“Serangan Binatang Buas, serangan binatang buas, cepat lari dari sini,” dengan sekuat tenaga Lu Ye berteriak memberitahu para tetangganya.
Tap tap..!!
Terlihat juga Lu Ye kini berlari dengan sekuat tenaga ke arah pintu masuk.
Bersamaan dengan itu, Zang Wei, Ibu dan adiknya yang di gendong keluar.
“Ada apa Gege?” “Ada apa ayah.” Tanya Zang Nian dan Zang Wei serempak.
“Kita sudah tidak punya waktu, ada banyak Binatang buas menuju kesini. Jadi kalian semua larilah dari desa menuju desa terdekat.” Ucap Lu Ye langsung memegang pundak Zang Wei sembari menatapnya serius.
“Jaga ibu dan adik mu Wei'er, apapun yang terjadi di sini, jangan sampai kembali, teruslah berlari bersama ibu dan adikmu.” Ucap Lu Ye.
“Ta..Tapi tapi ayah, Wei'er ingin-”
“Ayah kau tahu sangat cerdas dan cepat tanggap, jadi berhentilah menjadi anak sekali ini saja.” Potong Lu Ye.
Pandangan Lu Ye pun mengarah ke Zang Nian. “Nian'er, Gege akan menahan mereka sebisa mungkin bersama para penduduk, jika kalian semua sudah jauh, maka Gege dan yang lainnya pasti akan menyusulmu. Jadi jangan khawatir ataupun membangkan.” Ucap Lu Ye menatap istrinya dengan seutas senyum hangat.
Zang Nian yang ingin mengelak, seketika terdiam.
Air matanya seketika menetes, ia ingin mengatakan sesuatu, tapi tangannya di raih oleh putra tertuanya.
“Ayo ibu, ayah pasti akan kembali dengan selamat, jadi jangan khawatir, jika kita terlalu khawahir, itu akan membebani ayah nantinya.” Ucap Zang Wei yang sadar jika ayahnya pasti tidak akan selamat.
Dengan cepat Zang Wei yang menggendong adiknya berlari sambil menarik tangan ibunya. Sesekali tubuhnya bergetar hebat saat ia melirik ke arah Barat, dimana segerombolan Binatang buas mendekati desa dalam hitungan menit.
Tap tap..!!
Bomm..!!
Argh..!! Argh..!!
Tepat setelah Zang Wei, ibu dan adiknya keluar dari gerbang desa bagian Timur, arah yang berlawanan, suara ledakan pun terdengar menggema.
Beberapa remaja dan orang tua yang ada di Gerbang desa Timur juga ikut berhenti saat mendengar suara ledakan.
“Ti..Tidak, ayah dan kakak ku ada di sana, aku harus kembali,” teriak salah satu wanita berusia 30 tahun di sertai isak tangis. Tapi langkahnya yang akan kembali di hentikan oleh beberapa wanita tua dan para lelaki tua.
Berbeda dengan Zang Wei, ia terlihat kembali menarik tangan ibunya saat mendengar suara ledakan.
“Ayo ibu, pengorbanan ayah akan sia-sia jika kita mati di sini, tidak lama lagi para Binatang Iblis akan mendekati kita.” Ucap Zang Wei sembari menahan isak tangis.
Zang Xian yang berlari sambil di seret, langsung melepaskan tangan putranya di saat mereka akan memasuki hutan bagian Timur dan tepat di seberang hutan, ada sebuah Kota kecil yang memiliki benteng.
Tap tap..!!
“Larilah bersama Tian'er, Ibu juga akan mencoba menghalangi mereka agar kau bisa selamat.” Ucap Zang Xian tersenyum hangat ke arah Zang Wei.
Zang Wei pun seketika berhenti dan membalik badannya. Betapa terkejutnya dirinya saat melihat para Binatang Buas sudah menghancurkan Desa mereka dalam hitungan detik, ia juga melihat para penduduk yang ikut melarikan diri mulai di cabik-cabik.
Pergerakan para Binatang Buas ini sangat cepat, hampir seluruh penduduk desa yang melarikan diri melalui gerbang Timur terbunuh dan menyisakan setengah saja.
“Ti..Tidak ibu, kita semua tidak akan selamat. Dari awal kita memang sudah mati semenjak kedatangan para Binatang Buas ini.” Ucap Zang Wei langsung tertunduk lesu.
Zang Wei sadar, sekuat tenaga ia berlari, maka ia akan terkejar, karena yang mereka hadapi adalah para Binatang Buas yang bahkan mampu membunuh Prajurit Pemula.
Perlu di ketahui, Prajurit Pemula 10 kali lebih kuat dari manusia biasa. Adapun tingkatan lainnya, yang Zang Wei ketahui hanya Prajurit tingkat 1 sampai Prajurit tingkat 2 saja, karena ia pernah mendengarnya dari pamannya. Untuk tingkatan di atasnya ia tidak mengetahuinya.
Plak..!!
Tepat di saat Zang Wei melamun, sebuah tamparan keras ke wajahnya langsung membuatnya sadar.
“Sadarlah nak, walau Ibu seorang wanita, ibu dulu seorang Ahli bela diri juga, jadi ibu akan menahan mereka selama mungkin, larilah bawa adikmu.” Teriak Zang Nian.
“Setidaknya kau harus mencoba berjuang lebih dulu, jangan menyerah sebelum mencoba.” Sambung Zang Nian.
Hemm..!!
Mata Zang Wei pun kembali bersemangat, tapi matanya langsung membeku di saat melihat adanya Serigala setinggi 3 meter tepat berdiri di belakang ibunya.
“Awas ibu,” teriak Zang Wei langsung menarik tangan ibunya.
Wung..!! Crash..!!
Bruk..!!
Tubuh Zang Wei langsung tercabik yang membuatnya mati seketika dan terjatuh dalam keadaan terbalik.
Terlihat saat Zang Wei terjatuh, ia memeluk tubuh adiknya dan sengaja membelakangi Serigala tersebut, agar adiknya bisa selamat.
“Ti..Tidak,” Suara teriakan Zang Nian seketika menggema saat melihat putra tertuanya mati tersenyum ke arahnya karena berusaha menyelamatkannya.
Blush..!!
Arghh..!!
Aura Zang Nian seketika muncul, bersamaan dengan itu, tubuh Zang Nian bewarna hitam karena memaksakan diri untuk mengeluarkan Energi Qi'nya.
“Mati kau Serigala rendahan,” teriak Zang Nian yang seperti wanita kesurupan, dengan ganas ia menyerang Serigala Mata Darah.
Tapi Serigala Mata Darah yang memiliki kecerdasan layaknya manusia, dengan santai menghindari serangan Zang Nian dan menyerang balik sembari mengayunkan cakar kananya.
Crash..!!
Bruk..!!
Tanpa bisa menghindar Zang Nian terkena serangan dan membuatnya langsung tumbang. Walau begitu ia tidak langsung mati, tatapan matanya kembali normal di sertai air mata menetes mengarah ke putranya.
“Maafkan Ibu karena tidak bisa menyelamatkanmu nak.” Gumam Zang Nian perlahan menutup mata dan pada saat matanya perlahan tertutup, samar-samar ia mendengar suara yang mirip putranya, ia juga mendengar suara pertarungan.
***
Tepat di saat Zang Wei mati, sebuah cahaya yang tidak bisa di lihat siapapun masuk ke dalam tubuh Zang Wei.
Urghh..!!
“Si..Sial, lubang apa yang telah menarik ku tadi?” Umpat Zang Wei atau di panggil Naga Iblis, ia mulai membuka matanya secara perlahan.
Saat ia membuka mata, ia merasakan tubuhnya nyeri dan mendengar suara tangisan Bayi.
“Eeh,, siapa bayi kecil ini? Dan juga dimana aku?” Gumam Naga Iblis terkejut luar biasa.
Tak lama setelah terkejut, pandangan Naga Iblis pun mengarah ke Serigala Mata Darah.
“Kenapa juga ada hewan buruan di sini?” Tanya Zang Wei kembali heran.
Tapi matanya melotot dan meneteskan air mata saat ia melihat sosok wanita tergeletak di depan Serigala Mata Darah.
Deg deg..!! Deg deg..!!
Entah mengapa jantung Naga Iblis berdetak begitu cepat saat melihat sosok wanita di depannya terbaring meneteskan air mata.
Bersamaan dengan air mata Naga Iblis menetes, sebuah ingatan muncul di kepala Naga Iblis dalam hitungan detik.
Hehe,, hehe,, hehe,, Haha,, Haha..!!
Bukannya terkejut, Naga Iblis malah tertawa terbahak-bahak di saat ia melihat ingatan yang muncul di kepalanya.
“Jadi aku di Reinkarnasi dan namaku juga Zang Wei ya. Yang lebih penting, aku kini mempunyai keluarga,” ucap Zang Wei yang kini terlihat sangat bahagia karena tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua yang di berikan ini.
“Akan ku tebus kesalahanku di masa lalu dengan melindungi keluargaku yang di berikan saat ini.” Teriak Zang Wei mulai bangkit dan membaringkan adiknya di tanah.
“Hei kau Serigala kecil, akan ku buat kau merasakan Neraka karena salah memilih mangsa.” Ucap Zang Wei menyeringai dingin dan langsung menerjang ke arah Serigala Mata Darah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Cerita yang bagus
2025-01-05
0
Alan Bumi
membangkang
2023-08-07
1
Alan Bumi
kalimatnya dirapikan lagi Thor
2023-08-07
0