Chapter 10: Monster Wave

" Hah.. hah.. hah.. "

Aku berlari menuju desa yang terbakar itu, aku melihat para penjaga lainnya yang berusaha mengevakuasi warga desa yang lainnya, namun aku tidak bisa melihat Roland sama sekali disana.

" Hei, apakah kalian melihat Roland ?! "

" Tuan Roland berlari menuju balai desa untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bangunan berapi disana. "

" Terima kasih.. "

" Hei mau kemana kamu?!, disana berbahaya sekali !.. "

" Aku tau itu, tapi aku tidak bisa meninggalkan dia sendiri, kalian tetap fokus mengevakuasi para warga aku akan membantu Roland disana. "

Penjaga itu mengangguk dan langsung memerintahkan penjaga lainnya untuk secepat nya mengevakuasi seluruh orang yang ada di desa. Sementara itu aku terus berlari menuju panas nya api yang membara di desa itu, dan disana aku melihat beberapa mayat manusia yang mati akibat luka bakar tingkat tinggi di tubuhnya.

" Kghh, me-mereka mati.. aku terlambat, sudah Arkan fokus pada tujuan mu. "

Aku mencari di setiap sisi desa itu, dan pada akhirnya aku menemukan 5 bangkai serigala yang sudah terbakar akibat api ledakan itu. Dengan menelusuri jejak darah nya aku menemukan Roland yang sedang bertarung dengan sendiri nya melawan 10 ekor serigala itu.

" Cih, kalian tambah banyak kah.. jumlah kalian memang tidak masuk akal kalau berkelompok. "

" Oy? kau baik-baik saja? "

" Menurutmu? kemana saja kau? ku kira aku bakal mati disini sendirian tau nggak? "

" Maaf-maaf, sudah basa basi nya. seperti nya mereka tidak sabar untuk menyerang kita. "

Para serigala itu menyerang dengan cepat nya, mereka berusaha mencakar ku dengan cepat namun aku berhasil menghindari seluruh serangan itu, lalu aku memberikan serangan balik kepada mereka. Aku memutarkan badan ku seperti gerakan pivot dan menyerang mereka dengan gerakan memutar sangat kencang hingga membuat mereka terhempas dari segala arah.

" Rasakan ini, Whirlwind Slash ! "

Jratt !

Serangan itu mampu membunuh 2 ekor serigala itu sekaligus, masih ada sisa 3 lagi yang harus ku urus. Aku melihat Roland dengan mudah nya menebas 3 serigala itu dan tersisa 2 serigala lagi baginya, lalu kita berkumpul membelakangi satu sama lain.

" Heh boleh juga cara bertarung mu, kamu sudah siap mati Arkan? "

" Hah kata siapa kita akan mati, kalau ada yang mati dia pecundang yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri. "

" Heh nyali juga ngomong kayak gitu di keadaan genting kayak sekarang, oke aku terima tantangan mu,  kau siap? "

" Tentu saja, mari kita kalahkan anjing besar ini, kali ini akan berbeda dari sebelum nya. Ayo serang ! "

Dia mengangguk, lalu kami menyerang para kawanan serigala itu dengan cepat dan terkoordinasi dengan baik, Sword Art yang kami gunakan saling tersinkronisasi dengan baik sampai-sampai serigala itu nampak ketakutan melihat cara kami bertarung.

" Hyaat ! "

Jrat jleb jrat !

" Rasakan ini, Avalanche ! "

Jratt !

" Hyaah ! "

Jrott Sing Jratt !

" Hah.. hah.. hah, boleh juga gerakan mu. Tidak kusangka kau adalah bocah ingusan yang ku selamatkan 5 bulan lalu sekarang bertarung bersama ku disini. " Roland dan saling membelakangi satu sama lain, aku melihat sekitar kami, ternyata masih ada banyak serigala yang berdatangan kearah kami, walaupun kami sudah mengalahkan 10 ekor, masih ada 15 ekor lagi yang belum kita kalahkan.

" Kghh.. mereka sangat banyak sekali, oy kamu baik-baik saja disana? "

" Sudah kubilang, aku baik-baik saja.. daripada banyak omong sudah mari kita selesaikan ini. "

Namun sebelum kami menyerang terdengar suara langkah kaki raksasa di sekitar tempat itu, aku dan Roland mewaspadai sekitar, dan muncul seekor serigala raksasa yang ukuran yang setinggi rumah lantai satu dengan mata nya yang merah menyala dan urat yang menghitam ia menatap kami dari kejauhan.

" Arkan liat itu, itu pasti pemimpin dari kelompok ini.. tapi jangan-jangan dia.. "  Roland terkejut karena dari kelihatan nya serigala itu sudah mati dan dihidupkan sendiri.

" Sihir itu, sihir yang sama pada saat di hutan sore ini, kgh seperti nya ulah orang itu. "

" Kita harus kabur, tidak mungkin kita melawan yang besar itu, aku akan mengalihkan perhatian nya dari mu, kau langsung kabur dan panggil bantuan kemari. " ujar Roland dengan panik.

" Kau gila ya !, tidak mungkin aku meninggalkan mu sendiri di sini. "

Auuuuu !

Para serigala itu mulai menyerang kembali, namun serigala besar itu hanya diam dari kejauhan. Kami pun harus berusaha bertahan dari serangan mereka.

" Kghh sialan, Arieal Wave ! " Roland mengeluarkan sihir angin dari tangan nya menghempaskan beberapa kawanan serigala itu.

" Hyaaaahh ! "

Jrat Jrot Jrat Sing !

Aku menyerang ke depan dengan cepat menebas 5 serigala yang telah di hempaskan Roland itu. Saat aku menoleh ke belakang Roland juga memakai Sword Art nya dengan cepat menghabisi serigala-serigala itu dengan sekali tebas.

" Horizontal !, hyaaah "

Sraaat !

Para serigala itu terbelah menjadi dua, kini hanya tersisa serigala besar itu yang sekarang menghilang dari pandangan kami.

" Tunggu dimana serigala besar itu? "

Kami melihat di segala sisi, namun serigala itu tidak terlihat sama sekali. Namun tiba-tiba Roland mendorongku menjauh dari nya.

" Arkan !, Minggir ! "

" Apa- "

Jdummm !

Dentuman besar terdengar di bagian belakang ku, aku tersungkur ketanah akibat dentuman yang dashyat itu.

" Uhuk, apa yang Roland ! Haa .. "

Ternyata serigala itu berada tepat di depan ku, dia membelakangi ku dan pandangan nya menuju kearah Roland yang sedang terkapar tidak berdaya. Aku berusaha menggapai Roland tapi kekuatan ku, aku tidak bisa melakukan apa-apa.

"  Roland ! "

Roland terkapar tidak sadar kan diri, kepala bagian belakang nya berdarah karena mengenai tembok rumah yang berada tepat di belakang nya. Aku tidak bisa melakukan apa pun, aku hanya bisa melihat Roland yang sebentar lagi akan di makan oleh  serigala itu. Aku berusaha berdiri dengan menggunakan pedang ku sebagai tumpuan, pada saat aku sudah bersiap maju kearah serigala itu tiba-tiba hembusan angin kencang menerpa serigala itu sehingga dia terlempar jauh dari Roland.

" Hah?! "

" Aerial Wave ! "

Aku terkejut karena aku melihat Lita menyerang serigala itu, dengan sigap setelah Lita merapalkan mantra sihir ke serigala itu, ia mendekati ku dan memberiku ramuan penyembuh.

" Cepat minum ini ! "

" Lit, kenapa kau?, kan sudah kubilang jangan mendekat kesini. "

" Terus aku akan membiarkan kalian berdua mati gitu? , kalian berdua memang selalu seperti ini.. kalau nggak ada aku sedetik aja pasti sudah kacau keadaan nya. "

" Lit aku tau kamu khawatir tapi- "

Tapi serigala itu bangkit dari jatuh nya, Lita merapalkan mantra angin sekali lagi yang membuat nya kesulitan bergerak menuju kami. Ia menahan nya dengan sekuat tenaga agar membuat jalan bagi ku dan Roland untuk kabur.

" Cepat minum ramuan nya dan pergi dengan Roland. "

Aku meminum ramuan yang Lita berikan itu, iya ini benar-benar sebuah ramuan penyembuh. tubuhku yang sakit sekarang tidak terasa sakit lagi dan malah aku lebih sehat dari sebelum nya, walaupun stamina ku tidak berubah tapi aku merasakan sedikit perubahan di tubuhku yang tadi nya terluka menjadi sehat kembali.

" Hah ?! apa kau gila Lit, dia sangat kuat bagi Roland apa lagi bagimu. sebaiknya kau pergi membawa nya, aku akan hadang sebisa mungkin. "

" Terus aku akan meninggalkan mu lagi, sama seperti waktu itu. "

" Ah.. "

" Aku tidak mau bergantung pada orang lain lagi, aku ingin berubah, menjadi lebih kuat. agar kamu tidak usah kerepotan lagi menjaga ku Arkan, karena sekarang aku mempunyai kekuatan untuk bisa membantu banyak orang, jadi kumohon percayakan lah pertarungan ini pada ku sekali saja, kumohon Arkan... "

Lita memohon kepadaku agar mempercayakan hal ini pada nya, namun jika aku meninggalkan dia sendiri disini aku tidak bisa dipanggil sebagai seorang pria yang bisa melindungi seorang wanita. Jadi sebagai seorang pria setidak nya aku harus membantunya dalam pertarungan ini.

" Tidak bisa, aku tidak bisa meninggalkan mu sendiri. "

" Arkan sudah kubilang bukan- "

" Tapi, setidak nya aku akan mengalahkan serigala ini.. sebagai seorang pria, aku tidak bisa melihat teman ku bertarung sendiri ! "

" Arkan.. "

" Lita, mari kita selesaikan ini.. sebagai seorang partner.. iya kan bu ketua? " aku memandang Lita dengan semangat yang membara di dalam diriku.

" Hmm.. kau ini tidak pernah berubah ya,  oke kalau begitu, kumohon pertolongan mu wakil ketua. " Lita memandangku kembali.

Aku mengangguk kepadanya, lalu Lita tersenyum padaku.

Serigala itu nampak mengamuk dan ingin menyerang kami dengan sekuat tenaga nya, Ia berusaha untuk keluar dari hembusan angin itu. Kita harus mencari tau cara mengalahkannya dengan cepat.

" Jadi bagaimana rencana nya? "

" Aku tidak bisa menahan dia lebih lama lagi, serang bagian leher nya itu kelemahan serigala itu. Tapi dilihat dari kulit nya kita harus menyerang nya dengan sekali tebas. "

Aku memikirkan cara untuk menyerang serigala itu, dan aku terpikirkan suatu ide yang tiba-tiba muncul dari ku.

" Lit, aku punya cara untuk menyerang serigala itu. "

" Gimana cara nya? "

" Nanti kukasih aba-aba, jika aku bilang sekarang nanti keluarkan sihir angin mu dibawah kaki ku. "

" Apa kau gila?! kau bisa terhempas ke angkasa tau nggak ?! "

" Percaya lah pada ku, aku akan baik-baik saja. Tenang saja jika nanti aku patah tulang kau bisa mengomeli ku kapan saja. "

" Haah, kau tidak berubah ya Arkan, tapi oke.. mari kita lakukan ini ! "

Lita menghilangkan sihir angin itu, dan serigala besar itu mulai mengincar kearah Lita, namun aku berhasil menangkis serangan nya dengan pedang ku ini.

" Oy anjing besar, kau mau kemana hah?! lawan mu ada disini hyaat ! "

Aku mundur selangkah lalu menggunakan pedangku, aku lancarkan serangan memutar yang tepat mengenai mata serigala itu.

Sratt !!

" Ini karena telah menganggu kami ! "

Lalu menyerang kaki serigala itu sehingga membuat nya terjatuh tak berdaya.

Jrat , jrat, srat !!

" Ini karena kau telah melukai ku dan orang-orang di sekitar desa ini ! "

Auuuu !!

Brukk.. !

Serigala itu sekarang buta akibat serangan ku itu, dan juga kakinya terluka dan tidak bias bergerak lagi. ia kesakitan seperti meraung meminta tolong.

" Lita ! sekarang ! "

Lita merapalkan mantra sihir itu kepada ku, di teknik sihir jika semakin lama kau merapal mantra itu dengan pujian dari dewi atau dewa maka kekuatan sihir itu akan menguat 2 kali lipat.

" Oh dewi, berikanlah aku kekuatan untuk mengalahkan segala kekuatan. Tunjukan bahwa engkau masih peduli dengan manusia yang hina ini, dengan kekuatan mu aku akan terbangkan musuh-musuh mu agar tidak bisa mengotori tanah mu yang suci ini, dengan ini aku merapalkan mantra ini. Berkahilah kami Aerial Jump ! "

Aku terpental ke langit dengan cukup tinggi, aku masih bisa melihat serigala itu disana.

" Ini untuk 5 bulan yang lalu dasar anjing besar ! , rasakan ini Whirlpool slash ! hyaaaat ! "

Jratt !

Aku terjatuh dengan sangat kencang, namun aku berhasil mengenai leher serigala itu. dengan sigap aku menebas leher nya dari atas, membuat kepala nya terpenggal karena kekuatan nya. dan tubuh serigala itu terjatuh dan tidak bergerak lagi menandakan bahwa serigala besar itu sudah mati karena serangan ku tadi. Dan aku mendarat dengan selamat akibat gesekan tebasan serigala itu yang menahan ku langsung jatuh ke tanah.

" Haah, haah , haah.. "

" Arkan !, kau tidak apa? "

" Hahaha, akhirnya.. akhirnya kita bisa mengalahkan nya.. "

Kita melihat ke sekeliling desa, desa yang tadi nya terlihat hidup dan berwarna kini menjadi desa yang mati yang di penuhi abu bekas kebakaran hebat yang barusan terjadi. Hujan pun turun dengan deras nya, menguyur seluruh desa seperti berusaha memadamkan api yang hebat itu, menyisakan sisa-sisa rumah yang roboh dan rusak serta api yang tadi nya besar lama-kelamaan menjadi kecil Setelah itu para penjaga mulai datang kearah kami dan menanyakan keadaan kami.

" Oy kalian tak apa? ! "

" Ada satu orang terluka mohon obati dia ! " ujar Lita dengan kencang.

" Siap nona ! "

Tiba-tiba suara langkah kaki kuda terdengar di belakang kami, lalu suara itu berhenti dan muncul Charlotte yang dengan cepat lari menuju arah kami.

" Lita !, kau tidak apa !? "

" Master !, kukira kau sudah berada di Ibukota? "

" Aku mendengar suara ledakan yang berasal dari arah desa, jadi aku memutuskan untuk kembali dan mengecek keadaan nya, dan dugaan ku benar. Apa ada yang terluka disini, jika ada yang terluka yang tidak terluka mohon bantu mereka segera ! " ujar Charlotte dengan lantang.

Banyak mayat yang bergeletakan di mana-mana, tidak mengenal umur dan gender aku melihat hal itu seakan hal yang sangat mengerikan dan jijik. Namun hal ini juga dikarenakan salah ku dan Roland, jika kami memperingatkan semua dan menyuruh festival itu dibatalkan saat itu juga, semua ini tidak akan terjadi.

" Ini semua salahku...., seharusnya aku, aku, .. seandainya aku bisa lebih cepat, lebih kuat.. hal ini.. hal ini tidak akan terjadi..!  "

" Arkan, kau sudah berusaha sebisa mu.. " ujar Charlotte menghiburku.

" Arkan.. " Lita hanya termenung mendengar perkataan ku.

Lalu tiba-tiba ada sesosok bayangan hitam yang berada di balik pohon di dekat rumah yang terbakar itu, ia nampak terkejut setelah aku menyadari keberadaan nya.

" Oy kau !, tunggu !, kembali kesini ! "

" Arkan !, kamu mau pergi kemana ?! "

" Aku melihat nya, aku melihat orang yang bertanggung jawab atas semua kekacauan ini. aku tidak akan membiarkan nya pergi begitu saja. "

" Tapi luka mu, saat ini keadaan mu sangat kritis, kau harus di rawat segera. " ujar Charlotte.

" Maaf tapi, aku tidak akan membiarkan seseorang yang baru saja membantai seisi desa ini pergi begitu saja ! " ujarku dengan serius.

" Arkan !, Tunggu Arkan ! "

Aku berlari menuju hutan, aku tidak peduli dengan tubuhku sendiri, karena ulah ku semua nya, semua nya jadi seperti ini. desa yang tadi nya penuh canda tawa kini terdengar tangisan dan hanya abu semata. Aku berlari sekencang mungkin menerpa deras nya hujan masuk kedalam hutan yang dalam.

Dia berlari kearah timur, dan aku terus mengejarnya tanpa lelah, demi membalaskan dendam para korban yang meninggal akibat ulah sosok misterius itu.

" Karena kau, mereka semua,.. kghh aku tidak akan memaafkan mu ! "

Namun ternyata aku salah, bukannya aku yang telah menangkap nya. justru aku lah yang telah masuk kedalam jebakan orang itu.

Terpopuler

Comments

Septichan16_Canon

Septichan16_Canon

lanjut bacanya

2023-06-04

0

ℑ𝔫𝔡𝔦𝔤𝔬 𝔖𝔱𝔞𝔯𝔰𝔢𝔢𝔡

ℑ𝔫𝔡𝔦𝔤𝔬 𝔖𝔱𝔞𝔯𝔰𝔢𝔢𝔡

pada punya keunikan sendiri ya dalam cara menulis. hehe. jrat jret jrot. 😆

2023-04-25

0

ℑ𝔫𝔡𝔦𝔤𝔬 𝔖𝔱𝔞𝔯𝔰𝔢𝔢𝔡

ℑ𝔫𝔡𝔦𝔤𝔬 𝔖𝔱𝔞𝔯𝔰𝔢𝔢𝔡

onomatope apa ini? 😆🤣

2023-04-25

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 36 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!