa beserta letak kelas yang di tempati para siswa untuk ***. Hari ini aku lumayan gugup karena aku belum pernah bertemu sama sekali dengan teman sekelas ku, kami hanya berhubungan melalui sosial media dan mungkin pada saat waktu pembelajaran daring. Dan kami hanya membahas tentang tugas tidak lebih dari itu.

" Kelas.. ah Ini.. "

Kelas IPA D, itu kelas ku. Aku menemukan ruangan kelas ku dan langsung menuju kesana.

" Anu, permisi.. "

Aku melihat ke seluruh ruangan kelas, nampak beberapa teman sekelas ku yang sedang duduk disana sambil berbincang dengan satu sama lain. Aku tidak pintar dalam bersosialisasi, jadi aku hanya menaruh tas ku di meja yang tersedia dan langsung duduk menunggu.

" Sekolah ini, hah semoga saja berbeda dengan sekolah ku yang dulu. "

Bel sudah berbunyi, dan seluruh siswa masuk kedalam kelas masing-masing. seorang guru masuk kedalam kelas kami dengan membawa lembar presensi dan beliau mulai memperkenalkan dirinya.

" Halo semua nya, nama saya Bu Yenni Permatasari. Mulai saat ini saya akan menjadi wali kelas kalian hingga kalian lulus nanti. "

Semua orang membicarakan Bu Yenni, bagaimana tidak. seorang guru yang memilki tubuh yang cantik dan rupa yang menawan, serta rambut panjang nya yang berwarna coklat yang indah membuat murid-murid terpesona dengannya.

" Oke kali ini saya akan absen kalian satu-satu dan silahkan maju kedepan jika dipanggil. Ananda Arissa Putri Kencana? "

" Hadir bu.. "

" Silahkan maju kedepan.. "

Anak itu maju kedepan dan memperkenalkan dirinya, memiliki rambut ponytail yang berwarna coklat serta pembawaan aura yang ceria, sudah kuduga dia akan jadi bunga kelas tidak lama lagi.

" Halo semuanya nama saya Arissa Putri Kencana, bisa dipanggil Risa. umur ya sudah pada tau ya kita kan sepantaran, hobi ku banyak tapi aku lebih suka memasak. cita-cita ku ingin menjadi chef masak suatu hari nanti.. semoga kita akrab ya semuanya. "

Semua orang bertepuk tangan pada nya, mereka langsung membicarakan Risa tentang bagaimana dia bisa menjadi seorang istri yang baik suatu saat nanti.

" Ya memang sih, anak itu bakal laku dimana pun. para pria pasti bakal nyariin dia sih. "

Lalu tiba-tiba ada seseorang yang masuk kedalam kelas, seperti nya dia terlambat masuk pada hari pertama nya kali ini.

" Ini siapa lagi yang telat pada hari awal masuk ke sekolah, ada ada aja. Kamu kenapa bisa telat? "

" Ma-maaf bu tadi habis nganterin adik ke sekolah, jadi agak telat jadi nya. "

" Haah, yaudah sekalian aja perkenalkan diri mu di depan kelas. "

" Lah, sa-saya bu? sekarang? "

" Kapan-kapan, ya sekarang lah nak .. "

Lalu anak itu masuk kedalam kelas dan langsung berdiri di depan kelas, anak itu memiliki tampang yang lumayan menurutku, namun karena dia terlambat dia terlihat seperti anak yang kurang disiplin dan teledor.

" Halo semua, namaku Arkan Wijaya.. umurku 16 tahun. Hobi ku adalah suka membantu orang lain yang membutuhkan bantuan dan membaca buku, cita-cita ku ingin menjadi dokter di masa depan, semoga kita kedepannya kita bisa akrab ya. "

" Apa-apaan suka membantu orang lain, dia agak aneh orang nya. "

" Iya.. bener.. "

Dia seperti nya telah membunuh reputasi nya sendiri, dan aku hanya sedikit kesal melihat ekspresi nya yang bahagia seperti itu, heran saja sih bukan ke benci.

" Arkan, silahkan duduk di kursi yang tersisa.. "

" Baik bu. "

Saat Arkan ingin berjalan menuju ke tempat duduk nya, ada seorang siswa yang menjegal kaki nya dan membuat ia terjatuh disana.

" Oh maaf, aku nggak sengaja tadi.. "

" Hahaha.. "

Bullying, salah satu hal yang kubenci di sekolah.. ini alasan ku untuk menutup diriku dari orang lain, karena jika orang lain melihat kelemahan ku maka mereka bisa saja memanfaatkannya.Manusia adalah makhluk yang sombong dan ingin mendominasi orang lain agar menunjukan superioritas nya.

" Oh tak apa kok.. "

Orang itu seperti mengejek nya dan langsung kembali fokus ke Bu yenni lagi. Aku melihat Risa nampak nya tidak senang dengan kelakuan nya itu, terlihat dari mukanya yang kesal terhadap orang itu. ' Arkan ' duduk di sebelah ku dekat dengan jendela yang menatap kearah luar kelas. Dia nampak tak acuh dengan perlakuan salah satu teman kelas nya tadi itu.

" Oke selanjut nya, Ananda Lita Rahayu Permata Dewi Harap maju kedepan kelas. "

Sekarang adalah giliran ku untuk maju kedepan kelas, dengan memberanikan diri aku pun maju. Aku harus membuat Pede dan tidak malu menunjukkan sedikit kelemahan lagi, aku tidak mau seperti nya.

" Halo semua nya, nama ku Lita Rahayu Permata Dewi. bisa dipanggil Lita, aku 16 tahun, suka memasak dan berkebun, cita-cita ku adalah untuk membuat cafe sendiri di masa depan. terima kasih semua nya perhatian nya, semoga tahun ini kita bisa akrab semua. "

Semua orang orang terdiam melihat ku, mereka membicarakan tentang sifat ku yang tidak ramah dan dingin kepada mereka. aku tidak peduli, jika itu membuat masa sekolah ku nyaman dan privasi ku terjaga aku tak masalah dengan itu.

" Lita silahkan duduk di tempat mu. "

" Baik bu.. "

Aku duduk kembali ke tempat ku, disana Arkan sedang menatap ku entah apa yang dipikirkannya.

" Hei, namamu Lita ya? salam kenal aku Arkan, semoga kita bisa akrab ya. "

Aku baru pertama kali melihat orang tersenyum setulus itu dalam seumur hidupku, dari keluarga ku, teman ku yang dulu, selalu di iringi dengan kepalsuan belaka.

" Ah.. iya salam kenal juga. "

Lalu kami berhenti berbicara, Arkan tau mungkin berbicara dengan orang seperti ku akan sangat membosankan baginya.

" Oke sekarang kita mulai pembagian keanggotan kelas nya, jadi angkat tangan siapa yang ingin menjadi ketua kelas? "

Tidak ada yang ingin menjadi ketua kelas di kelas ini, aku tentu saja tidak terlibat apapun di dalam kelas ini adn ingin hidup damai menikmati masa-masa ku di SMA. Namun ada seseorang yang mengajukan namanya menjadi ketua kelas.

" Saya bu, Anggun.. "

Anggun, dia adalah salah satu dari kelompok pembully tadi, aku tidak ingin berurusan dengan nya karena mungkin perkara nya akan menjadi sangat merepotkan. Semua orang berbincang tentang dia yang ingin menjadi ketua kelas.

" Ada kandidat lain yang mau mengajukan diri? "

" Tentu saja tidak ada kandidat lain yang mau maju, mereka akan bertarung dengan sekelompok perundung yang nakal jadi tidak mungkin ada yang mau maju. "

Namun seorang siswi mengangkat tangan nya, lalu ia menunjuk ku untuk menjadi ketua kelas. Iya itu Risa anak itu menunjukku dengan senyum nya, entah tulus atau tidak namun seperti nya dia tidak ingin anak itu menjadi ketua kelas IPA D.

" Bu, saya ingin menunjuk Lita sebagai ketua kelas. "

" Mengapa itu Risa? "

" Dia seperti nya lebih kompeten dalam menjalankan tugas nya, dari tampang nya dia orang yang tekun dan serius di bidang nya bu. Iya kan Lita? " ujar nya dengan tersenyum.

" Hah ngapain liat aku, aku tidak mau ini tau nggak ! " ujar ku dalam hati dengan kesal.

" Hmm, oke kalau begitu kita punya 2 kandidat sekarang. Siapa yang mau Lita menjadi ketua kelas? "

Hampir seluruh anak kecuali geng perunudung tersebut yang mengangkat tangan nya dengan memilihku, aku tidak pernah menyangka hari dimana aku menjadi ketua kelas.

" Oke, semua sudah memilih dan hasil nya Lita adalah ketua kelas kelas IPA D, beri tepuk tangan semuanya. "

Semua orang bertepuk tangan menyoraki ku, namun aku tahu mereka memilihku hanya karena mereka tidak ingin Anggun menjadi ketua kelas.

" Nah sekarang, siapa yang mau menjadi wakil nya? angkat tangan. "

Tidak ada yang ingin mengajukan diri menjadi wakil ketua kelas, nampak nya mereka masih risih dengan kelakuan ku yang agak dingin saat perkenalan tadi. Namun sebelum aku pasrah karena hal itu, Arkan mengangkat tangan nya dan mengajukan diri menjadi ketua kelas, aku tidak tahu apa dia pikirkan tapi aku harus waspada dengan nya.

" Oh jadi kamu mau jadi wakil, oke karena tidak ada yang mengajukan diri maka Arkan akan menjadi wakil ketua kelas nya. Nah untuk ketua kelas dan wakil nya harap menuju perpustakaan dan mengambil buku pelajaran yang sudah di siapkan disana. "

" Baik bu.. "

Aku berjalan menuju perpustakaan tanpa mengucapkan sedikit kata pun kepada nya, dan sampai lah kami ke depan perpustakaan.

" Arkan, kau yang akan membawa buku pelajaran MAT sama BIO, nanti aku sisanya. "

" Eh kau bisa sendiri? aku bisa bantu lo.. "

" Aku bisa sendiri, santai aja.. " ujarku dengan dingin.

Aku masuk kedalam perpustakaan dan mengatur pembawaan buku itu kepada Arkan.Entah mengapa anak itu seperti nya memang benar-benar suka membantu, aku tidak peduli sebenarnya jika pekerjaan ini selesai aku akan berhenti berbicara padanya. Namun disaat aku membawa buku itu, aku terjatuh dan membuat buku nya berserakan dimana-mana.

" Hei, kamu nggak papa? "

" Aku, tak apa jangan pedulikan aku. "

" Tapi seperti nya itu berat, sini aku bantu.. heup.. "

Arkan membantu ku membawa buku-buku itu, dia seperti tidak masalah membawa buku itu sendirian. Kami berjalan

" Hei kamu bisa sendirian itu? "

" Nggak apa, ini biasa aja sih. " ujar nya.

Aku tidak ingin berbicara pada nya, namun aku mempunyai utang budi pada Arkan karena telah menolongku tadi.

" Omong-omong mengapa kau ingin menjadi wakil? , kau tau kan sifat ku kayak gimana . "

" Ah itu.., kupikir kau akan susah jika mengatur kelas sendirian.. jadi aku mengajukan diri untuk membantu mu. "

" Hmm.. aneh, jadi curiga aku.. "

" Nggak ada niat jahat kok, bener.. "

" Kalau begitu, anu terima kasih sudah mengcover aku tadi.. " ujar ku dengan malu.

Lalu kata-kata dari Arkan membuatku terkejut karena baru pertama kali ada seseorang yang mengatakan hal ini kepada ku.

" Ah tak apa, bukannya itu gunanya teman ? " ujar Arkan dengan senyum nya itu.

" Teman kah.. ? "

" Lit kau nggak apa.. ? "

" Nggak apa, dasar aneh.. " ujar ku dengan berbisik diakhir.

Karena dia, aku menjadi sadar. Bahwa tidak semua orang itu berfikir seperti itu, ada beberapa orang tulus yang memang ingin membantu dari hati.

Setelah itu, aku selalu melihat dia yang disuruh-suruh oleh kelompok nya Anggun untuk membelikan mereka makanan, muka nya Arkan nampak seperti habis dihajar oleh mereka, namun disaat aku ingin menghentikan mereka, aku takut.. aku tidak punya kekuatan untuk melindungi nya, aku sebagai ketua kelas merasa diriku telah gagal melindungi wakil ku sendiri dari rundungan teman ku sendiri. Anggun dan kelompok nya keluar dari kelas, aku pun mendengar perbincangan mereka.

" Anak itu bodoh atau gimana ya? , dia ingin melindungi ketua kelas sampai segitu nya. "

" Kekeke, kayak nya anak itu demen sama Lita.. emang sih Lita cantik menurutku. "

" Heh, nggak juga sih anak itu paling cuman pingin sesuatu dari Lita, makanya dia sok jagoan kayak gitu.., bucin kali.. haha.. "

Anak itu... dia melindungi secara diam-diam.. sudah aku bilang aku tidak butuh bantuan nya..

Namun pada saat Anggun dan kelompok nya pergi aku langsung menuju kepadanya dan melabrak nya.

" Arkan kau, kau tidak apa?! "

" Oh ketua kelas, aku tak apa tadi hanya ketatap tembok. "

Aku melihat luka Arkan yang ada di muka nya, ada lebam di bagian dahi dan pipi nya.

" Arkan, mengapa kau tidak menolak apa yang mereka suruh kepada mu? mengapa kau tidak melawan mereka?! "

" Jadi, kau mendengar nya? "

" Jawab aku Arkan, mengapa kau sok-sok an jadi pahlawan. Aku tidak meminta bantuan mu sama sekali untuk mengatasi nya. "

" Tapi, mengapa kau nampak takut saat bertemu mereka? "

Perkataan Arkan membuatku sadar, tubuh ku masih bergetar akibat hanya karena berpapasan oleh mereka.

" Aku... "

"  Tak apa aku ingin membantu mereka. "

" Apa kau gila? , mereka jelas-jelas memanfaatkan mu tau nggak ?! " ujar ku dengan kesal.

" Aku hanya ingin membantu nya, apa tidak boleh? "

"Aku tau, mengapa kau ingin melindungi ku segitu nya dari mereka, mengapa kau melakukan itu Arkan? "

" Aku.. tidak ingin seseorang sedih lagi, cita-cita ku adalah ingin membantu banyak orang sebanyak-banyak nya oleh karena itu aku ingin menjadi dokter.. yah nilai ku nggak terlalu bagus tapi akan tetap berusaha menggapai cita-cita ku. Dan bukankah seorang teman akan melindungi teman lainnya? "

Perkataan itu, membuat ku mempunyai prinsip yang sekarang kupegang teguh walaupun kini sudah berada di dunia lain. Arkan, seorang anak aneh yang punya hobi yang naif dan terlambat pada awal masuk sekolah.. kini ia menjadi patokan ku dalam segala aspek di hidupku. Dia adalah seseorang yang tulus,dan karena itu aku ingin menjadi seperti nya.

Aku tau, aku memang lemah, sebagai ketua kelas aku tidak bisa melakukan apapun, Tapi sebenarnya aku ingin menyampaikan ini padamu, namun aku tidak bisa mengungkapkan nya secara langsung. Namun ada satu hal yang pasti akan selalu kuingat tentang mu.

Kau adalah penyelamat ku

Karena dirimu, Aku..

Aku ingin melindungi orang-orang yang kucintai dengan kekuatan ku sendiri, Sama seperti mu.., Arkan.

Tapi bukti nya, saat ini aku masih belum memiliki kekuatan untuk melindungi siapapun...

Terpopuler

Comments

Xavuviour

Xavuviour

Wahh

2023-04-27

1

Ayano

Ayano

Korban bullying ternyata 😭😭😭
Sedih banget

2023-04-25

0

Ayano

Ayano

Pacaran berkedok kuatir 🤣😏😏😏

2023-04-25

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 36 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!