Musim Yang Selalu Dingin

(Ilustrasi Raja Markian de Cordovan)

"Yang Mulia, sepertinya kita sudah harus kembali," Sir Albert yang memandu ekspedisi ksatria kali ini tampak lelah. Memang waktu memakan usia dan ketrampilan. Aku masih ingat dulu Sir Albert adalah ksatria paling gagah yang pernah kutemui, dan sejak saat itu, aku bersumpah untuk menjadi sepertinya. Meski harus memakan waktu hampir 12 tahun lamanya, akhirnya aku bisa mengungguli Sir Albert dalam banyak hal, terutama soal kekuasaan.

"Baiklah, hari ini cukup segini dulu, perintahkan pasukan untuk kembali,"

Sejurus kemudian, kami melaju pulang ke arah utara benua, menuju Kerajaan Cordovan. Tanah air yang kucintai. Perlu waktu 3 hari untuk sampai ke Kerajaan Cordovan dengan laju kuda tanpa kereta, dan dengan kereta, lebih lambat lagi. Kami jarang menggunakan kereta kecuali untuk menghadiri undangan diplomatik luar negri. Apalagi, aku juga sudah tidak punya tunangan sejak 5 tahun terakhir, jadi, cukup praktis bagiku untuk berkuda saja kemana-mana ketimbang mengendarai kereta.

"Anda sudah datang, Yang Mulia," Louis, sang kepala pelayan, menyambutku di pintu masuk. Setelah berkuda selama 3 hari, kami akhirnya sampai juga. Para rombongan ksatria sudah berkumpul di mess ksatria dan sedang menunggu hidangan hangat yang dibuat para koki di sana. Capek juga rupanya, mungkin aku juga sudah berumur seperti Sir Albert.

"Apa maksudnya? Yang Mulia masih 20 tahun, beda 30 tahun dengan saya," Sir Albert mendengus iri ke arahku.

Aku tersenyum dengan segelas minuman rempah di tanganku. Ini hangat. Sir Albert adalah ksatria yang kukagumi, sekaligus guru dan pengganti ayahku. Ia adalah orang yang paling setia di kerajaan ini dan sudah bersamaku sejak kecil.

Baginda Raja dan Ratu Cordovan sebelumnya hanya memiliki seorang putra yang dilahirkan dengan susah payah. Ratu Cordovan bahkan sempat meninggal ketika melahirkanku ke dunia ini.

Sempat meninggal?

Ya benar.

Ia sempat meninggal, kemudian hidup kembali, kata orang-orang. Aku tidak tau, karena aku masih bayi saat itu. Tapi begitulah rumor yang beredar. Ibuku adalah wanita yang bangkit dari kematian. Raja Cordovan II: Yang Mulia Arthur Lambert de Cordovan konon membuat perjanjian dengan penyihir untuk menghidupkan kembali ibuku. Desas-desus itu masih tidak jelas, karena saksi mata hanya seorang pelayan yang membantu kelahiranku dan Baginda Raja yang sudah mangkat sejak usiaku tiga tahun. Aku otomatis menjadi Putra Mahkota karena Raja tidak memiliki keturunan lain, dan pemerintahan dipimpin oleh Ibu sebagai Ratu Agung sebelum usiaku dewasa.

Tepat sejak usiaku 17 tahun, Aku dinobatkan sebagai Raja Cordovan III. Namaku Markian de Cordovan. Baginda Ratu yang tak lain adalah ibuku nampak bangga melihatku naik takhta. Tak lama, setahun kemudian, ibu menghembuskan nafas terakhirnya seakan gembira menyusul ayahanda dan telah menyelesaikan tugas terakhirnya merawat ahli waris kerajaan satu-satunya.

Ia telah mengalami kematian kedua dan sudah dipastikan tidak bangkit lagi.

Aku mengumumkan masa berkabung nasional selama setahun penuh dan melarang perayaan apapun dan pesta apapun, termasuk pernikahan. Para rakyat menyebut masa itu sebagai Periode Gelap Cordovan.

Kini aku tak punya siapapun lagi kecuali Sir Albert dan para ksatria, teman seperjuanganku. Hari-hariku dipenuhi dengan sesi latihan pedang dan juga agenda pembasmian hewan buas serta ekspedisi ksatria untuk memenuhi bahan pangan seluruh negri. Kami berkuda berkeliling benua untuk melakukan perburuan. Sebagian ksatria lain mengawal Serikat Dagang yang menyuplai kebutuhan bahan pokok dan lainnya dari negara tetangga.

Perdana Mentri, Tuan Kewhin, adalah teman lama ayah dan sangat bisa dipercaya. Ia memimpin negara ketika aku tidak ada. Aku sebetulnya lebih senang bepergian ke luar negri daripada berada di Cordovan. Mungkin, karena aku ingin melarikan diri dari kenangan kedua orang tuaku yang telah meninggal. Udara di Cordovan begitu dingin dan mencekik. Bahkan, aku sering menangis tanpa suara menahan kerinduan pada orang tuaku. Namun, karena aku seorang raja. Aku tidak boleh terlihat lemah. Karena, ini hanya akan jadi keterbatasanku dan pada akhirnya membunuhku.

******

"Yang mulia, surat balasan dari Kerajaan Puth sudah tiba,"

Pagi hari yang tidak biasa.

Setelah semalaman beristirahat, badanku kembali bugar. Baru saja hendak sarapan dan latihan, Louis menemuiku dan menyampaikan balasan surat dari Kerajaan Puth.

"Kerajaan Puth, ya," desisku.

Aku baru mengingat Baginda Raja Zanzabir III yang susah payah datang melayat ketika Baginda Ratu meninggal dunia. Padahal cuaca di Kerajaan Cordovan saat itu sangat buruk untuk orang luar. Amukan badai musim dingin panjang seakan ikut berduka atas kematian ibu negara.

Badai musim dingin panjang adalah sebutan untuk badai di bulan Agustus. Dari pada bulan-bulan sebelumnya, periode badai pada bulan Agustus hingga Desember adalah periode musim dingin terpanjang yang pernah ada. Tidak ada hari tanpa badai sejak awal bulan hingga hari ke-90.

Aku begitu terharu dengan ketulusannya, menurut Louis, Raja Zanzabir III adalah teman dekat Baginda Raja Cordovan II dan pada periode pemerintahan mereka, kerjasama bilateral dimulai. Kerajaan kami jadi memiliki akses lebih luas ke luar negri daripada sebelumnya. Sehingga, fase kelaparan ketika musim dingin terpanjang sudah berangsur reda, dikarenakan bantuan pangan dari Kerajaan Puth dan kerajaan tetangga.

Aliansi yang ditawarkan kerajaan kami tentu saja gencatan senjata dan perlindungan militer karena Orang Cordovan paling tau rasanya bertahan dalam situasi tersulit, kami memang terlahir seperti itu: bertahan hidup atau mati. Di benua ini, tidak ada satu suku pun yang mengalahkan persistensi Suku Cordovanian, orang asli Kerajaan Cordovan.

"Kali ini, anda harus berhasil mengambil hati Tuan Putri, Yang Mulia. Ini adalah kesempatan emas setelah 5 tahun terpuruk," Louis hilang, Helena datang. Helena adalah ibu asuhku sejak bayi. Kesetiannya melebihi harga nyawanya sendiri. Ia adalah orang yang paling kupercaya selain Louis dan Sir Albert.

"Iya, iya, diusahakan," jawabku sekenanya.

Aku yang buta arah percintaan dan hanya tau cara mengayunkan pedang merasa agak terbebani dengan kata-katanya. Bagaimana cara memenangkan hati perempuan jika memenangkan pertarungan tampak lebih mudah karena tidak ada variabel 'terserah'?

Konon, kata 'terserah' adalah kata yang lebih menakutkan dibanding serigala kewini yang terkenal paling ganas dibanding serigala biasa. Sir Albert yang memberitahuku setelah menjalani pernikahan selama 20 tahun dengan Nyonya Dwayni dan dikaruniai 2 orang putri yang juga telah menjadi ksatria setia Kerajaan Cordovan.

****

"Putri Isyana Noor Zanzabir"

Aku melihat sekilas judul potret wanita cantik berambut gelap yang diletakkan Helena di meja kerjaku. Kopi yang kuminum pagi ini tampak manis, padahal tanpa gula. Apa pelayan lupa seleraku? Atau ini efek dari potret Putri Isyana yang memang tampak manis memesona dengan aura tak biasa?

Gadis Cordovan kebanyakan berambut coklat, merah, bahkan pirang. Jarang yang berambut hitam pekat seperti Putri Isyana dari Kerajaan timur benua ini. Jikalau lahir dengan rambut gelap, para lady di sini tentu langsung pergi ke salon untuk mencerahkan warna rambutnya, karena, rambut gelap identik dengan penyihir.

Penyihir, legenda kuno yang bangkit kembali setelah rumor Baginda Ratu yang hidup lagi menjadi perhatian khalayak sejak dekade silam. Mulai aku kecil, hingga dewasa, tidak pernah ada lagi gadis berambut gelap di Kerajaan Cordovan. Rambut gelap melambangkan kesialan.

Mungkin bagi mereka, tapi tidak bagiku. Karena rambutku juga gelap. Aku tidak peduli. Entah aku hybrid penyihir karena Baginda Ratu punya aliansi dengan penyihir, tidak ada bukti kuat tentang itu. Jika ada yang membawa kabar ini ke permukaan, tentu jelas itu adalah bentuk penghinaan terhadap keluarga kerajaan dan hukumannya adalah kematian.

"Isyana, yah... Lumayan,"

Kopiku habis.

Sepertinya ini waktunya latihan pedang dimulai.

Atau....

Tidak?

"Baginda!!! Gawat!! Anda harus lihat ini!!!"

...****************...

(bersambung)

Terpopuler

Comments

Doubi

Doubi

Astafirullah, engkau yang paling tahu perihal wanita Yang Mulia🤣

2023-07-01

0

Souma Kazuya

Souma Kazuya

Keren aja kok kak 👍

2023-05-19

0

Erarefo Alfin Artharizki

Erarefo Alfin Artharizki

keren kak

2023-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!