“Hei kau Serigala kecil, akan ku buat kau merasakan Neraka karena salah memilih mangsa.” Ucap Zang Wei menyeringai dingin dan langsung menerjang ke arah Serigala Mata Darah.
Wuss..!!
Zang Wei yang kini melompat ke arah Serigala Mata Darah, langsung mengayunkan tangan kanannya.
Sementara Serigala Mata Darah yang melihat Zang Wei melompat ke arahnya, langsung mengeluarkan senyuman mengejek, apalagi saat ia melihat Zang Wei mengayunkan tangannya. Dengan sombong Serigala Mata Darah berdiri tegak.
“Kena kau,” kekeh Zang Wei menyeringai tipis, tepat saat jarak Zang Wei 1 meter, terlihat di kepalan tangan Zang Wei ada sebuah batu dan melepaskan batu tersebut saat tangan Zang Wei masih terayun.
Wuss..!! Bam..!!
Goarr..!!
Raungan kesakitan pun terdengar menggema saat kanan Serigala Mata Darah terkena batu yang langsung membuat matanya mengeluarkan darah.
“Huff,, otot lengan ini ternyata sangat lemah, aku mengira akan akan langsung menghancurkan kepalanya tadi,” gumam Zang Wei tersenyum masam.
“Jika begini, akan sedikit lama bagiku untuk membunuhnya, terlebih aku merasakan banyak langkah kaki berasal dari arah Barat, itu pasti para Binatang kecil yang di namakan Binatang buas di sini.” Sambung Zang Wei yang terlihat berusaha berpikir saat ini.
“Satu-satunya cara adalah menggunakan Teknik Pernafasan Naga yang berasal dari klan ku di masa lalu,” ucap Zang Wei yang sudah mengecek kekuatan fisik serta tubuh barunya.
Dengan cepat Zang Wei menotok beberapa titik tertentu di perutnya dan langsung mengambil nafas.
Tepat setelah Zang Wei mengambil nafas, perubahan dalam sekejap muncul dari tubuh Zang Wei.
Otot-otot lengan dan kaki Zang Wei seketika mengencang secara perlahan.
Merasakan tubuhnya sedikit lebih kuat, Zang Wei pun kembali melesat ke arah Serigala Mata Darah yang meruang kesakitan.
Dan saat melesat, Zang Wei terus mengolah Teknik Pernafasan Naga, agar semakin kuat, tidak lupa juga Zang Wei mengambil beberapa batu sebesar genggaman tangannya.
Auuuu...!!
Goarr..!!
Serigala Mata Darah yang merasakan Zang Wei mendekatinya, langsung melolong untuk memanggil bawahannya, ia juga menyerang Zang Wri menggunakan raungan.
Tentu Zang Wei yang memiliki banyak pengalaman di masa lalunya, dengan mudah menghindari hembusan angin layaknya pisau, ia juga sudah menutupi kedua telinganya dengan sobekan kain bajunya.
“Kena kau,” ucap Zang Wei menyeringai lebar saat ia muncul tepat di depan Serigala Mata Darah.
Tanpa basa basi Zang Wei langsung melempar 4 batu sekaligus.
Wuss wuss..!!
Melihat manusia itu kembali menyerangnya menggunakan batu, Serigala Mata Darah tentu tidak ingin mengulangi kesalahannya dan langsung mengayunkan kaki kanannya untuk menghancurkan batu tersebut.
Bamm..!!
Tepat saat kaki Serigala Mata Darah terangkat untuk menghancurkan keempat batu yang Zang Wei lempar.
Terlihat Zang Wei sudah berdiri tepat di atas perut dada Serigala tersebut dan langsung mengayunkan tangannya.
Crash..!!
Sret..!!
Layaknya sebuah pedang, tangan Zang Wei yang menembus dada Serigala Mata Darah, tanpa ampun mengayunkan tangannya arah perut Serigala tersebut.
Goarr..!! Bruk..!!
Serigala Mata Darah langsung meruang kesakitan, tak lama setelah itu ia langsung tumbang.
Huh huh huh..!!
“Sial,, aku tak menyangka jika tubuh ini terlalu lemah walau aku menggunakan Pernafasan Naga untuk menguatkan otot-ototnya,” ucap Zang Wei yang melihat pergelangan tangannya bengkok dan telapak tangannya tulang terlihat hancur.
“Pemilik tubuh ini sama sekali tidak pernah melatih tubuhnya sebelumnya, jadi ini membutuhkan waktu lama jika aku ingin membunuh semua Binatang kecil itu.” Gumam Zang Wei melirik ke arah kejauhan, dimana para Binatang Buas berlari ke arah tempatnya.
“Lupakan masalah balas dendam, prioritas utamaku terlebih dahulu adalah menyelamatkan adik dan ibuku, aku merasakan jika nafas Ibu masih terdengar dan detak jantungnya masih berbunyi, walau tidak stabil.” Sambung Zang Wei langsung bergerak ke arah adiknya.
Wuss..!! Tap tap..!!
Setelah menggendong adiknya yang terlelap dan menggendong Ibunya menggunakan punggungnya. Zang Wei tanpa basa basi melesat memasuki hutan Timur.
Dalam ingatan tubuh sebelumnya, Zang Wei mengingat ada sebuah Kota kecil di sana.
“Aku harus sampai ke kota itu dengan cepat dan membawa ibu ke tabib,” gumam Zang Wei dengan pancaran mata penuh tekad.
***
Sementara di arah Timur, beberapa pemuda dan pria paruh baya kini terlihat mendorong gerobak memasuki Hutan timur, tujuan mereka adalah Desa Hujan.
Tap tap..!!
“Paman Lu Bei, apa setelah kita sampai desa, kita akan langsung berangkat lagi setelah menaikkan barang dagangan?” Tanya salah satu pemuda berumur 20 tahun.
“Benar Wu'er, karena hasil panen bulan ini dapat di katakan yang terbaik, jadi selagi segar, kita harus membawanya ke Ibukota.” Jawab Lu Bei dengan seutas senyum.
“Lalu, apakah Wei'er nanti akan ikut paman?” Tanya Jian Wu penasaran.
“Hem hem..!! Apakah Wei'er akan ikut atau tidak kali ini paman? Aku juga penasaran,” sambung Du Yuze yang terlihat sangat ingin Zang Wei ikut.
“Benar,, Wei'er adalah yang termuda dari kita bertiga, tapi dia adalah yang tercerdas, aku yakin jika Wei'er ikut dan dengan kecerdasannya, maka kita pasti bisa menjual hasil panen jauh lebih mahal.” Ucap Du Yuzu.
“Itulah yang aku tanyakan saat ini, karena aku yakin Wei'er pasti bisa bernegosiasi dengan pembeli jika kita membawanya ke Ibukota.” Ucap Jian Wu mengangguk ringan.
Sementara Lu Bei yang di tanya, hanya diam saja. Karena saat ini bayangannya mengarah ke kakak iparnya. Ia yakin jika kakak iparnya pasti tidak akan mengizinkan.
Bukan hanya itu saja, kakak iparnya pasti akan memarahinya juga tanpa henti jika bertanya apakah Zang Wei akan ikut.
Goarr..!!
Tepat setelah sampai pertengahan, kelompok Lu Bei seketika mendengar raungan Binatang Buas.
“I..Ini, bagaimana bisa ada Binatang buas ada di Hutan Timur? Apakah para prajurit kota Han tidak melakukan penyisiran mingguan.” Ucap Jian Wu terkejut saat mendengar suara Binatang Buas.
“Benar, aku rasa mereka hanya makan gaji buta saja,” ucap Du Yuzu dan Du Yuze serempak.
Berbeda dengan ketiga pemuda, Lu Bei yang mendengar raungan Serigala, seketika membayangan Kota Hujan, karena setahunya Serigala selalu bergerombolan.
“Sialan, kalian cepat susul aku, perasaanku mulai tidak enak dengan Desa kita,” ucap Lu Bei langsung melesat dengan kecepatan penuhnya.
Ketiga pemuda yang mendengar ucapan Paman Lu Bei pun langsung melesat juga, karena mereka semua telah menjadi Ahli Bela diri dan berada pada tingkat Perajurit Pemula tahap awal.
Wuss wuss..!!
***
Di tempat Zang Wei, ia yang melesat dan hampir mencapai pertengahan hutan timur, seketika menghentikan langkahnya saat merasakan kedatangan beberapa orang dari arah bersebelahan.
“Sialan, apa mereka pelaku di balik serangan Binatang kecil itu?” Gumam Zang Wei langsung memancarkan niat membunuh.
“Tunggu dulu, aku merasakan jika mereka semua tidak lebih kuat dari Serigala itu, itu artinya mereka pasti penduduk Kota Hujan,” sambung Zang Wei dengan mata bersinar cerah.
“Karena saat ini aku tidak punya uang untuk mengobati ibu, kedatangan mereka ada gunanya juga,” gumam Zang Wei tersenyum licik dan berniat merampok mereka.
Tap tap..!!
“Baiklah, akan ku pancing mereka dengan adik dan ibuku, jika mereka berniat jahat, akan ku bunuh, tapi jika mereka membantu ibu dan adikku, akan ku buat pingsan lalu ku rampok harta mereka.” Ucap Zang Wei yang dengan santai meletakkan ibunya dan adiknya secara perlahan-lahan.
Tak lupa Zang Wei juga meletakkan Ibu dan adiknya seolah mereka pingsan karena terluka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Apa benar mrk org jahat
2025-01-05
0
lance lor
next thor
2023-07-29
1
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-05-29
1