Chapter 7: Permulaan yang baru

" Mengapa muka mu menjadi seperti itu? "

Aku menatap ke Pak tua itu yang tampak kebingungan dengan apa yang barusan ku ucapkan.

" Kata-kata mu itu, merupakan sebuah kata terlarang untuk diucapkan di dunia ini dan seharusnya sudah dilupakan beberapa ratus tahun yang lalu. Sebuah peradaban kuno bawah tanah yang dulu nya ada dan sekarang punah entah apa akibat nya. "

" Kata-kata terlarang? " Lita nampak kebingungan dengan perkataan pak tua itu.

" Jadi kalau begitu, mengapa aku bisa mengatakan hal itu dan Lita tidak terpengaruh oleh nya? "

" Itu antara karena faktor bahwa kalian adalah seorang Outlander. Seorang Outlander tidak terpengaruh dengan hukum dunia ini. Seperti hal yang tentang penuaan, dan ya kalian tidak bisa menua disini. "

"Keabadian bisa jadi kutukan atau anugerah dari dewa, jadi ini karena ulah dewa? "

Pak tua itu nampak takut ketika ingin menjelaskan kata-kata itu kepada kami, namun ia tetap mengatakan nya.

" 3 Dewi kuno yang namanya telah di hapuskan dari sejarah Avaria, aku tidak tahu dengan detail tetapi jika kau membahas isu ini di sini orang-orang Pallantinus bisa mengejar kalian jika mendengar hal ini.. "

" Pallantinus lagi.. " Lita nampak cemas sambil menggenggam tangan nya.

" Dewa-dewa itu di hilangkan dari sejarah, entah ada yang sengaja menyembunyikan kebenarannya atau memang mereka sudah mati. Kata-kata seharusnya tidak keluar dari seseorang dari luar dunia ini kecuali.."

Pak tua itu menatap ku dengan serius, sambil menunjuk kearahku.

" Kau telah di beritahu langsung oleh -Nya, bukankah begitu Arkan? "

Kata-kata yang di ucapkan oleh pak tua itu sungguh membuat ku terkejut, mungkin sosok perempuan yang menghampiri ku itu adalah salah satu dari ketiga dewi tersebut.

Aku terdiam sejenak, melihat mereka berdua seakan penasaran dengan apa yang ada di dalam pikiran ku saat aku mengatakan kata terlarang itu.

" Kalian ingin tau tentang hal ini? "

" Ohh jadi kau mengaku ya?.. "

" Tiba-tiba kata-kata yang keluar dari mulut mu itu seperti kata yang tua dan tidak ku pahami arti nya dan membuat hampir seluruh orang yang ada disini menjadi tidak sadarkan diri. tentu saja aku ingin tau. "

Lita pun tampak penasaran akan hal yang ingin ku ucapkan, pak tau itu nampak waspada terhadapku.

" Kalian nampak tertarik oke aku akan memberitahukan segala nya, walaupun sudah ku tutup erat-erat informasi ini. "

"Jadi singkat cerita aku bertemu seseorang di dalam mimpi ku, dan ia seperti memberitahukan ku tentang bala yang akan terjadi pada dunia asal ku dan Lita yaitu bumi. "

" Bala? di bumi? maksudmu bumi dalam bahaya?! " Lita nampak panik setelah mendengar kata-kata ku itu, namun Roland nampak bingung dengan apa yang ku maksud.

" Bumi? apakah itu dunia dimana tempat Outlander tinggal?"

" Iya bisa dibilang begitu, sebelum kami kemari.. bumi merupakan tempat tinggal asli kami. "

" Jadi aku ditugaskan oleh seorang perempuan misterius yang datang pada mimpiku, dan ia menyuruhku untuk mencari suatu benda yang tidak bisa ku ucapkan itu. "

" Berarti mungkin dia telah memberikan suatu otoritas untuk mu agar bisa mendengar informasi terlarang yang telah dilupakan ratusan tahun yang lalu. Atau mungkin kau telah mendapatkan salah satu berkah dari nya."

" Aku tidak tau apa bertemu dengan nya merupakan berkah atau tidak setelah aku melihat kata yang di ucapkan oleh nya tidak bisa didengar oleh orang biasa. "

" Oke lalu?, apa lagi yang ia bicarakan? "

" Aku harus menemukan benda terlarang itu agar bisa mencegah bumi dari malapetaka yang akan datang di masa depan. "

" Jadi, jika kita ingin menuju ke bumi maka kita harus mencari benda ini? Bentuk nya seperti apa ?, apakah sebuah pusaka. "

" Iya.., untuk masalah bentuk saat itu masih samar-samar dan yang kulihat adalah seperti kristal unik yang memiliki warna pelangi di seluruh permukaan nya dan bisa mengeluarkan cahaya terang dari dalam. "

" Kristal berwarna pelangi yang bisa mengeluarkan cahaya? aku baru tau ada jenis batu langka seperti itu. yang kutahu batu terlangka di benua ini adalah Mithril dan Adamantite yang biasa nya dipakai untuk membuat baju zirah sihir yang dipakai Palladin yang ada di Pallantinus. "

" Pallantinus kah, kedengaran nya berbahaya jika bertemu dengan mereka. "

" Tentu saja, kau bisa langsung di kalahkan dengan sekali tebas jika kau tidak hati-hati. "

Kami terdiam sebentar sambil memikirkan hal yang kami bicarakan itu, sebenarnya beresiko untuk memberitahu hal ini kepada orang lain tapi aku masih bisa mempercayai pak tua ini. Kristal pelangi ini adalah satu-satu nya jalan agar bisa pulang ke bumi, namun aku masih bingung dari mana aku mulai mencari kristal ini karena dunia ini lumayan luas dan bisa saja ada banyak bahaya yang menunggu didepan, dan jika aku nekat melakukan itu dengan kekuatan ku yang sekarang maka aku bisa mati dengan cepat di dunia yang tak kenal ampun ini.

" Bagaimana menurutmu? "

" Jadi satu-satu nya cara membuat portal ke bumi yaitu dengan cara menemukan kristal aneh ini? Tapi kamu tidak tahu dimana harus mulai mencari kristal ini? " tanya Lita.

" Sayang nya iya, aku tidak tahu.. nah oleh karena itu aku ingin yang kau pikirkan pak tua. "

" Hmm.. Portal menuju bumi, menggunakan benda ini? menarik, hmm aku tidak tahu dengan pasti tapi aku akan berusaha membantu kalian, dan sejujurnya aku lumayan tertarik dengan apa yang kau ucapkan barusan. " ujar pak tua itu dengan tersenyum.

" Jadi bapak mau membantu kami? " ujar Lita.

" Akan ku usahakan, tapi dengan dua syarat. "

" Apa itu? "

" Kamu Arkan harus terus menginformasikan semua nya jika dewi itu muncul kembali dengan informasi baru, tenang rahasia mu aman dengan ku, dan juga Kamu harus berlatih pedang dan sihir besok, karena menurutku kamu punya potensi yang besar dalam hal itu dan akan ada banyak mara bahaya yang akan datang bagi seorang Outlander seperti kalian jadi kalian perlu cara membela diri kalian sendiri jadi aku akan membantu kalian. Gimana tawaran nya? "

" Bagaimana dengan Lita? "

" Ia sudah berjanji padaku hari ini, besok dia juga akan ikut latihan sama seperti mu jika kamu ikut. "

" Tunggu aku belum pernah mendengar apapun dari mu tentang ini. Sejak kapan? "

" Kapan-kapan aku jelaskan oke, ce-cerita nya panjang. " ujarnya dengan malu.

" Lita kalau malu unyu juga ya, di sekolah dingin tapi aku bisa melihat nya seperti ini? memang terbaik ketua kelas ku ini.. " ujar ku dalam hati sambil menahan muka senang ku ini.

" Jadi bagaimana? Deal? " pak tua itu ingin berjabat tangan denganku.

Aku tersenyum pada pak tua itu, dengan cepat aku menerima jabatan tangan pak tua itu.

" Deal.. "

Dan mulai saat itu, perjuangan kami untuk bertahan hidup di dunia ini dimulai.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***