*BGT Bab 4

Ucapan itu membuat Cherry langsung menjatuhkan air mata. Sungguh sangat mengharukan ucapan itu, sampai, Cherry tidak kuat lagi untuk membendung air mata agar tidak tumpah. Cherry pun langsung menghambur ke dalam pelukan si kakak sambil menangis.

Setelah beberapa lama berpelukan, akhirnya Cherry memilih mengatakan soal apa yang sudah terjadi pada kakaknya. Itu dia lakukan agar sang kakak tidak susah payah mencari tahu sendiri prihal apa yang sudah dia alami di sekolah. Karena Cherry sangat tahu bagaimana sifat sang kakak yang sesungguhnya. Tidak akan pernah tinggal diam jika itu menyangkut diri Cherry sebagai adik kesayangan satu-satunya yang dia punya.

Namun, meskipun Cherry jujur bercerita tentang apa yang sudah ia lalui selama ini di sekolah, tapi tetap saja, Cherry tidak bercerita semuanya. Dia hanya mengatakan keusilan Chika selaku teman sekelas secara sedikit alias yang ringan saja. Tidak mengatakan apa yang terlalu jahat yang sudah mereka perbuat pada dirinya selama ini. Itu dia lakukan agar si kakak tidak terlalu cemas.

Sebelum bercerita, Cherry juga meminta kakaknya berjanji untuk tidak memikirkan prihal masalah yang sudah dia lalui. Dia juga tidak mau kakaknya mencampuri urusan pribadinya di sekolah.

Kakaknya setuju. Tapi kenyataannya tidak. Setelah mendengar penjelasan dari Cherry, sang kakak merasa ada yang Cherry sembunyikan. Karena itu, dia masih bertekad untuk mencari tahu semuanya. Semua yang sudah adiknya lalui selama ini.

....

Sebulan kemudian, Wahyu akhirnya tahu semua hal yang telah Cherry terima di sekolah. Dengan perasaan yang penuh dengan amarah, dia menemui Aditya selaku pria yang sudah menyakiti adiknya beberapa waktu yang lalu.

Dari pertemuan itu, Aditya langsung mendapat peringan dengan beberapa pukulan yang meninggalkan bekas memar di beberapa bagian wajahnya. Hal yang membuat Aditya harus izin tidak masuk sekolah selama beberapa hari karena luka memar yang dia alami.

Tapi, Aditya tahu diri kalau itu adalah kesalahan yang telah ia perbuat sendiri. Karena itu, dia tidak ingin memperpanjang masalah. Aditya pun meminta teman-temannya untuk bungkam dan tidak mengatakan pada siapapun.

Beruntung, saat ini orang tua Aditya sedang tidak ada di rumah. Mereka sedang melakukan perjalanan bisnis di luar negeri selama beberapa minggu. Karena itu, tidak ada yang terlalu memberatkan Aditya prihal luka memar yang dia alami.

Namun, sayangnya anggapan itu tidak benar. Chika selaku pacar tentu merasa tidak puas hati jika tidak tahu kejadian yang sesungguhnya. Dengan berbagai macam cara, dia berusaha mencari tahu apa yang sudah terjadi dengan Aditya. Hingga pada akhirnya, dia mengetahui kalau itu semua terjadi dengan alasan Cherry.

"Apa!? Lo bilang yang jujur kalau ini semua ulah kakaknya si sampah Cherry perusak suasana itu!?"

"Iya. Ini semua karena kakaknya Cherry. Dia tidak terima kalau adiknya diperlakukan tidak baik oleh kita semua. Terutama, Aditya yang sudah membuat adiknya terluka waktu itu."

Teman Aditya menjelaskan.

"Gue dengar, dia juga akan membuat perhitungan dengan lo, Chik. Karena lo udah bikin adiknya sulit di sekolah." Jelas teman Aditya itu dengan nada cemas. "Lo harus hati-hati."

"Nggak akan pernah ada yang bisa nyakitin gue. Lo tenang aja. Karena gue akan bikin perhitungan duluan sama mereka berdua. Adik kakak sama saja. Sama-sama sampah yang tidak berguna. Berani-beraninya dia nyentuh pacar gue. Lihat aja apa yang akan gue lakuin padanya nanti."

"Ee ... lo harus bisa jaga rahasia tapi, Chik. Jangan sampai lo bongkar soal gue yang udah ngasi tahu sama lo soal ini. Karena ini adalah rahasia gue dengan teman-teman. Gue gak mau Aditya marah sama gue nanti. Soalnya, dia gak mau ada yang tahu soal ini. Termasuk, lo."

Kini, teman Aditya itu berucap dengan suara takut pula.

Mendengar kata-kata itu, Chika langsung menatap ke arah lelaki yang ada di dekatnya saat ini. "Kenapa Adit sangat ingin merahasiakan semua ini? Dia gak takutkan sama ancaman dari kakaknya si sampah Cherry itu?"

"Ya Tuhan, Chika. Ya jelas Aditya gak takutlah. Tapi, dia sengaja gak ingin ngebesarin masalah katanya. Soalnya, Aditya hilang, dia pantas mendapatkan peringatan itu. Karena dia selama ini sangat merasa bersalah pada Cherry atas apa yang sudah dia lakukan waktu itu."

Penuturan itu seperti duri buat Chika. Duri yang tiba-tiba menusuk hatinya. Aditya mengatakan kalau dia merasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan. Hal ini membuat Chika sangat kesal.

Chika pun langsung menggenggam erat tangannya. Dengan tatapan tajam lurus ke depan, dia pukul satu tangannya ke tangan yang lain.

'Sampah itu tidak boleh menang lagi. Atas dasar apa dia bisa mendapat perhatian dari orang lain sedangkan dia tidak punya apa-apa. Aku yang punya segalanya, tidak akan memberikan dia sedikitpun ruang untuk bergerak. Jangankan bergerak maju, bergerak di tempat saja tidak akan pernah aku izinkan.' Chika berkata dalam hati sambil terus memukul-mukul telapak tangannya dengan tangan yang satunya lagi dengan kesal.

Terpopuler

Comments

Arvino Xafir

Arvino Xafir

sekolah ditempat yang elit mungkin seperti itu ya

2023-06-27

0

yuce

yuce

masuh untung sucghuka jadi ana irang kaya kalau miskin mah udah oasti mengalai yg sama kayak chery.

2023-04-22

1

Nurul Huda

Nurul Huda

jangan biarkan chika bahagia thor.sungguh perbuatan yang melanggar hukum membully orang sampai segitunya.memang orang kaya bisa berbuat semaunya.

2023-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!