*BGT Bab 14

"Apa langkah selanjutnya, nona?" Zia bertanya setelah kepergian Aditya meninggalkan mereka berdua.

"Mundur selangkah."

"Baiklah."

Sepertinya, Zia adalah asisten yang sangat paham dengan apa yang Cherry katakan. Tanpa memberikan penjelasan apapun, Zia langsung bisa memahami apa yang Cherry maksud dengan kata mundur satu langkah. Mereka pun meninggalkan kantor tersebut dengan cepat.

...

Malam hari berikutnya, Cherry meninggalkan rumah dengan dandanan yang sangat jauh berbeda dari apa yang ia perlihatkan di siang hari. Dia yang manis, cantik, dan terlihat sangat anggun pada siang hari, kini berubah jadi gadis tangguh pada malam harinya.

Baju hitam yang ia kenakan terlihat cukup serasi dengan wik pendek berwarna hijau cair dengan model diikat satu. Kaca mata tebal, membuat wajah aslinya tidak bisa dikenali sedikitpun.

Dengan mengendarai motor, Cherry menuju sebuah markas yang sudah lama ada dalam ingatannya. Markas para preman yang dulu telah melenyapkan nyawa sang kakak tercinta. Dia tidak pernah bisa lupa akan wajah para penjahat itu walau sekejap mata.

Brak! Bunyi benda keras berbenturan di luar rumah berdinding seng usang yang tak lain adalah markas para preman tersebut. Bunyi itu membuat para preman yang ada di dalam langsung keluar untuk melihat.

"Celaka! Siapa yang berani usil merusak pagar kita?" Salah satu preman terdengar berteriak dengan nada keras ketika ia melihat ke luar, dan menemukan pagar seng bekas yang mengelilingi rumah mereka telah rusak.

"Cepat cari! Jangan sampai abang melihat hal ini. Kita akan dimarahi habis-habisan oleh abang jika kita tidak menemukan orang yang sudah membuat onar." Satu yang lainnya pula angkat bicara.

Kemudian, beberapa preman langsung turun tangan. Sebagai membenarkan pagar yang Cherry rusak, sedangkan beberapa yang lainnya berkeliling untuk mencari keberadaan Cherry.

Cherry yang sudah sangat lihai dalam ilmu bela diri tentu tidak mudah untuk mereka temukan. Dari atas pohon, Cherry sibuk memperhatikan di mana orang yang ingin ia temui. Karena Cherry juga tidak akan melukai orang yang tidak ada hubungannya dengan niat balas dendam yang dia punya. Intinya, tidak akan melukai orang yang tidak punya salah pada dirinya.

Setelah memperhatikan beberapa saat, Cherry akhirnya menemukan orang yang dia cari. Dia adalah preman yang memukul kakak Cherry waktu itu.

Saat melihat si preman, darah panas Cherry langsung mengalir dengan cepat. Seketika, ingatan masa lalu langsung terbayang di mata Cherry saat itu pula.

Dendam memang tidak akan membuat hidup tenang. Tapi, memaafkan bukanlah pilihan terbaik bagi Cherry. Karena butuh hati yang sangat besar untuk jadi seorang pemaaf.

Karena itu, Cherry langsung turun dari atas pohon dengan cepat. "Kamu cari aku?" Cherry berucap dengan nada tenang meskipun dalam hati sedang bergemuruh dahsyat.

Tentu saja semuanya jadi terkejut. Mereka langsung mendekat untuk melihat siapa manusia yang begitu berani masuk ke markas mereka.

"Perempuan! Siapa kamu!?" Salah satu dari mereka berucap dengan nada tegas dan tinggi.

"Jangan banyak tanya. Langsung tangkap saja dia. Nanti, kita bisa serahkan pada abang. Biar abang yang memutuskan apa yang akan dia lakukan pada perempuan yang begitu berani memasuki markas kita sendirian." Preman yang Cherry incar bicara dengan nada sombong.

Ucapan itu langsung Cherry sambut dengan tawa renyah. Hal tersebut membuat preman tersebut semakin kesal. Sedangkan beberapa yang lainnya pula jadi melongo akibat ulah Cherry yang luar biasa.

"Ha ha ha .... Kalian ingin menangkap aku? Coba saja kalau bisa. Ayo maju semua sekalian. Biar aku beri kalian hukuman karena telah berani melawan perempuan."

"Sombong! Besar omong sekali kamu ternyata."

"Suka-suka aku dong. Yang bicara aku."

"Kurang ajar! Malah ngeledek lagi. Cepat! Tangkap dia sekarang juga! Jangan beri ampun."

"Coba saja."

Para preman itu satu persatu maju untuk menangkap Cherry. Sayangnya, belum juga tangan bisa menyentuh kulit Cherry, tangan preman itu sudah mendapat pukulan. Bahkan, mereka ada yang langsung terjatuh akibat pukulan dari Cherry.

Melihat adik-adiknya dipukuli secara brutal oleh Cherry, si preman yang masih berdiri tentu merasa sangat kesal. Dia pun maju untuk memberikan Cherry pukulan.

Namun sayang, Cherry bukanlah lawan main mereka lagi. Karena kekuatan yang ia miliki, jauh di atas kekuatan para preman yang tidak tahu sedikitpun ilmu bela diri. Bertarung hanya mengandalkan otot, tanpa ilmu.

Tapi, preman yang ini, dapat pukulan dua kali atau bahkan berpuluh kali lipat dari yang lainnya. Karena yang ini, Cherry memukul dengan kemarahan. Karena itu, si preman langsung babak belur dalam hitungan beberapa menit saja.

"Si-- siapa ... kamu? Ke-- kenapa kamu masuk dan memporak-porandakan markas kami? Suruhan siapa kamu sebenarnya?" Dengan susah payah, preman itu bertanya karena dia sangat penasaran dengan kekuatan yang Cherry punya.

"Aku suruhan diriku sendiri. Datang untuk memberikan hukuman secara langsung dengan tanganku."

"Apa salah kami padamu? Kenapa kamu harus menghukum kami? Bukankah sebelumnya, kita tidak pernah punya masalah?" Satu dari preman yang ada di atas tanah ikut bicara.

"Kalian memang tidak ada salah padaku. Tepatnya, bukan kalian yang bersalah. Tapi, pria ini yang sudah punya salah besar terhadap aku juga kakakku. Karena dia, aku kehilangan orang yang aku sayang. Jadi, karena itu aku datang untuk memberikan hukuman."

Terpopuler

Comments

Arvino Xafir

Arvino Xafir

goodjob cerry

2023-06-27

0

Nurul Huda

Nurul Huda

hebat,pembalasan di mulai

2023-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!