*BGT Bab 16

Sementara itu, Zein yang mendapat laporan soal Chika mengamuk, langsung mendatangi Gerry. Zein adalah asisten Gerry. Tangan kanan kepercayaan Gerry yang selalu ada di samping Gerry sejak awal Gerry menjadi pemimpin utama Sudirja grup.

Ya, Gerry Sudirja adalah anak tunggal dari pemilik Sudirja grup. Karena itu, dia yang sekarang menjabat sebagai direktur dari perusahaan itu. Sedangkan Chika, dia adalah adik Gerry. Tepatnya, sepupu yang mama Gerry angkat sebagai anak.

Sedikit rumit. Tapi itulah yang sedang terjadi.

Chika diasuh mama Gerry karena kedua orang tua Chika mati dalam sebuah kecelakaan.

Sayangnya, pola asuh yang salah membuat dia lepas kendali. Tidak seperti Gerry yang punya tutur kata yang baik. Chika malah berbanding terbalik. Dia jadi anak yang manja, bahkan, jadi anak jahat yang selalu menyakiti orang lain.

Tidak ingin punya saingan dalam hal apapun. Jika ada yang ingin bersaing, maka dia akan berusaha menyingkirkan orang tersebut dengan cara apapun. Termasuk, melenyapkan nyawa orang yang tidak bersalah.

Sayang, hukum seakan buta akan kekuasaan yang kedua orang tua Gerry miliki. Karena mereka selalu ada di pihak Chika. Meskipun Chika bukan anak kandung mereka, tapi mereka akan selalu membela Chika jika Chika ada dalam masalah. Tak peduli Chika benar atau salah, mereka akan tetap membela Chika bagaimanapun caranya.

"Kamu harus ngalah dari adik kamu, Ge. Dia itu adik kamu satu-satunya," ucap mama Gerry jika Chika mendapat perlakuan yang kurang baik dari Gerry.

"Mama jangan terlalu memanjakan dia. Jika tidak, dia akan semakin bikin onar nantinya."

Karena sering berdebat akan hal Chika, Gerry pun memilih menjauh. Dia menjalani studi luar negeri selama beberapa tahun. Lalu, setelah pulang ke tanah air, Gerry juga tidak tinggal di mansion Sudirja. Dia malah tinggal di rumahnya yang ia beli dengan keringatnya sendiri.

Karena itu, hubungannya dengan Chika tidak terlalu dekat. Bertemu muka pun jarang bicara. Hal itu karena Gerry tidak suka akan sikap Chika yang ia anggap terlalu berlebihan dan sangat ambisius dalam berbuat jahat.

Karena itulah, setelah Zein melapor, dia langsung menghubungi mamanya untuk menegur Chika. Namun, tanggapan sang mama sama seperti sebelumnya, tetap membela Chika meski tahu anak itu sudah salah.

"Adik kamu gak akan ngambek jika tidak ada yang bikin hatinya sakit, Ge. Cari tahu dulu apa penyebabnya. Baru kamu laporin sama mama yah."

Kata-kata itu sukses bikin Gerry merasa sangat kesal. Dia pun langsung mendengus pelan.

"Jika mama ingin aku mencari tahu hanya untuk menyalahkan orang yang menjadi penyebab anak kesayangan mama marah, maka sama saja dengan tidak ada gunanya, Mah."

"Sekarang aku minta sama mama, suruh dia pulang secepatnya. Jangan buat aku kehilangan kesabaran ku yang memang hanya tinggal sedikit."

"Jangan macam-macam kamu, Ge. Mama tidak akan membiarkan kamu melakukan hal gila terhadap adikmu."

"Jika mama tidak ingin aku melakukan hal gila, maka mintai dia pulang sekarang. Karena aku sudah tidak sabar lagi. Jangan bikin aku melayangkan tanganku ke wajahnya, Ma."

"Gerry! Apa yang kamu pikirkan sih!? Jangan macam-macam kamu ya," ucap mama Gerry dengan nada tinggi.

"Mama tahu aku, bukan? Aku tidak akan main-main."

Setelah berucap kata-kata itu, Gerry langsung memutuskan sambungan panggilan antara dia dengan sang mama. Sungguh, kesabaran Gerry sepertinya hampir terkikis habis. Tapi, sekuat tenaga dia berusaha menahan rasa kesal itu agar tidak meledak.

Ia genggam tangannya dengan erat sambil ia tumpukan ke atas meja kerja. Suasana terasa cukup panas buat Zein yang kini masih berada di ruangan tersebut.

"Zein!"

"Ya, Tuan muda." Zein berucap cepat. Panggilan itu membuat otaknya reflek bertindak. Karena setelah diam selama beberapa waktu, Gerry baru memanggil namanya sekarang.

"Cari tahu siapa perempuan yang sedang dekat dengan Aditya dengan cepat. Aku ingin tahu siapa dia. Gadis mana yang begitu berani dekat dengan tunangan Chika."

"Mm ... aku dengar dari beberapa karyawan, gadis ini cukup misterius, tuan muda. Nona Chika saja belum pernah bertemu dengan gadis ini satu kali pun. Padahal, rumor tentang Aditya yang dekat dengan perempuan ini sudah hampir dua minggu berjalan."

"Aku tahu. Maka dari itu, aku ingin kamu menyelidiki perempuan ini. Aku sungguh sangat penasaran dengan perempuan yang tidak bisa Chika tembus. Sungguh, dia begitu misterius."

"Mm ... baiklah, tuan muda. Saya akan lakukan penyelidikan." Terlihat keraguan di raut wajah Zein. Tapi, dia berusaha memantapkan hati untuk menyanggupi.

Bagaimana tidak? Chika sudah tidak bisa menembus Cherry. Itu tandanya, orang yang ingin dia selidiki bukan orang biasa. Karena biasanya, Chika ini sangat ahli dalam bayar membayar orang untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan. Tapi kali ini, dia kalah jauh.

Terpopuler

Comments

Daniela Whu

Daniela Whu

ternyata cuma anak punggut to si ciki.. anak punggut sj sombongx minta ampun la ap kabar seandaix anak kandung

2023-10-12

0

Arvino Xafir

Arvino Xafir

ya ampun cika ternyata oh ternyata...

2023-06-27

0

Nurul Huda

Nurul Huda

cuma anak angkat belagunya minta ampun si chika.minta di tabok keluarga chika perbuatannya sudah melampaui batas masih aja dibela.moga" aja chery bisa balas yang lebih kejam dari chika.gemes aku thor, pengen aku cekek tuh si chika

2023-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!