*BGT Bab 11

Cherry hanya tersenyum lebar. Lalu, dia menjawab dengan anggukan pelan atas apa yang Letto katakan barusan.

"Ya sudah, kalau begitu, kamu ikut aku sekarang. Masih ada banyak hal yang harus aku tunjukkan padamu, adik."

Cherry dan Letto lalu meninggalkan tempat tersebut. Mobil pun melaju menuju rumah Laras. Rumah rahasia yang hanya Laras dan Letto saja yang tahu. Karena di situ, Laras selalu menyimpan semua rahasia dan semua hal yang dia anggap penting.

"Ini ... rumah siapa, kak Letto?"

"Rumah kakak besar. Tapi, ini hanya aku dan kamu saja yang tahu. Karena itu, setelah kita dari sini, aku akan mengantarkan kamu ke rumah yang sudah kakak siapkan atas nama kamu sebelum kamu pulang."

Cherry terdiam. Ternyata, perempuan yang bukan siapa-siapanya itu telah melakukan banyak hal untuk dia. Tidak hanya membantu Cherry mengubah pandangan, tapi juga menyediakan semua yang Cherry butuhkan untuk melanjutkan perjuangan.

"Ini ruangan kakak, Cherry." Letto bicara sambil membuka pintu yang tertutup rapat di salah satu kamar yang berada di pojokan rumah.

"Ini? Ruangan kakak?"

"Yah. Ini ruangan kakak."

"Kamu pasti berpikir kalau ruangan ini lebih pantas di sebut gudang, ketimbang di sebut ruangan utama si pemilik rumah, bukan? Tapi, di sinilah kepintaran kakak."

"Dia sengaja menjadikan ruangan yang paling jelek sebagai ruangan utama miliknya di rumah ini. Itu karena, jika ada hal yang tidak terduga, maka tidak akan sepenuhnya merugikan dia."

"Aku paham, kak Letto. Tidak perlu kamu jelaskan lagi. Karena selama ini, semua itu sudah aku pelajari dengan baik."

"Ah, iya aku lupa kalau kamu sudah kakak didik dengan baik selama beberapa tahun. Ya sudah, ayo masuk sekarang! Ada hal penting yang ingin aku perlihatkan padamu."

Mereka masuk ke dalam. Ruangan itu memang tidak terlalu bagus. Tapi, ada satu meja yang tertata dengan indah di balik lemari besar sebagai pembatas penglihatan langsung dari pintu masuk.

Letto lalu menghampiri meja tersebut. Mengeluarkan amplop dari salah satu laci yang ada di belakang meja dengan cepat. Kemudian, amplop itu dia serahkan ke tangan Cherry.

Tanpa membuang banyak waktu, Cherry yang memang sudah dangat penasaran langsung membuka amplop itu dengan cepat. Tangan Cherry lihai mengeluarkan isi dari amplop yang seketika langsung membuat matanya membulat sempurna.

"Apa ini, kak Letto? Apakah ini benar-benar surat warisan yang kak Laras tinggalkan?"

"Iya, itu surat warisan yang asli. Kakak membuatnya karena ingin berjaga-jaga. Mungkin, kakak sudah bisa merasakan ancaman besar yang akan menghampiri dirinya. Karena itu, dia menyediakan surat atas nama kamu untuk menjadi ahli waris dari semua hartanya."

"Tapi, sekarang kamu tidak bisa membawa surat ini ke pengadilan Cherry. Karena jika tante Resti tahu soal surat asli ini, maka dia akan menargetkan kamu sebagai sasaran berikutnya. Karena itu, kamu harus punya ide yang benar-benar matang. Atau, paling aman setelah kamu memastikan, bahwa pendukung tante Resti tidak lagi bisa memberikan dukungan padanya. Setelah itu, kamu baru bisa muncul sebagai ahli waris yang sah."

Cherry yang paham akan keadaan saat ini, tidak memberikan jawaban apapun. Karena dia cukup mengerti dengan keadaan sekeliling yang tidak baik-baik saja.

Sebenarnya, Cherry agak merasa terbebani dengan wasiat dan warisan yang Laras berikan padanya. Karena wasiat ini, dia kini tidak hanya punya satu tujuan. Melainkan, sudah punya dua tujuan sekarang.

Satu untuk membalaskan dendam pribadinya. Sedangkan yang satu lagi, untuk menjalankan wasiat yang Laras berikan. Jika saja Laras bukan orang yang sudah menyelamatkan nyawanya, maka dia tidak akan bersedia menerima wasiat juga warisan ini.

....

Cherry kini sudah berada di sebuah apartemen mewah. Apartemen itu berada tak jauh dari kantor pusat Sudirja grup.

Cherry sengaja memilih apartemen itu sebagai huniannya saat ini. Karena itu untuk kelangsungan rencana yang dia buat.

Sebenarnya, Cherry tidak sepenuhnya menetap di apartemen. Apartemen hanya sebatas nama tempat tinggal saja. Karena dia ingin membuat jalan rencana sebaik mungkin.

"Kak Letto jangan cemaskan aku. Semua akan baik-baik saja. Percaya padaku, aku pasti akan membereskan semua masalah dengan cepat," kata Cherry ketika wajah cemas Letto perlihatkan saat mendengar keputusan Cherry untuk tinggal sendirian di apartemen tersebut.

"Kamu benar-benar gadis yang kakak besar percaya untuk melanjutkan semua misi kakak, Cherry. Aku tidak akan cemas mulai dari sekarang. Tapi ingat, cepat hubungi aku jika ada masalah. Aku akan datang secepat mungkin."

"Jika kamu butuh bantuan, maka jangan ragu. Langsung hubungi aku."

"Iya, kak Letto. Aku tidak akan ragu." Cherry berucap sambil tersenyum.

Sekilas, Cherry terlihat sangat manis. Tapi, sebaliknya, siapa yang bisa menduga ada apa dengan gadis manis nan anggun ini. Keadaan telah mengubahnya jadi perempuan yang cukup berbahaya dengan ribuan misi demi membalas rasa sakit yang ia terima sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Arvino Xafir

Arvino Xafir

semangat cerry

2023-06-27

0

Welda Arsy❤

Welda Arsy❤

aq mampir thorrr,,,semangat

2023-06-11

1

nanda

nanda

Semangat cheryl

2023-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!