“Sialan, kenapa kalian selemah ini, cepat sadar sialan, bahkan kalian jauh lebih lemah dari semua musuh yang ku temui di masa lalu, mereka semua sangat keras kepala, jadi kalian juga harus melakukan itu,” teriak Zang Wei langsung mengayunkan batu runcing ke arah lengan pria bertubuh jangkung.
Wuss..!! Jlep..!!
Argh..!!
“Woe woe,, jangan gila dulu, aku masih belum bertanya kepada mu sialan,” ucap Zang Wei menatap tajam pria bertubuh jangkung.
Tapi saat melihat pria tersebut sudah benar-benar gila, tanpa ampun Zang Wei kembali mengayunkan batu runcing ke berbagai tubuh pria tersebut.
Jlep jlep jlep..!!
Setelah puas, pandangan Zang Wei mengarah ke pria bertubuh kekar dengan seutas senyum tipis.
“Kau masih hidup bukan?” Tanya Zang Wei.
“Jika ia, maka jawab pertanyaanku, maka akan ku buat kau mati tanpa siksaan lagi,” sambung Zang Wei.
Sret..!!
Zang Wei pun langsung menyeret kursi dan duduk tepat di depan pria bertubuh kekar.
“Baiklah, katakan apa tujuan kalian membunuh penduduk Desa Hujan dan siapa yang menyuruh kalian?” Tanya Zang Wei dengan nada tenang.
“I..Itu, karena Sekte kami ingin menguasai sebagian wilayah Barat, jadi kami hanya di suruh menghancurkan beberapa desa menggunakan Binatang Buas, dan dengan dalih Kerajaan tidak bisa melindungi desa-desa tersebut. Jadi Sekte kami mengklaim bisa melakukannya jika Kekaisaran menuntut pembasmian Binatang Buas.” Jawab pria bertubuh kekar.
“Karena kesalahan Kerajaan yang tidak bisa melindungi semua Desa yang telah di hancurkan. Kami yakin jika Utusan Kekaisaran pasti akan memilih kami untuk membasmi para Binatang Buas yang telah menghancurkan desa.” Sambung pria bertubuh kekar.
“Lalu dalangnya adalah Tetua sekte, yaitu Tetua-”
Wung..!!
Bomm..!!
Tap tap..!!
“Hemm..!! Ada segel peledak di leher sialan itu, beruntung aku cepat menyadarinya,” gumam Zang Wei yang lebih dulu mundur sebelum kepala pria bertubuh kekar meledak.
“Dan aku sangat benci jika ada seseorang yang haus akan kekuasaan, lalu demi tujuannnya tercapai, ia menggunakan segala cara agar semua itu tercapai, walau mengorbankan manusia yang tidak bersalah sekalipun,” sambung Zang Wei mencengkram erat kedua kepalan tangannya.
“Tunggu saja, siapapun kau, akan ku hancurkan semua rencanamu dan pada saat kita bertemu, akan ku buat kau menderita yang tidak pernah kau rasakan, bahkan saat di neraka sekalipun,” ucap Zang Wei dengan nada dingin.
Tap tap..!!
Zang Wei pun melangkah keluar, kini tujuannya adalah mengitari semua area mansion, ia ingin mencari lebih banyak petunjuk, agar bisa memudahkannya dalam bergerak nantinya.
***
Di hari yang sama, Sore harinya.
Terlihat Lu Bei kembali menuju Desa Hujan, tapi ia tidak seorang diri, melainkan bersama beberapa orang yang mengenakan armor.
Mereka adalah Prajurit Kerajaan Bintang, yang di pimpin oleh seorang Komandan wanita berusia 23 tahun.
Walau masih muda, jangan meremehkannya, karena kekuatannya ada di Prajurit Tingkat 3 Ahir.
Tap tap..!!
“Bagaimana? Apakah ada sesuatu yang mencurigakan selain jejak kaki Binatang Buas?” Tanya Xing Ji dengan suara lembut.
“Sampai saat ini masih belum komandan, karena kurangnya informasi dan bukti nyata, kami belum menemukan hal yang mencurigakan. Tapi kami akan terus mencoba mencari dengan bantuan warga Desa asli tempat ini.” Jawab wakil komandan dengan hormat.
Xing Ji pun menganggukkan kepalanya. “Cobalah terus mencari, aku juga akan membantu kalian dengan menyusuri area sekitaran Desa,” ucap Xing Ji.
Wakil komandan pun kembali menuju reruntuhan, dimana anggotanya dan Lu Bei berada di sana.
Sementara Xing Ji yang berada di luar gerbang desa Timur, kini mulai melangkah menyisiri pinggiran Desa.
...
Cukup lama Xing Ji menyisir area, langkahnya kini terhenti di depan ladang milik penduduk Desa.
“Hemm..!! Aneh, jika para Binatang Buas menyerang dari arah Barat, maka ladang-ladang ini pasti akan hancur oleh pijakan mereka, tapi kenapa semua ladang ini tidak ada yang hancur,” gumam Xing Ji mengerutkan keningnya.
“Pasti ada sesuatu yang tidak beres, aku yakin jika para Binatang Buas ini di kendalikan,” sambung Xing Ji bergumam dalam hati.
Langkah Xing Ji pun terus berlanjut, hingga ia berhenti di depan Hutan Barat.
“Jika aku terus mengikuti jejaknya, maka aku pasti akan menemukan petunjuk,” ucap Xing Ji kembali melangkah.
10 menit berlalu.
Langkah Xing Ji terhenti tepat dimana jejak para Binatang Buas menghilang, ia juga menemukan jejak baru yaitu jejak manusia.
Xing Ji pun berpikir jika jejak inilah dalangnya. Tapi ia juga bingung karena merasakan jejak tersebut sangat lemah.
“Apakah ia salah satu penduduk desa yang di tangkap dan di jadikan tahanan?” Terlihat Xing Ji memegangi dagunya sambil berpikir jernih.
“Jika begitu, aku harus kembali dan bertanya kepada penduduk yang selamat itu, terlebih lagi aku tidak boleh bergerak gegabah. Hutan Barat ini terkenal dengan Ilusinya yang menyesatkan orang yang memasukinya, bahkan jika itu setingkat diriku.”
“Artinya, dalang yang mengendalikan para Binatang Buas setidaknya setara Komandan Senior,” gumam Xing Ji.
Tap tap..!!
Dengan cepat Xing Ji membalik badan dan melesat dengan kecepatan penuhnya.
...
Bersamaan dengan perginya Xing Ji, muncul sosok pemuda tampan berambut pirang, setinggi 175cm.
Ia tak lain Zang Wei, dan jika Lu Bei melihat Zang Wei saat ini, maka sama sekali tidak akan bisa mengenalinya secara langsung, karena perubahan drastisnya.
Karena dulu, rambut Zang Wei bewarna hitam pekat dan tingginya hanya 160cm, terlebih otot Zang Wei sangat kurus. Lalu untuk wajah, terbilang tetap sama, hanya satu yang membedakannya, yaitu Zang Wei yang sekarang terlihat jauh lebih dewasa.
“Hemm..!! Jika tidak salah, dia pasti pasukan Kerajaan yang di kirim untuk menyelidiki kejadian ini,” gumam Zang Wei sembari melihat ke arah buku tebal yang ia genggam.
“Namanya adalah Xing Ji, seorang Komandan muda Kerajaan Bintang, wanita jenius dengan kekuatan Prajurit Tingkat 3 Ahir.” Ucap Zang Wei melihat data wanita tersebut.
“Dan sosok terkuat yang ada di Benua Barat ini adalah Kaisar Ming, kekuatannya berada di Prajurit Tingkat 7 Ahir. Sungguh informasi yang cukup berguna.” Sambung Zang Wei mengangguk-angguk santai.
Terlihat Zang Wei kembali masuk ke dalam Ilusi.
Tap tap..!!
“Baiklah, sebelum menemui Ibu dan Tian'er, aku lebih baik mencari beberapa senjata yang berguna untuk ku dan mengambil semua harta yang tersimpan di Mansion ini.” Gumam Zang Wei yang kini memegangi kantong penyimpanan.
Kantong penyimpanan adalah alat untuk menyimpan benda-benda mati, seperti pakaian, emas, dan lainnya, kecuali makhluk hidup.
Setelah menguras semua harta yang ada di Mansion, Zang Wei tidak langsung pergi, terlihat ia duduk bersila sembari memegangi butiran pil bewarna putih dengan corak 1 garis hitam lurus.
“Aku tak menduga jika di sini namanya Pil Energi, padahal di tempatku ini hanya makanan cemilan saja bagi penduduk Benua Immortal. Tapi karena harganya sangat mahal di Benua ini akan lebih baik aku memanfaatkannya untuk mengisi energiku. Semoga saja ini mampu meningkatkan basis kultivasiku,” gumam Zang Wei sembari memejamkan mata dan melempar dua butir pil energi ke dalam mulutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Lumayan dpt bekal untuk mencari Ibu dan Adiknya
2025-01-05
0
Driyanto Kriswan
Apakah kantong penyimpanan aneka benda yang bukan makhluk berjiwa bisa memuat harta rampasan segudang, berbentuk mirip tas selempang atau mirip karungnya pemulung rongsokan yang bisa diletakkan dibahy dan punggung, atau mirip karung terigu yang ditaruh di bahu?
2024-02-20
0
Nataleeus Gamara
btw thor .itu harta yg di rampok di simpan di mana kah? di cincin dimensi atokah buntelan ?😂😂😂😂 sy tdk menemukan penjelasant ttg itu, atokah ada yg terlewatkan yg sy baca?😂😂😂😂
2023-07-12
2