“Apakah kau butuh bantuan Nona? Tapi bantuanku ini ada bayarannya,” Tanya Zang Wei tersenyum hangat sembari melirik ke arah ke Liontin milik Lin Jia tanpa berniat menyembunyikan keinginannya.
Mendengar itu, Lin Jia seketika terdiam sesaat, ia kini melirik ke arah Zang Wei sembari bergumam dalam hati.
“Siapa pemuda ini? Apakah dia benar-benar bisa melawan bawahan Tuan muda Dong Wexin?”
Kini pikiran Lin Jia seketika campur aduk, ia tentu senang ada sosok yang datang membantunya. Tapi ia berpikir itu percuma saja. Ia merasakan Zang Wei hanya ada di Prajurit Tingkat 2 Ahir dan musuhnya berada di ranah Prajurit Tingkat 3 Awal dalam jumlah 4 orang.
“Kenapa kau malah merenung Nona, apakah kau ingin aku bantu atau tidak, jika kau tidak ingin bantuan, maka aku akan langsung pergi,” ucap Zang Wei terdengar sedikit acuh.
Alhasil, Lin Jia pun terkejut.
“I..Iya, jika kau bisa membunuh mereka dan menyisakan Dong Wexin dalam keadaan sekarat, maka aku akan memberikan membayarmu dengan bayaran yang mahal.” Ucap Lin Jia dengan cepat.
Mendengar itu, Zang Wei pun tersenyum tipis sembari membalik badan, dan mengarahkan pandangannya ke arah Dong Wexin.
“Aku tidak butuh bayaran mahal, aku hanya butuh Liontin yang menggantung di pinggangmu. Jika kau setuju, maka aku akan langsung bergerak.” Ucap Zang Wei yang sudah bersiap bergerak.
Sementara Dong Wexin dan bawahannya, kini terlihat sangat marah, sudah di abaikan, mereka malah di pandang rendah oleh pemuda asing.
“Sialan, kenapa kalian berempat diam saja, cepat bawa pemuda sampah itu kesini, akan ku potong tubuhnya menjadi beberapa bagian,” teriak Dong Wexin memberikan perintah ke bawahannya.
Ke 4 murid dalam tersebut pun langsung melesat ke arah Zang Wei.
...
Di satu sisi, Lin Jia yang mendengar keinginan Zang Wei, tentu terdiam sesaat. Ia sedikit bingung mengapa Zang Wei hanya menginginkan Liontin yang ia beli seharga 1 koin perak ini.
Tapi dengan cepat Lin Jia mengangguk. “Akan ku berikan liontin ini, dan awas di depanmu, mereka telah menyerang.” Ucap Lin Jia.
Zang Wei yang sudah menunggu kata-kata tersebut keluar dari mulut Lin Jia pun langsung mengeluarkan batang kayu dari kantong penyimpanannya, lalu mengayunkannya ke arah salah satu murid Sekte Harimau Hitam yang lebih dulu mendekat.
Wung..!!
Murid Sekte Harimau Hitam yang awalnya ingin meninju wajah Zang Wei, seketika terkejut di saat Zang Wei mengeluarkan batang kayu dan di arahkan ke wajahnya dalam sekejap.
Bam..!! Argh..!!
Suara jerit teriakan pun terdengar tepat setelah wajah murid sekte Harimau Hitam terhempas oleh serangan Zang Wei.
Tidak berhenti sampai di sana saja, Zang Wei yang menggunakan Langkah Naga, kini muncul di belakang murid lainnya tanpa di sadari.
Jlep..!! Urgh..!!
Terlihat murid tersebut langsung memegangi leher sampingnya yang mengerucutkan banyak darah setelah di lubangi oleh batu runcing.
Bruk..!!
Tak lama, murid tersebut langsung terjatuh dengan mata melotot dan ludah menjulur keluar.
“Dua,” gumam Zang Wei sembari membungkukkan badannya 70% untuk menghindari bilah pedang yang hendak memotong tubuhnya.
Slash..!!
“I..Ini,” terlihat murid yang ingin memotong tubuh Zang Wei terkejut, padahal ia yakin akan bisa memotong Zang Wei tadi.
Zang Wei yang masih dalam posisi membungkuk, kini melempar batu runcing ke arah kening murid tersebut yang masih dalam ekspresi terkejut.
Jlep..!! Bruk..!!
Dalam sekejap murid tersebut langsung terjatuh.
“Sialan, mati kau,” teriak murid yang tersisa kini mengayunkan Gada'nya ke arah Zang Wei yang baru saja berdiri.
Bam..!!
“I..Ini, tidak mungkin,” teriak murid tersebut di saat melihat betapa mudahnya Zang Wei menahan serangan penuhnya menggunakan tangan kirinya. Terlebih lagi, Gada'nya di baluti banyak Duri.
“Ka..Kau Monster,” teriak murid tersebut langsung ketakutan melihat Zang Wei tersenyum lebar.
Bukannya kesakitan tangan kirinya berdarah, ia malah tersenyum lebar, secara otomatis murid tersebut langsung menyebut Zang Wei monster.
“Heh,, Monster?” Ucap Zang Wei tersenyum lebar. “Baiklah, akan monster ini perlihatkan bagaimana serangan yang sesungguhnya,” sambung Zang Wei langsung mengayunkan tangan kanannya yang telah memegang batang kayu.
Dengan santai Zang Wei mengalirkan energinya dan juga mencengkram erat Gada musuhnya, agar ia tidak bisa menariknya.
Wung..!!
“Ti..Tidak-”
Bom..!!
Seketika kepala murid tersebut langsung meledak oleh batang kayu milik Zang Wei.
Terlihat pecahan kepalanya saat ini berceceran, yang membuat Dong Wexin sangat ketakutan, hingga tanpa sadar mengompol di celana.
Bahkan Lin Jia juga ikut merinding saat melihat pemuda tampan berambut pirang, begitu santainya membunuh manusia, seolah ia sudah terbiasa.
“Ah,, darahnya muncrat ke wajahku, sialan,” ucap Zang Wei langsung mengusap darah yang menempel di wajahnya menggunakan tangan kirinya.
Tapi bukannya hilang, malah wajah Zang Wei semakin di tutupi darah, karena tangan kiri Zang Wei yang terluka akibat duri dari Gada musuhnya.
Hal tersebut menambah Zang Wei semakin menyeramkan saat ini.
Tap tap..!!
Dengan santai Zang Wei melangkah menuju murid yang pertama kali ia pukul, terlihat murid tersebut hanya bisa ketakutan dan berusaha mundur menggunakan bokong, kaki dan tangannya.
“Ja..Jangan bunuh aku, aku hanya di perintah oleh Tuan muda-”
Wuss..!!
Bam..!!
Tapi dengan ekspresi datar Zang Wei mengayunkan batang kayunya ke wajah murid tersebut dan meledakkan kepalanya, hingga darahnya muncrat ke pakaian Zang Wei.
Tap tap..!!
Lalu Zang Wei pun melangkah ke Dong Wexin.
“Ja..Jangan mendekat kau, apa kau tidak tahu aku ini siapa hah,” teriak Dong Wexin.
“Aku adalah Tuan muda Sekte Harimau Hitam dan putra Penetua pertama, jika kau berani menyakitiku, maka seluruh keluargamu akan di bunuh oleh ayahku,” sambung Dong Wexin memberikan ancaman.
Tapi Dong Wexin kali ini mengancam orang yang salah.
Sementara Zang Wei yang mendengar ancaman tersebut, kini terlihat tersenyum lebar.
“Aku bahkan ingin sekali melihat ayahmu datang kesini melihat kematian putranya,” ucap Zang Wei menyeringai jahat.
Wuss..!!
Jlep..!!
Argh..!!
Tanpa basa basi, Zang Wei langsung muncul dan menancapkan batu runcing ke paha Dong Wexin yang membuat Dong Wexin berteriak kesakitan dan terjatuh.
Jlep jlep..!!
Bukan sampai di sana saja, Zang Wei kembali menusuk paha lainnya lalu menusuk kedua lengan Dong Wexin, yang membuat teriakan Dong Wexin semakin menggema.
Setelah sedikit menyiksa Dong Wexin, pandangan Zang Wei pun mengarah ke Lin Jia dengan ekspresi berbeda.
“Sesuai janji, sudah ku lakukan Nona, kini kau bebas ingin membunuhnya atau tidak,” ucap Zang Wei dengan seutas senyum hangat.
Glek..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Sadis benar... sesuai julukanya Naga Iblis
2025-01-05
0
Driyanto Kriswan
wow sadis iblis ya inkarnasi iblis bengis?/Joyful/
2024-02-20
0
Eros Hariyadi
Lanjutkan Thor 😝😂💪👍👍🙏
2023-07-01
0