Chapter 18: Tiara

Sementara itu di sisi lain...

***

Malang, Juni 2024

Hari-hari telah berlalu dengan cepat nya, Kini aku telah lulus dari SMP dan siap beranjak ke jenjang selanjutnya. Sekolah mengadakan acara wisuda bagi para alumni tahun ini, orang tua juga diundang oleh panitia untuk menghadiri acara tersebut.

Aku melihat di sekitar ruangan itu, sungguh ramai tidak seperti hari-hari biasa. Auditorium milik sekolah ini lumayan besar, namun ketika aku melihat nya secara langsung ternyata tidak sebesar yang di katakan nya. Aku berjalan menuju kursi yang telah di sediakan oleh panitia, dan menunggu saat aku dipanggil ke depan untuk mendapatkan ijazah ku.

" Tiara.. habis ini kita mau lulus.. "

Ada seorang siswi berambut panjang menyapa ku didekat kursi, mempunyai rambut panjang berwarna coklat, mata yang coklat kehitaman serta memilki tubuh yang luar biasa indah. Dia adalah Sherin sahabat ku di SMP dan kini kita akan mengikuti wisuda bersama menunggu giliran masing-masing.

" Iya.., habis ini kita lulus ya. " jawab ku dengan nada yang lesu.

Aku melihat kearah ruang penonton, disana tidak ada orang tua ku sama sekali. Ibu sedang bersedih akibat kehilangan putra nya dan ayah yang sedang sibuk bekerja untuk kami. Padahal tahun lalu 3 kursi itu selalu penuh dengan mereka, dan akibat insiden tersebut kini mereka tidak ada di samping ku.

Aku sendirian..

Biasa nya kursi itu di isi oleh kakak ku yang selalu hadir di samping orang tua ku dan kini ia tidak ada di tempat nya. Sudah 1 tahun setelah insiden itu terjadi, para peneliti dari berbagai negara tidak bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi waktu itu. Kasus itu di tutup dengan  misterius, dan orang-orang yang hilang akibat insiden tersebut dianggap mati. Demo pun terjadi dimana-mana karena mereka menganggap hal ini sebagai konspirasi dari sebuah organisasi rahasia. Roma, Tokyo, Jakarta, London bergejolak karena mereka tidak terima dengan kejadian tersebut namun pemerintah tidak bisa melakukan apapun dan hanya bisa menenangkan pendemo saja.

" Tiara... kamu nggak apa? "

Sherin memegang pundak ku, namun aku menyingkirkan tangan nya dari pundak ku itu.

" Aku nggak papa rin, cuman mikir aja. "

" Oh kamu lagi karena kakak mu ya.. " ujarnya dengan perihatin.

" ITU  BUKAN URUSAN MU.. ! "

Semua orang melihat kearah ku, teriakan ku barusan terdengar di seluruh bangunan. Aku sadar bahwa aku melakukan hal yang salah karena membentak Sherin dan air mata menetes dari mata ku.

" Ma-maafkan aku Sherin, a.. aku tidak bermaksud untuk.. Kgh.. "

Aku berlari keluar meninggalkan acara itu, meninggalkan Sherin dengan keadaan shock karena omongan ku tadi.

" TIARA ! , Tunggu ! "

Aku mendengar omongan-omongan yang dilontarkan siswa lain padaku saat aku berlari menuju pintu keluar.

" Ada apa sih dia, kok membentak kayak gitu.. "

" Iya aneh, cuman gara-gara kakak nya aja bisa kayak gitu. "

KALIAN TIDAK APA-APA !

MEMANG KALIAN TAU APA YANG AKU RASAKAN !

HIDUP KU HANCUR KARENA PERISTIWA ITU

KAKAK KU, ORANG TUA KU, HIDUP KU..

HANCUR SUDAH..

SUDAH CUKUP..,  AKU SUDAH MUAK DENGAN INI

AKU INGIN MATI SAJA, JIKA KAKAK KU MATI LEBIH BAIK AKU IKUT DENGAN NYA..

Aku berlari menuju atap bangunan auditorium, pada saat itu hujan sedang mengguyur Kota Malang.

Aku berjalan menuju pinggiran atap auditorium itu, tidak ada pengaman disana.

" Hahaha.., hidup ku.. hidupku hancur karena insiden itu.. "

Aku melihat kearah bawah, gedung ini sangat tinggi dan bisa memungkinkan seseorang untuk mengakhiri diri nya sendiri. Aku tidak punya penyesalan lagi, aku akan gila jika terus hidup seperti ini. Aku merentangkan kedua tangan ku lalu bersiap untuk melompat kebawah.

" Kakak.., Tiara akan menyusul kakak.. jadi jangan khawatir kakak tidak akan kesepian karena Tiara pasti akan menyusul kok. " ujar ku dengan mata yang kehilangan cahaya hidup nya.

Lalu langkah kaki terdengar dari belakang, Sherin memegang ku dan menarik ku dari tepi gedung itu.

" SHERIN APA YANG KAU LAKUKAN ! ? "

Sherin memeluk ku dengan erat, dia memarahi ku dengan keras karena sikap ku ini.

" Tiara apa kau gila !, apa yang kamu lakukan disini? "

" Aku sudah memutuskan, aku akan ikut dengan kakakku.."

Aku berusaha melepas pelukan nya dari tubuhku, namun usaha itu sia-sia.

" Maafkan aku.., aku seharusnya tidak mengatakan itu.. "

" Biarkan aku melakukan nya rin, aku sudah males hidup tahu nggak? "

" LALU APAKAH KAKAKMU AKAN MEMBIARKAN MU MELAKUKAN PERBUATAN INI ! "

Kata-kata Sherin menyadarkan ku dari depresi yang aku alami saat ini, Kakak ku tidak mungkin membiarkan adik nya melakukan hal segila itu.

" Aku... aku pernah diselamatkan kakak mu sekali, saat hujan deras aku tidak sengaja terbawa arus sungai itu dan ibuku meminta tolong pada semua orang, namun tidak ada yang memberikan bantuan sama sekali. "

Aku ingat kejadian itu, hari dimana kakak ku menyelamatkan ku dari sungai yang sedang meluap itu. Dia membahayakan dirinya demi ku, dan saat sadar di rumah sakit aku melihat seorang anak seusia dengan ku saat itu berada di belakang ibu nya berterima kasih kepada kakak ku.

" Tunggu, itu kau? "

" Iya, anak kecil itu aku.. , aku selalu menyembunyikan tentang hal ini . Aku mengaggumi kakak mu yang kuat dan baik itu. Jika bukan karena nya aku pasti sudah mati pada saat itu dan tidak bisa bertemu dengan mu disini. "

" Jadi kau berteman dengan ku hanya karena itu?! "

" BUKAN.. , aku.. haah..  sejujur nya iya benar,  tapi setelah melihat mu seperti ini aku. "

Kami terdiam sejenak, suara hujan pun memenuhi kesunyian itu.

" Aku harus bilang apa kepada nya, jika aku tidak bisa menyelamatkan sahabat ku sendiri dam adik dari sang penyelamat ku sendiri. "

Penyelamat? Iya itu adalah kakak ku yang kusayangi..

" Kakak mu.., ingat kakak mu... apakah mau adik nya melakukan hal gila ini ! Tiara... sadar Tiara !! "

Aku terkejut dengan perkataan nya, cara nya dia bicara menandakan ketulusan dan kejujuran di dalam hati nya. Dia menangis sambil memeluk ku dengan erat dan aku tidak bisa melepaskan nya dari badan ku.

" Kumohon.. jangan lakukan ini Tiara.., maafkan aku.. "

Setelah mendengarkan perkataan nya aku sadar, kakak ku pasti tidak ingin aku melakukan hal gila ini. Dia ingin aku terus meneruskan hidup dan selalu ceria setiap saat.  Lalu aku ingat perkataan kakak ku saat itu, saat nilai ku hancur karena aku ketiduran saat belajar malam itu.

" Tiara, kau pintar.. jangan pernah menyerah hanya karena hal-hal buruk terjadi padamu . Kakak bangga punya adik seperti mu.. Jadi kakak percaya,  kamu bisa melalui seluruh rintangan yang ada.., jadi jangan menangis dan terus berjuang. "

Ya.., itu adalah kakak ku yang ku sayangi.. Kak Arkan..

Aku menangis dengan keras nya, Sherin terus memeluk ku dengan erat sambil menenangkan ku.

" Semua akan baik-baik saja Tiara, aku ada disini.. "

" Kakak... Kakak ! " aku menangis, siram air hujan membasahi seluruh tubuh ku seakan tahu apa yang kurasakan.

Dengan ini aku akan berjanji, bahwa aku akan berusaha untuk terus menjalani hidup dan melakukan semua hal sebaik mungkin.

Ini semua.., untuk kakak ku..

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Aku jadi pen nangis 😭😭😭

2023-06-08

0

Ayano

Ayano

sudah lelah dengan kehidupan 😢😢
Ini tanda-tanda orang yang putus asa banget

2023-06-08

0

Ayano

Ayano

Sadis. Aku inget pas wisuda kuliah dikira gak dateng. Meski gak keliatan tapi sebenernya sedih banget sih
Ternyata dateng semuanya ☺☺
Auto seneng

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 36 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!