Tanpa basa basi Long Ji pun langsung melesat sembari berkata kepada Cucunya. “Kakek akan mengejar lalat yang berusaha kabur, Xing'er cari saja petunjuk area di sekitar sini, karena kakek sudah mengedarkan kesadaran kakek jika tidak ada makhluk hidup selain lalat yang mencoba kabur.”
***
Wuss wuss..!!
Zang Wei yang kini terus melesat, seketika memasang wajah jelek, saat menyadari dirinya di kejar.
“Sialan, jika aku tahu akan datang Alhi Bela Diri sekuat ini, maka aku pasti akan membuat jebakan terlebih dahulu. Tapi sayang, nasi sudah menjadi bubur,” umpat Zang Wei dalam hati.
Sementara jauh di belakang Zang Wei, Long Ji yang sudah melihat bayangan Zang Wei sedikit terkejut.
“Apa hanya perasaanku saja jika ia berada di Prajurit Tingkat 2, atau ia memang menyembunyikan kekuatannya,” gumam Long Ji dalam hati.
“Melihat kecepatannya, ia setidaknya lebih cepat dari Cucuku, artinya ia mungkin setara dengan Xing'er,” sambung Long Ji.
Dret..!!
Long Ji pun menambahkan kecepatannya dan langsung muncul tepat di samping Zang Wei.
Tanpa basa basi Long Ji mengayunkan telapak tangannya ke arah Zang Wei.
Zang Wei yang sudah menyadari hal ini, tentu sudah bersiap lebih dahulu dengan sengaja berlari ke arah pepohonan.
Tepat di saat Long Ji menyerangnya, Zang Wei pun dengan cepat mengayunkan Batang kayu ke arah salah satu pohon.
Bam..!!
Duarr..!!
Bersamaan dengan bilah energi berbentuk telapak tangan hendak mengenai Zang Wei, Zang Wei lebih dahulu berhenti akibat tertahan oleh pohon yang ia sengaja hantam tadi.
Hemm..!!
“Cerdik juga kau bocah, jika begitu, bagaimana dengan ini,” ucap Long Ji yang sedikit tertarik dengan Zang Wei, lantaran mampu menghentikan serangan dadakannya.
Wuss..!!
Long Ji langsung muncul di depan Zang Wei yang kini sedang menyeimbangkan pijakannya di tanah.
“Urgh,, dasar pak tua sialan,” teriak Zang Wei melemparkan batu runcing ke arah Long Ji, agar membuat Long Ji teralihkan.
Setelah itu, Zang Wei yang sudah menyeimbangkan pijakannya pun langsung mengayunkan batang kayunya yang telah ia alirkan energi Qi.
Wung..!!
Long Ji yang melihat batu runcing mengarah ke wajahnya, dengan santai memiringkan kepalanya, ia juga langsung memutuskan benang Qi yang terikat dengan batu tersebut.
Long Ji juga terus maju tanpa bisa di hentikan, hingga telapak tangan Long Ji langsung bentrok dengan batang kayu Zang Wei.
Bam..!!
Wuss..!!
Bom bom bom..!!
Seketika Zang Wei terlempar hingga menabrak beberapa pohon dan terhenti tepat di sebuah gundukan tanah.
“Urgh,, perbedaannya terlalu jauh,” gumam Zang Wei kini berusaha bangkit sembari memasang ekspresi dingin.
“Jika begini, akan susah bagiku untuk melarikan diri darinya,” sambung Zang Wei memandang ke arah Long Ji, yang kini terlihat melayang dalam jarak 20 meter dan menapakkan kakinya setelah berjarak 10 meter.
Long Ji dengan santai menaruh tangan kanannya di belakang, dan tangan kirinya langsung memegangi jenggotnya.
“Aku tak percaya akan melihat jenius di tempat kecil seperti ini,” ucap Long Ji mulai tertarik dengan Zang Wei.
Long Ji merasakan jika tingkat Kultivasi Zang Wei memang benar-benar Prajurit Tingkat 2 di saat ia bentrok tadi. Dan walau berada di Prajurit Tingkat 2, kekuatan bertarung pemuda di depannya ini setara dengan Cucunya, bahkan sedikit lebih kuat. Itulah tebakan Long Ji saat ini.
“Dari sekte mana kau nak dan berapa umurmu?” Tanya Long Ji.
Zang Wei yang mendengar ocehan Long Ji, hanya mendengus dingin.
Di pikiran Zang Wei saat ini adalah, bagaimana ia bisa lepas dari pria tua di depannya ini.
Pandangan Zang Wei mengarah ke segala arah.
“Huh,, tidak ada cara selain bertarung ya,” gumam Zang Wei.
“Baiklah, apa boleh buat, akan ku gunakan rencana kedua,” sambung Zang Wei langsung memasang kuda-kuda siap bertarung.
Dret..!!
“I..Ini, sama sekali tidak ada celah, walau kuda-kudanya terlihat acak,” ucap Long Ji terkejut di saat melihat Zang Wei siap bertarung dengan mata penuh tekad, seakan ia siap bertarung hidup dan mati.
“Jika begitu, akan ku lihat sampai sejauh mana kau mampu bertahan bocah,” ucap Long Ji yang mulai semakin tertarik dengan tekad Zang Wei.
Wuss..!!
Bruk..!!
Namun tepat telapak tangan Long Ji berjarak 1 meter di depan Zang Wei. Mata Long Ji melotot di sertai mulut terbuka lebar.
“Ini pasti kesalah pahaman pak tua, aku sama sekali tidak mengenal dan tidak pernah menyinggungmu.” Ucap Zang Wei yang kini melempar senjatanya sembari bersujud.
“Aku bukanlah pemilik mansion tersebut, melainkan salah satu korban dari pemilik mansion di balik ilusi itu, aku datang hanya untuk membalas dendam keluargaku yang telah di bunuh oleh mereka.” Ucap Zang Wei di sertai seutas senyum tipis.
Merasa pria tua di depannya tidak menyerangnya setelah dirinya menyerah, Zang Wei pun memberitahu mengapa ia berada di mansion tersebut.
Zang Wei juga menyadari jika pak tua di depannya ini bukanlah satu bagian dengan Sekte Harimau Hitam.
Long Ji yang mendengar itu, sama sekali tidak percaya.
“Heng,, dasar bocah licik, setelah kau menipuku dengan pura-pura ingin bertarung tadi, kau kira aku akan langsung percaya,” dengus Long Ji mengayunkan kepalan tangannya ke kepala Zang Wei yang kini bangkit.
Sret..!!
“Eit,, apa-apaan ini pak tua, aku kan sudah jujur, kenapa kau masih ingin memukulku,” dengus Zang Wei dengan cepat mundur untuk menghindari pukulan Long Ji.
“Insting bocah ini sangat cepat, aku juga merasakan energi Qi nya tadi sangat murni, itu artinya ia memang bukan pengikut Iblis.” Gumam Long Ji dalam hati.
Tap tap..!!
Di saat Zang Wei terlihat kesal karena ingin di pukul Long Ji. Muncul sosok wanita cantik dengan nada suara lembut.
“Kakek, markas tersebut adalah markas Sekte Harimau Hitam, walau jejaknya telah di coba di hapus, Xing'er hanya menemukan kain ini,” ucap Xing Ji menunjukkan lambang Harimau, saat menunjukkan kain tersebut, tanpa sengaja pandangan Xing Ji mengarah ke sosok pemuda tampan berambut pirang.
“Ehh,, siapa pemuda ini?” Tanya Xing Ji terkejut.
Memanfaatkan kesempatan yang ada, demi bertahan hidup, sifat licik Zang Wei pun muncul.
“Ehem,, perkenalkan Nona cantik, nama ku Zang Wei,” ucap Zang Wei mendekati Xing Ji lalu meraih tangannya dan langsung mencium tangan Xing Ji.
Eehh..!!
Xing Ji seketika terkejut dan langsung menarik tangannya di sertai wajah sedikit merona. Entah kenapa ini kali pertama Xing Ji merasakan malu di hadapan seorang pria, biasanya ia selalu memasang wajah datar dan dingin.
Sementara Long Ji yang sadar tujuan Zang Wei, memasang wajah kesal dan sangat ingin memukul kepala Zang Wei.
Tapi entah kenapa, ia juga merasa senang saat ini.
“Dasar bocah nakal,” teriak Long Ji kini mengayunkan kepalan tangannya ke arah Zang Wei, dengan alasan menutupi rasa senangnya, agar tidak di sadari.
Wung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
akhirnya lalat yg kabur ketangkap juga
2025-01-05
0
Amaury
berapa umurnya... kok bisa...
2023-06-27
1
Topx Father Nabizah
gaassak thoor
2023-06-04
0