Di Tembak Pangeran Sekolah

Pukul 09.30 jam istirahat berbunyi.

Lisa dan Puri masih berada di bangkunya ketika para murid berlari dan berhambur keluar kelas di jam istirahat.

"Ayo Pur buka amplopnya."

Puri membuka amplop itu kemudian membacanya.

Alangkah kagetnya dia, ketika membaca isi surat itu.

"Dari siapa Pur?" tanya Lisa semakin penasaran karena melihat wajah kaget Putri.

"Dari  Keenan."

" Keenan Pur?!" Saking kagetnya Lisa  sampai bola matanya melotot dan mulutnya menganga. Puri membuka surat itu dan membacanya di dalam hati.

My Sweety, Almira Puri.

Sudah lebih dari 3 hari aku tidak melihat kamu Pur, rasanya aku kehilangan sesuatu, saat tak ada dirimu di sekolah.

Sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan hal ini. Tapi baru sekarang aku punya keberanian.

Pur, sebenarnya aku sering mengamati kamu, aku suka sama kamu Pur. Aku takut perasaanku tidak berbalas. Karena Kamu sepertinya acuh tak acuh saja terhadap ku.

Puri, jika ada waktu temui aku di taman belakang sekolah. Aku ingin mengatakan perasaanku terhadap kamu.

Aku tunggu kamu ya, dengan emoticon love dan tanda tangan dari Keenan

Puri menutup surat itu dengan wajah yang bersemu kemerahan.

Lisa langsung menyambar surat itu dan membacanya.

"Lis, gua harus bagaimana Keenan sepertinya mau nembak gue?" Tanya Puri sambil menutup dua pipinya dengan telapak tangan.

Tangan Puri seketika menjadi dingin. Sudah lama dia menyukai Keenan Namun, tentu saja Putri tak punya keberanian untuk mengatakannya. Perasaan seperti itu ia simpan dalam-dalam. Rasanya tak mungkin keenan akan menyukainya.

"Pur, Keenan nembak loh Put. Kapan lagi lu bisa punya kesempatan seperti ini. Bukannya lu juga suka sama Keenan?"

"Iya Lis tapi gua kan sudah…"

"Hus, Iya gue tahu lo sudah menikah. Tapi lo nggak pernah melakukan hubungan intim dengan suami lu kan? Lu dan Kak Rasya juga tidak saling mencintai kan?"

Puri mengangguk-ngangguk pertanda mengiyakan pertanyaan Lis.

"Nah tunggu apa lagi Pur. Banyak banget cewek-cewek yang menginginkan jadi pacarnya Keenan. Gue rasa lo lebih cocok dengan Keenan kepada dengan kak  Rasya yang super sombong dan super galak itu."

Puri berpikir sejenak.

Dalam hatinya ia ingin sekali menyambut cinta Keenan yang sudah lama ia idolakan.

"Ayo Pur, samperin Keenan. Kesempatan nggak akan datang kedua kali loh Pur."

Puri masih ragu, tapi Lisa terus saja membujuknya untuk bisa menerima cinta Keenan.

"Ayolah Pur, kan sebentar lagi kita tamat sekolah, Lo juga sama kak Rasya mau cerai. Kapan lagi Lo dapat cowok yang nyaris sempurna seperti Keenan? "

"Tapi …Lis gue gak enak sama mommy."

"Eh yang gak mau itukan kak Rasya,  bukan kamu, lagi pula kamu gak pengen apa mengukur kisah kasih di sekolah. Ntar nyesel loh Pur, udah diceraikan kak Rasya nolak cinta Keenan pula,"

"Ehm, iya deh."

"Nah gitu dong. Ya sudah samperin sana."

 "Tapi Lo temani gue Lis," ajak Putri sambil menarik tangan Lisa.

"Eh eh lu datang sendirian saja."

"Iya tapi Lo temenin gue, setelah sampai di taman sekolah lo pergi deh. Gue takut di kerjain Lis."

"Oke deh. Tapi nanti lo traktir gua ya."

"Beres."

Puri dan Lisa berjalan menuju taman belakang sekolah mereka.

Setibanya di sana, Puri memang melihat Keenan tengah duduk sendirian di bawah pohon ketapang.

Dari kejauhan Keenan melambaikan tangannya ke arah Puri.

"Gue jadi deg-degan Lis,"ucap Puri sambil memegang dadanya.

"Hehehe hati-hati jantung lo bisa copot Pur. Ya sudah samperin sana, good luck ya."

Puri berjalan perlahan menghampiri taman belakang sekolah.

 Tak hanya menunggu, Keenan kemudian berjalan menghampiri Puri karena tak sabar.

"Hai Pur,"sapa Keenan ketika mereka saling berhadapan.

Puri melemparkan senyum sekilas, kemudian menundukkan kepalanya karena malu. Puri kembali merasakan hawa panas yang membuat pipinya yang mulai bersemu.

"Kamu kalau malu-malu gitu tambah cantik deh Pur,"Sanjung Keenan tiba-tiba saja.

"Ah masa sih." Puri semakin tersipu dengan wajah yang semakin merah.

"Tapi memang dasarnya kamu cantik kok, diapain juga cantik," ucap Keenan sambil menatap wajah ayu Puri yang masih tertunduk.

Putri tak bisa berkata-kata karena rayuan maut Keenan membuatnya seakan terbang melayang hingga ke angkasa.

"Kita duduk yuk  nggak enak ngomongnya kalau sambil berdiri," ucap Keenan sambil meraih tangan putri kemudian menggenggamnya.

Jantung Puri serasa ingin copot ketika pria tampan itu menggenggam tangannya.

Mereka pun duduk di bawah pohon ketapang. Entah kenapa tempat itu sepi, seolah-olah tempat tersebut sudah diatur oleh Kennan agar mereka bisa berdua saja.

Puri masih terduduk menyembunyikan perasaan gugup dan juga malunya.

Tiba-tiba Keenan menyodorkan sebuah coklat blok impor kesukaan Puri.

"Ini untuk kamu Pur, yah walaupun hari valentine sudah lewat."

"Coklat ini manis, semanis senyum kamu, kacang mede nya begitu gurih,segurih tawa renyah kamu."

"Ih kenaan kamu apaan sih bikin aku malu saja."Puri semakin tersipu mendengar ucapan dari Keenan.

"Tapi memang kenyataannya begitu Pur, semua tentang kamu ya seperti coklat ini. Manis dan bikin nagih."

"Nagih  apaan?"tanya Puri bernada protes.

" Nagih untuk melihat senyum kamu itu," ucap keanan sambil menyelipkan ujung rambut Puri yang terlepas dari ikatan rambutnya.

Puri merasa berbunga-bunga ketika mendapat perlakuan romantis dari Keenan. 

"Pur, Aku ingin katakan, kalau aku cinta sama kamu Pur. Seperti yang aku bilang di surat,perasaan aku terhadapmu sudah lama. Namun, baru sekarang aku memberanikan diri untuk mengatakannya. Aku tak ingin kehilangan kesempatan, Aku ingin kita melanjutkan hubungan ini sampai kita tamat sekolah nanti. Sampai kuliah dan selesai kuliah kita akan menikah," ucap Keenan sambil menggenggam orang tangan Puri.

Perasaan Puri yang awalnya berhubungan-bunga, mendadak berubah menjadi perasaan was-was.

'Ya Tuhan apa Keenan masih mau jika dia tahu aku sudah memiliki suami,'batin Puri, raut wajah Putri pun berubah dan Kinan menangkap itu.

"Pur kok kamu terlihat panik seperti itu? Nggak perlu jawab sekarang kok. Nanti saja tunggu kamu siap. Yang terpenting perasaan aku sudah lega karena sudah mengungkapkan perasaan yang aku pendam selama ini," ucap Keenan kemudian ia mengangkat tangan putri dan menciumnya.

Putri membelalakkan bola matanya melihat Kenan yang terlihat begitu tulus mencintainya.

'Kamu mau kan Pur,  jadi pacar aku?" Tanya Kenan berbarengan dengan berbunyi.

Treetttt..

Puri semakin kaget dan tak tahu harus menjawab apa. Meskipun saat itu perasaannya masih bunga-bunga karena keromantisan Keenan

"Nggak usah dijawab sekarang juga nggak apa-apa, kamu pikirkan saja dulu Pur. Sekarang yuk aku antar kamu masuk ke kelas. Maaf ya karena gara-gara aku kamu sampai nggak sempat jajan."

Kenan kemudian membuka bungkusan coklat itu mematahkan beberapa blok coklat kemudian menyuapinya ke mulut Puri.

"Nggak apa ini aja udah cukup kok. Terima kasih ya Keenan."

"Aku yang harusnya Terima kasih buat kamu sudah meluangkan waktu untuk aku."

"Ayo kita ke kelas nanti kamu terlambat."

Kenan menarik tangan puri kemudian menggandeng tangannya. Mereka berjalan menuju koridor sekolah. Setelah itu Keenan mengantar Puri sampai ke depan kelasnya.

Semua siswa yang masih berjalan di koridor memperhatikan mereka berdua. 

Banyak siswi yang iri melihat Puri yang didekati oleh siswa yang diberi gelar pangeran sekolah itu.

Mulai timbul perasaan sakit hati di berapa siswi yang mengincar Keenan sejak dulu.

Terpopuler

Comments

Tutik Lestari Nasa

Tutik Lestari Nasa

auww auww Bu author ma ngingetin masa putih abu²ku😁😁🤭

2023-04-12

0

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Apa jadinya Kalau Rasya tahu puri jadian sama Kenan,tambah seru ceritanya.. lanjut thor..

2023-04-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!