Kejutan Dari Seseorang

Setelah di tiga hari dirawat di rumah sakit keadaan Putri pun mulai membaik semalam dia di bawa pulang oleh keluarganya.

Di hari ke-4 Puri bangun seperti biasanya, waktu menunjukkan jam pukul 04.00 pagi.

Karena semalam kondisinya masih lemah, setelah lepas isya Puri langsung tertidur.

Puri menoleh ke arah samping tempat tidurnya, kemudian ia mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling ruangan tersebut.

"Di mana Kak Rasya?" Gumam Puri.

Untuk mencegah agar ia tak tak menggigil Puri pun menyalakan water heater.

Setelah selesai mandi, Putri membereskan buku-buku pelajarannya dan memasukkannya ke dalam tas, kemudian ia bermaksud keluar kamar dan turun menuju meja makan.

Ketika hendak membuka pintu kamar, Puri berpapasan dengan Rasya.

"Kak Rasya, Kakak tidur dimana semalam?" tanya Puri.

"Mulai sekarang aku tidur di kamar sebelah,tapi kamu jangan bilang sama Mommy ya," ancam Rasya.

"Iya Kak."

Puri kembali hendak melangkah.

"Kamu mau sekolah Pur? Sudah baikan? Nanti kalau sakit lagi aku loh yang repot."

Puri mengerucutkan bibirnya.

"Enggak kok kak aku sudah sembuh, Sayang kalau bolos terus. Sebentar lagi aku ujian."

"Ya sudah terserah kamu. Ingat jangan bilang sama mommy kalau aku tidur di kamar sebelah."

"Iya Kak."

Setelah mendengar nasehat Bram tiga hari yang lalu. Rasya sudah memutuskan untuk menjauh dari Puri dan memilih Sherly.

Karena itulah Rasya memilih untuk pisah kamar, karena ia tak ingin kejadian beberapa hari yang lalu terulang kembali.

***

Puri turun dari lantai atas menuju meja makan.

"Selamat pagi mommy,selamat pagi Daddy."

"Selamat pagi Sayang, kamu  sudah mau sekolah Pur? Kenapa nggak menunggu badan kamu pulih saja  baru masuk sekolah?"

"Enggak apa mommy, lagi pula Puri bosan di rumah cuman bengong saja."

"Iya tapi kamu nggak usah banyak mengikuti kegiatannya Pur. Setelah selesai jam sekolah langsung pulang."

"Iya mommy."

Ta berapa lama Rasya turun menuju meja makan dan ikut sarapan bersama mereka.

"Mommy, kapan mommy akan memberikanku jabatan di perusahaan kalian?" tanya Rasya sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Emang kamu sudah siap?"

"Sudah dong, kan aku tinggal menyusun skripsi."

"Ya sudah kalau begitu kapan-kapan kamu ke kantor kamu belajar dulu."

"Yah, dikuliahkan aku sudah belajar ilmu manajemen bisnis, Kenapa harus belajar lagi."

"Di kampus kamu itu belajar teori, sedangkan di perusahaan kamu itu belajar praktek. Karena tidak selamanya teori dan praktek itu berjalan beriringan," sahut Bu Mita.

"Iya, tapi nggak lama kan mommy?"

"Kamu itu kenapa sih Rasya, terburu-buru sekali. Bukannya tanpa bekerja kamu juga mommy kasih fasilitas."

"Iya kasih  fasilitas, Tapi semua pengeluaran uangku harus aku di beberkan kepada mommy di setiap bulannya.  Apa yang aku belanjakan, apa yang aku keluarkan, Aku jadi ngerasa nggak bebas menggunakan uangku sendiri."

"Rasya itu namanya bukan mengekang, tapi mami ingin kamu bertanggung jawab terhadap keuangan Kamu sedini mungkin. Karena jika kamu memegang perusahaan, dan kamu memiliki uang banyak, sedang kamu tidak bisa manage nya  dengan benar, perusahaan juga bisa hancur.Banyak sekarang pengusaha yang royal mengeluarkan uang mereka untuk kebutuhan yang tidak penting sama sekali. Ingat Rasya, hidup ini tak selamanya berada di atas. Selagi kamu punya, kamu luangkan sedikit uang kamu untuk disimpan. Mommy mengajarkan kamu seperti itu agar kamu bertanggung jawab dan tidak berfoya-foya."

Rasya  mencebikan bibirnya.

"Iya deh, tapi mommy boleh nggak aku sama Puri pindah rumah. Kami ingin menjalani rumah tangga sendiri."

"Nggak boleh. Puri masih kecil, kalian berdua itu masih butuh banyak bimbingan dalam menjalani rumah tangga. Jadi selama beberapa tahun kalian akan tinggal bersama mommy. "

Rasya mencibirkan bibirnya lagi.

'Bagaimana caranya aku bisa bicara pada Mommy Jika aku ingin menceraikan Puri dan memilih Sherly,' batin Rasya.

Setelah sarapan Rasya  mengantar Putri ke sekolahnya.

Selama dalam perjalanan tak ada pembicaraan di antara mereka berdua.

Tiba di gedung sekolah, Putri turun dari mobil Rasya. Kebetulan sekali saat itu Lisa juga sedang berjalan menuju gedung sekolah mereka.

"Puri!" Panggil Lisa sambil  melambaikan tangannya ke arah Puri yang menoleh.

Putri menghentikan langkahnya menanti kehadiran Lisa.

"Putri lu sudah baikan? Maaf ya Put gue nggak bisa jenguk lo, gue juga nggak tahu lo dirawat di rumah sakit mana. Dan gue mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya ayah loh Pur."

"Iya nggak apa-apa kok."

"Lo sudah mendingan kan Pur, tapi wajah lo masih pucat aja," ucap Lisa sambil mengamati wajah Puri.

"Iya, Sudah mendingan Lis."

"Kalau lo masih sakit, nggak usah sekolah dulu lah Pur, biar sampai sembuh dulu, lagi pula lo kan masih berduka atas meninggalnya ayah lo."

Nggak papa, justru kalau di rumah gue makin sumpek, makin sedih teringat Ayah gue Lis. Gue kangen sama lo sama pelajaran juga,"sahut Puri sambil tersenyum.

"Iya Pur, gue udah ringkas materi selama lo di rumah sakit, jadi lu bisa belajar, ada beberapa pekerjaan rumah juga sudah gua catat untuk lo."

"Kalau begitu terima kasih ya Lisa, kamu memang teman yang baik," ucap Puri sambil mencubit pipi Lisa.

"Sama-sama, eh ngomong-ngomong yang kemarin jemput lu kak Bram, orangnya ganteng ya Pur, baik dan Ramah lagi."

"Hahaha lo naksir ya."

"Kalau boleh sih."

"Iya sepertinya Kak Bram emang baik, waktu gue di rumah sakit saja gue dibawain coklat. Gue ada bawa sisanya untuk lo."

Puri mengeluarkan beberapa bola coklat dan memberikannya ke kepada Lisa.

"Makasih Pur," ucap Lisa sambil memasukkan bola coklat ke dalam mulutnya.

"Hm coklat dari orang ganteng memang enak banget."

"Ih apaan sih loh. Emang coklat yang enak kok."

"Ya udah yuk, kita masuk kelas sebentar lagi bel bunyi nih."

Puri dan Lisa melewati koridor sampai ke kelasnya. Kebetulan saat itu mereka berpapasan dengan seorang siswa yang menjadi primadona di sekolah mereka.

Keenan Andromeda Fahreza, adalah sosok idola di sekolah mereka. Selain kaya, Keenan  juga bintang basket se provinsi, dia juga juara umum berturut-turut selama 2tahun.

Keenan melempar senyum ke arah Puri ketika mereka saling berpapasan.

"Eh Kenan kenapa tuh, sepertinya dia baru saja keluar dari kelas kita?"tanya Lisa.

"Nggak tahu."

"Ya udah masuk yuk bentar lagi bel bunyi nih."

Puri dan Lisa masuk ke dalam ruang kelas mereka.

Para siswa yang melihat datangnya Puri, langsung menghampiri Puri.

Mereka menanyakan kabar Puri sekaligus mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya ayah Puri.

Beberapa menit kemudian bel sekolah berbunyi, mereka kemudian kembali ke bangku masing-masing.

Puri dan Lisa mendaratkan bokongnya secara hampir bersamaan di kursi.

Puri merogoh bagian laci tempat duduknya seperti ada sesuatu.

Kemudian ia meraba dan menemukan setangkai bunga mawar merah beserta dengan amplop berwarna merah muda.

Lisa melirik ke arah Puri.

"Dari siapa tuh?" tanya Lisa dengan berbisik.

"Nggak tahu."

"Buka aja."

Puri membuka amplop itu dengan hati-hati, tapi baru saja hendak merobek perekat amplop itu wali kelas mereka datang.

Puri kembali menyimpan amplop itu, sebenarnya ia masih penasaran apa tulis isi amplop itu.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

dari Keenan kali Pur...
semoga aja ya... bikin aja si Rasya cemburu.

2023-09-08

1

Wina Yuliani

Wina Yuliani

asyik nih ada yg mau nikung babang kejam 😈

2023-06-03

0

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Ada Penggemar baru lagi yg naksir putri..

2023-04-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!