Tekadnya sudah bulat, setelah ia membunuh para Binatang Iblis, dan menemukan sedikit petunjuk siapa yang menggerakkan para Binatang Buas, maka ia akan kembali untuk menemui adik dan ibunya sesaat, baru setelah itu ia akan pergi lagi untuk membunuh para dalang yang terlibat.
***
Setelah kepergian Zang Wei menuju Hutan Barat, Lu Bei dan Jian Wu kini terlihat sedang mencangkul tanah.
Hap..!!
“Selesai,” ucap Jian Wu sembari mengelap keringat di keningnya menggunakan tangan kanannya.
“Baiklah, karena kita sudah selesai mengubur semua penduduk desa dan anggota keluarga kita, kita akan kembali ke kota.” Ucap Lu Bei melirik ke arah Jian Wu.
“Tapi jika kau ingin di sini lebih lama, maka tinggallah,” sambung Lu Bei yang paham saat melihat raut wajah Jian Wu.
Tapi dengan cepat Jian Wu menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku akan mengikuti paman, terlebih lagi Bibi Nian sudah aku anggap ibuku sendiri, dia saat ini sedang terluka dan membutuhkan kita berada di sisinya.” Jawab Jian Wu dengan tegas.
Lu Bei pun tersenyum hangat saat melihat ketangguhan hati Jian Wu.
“Jika begitu ayo, karena besok pagi pasti para penjaga kota akan ke tempat ini untuk memeriksa kejadian penyerangan Binatang Buas. Aku pasti akan di ajak juga, karena aku saksi sekaligus penduduk desa ini.” Ajak Lu Bei.
Jian Wu dan Lu Bei pun langsung meninggalkan Desa Hujan yang telah hancur dengan perasaan campur aduk.
***
Wuss..!! Tap tap..!!
“Aku tak menyangka jika Hutan Barat ini sangat luas,” ucap Zang Wei yang berhenti setelah melihat area sekitar Hutan Barat.
Zang Wei merasa saat ini, ia belum sampai ke pertengahan Hutan Barat, ia malah merasa ini masih bagian terluar Hutan Barat.
Tapi karena merasa di sini aman untuk berkultivasi, ia pun menghentikan langkahnya.
Bukan hanya itu yang membuat Zang Wei berhenti di sini juga, tapi jejak para Binatang Buas juga menghilang tidak jauh dari sini.
Itu tentu menambah kecurigaan Zang Wei jika memang benar ada dalang di balik penyerangan Binatang Buas dan apa tujuan mereka yang sebenarnya masih tanda tanya.
...
Pandangan Zang Wei langsung mengarah ke celah kecil yang mirip sebuah gua. Tapi itu bukanlah gua, karena celah tersebut hanya sedalam 1 meter di bukit yang Zang Wei lihat.
Tap tap..!!
“Baiklah, saat mengeluarkan kotoran yang ada di tubuh ini terlebih dahulu menggunakan pernafasan Naga tahap kedua,” gumam Zang Wei langsung duduk di dalam celah.
Pernafasan Naga ada 3 tahap.
Pernafasan Naga Tahap pertama adalah menguatkan fisik, tulang, serta semua bagian tubuh luar.
Pernafasan Naga Tahap kedua adalah pengolahan internal dalam, yang tak lain mengeluarkan semua kotoran yang ada di dalam tubuh, serta membuka sarap-sarap yang tertutup.
Pernafasan Naga Tahap ketiga adalah menyerap energi dalam, lalu mengalirkannya ke semua sarap, atau di kenal Meridian, setelah itu mengalirkannya ke pusatnya Dantian.
...
Zang Wei yang kini duduk bersila dan sudah mulai menggunakan metode Pernafasan Naga tahap kedua, terlihat sangat tenang.
2 Jam telah berlalu, Zang Wei masih tenang sembari terus mengolah Pernafasan Naga Tahap kedua.
3 jam telah berlalu, kini tubuh Zang Wei terlihat kembang kempis.
Wajah Zang Wei mulai memerah di sertai bibir Zang Wei terus bergetar mencoba menahan rasa sakit.
Tak lama setelah itu, darah bewarna hitam mulai mengalir melalui hidung, mulut, mata dan telinga Zang Wei.
Urgh..!!
“Aku tak menyangka jika tubuh fana ini memiliki banyak sekali kotoran. Ini pasti membutuhkan waktu berjam-jam,” ucap Zang Wei dalam hati.
Padahal ia mengira ini hanya membutuhkan waktu paling lama 1 atau 2 jam saja. Tapi tidak sesuai harapan Zang Wei.
Hingga 5 jam berlalu dan matahari mulai menunjukkan dirinya.
Terlihat Zang Wei masih duduk bersila, tapi ada banyak perubahan pada diri Zang Wei.
Rambutnya yang tadinya bewarna hitam pekat, kini berubah menjadi Pirang.
Otot-otot Zang Wei mulai terbentuk, bahkan pakaian yang Zang Wei kenakan mulai terlihat mengecil, karena tubuh Zang Wei membesar.
Huff..!!
“Setelah menggunakan pernafasan Naga Tahap kedua dan di gabungkan dengan tahap pertama setelah semua kotoran hilang, kini akhirnya aku merasakan tubuhku jauh lebih kuat.” Ucap Zang Wei membuka matanya secara perlahan.
Zang Wei pun mulai bangkit dan melangkah keluar.
Tap tap..!!
“Beruntung saat perjalanan kesini aku menemukan danau, jadi aku bisa membersihkan tubuhku dahulu sebelum melanjutkan menggunakan pernafasan Naga tahap ketiga,” ucap Zang Wei kini berjongkok mengulurkan tangannya ke arah danau untuk membasuh diri.
“Uhh,, segarnya,” gumam Zang Wei.
Kryuk..!! Kryuk..!!
“Eeh,, aku tak menyangka akan lapar secepat ini, belum sehari aku tidak makan,” ucap Zang Wei heran.
Tepat pada saat yang bersamaan, Zang Wei melihat ke arah ikan yang berenang menuju permukaan.
Wuss..!!
Tanpa sadar tangan Zang Wei menjulur ke depan.
Pfftt..!!
“Sial, aku lupa jika belum bisa menggunakan energi Qi,” ucap Zang Wei merasa lucu melihat dirinya saat menjulurkan tangannya untuk menembakkan energi Qi'nya melalui jarinya.
Wuss..!! Burr..!!
Tanpa basa basi, Zang Wei pun langsung melompat ke arah danau.
...
10 menit berlalu, kini Zang Wei sedang membakar ikan di dalam celah tempat dirinya tadi malam.
“Tahanlah perut, sedikit lagi matang,” gumam Zang Wei menyuruh perutnya bersabar.
“Nah kan, sudah makan, jika begitu selamat makan,” seperti orang gila, Zang Wei bicara seorang diri dan dengan lahap memakan ikan yang ia bakar tanpa bumbu.
Em..!! Nyam nyam..!!
“Walaupun tanpa bumbu, ini tetap enak karena lapar,” ucap Zang Wei.
Sret..!!
“Baiklah, waktunya ke arah yang serius, yaitu berkultivasi,” ucap Zang Wei setelah makan semua ikan yang ia tangkap.
Wung..!!
Tepat setelah Zang Wei memejamkan mata dan menggunakan metode pernafasan Naga tahap ketiga. Hembusan angin kencang langsung muncul di sekitaran tubuh Zang Wei dan meniup semua debu.
Tak lama, udara di sekitaran Zang Wei mulai terasa jauh lebih dingin, dan itu di yakini adalah energi yang masuk hendak masuk ke dalam tubuh Zang Wei.
Wung wung..!! Sret sret..!!
Otot-otot Zang Wei mulai berdenyut kencang hingga dapat di dengar secara nyata. Itu terus terdengar selama 2 jam.
Bam..!! Bam..!!
Sementara di dalam tubuh Zang Wei, energi yang Zang Wei serap mengalir seperti arus sungai dan berkumpul di Dantian Zang Wei yang hanya sebesar gelas kecil.
Tapi itu terus membesar setelah penuh. Hingga membentuk sebuah mangkok, kini mangkok yang di penuhi energi, mulai membesar kembali hingga membentuk sebuah bak kecil dan tentunya bak kecil tersebut telah di penuhi energi.
Bam..!!
Bersamaan dengan itu, terdengar kembali suara ledakan dari tubuh Zang Wei.
Zang Wei pun mulai membuka matanya secara perlahan. Terlihat tatapan mata Zang Wei sangat tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
NEXT 💪💪💪
2025-01-05
0
Nf@. Conan 😎
saraf X thor bkan sarap, klau sarap tempat q ntu barti orang stress
2023-08-14
1
QueenDevil
Tingkatan kultivasi kok gada ya?
2023-08-13
0