*BGT Bab 17

Bagaimana tidak? Chika sudah tidak bisa menembus Cherry. Itu tandanya, orang yang ingin dia selidiki bukan orang biasa. Karena biasanya, Chika ini sangat ahli dalam bayar membayar orang untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan. Tapi kali ini, dia kalah jauh.

Gerry yang peka akan keadaan, tentu langsung bisa merasakan apa yang Zein rasakan saat ini. Dengan tatapan tajam, ia tatap Zein.

"Aku ingin kamu dapatkan info tentang perempuan itu secepatnya. Jangan buat aku menunggu lama, Zein."

"Ba-- baik, tuan muda. Saya akan usahakan untuk bisa mendapatkan semua informasi tentang gadis itu dalam waktu dekat. Tapi, mohon berikan saya waktu khusus, Tuan muda. Karena ... saya khawatir, jika saya tidak punya waktu khusus, maka akan butuh waktu lama untuk mendapatkan info tentang perempuan itu."

"Tuan muda tahu sendiri, bukan? Jika nona Chika tidak bisa menemukan gadis itu, berarti, gadis itu memang bukan orang sembarangan." Zein bicara dengan nada agak takut. Maklum, apa yang ia sampaikan pasti akan memberikan rasa kesal dalam hati Gerry.

Sementara Gerry yang mendengar ucapan dari Zein barusan langsung menatap Zein lagi. Kemudian, dia mengalihkan pandangan dari Zein dengan cepat.

"Baik. Aku beri kamu waktu khusus untuk menyelidiki siapa perempuan itu. Tapi, aku ingin kamu dapatkan semua info tentang dia hanya dalam waktu tiga hari saja."

"Ap-- apa? Ti-- tiga hari, tuan muda?"

"Iya. Tiga hari, Zein. Jika kamu berhasil, maka aku akan naikkan gaji kamu lima kali lipat bulan ini. Tapi jika tidak berhasil, aku potong bonus bulanan kamu, plus, aku tugaskan kamu ke luar negeri selama beberapa bulan."

"Ya Tuhan. Itu hukuman yang tidak sebanding, tuan muda." Zein mengeluh dengan wajah yang sangat tersiksa.

"Terserah. Jika tidak ingin aku pindahkan tugas, maka lakukan tugas yang aku beri dengan baik. Tiga hari, fokus dalam penyelidikan soal perempuan misterius itu. Aku ingin tahu siapa dia."

"Ba-- baiklah. Saya akan berusaha sekuat tenaga, Tuan muda."

...

Tiga hari adalah waktu yang tidak terlalu sedikit sebenarnya buat Zein. Tapi, kalau yang ia selidiki adalah orang biasa, bukan Cherry. Karena untuk mengetahui semua tentang Cherry, Zein membutuhkan waktu yang cukup lama.

Meskipun tidak menutup kemungkinan kalau Zein akan berhasil. Tapi waktu tiga hari tidak akan cukup. Karena Cherry adalah orang besar yang tidak mudah di tembus sekarang.

"Sial! Sudah dua hari aku melakukan penyelidikan dengan berbagai macam cara. Tapi tidak menemukan apapun selain statusnya di kantor sebagai rekan kerja dari luar negeri. Kalau begini terus, Tuan muda bisa marah besar padaku." Zein bicara sambil memukul stir mobil.

Sementara itu, di sisi lain, Cherry sedang bersama Zia. Mereka berdua juga sedang berada di dalam mobil saat ini.

"Apa pria itu masih berusaha mencari tahu tentang aku, Zia?"

"Iya, nona. Pria itu masih keras kepala. Masih tetap menyelidiki siapa nona. Meski sudah melakukan penyelidikan selama beberapa hari, tapi tidak berhasil. Tapi dia masih bersikeras melancarkan usahanya."

Cherry tersenyum lebar. "Itulah manusia, Zia. Semakin sulit untuk menemukan apa yang ia cari. Maka semakin besar pula rasa ingin tahu yang ada dalam hatinya."

"Iya, Nona. Nona Cherry benar."

"Ah, iya. Apa kamu sudah tahu, dia itu suruhan siapa?"

"Sudah, nona. Kak Letto sudah memberikan semua informasi tentang pria itu. Dia adalah suruhan direktur utama Sudirja grup. Namanya, tuan muda Gerry. Yang tak lain adalah, kakak dari musuh nona. Chika."

Seketika, Cherry langsung menoleh untuk melihat Zia. "Ah, benarkah apa yang kamu katakan barusan? Dia adalah kakak Chika?"

"Benar, nona."

"Mm ... kalau begitu, cari masalah dengan aku ternyata. Jangan salahkan aku jika kamu adalah target balas dendam ku yang berikutnya. Setelah aku membuat Chika kehilangan Aditya, maka aku akan buat Chika kehilangan kakaknya pula."

"Ini terdengar cukup baik." Zia malah membenarkan apa yang Cherry katakan.

Malam hari ketiga. Zein ternyata bukan orang yang tidak bisa diandalkan. Setelah usaha yang sangat keras, akhirnya dia bisa mendapatkan info tentang Cherry. Yah, meskipun hanya secuil saja.

"Tuan muda pasti suka dengan info ini. Yah, walaupun aku hanya tahu tentang siapa gadis ini sedikit saja. Tapi, setidaknya ini bisa meredam sedikit amarah tuan muda terhadapku karena tidak bisa mendapatkan info apapun dari orang yang ingin dia ketahui."

Zein bicara sendiri sambil melihat map coklat di tangannya.

Sementara itu, Cherry yang tahu kalau Zein telah berhasil menemukan siapa dia, langsung naik emosi. Dia genggam erat tangannya, dengan tatapan lurus ke depan, Cherry berusaha meredam emosi.

"Sialan pria itu. Bisa-bisanya dia berhasil menemukan siapa aku. Kalau begini, bisa bahaya."

"Apa kita pakai orang kakak besar saja sekarang, Nona?"

"Tidak. Aku tidak bisa membahayakan orang kak Laras hanya karena masalah pribadi. Karena masalah besar, masih belum aku ketahui seperti apa. Jadi, tidak boleh memakai orang kakak besar hanya untuk mengurus masalah pribadiku."

"Lalu? Apa yang akan nona lakukan sekarang?" Zia terlihat cukup penasaran dengan langkah apa yang akan Cherry ambil.

"Aku sendiri yang akan memberikan pria ini peringatan."

"Tapi, nona .... "

"Jangan cemas. Hanya satu pria saja."

"Jangan anggap enteng satu pria, nona. Dia itu adalah sekretaris orang terkenal di kota ini. Dia pasti berbeda dari yang lainnya."

Cherry malah tersenyum lebar.

"Jangan cemas. Aku tahu apa yang akan aku lakukan. Tidak akan terjadi apa-apa. Aku akan mengatur semuanya dengan baik."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***