“Wei'er ingin mencari cara menyembuhkan Ibu di suatu tempat. Jadi Wei'er pergi dulu ya, dadah,” jawab Zang Wei dan berlari cepat meninggalkan Pamannya.
Wuss..!!
“Hais, anak ini memang dari dulu pantang menyerah dan sedikit keras kepala jika menginginkan sesuatu. Tapi aku kagum ia sangat penurut terhadap ibunya. Apapun yang ibunya katakan, ia selalu patuh.” Gumam Lu Bei menggelengkan kepala.
Tap tap..!!
“Paman, dimana Wei'er? Aku mendengar jika Wei'er masih hidup dan kembali bersama Komandan Ji.” Teriak Jian Wu dengan wajah bahagia.
“Hem hem,, dimana Wei'er? Apa ia ada di dalam? Jika begitu kami akan masuk,” sambung Du Yuzu dan Du Yuze serempak.
Jian Wu yang sedang menjual hasil panen mereka di kota seberang demi untuk mencukupi biaya pengobatan Zang Nian, tentu saja langsung kembali ke Kota Han.
Jian Wu mendengar berita ini dari salah satu pasukan Komandan Xing Ji yang kebetulan kembali ke Kerajaan Bintang melalui Kota tersebut. Ia mendengar jika ada pemuda yang Komandan selamatkan saat mencari markas para Binatang Buas. Pasukan tersebut juga menyebut namanya Zang Wei.
...
“Kalian bertiga terlambat, dia baru saja pergi entah kemana,” ucap Lu Bei melirik ketiga pemuda yang ia anggap keponakannya juga.
“Oh ya, kalian juga tidak perlu lagi berdatang sayur, karena kita mendapatkan banyak Koin Emas dari Nona Xing Ji. Jadi kita bisa membuka usaha menggunakan uang ini dan mengolahnya,” sambung Lu Bei yang memiliki jiwa pembisnis.
Jian Wu, Du Yuze dan Du Yuzu seketika menjadi lesu di saat mendengar Zang Wei pergi.
Wung..!!
Buk buk buk..!!
“Apa-apaan ekspresi kalian ini, seolah seperti cinta kalian di tolak,” dengus Lu Bei memukul kepala ketiganya.
***
Tap tap..!!
“Di sini,” gumam Zang Wei melihat sebuah Kedai kecil tempat menjual makanan ringan dan minuman.
Zang Wei tidak langsung masuk, ia melihat ke arah Buku yang ia dapat dari Mansion. Setelah memastikan benar jika ini tempatnya, Zang Wei pun melangkah masuk.
Tap tap..!!
Di saat Zang Wei masuk, ia melihat berbagai wajah sangar di sekelilingnya.
Ada yang sedang mabuk, ada yang bermain judi, ada yang bersenang-senang dengan wanita penghibur, ada mengobrol santai.
Sementara para pengunjung juga ikut melirik ke arah Zang Wei, lantaran ini kali pertama mereka melihat wajah Zang Wei sebagai sosok baru.
Tap tap..!!
“Dua anggur, dengan wadah besar,” ucap Zang Wei datar setelah sampai ke meja kasir.
“Rasa pahit atau manis?” Tanya pemilik kedai serius.
“Tidak ada rasa,” jawab Zang Wei.
Pemilik kedai pun langsung melangkah sembari berkata. “Ayo ikuti aku.”
Tap tap..!!
Tepat di saat Zang Wei melewati pintu belakang mengikuti pemilik Kedai, ia merasakan banyak sekali Assasint bersembunyi di balik dinding.
Tapi Zang Wei dengan tenang mengikuti, hingga langkahnya terhenti.
“Silahkan masuk, sudah ada orang yang menunggumu di dalam,” ucap pemilik kedai.
Cklek..!!
Zang Wei pun membuka pintu dan langsung masuk.
Terlihat saat Zang Wei masuk, sudah ada sosok mengenakan topi mirip petani menunggunya, wajahnya di tutupi topeng berlambang Binatang Rubah.
“Silahkan duduk,” sapa sosok bertopeng Rubah.
Mendengar suaranya sengaja di samarkan, Zang Wei pun mengeryitkan alis kanannya.
Tap..!!
“Baiklah, beritahu aku situasi tentang Benua ini sekarang?” Tanya Zang Wei langsung duduk.
Melihat tingkah Zang Wei yang sangat tidak sopan, sosok di balik topeng Rubah pun mengeryitkan dahinya.
“Untuk situasi seperti ini, biayanya cukup mahal,” ucap topeng Rubah dengan tenang dan mencoba profesional.
Ekspresi Zang Wei menyeringai tipis saat mendengar itu.
“Ho,, aku lupa mengatakan jika aku kesini mencari informasi secara gratis,” ucap Zang Wei.
“Sebagai gantinya, akan ku berikan kau informasi dimana Topeng Emas berada,” ucap Zang Wei santai.
“I..Ini, dari mana kau tahu dimana lokasi pemim- Eeh Topeng Emas berada saat ini?” Tanya topeng Rubah terkejut, lantaran mereka sudah lama mencarinya, tapi sampai saat ini mereka tidak dapat menemukannya.
Terlihat juga Topeng Rubah menodongkan pedang ke leher Zang Wei.
Topeng Emas adalah pemimpin dari Menara Informasi, ia menghilang 10 tahun lalu, dan semua bawahannya sedang mencari mereka.
Zang Wei tahu ini melalui buku yang ia dapat, ia membaca jika Topeng Emas ini sedang terperangkap di dalam sebuah Gunung, ia tidak bisa keluar, lantaran jalan keluarnya di Segel oleh beberapa orang yang ingin membunuhnya.
...
“Hemm..!! Apakah begini caramu melayani tamu penting,” ucap Zang Wei menaikkan sedikit alisnya.
Tangan Zang Wei pun langsung menjepit pedang tersebut dan langsung mematahkannya.
Krak krak..!!
“Aku sungguh kecewa dengan cara Menara Informasi bekerja, jika begitu pertukaran informasinya di batalkan.” Ucap Zang Wei bangkit dari tempat duduknya.
“Oh ya, sekali lagi kau mengacungkan pedangmu ke leherku, kau tidak akan merasakan kematian menyakitkan sebagai balasannya,” sambung Zang Wei melirik Topeng Rubah di sertai aura membunuh yang sangat pekat keluar dari tubuh Zang Wei.
Bahkan para Assasint yang bersembunyi di balik dinding pun bermunculan.
Sebagian dari para Assasint melindungi Topeng Rubah dan sisanya menodongkan senjata ke arah Zang Wei.
“Hemm..!! Kalian memang tidak bisa di berikan peringatan sekali,” ucap Zang Wei hendak menggerakkan tangannya. Tapi suara teriakan lebih dulu terdengar.
“Tunggu,” ucap sosok Topeng Harimau Muncul dari balik pintu belakang tempat Topeng Rubah duduk.
“Mohon maafkan atas sikap anggota kami, saya janji akan memberikan konpensasi yang sesuai,” ucap Topeng Harimau membungkukkan badannya dengan tulus.
“Tapi ketua, siapa tahu dia menip-”
“Diam, kau tak tahu apa-apa,” dengan nada dingin Topeng Harimau memotong ucapan Topeng Rubah, yang membuat Topeng Rubah sedikit gemetar.
“Apa yang kalian lakukan, turunkan senjata kalian, lalu pergi dari sini, kalian semua sangat membuat Menara Informasi malu,” ucap Topeng Harimau menatap para assasint.
Wuss wuss..!!
Para Assasint pun menurunkan senjata mereka, lalu membungkukkan badan ke arah Zang Wei dan langsung menghilang.
Zang Wei yang melihat itu, mengeluarkan seutas senyum samar-samar.
“Sesuai rencana, kini waktunya menguras harta dan informasi mereka,” gumam Zang Wei dalam hati, dan ternyata Zang Wei sudah merencanakan serta dapat menebak semua ini akan terjadi sebelum ia masuk ke dalam bangunan sini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
CahNdablek
kalo ndak
Tap....! Tap...!
wush.... wush..
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-08-12
1
Putra_Andalas
Tap..Tap...Naek Atap 😂
2023-08-07
0
Putra_Andalas
Tap..Tap..Mantap 😁
2023-08-07
0