“Sifatnya memang benar-benar sama, apa dia keturunannya ya?” Gumam Zang Wei dalam hati sembari menutup matanya untuk menyerap energi di sekitarnya.
***
Waktu terus berlalu, tanpa terasa sudah 2 jam lebih terlewati.
Kini Wen Naozi sudah selesai mengupas semua bulu Ayam hutan. Kenapa sangat lama? Itu karena Wen Naozi mencabut bulu Ayam sembari berlatih mengolah pernafasannya.
Kini Wen Naozi telah bisa menarik nafas selama 100 kali dalam satu kali mencabut bulu Ayam, dan waktu yang Wen Naozi dalam mencabut bulu Ayam adalah tidak mencapai 2 detik.
Bersamaan dengan itu, Zang Wei pun membuka matanya.
“Biarkan aku yang membakarnya, kini kau akan ku berikan Teknik Pernafasan Naga. Teknik ini bisa memperkuat saraf serta memperbesar otot-ototmu.” Ucap Zang Wei dengan nada santai dan tidak menjelaskan secara rinci, karena menurutnya, biarkan Wen Naozi mengetahuinya secara langsung nanti.
...
Setelah Zang Wei memberikan Wen Naozi teknik Pernafasan Naga, dan menyuruhnya fokus mempraktekkan teknik tersebut selama 2 jam.
Zang Wei pun mulai membakar Ayam hutan dan memakan hampir semuanya, hanya menyisakan 1 paha Ayam saja.
Tap tap..!!
“Baiklah jika begitu, saatnya pergi ke Gunung Hutan Kematian, akan memakan waktu jika aku mengajak dia ikut,” gumam Zang Wei melirik Wen Naozi yang fokus.
Dret..!!
Wuss wuss..!!
Tanpa basa basi, Zang Wei pun melesat menuju arah dimana Gunung Hutan Kematian berada.
...
Tak butuh 2 jam, terlihat sosok Zang Wei sudah mencapai kaki Gunung.
“Hemm..!! Apakah ini yang dinamakan Gunung Hutan Kematian?” Gumam Zang Wei sedikit bingung.
Ia malah melihat tempat ini seperti sebuah Gunung biasa yang di tumbuhi banyak pohon.
“Orang-orang dunia Fana ini cukup aneh dalam memberikan nama,” gumam Zang Wei menggelengkan kepalanya. Karena bahkan Zang Wei sama sekali tidak dapat merasakan energi kematian yang kuat.
Cuman energi kematian samar-samar saja yang Zang Wei rasakan.
Tapi apa boleh buat, karena ia telah jauh-jauh kesini menggunakan kecepatan penuhnya. Ia pun melanjutkan perjalanan.
Hingga langkah Zang Wei terhenti saat ia mendengar sebuah dentingan pedang di pinggir jurang.
Tap tap..!!
“Hemm..!! Aku tak menyangka, ada juga yang berani datang ke tempat ini,” gumam Zang Wei yang langsung melesat ke asal suara pertarungan.
***
Sementara di pertengahan puncak gunung, ada sebuah pinggiran jurang, di sana terlihat ada 5 sosok pria berjubah hitam mengenakan tudung sedang mengepung sosok wanita berjubah biru.
Sret..!!
Wanita berjubah biru terlihat di pukul mundur oleh dua sosok berjubah hitam.
“Haha,, menyerah saja, kau tidak akan bisa melawan kami, bahkan semua orang-orangmu telah mati,” ejek salah satu sosok berjubah hitam dan langsung membuka tudungnya.
Melihat sosok pemuda di balik tudung tersebut, wajah wanita berjubah biru, seketika sedikit memerah.
“Kau, sudah ku duga ini ulah mu dasar sampah,” dengus Lin Jia.
“Khehe,, memang kenapa? Walau aku tidak bisa menyentuhmu pada waktu itu, pada akhirnya bukankah saat ini bisa,” kekeh Dong Wexin sembari menjilat lidahnya.
“Haha,, jangan lupa sesuai janjimu Tuan muda, berikan bagian kami juga,” ucap salah satu dari keempat sosok berjubah hitam.
“Tenang saja, akan ku berikan bagian kalian setelah aku menikmati tubuhnya sampai puas,” ucap Dong Wexin memasang wajah menjijikkan.
Lin Jia yang melihat itu, hanya bisa mengigit bibirnya hingga mengeluarkan darah.
Ia tak menyangka akan di ikuti oleh Tuan muda Sekte Harimau Hitam, dan Dong Wexin ini adalah putra tertua Penetua Pertama. Tapi kelakuan Dong Wexin ini sangat bejat, ia selalu memanfaatkan posisi ayahnya untuk menindas banyak orang dan juga memaksa para wanita yang ia suka untuk tidur dengannya.
Untuk kekuatan, Dong Wexin ini terbilang sampah, lantaran ia hanya ada di Prajurit Tingkat 1 Ahir di umur menginjak 27 tahun.
Terlihat Dong Wexin kini mendekati Lin Jia ke bibir jurang sembari terus menyeringai lebar.
Lin Jia hanya bisa menggertakkan bibirnya sembari melirik ke arah belakang.
“Ma..Maafkan aku Ayah, pada akhirnya aku tidak bisa menyelamatkanmu, karena akulah yang lebih dahulu meninggalkanmu selamanya,” gumam Lin Jia yang terlihat berniat bunuh diri.
***
Di salah satu puncak pohon, Zang Wei yang melihat itu sudah cukup lama. Kini berniat kembali, lantaran ia tidak ingin terlibat masalah seperti ini, ia juga tidak terlalu peduli.
Karena prioritas utamanya adalah menyelematkan ibunya.
Tepat pada saat Zang Wei hendak kembali, tanpa sengaja pandangan mata Zang Wei mengarah ke sesuatu yang menggantung di pinggang Lin Jia.
“I..Itu,” ucap Zang Wei terkejut luar biasa di sertai tubuh bergetar hebat, dan selama ia hidup, ini kedua kalinya Zang Wei memperlihatkan ekspresi seperti ini.
Tapi tak lama, dengan cepat Zang Wei mengubah ekspresinya menjadi seringai licik.
“Khehe,, aku tak menyangka akan menemukan Liontin Mata Semesta itu di sini, padahal aku menduga jika Liontin itu masih bergabung dengan mataku di tubuhku yang sebelumnya. Tapi ternyata ia juga ikut pindah.” Gumam Zang Wei memperlihatkan wajah sedikit serakah.
Dret..!! Wuss..!!
Tanpa basa basi, Zang Wei melesat dan muncul tepat di samping Lin Jia.
Tap tap..!!
Melihat sosok pemuda tampan barambut pirang muncul, Lin Jia dan para anggota Sekte Harimau Hitam pun terkejut.
“Siapa kau? Berani sekali kau menganggu kesenangan Tuan muda ini,” teriak Dong Wexin menunjuk Zang Wei dengan nada penuh arogan.
Tapi Zang Wei tidak memperdulikannya, ia kini melirik Lin Jia dengan seutas senyum tipis.
“Apakah kau butuh bantuan Nona? Tapi bantuanku ini ada bayarannya,” Tanya Zang Wei tersenyum hangat sembari melirik ke arah ke Liontin milik Lin Jia tanpa berniat menyembunyikan keinginannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Jelas saja Zhang Wei ingin liontin yg ada di Jia Li
2025-01-05
0
Sak. Lim
buat apa jdi mc ga peduli antar sesama manusia yg mmbutuh kan pertolongan.
2023-07-05
0
Eros Hariyadi
Lanjutkan Thor 😝😂💪👍👍🙏
2023-07-01
0