Meriang lagi

Sesampainya di kamar Puri, Rasya melihat Bram tengah bercanda dengan istrinya,  dan tak hanya itu  Bram juga menyuapi coklat ke mulut Putri.

Sebagai seorang laki-laki, tentu Rasya merasa cemburu,  meskipun dia tidak mencintai Puri.

"Lagi ngapain kalian?"

Rasya terlihat mendengus dengan tatapan matanya yang tajam.

Keduanya pun menoleh ke arah Rasya.

Seketika Bram  menjadi salah tingkah.

"Eh elo." Bram  menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, untuk menutupi perasaan groginya karena kini  Rasya menatapnya seperti menatap seorang pencuri yang kepergok.

"Ngapain lo  sama Puri?" tanya Rasta dengan ketus.

"Gue cuman nyuapin dia coklat, karena tangannya gemeteran."

"Awas lu ya macam-macam sama Puri,"ancam Rasya.

"Ih gue baru saja masuk ke kamar, terus gue mau kasih Puri coklat blok,  karena tangannya gemetaran yang gue suapin dia."

Rasya menatap tajam kembali, seolah tak mempercayai ucapan Bram.

"Makanya bro, kalau punya istri jangan suruh pria lain yang menjaganya, kan jadi timbul fitnah. Gua memang playboy, tapi gue bukan penghianat," ucap Bram  sambil menepuk-nepuk pundak Rasya.

Rasya menundukkan kepala sedikit.Karena merasa ada benarnya ucapan Bram itu

"Iye, gue percaya."

" Yaudah, gue pulang dulu ya."

"Eh jangan! Lo disini saja temani gue."

"Iya deh."

Puri tiba-tiba berasa  hendak ke kamar mandi. Karena tak ingin merepotkan Rasya, ia bermaksud untuk turun dari tempat tidurnya sendiri.

"Eh Puri kamu mau kemana?" tanya Rasya.

"Mau ke kamar mandi Kak."

"Tunggu sebentar."

Rasya menghampiri Puri kemudian meletakkan tangan Putri di pundaknya.

"Masih pusing Pur?" tanya Rasya.

"Masih Kak "

Rasya menopang tubuh Puri sambil mengangkat standar infus. Kemudian membawanya menuju kamar mandi.

Sesampainya di toilet, Rasya menuntun puri untuk duduk di kloset duduk, Setelah itu dia meninggalkan Puri sendiri.

"Kalau sudah bilang ya Pur, kamu jangan berdiri sendiri, nanti terjadi sesuatu pada kamu," ucap Rasya .

"Iya Kak," jawab Puri lirih.

Rasya kemudian keluar,menunggu di luar toilet.

Ketika membuang air kecil, Puri merasakan perih pada bagian alat vitalnya selain itu urine yang keluar berwarna kuning kemerahan seperti ada campuran darah.

"Oh kok perih  sekali," guman Puri.

Putri mengira itu hanya bawaan penyakitnya saat ini.

Dengan tangan yang gemetar, Puri membersihkan bagian intim tubuhnya yang terasa kotor dan lengket.

Lagi-lagi ia menyangka itu karena sudah seharian ia tidak mandi, hingga bagian bawah tubuhnya terasa lembab.

Setelah memakai kembali pakaian dalamnya. Puri memanggil Rasya.

"Kak Rasya, sudah Kak."

Meski suara Puri terdengar lirih. Namun, Rasya tetap mendengar suaranya.

Rasya masuk ke kamar, kemudian kembali menopang tubuh Puri.

"Kak berhenti sebentar, Puri mau mandi boleh nggak?"

"Ngapain harus mandi Pur, kamu kan lagi sakit."

"Tapi Puri rasanya gerah dan lengket."

"Ya sudah, Kamu tunggu di sini aku siapkan air hangatnya dulu."

"Nggak apa Kak. Putri nggak mau ngerepotin Kak Rasya. Biar Puri mandi air dingin saja,Puri bisa tahan kok."

"Yakin kamu mau mandi? badan kamu masih panas gitu."

"Yakin Kak, tubuh Puri  rasanya gerah banget."

"Ya sudah kamu tunggu, aku campur air hangat ke dalam ember, Setelah itu kamu mandi."

"Iya Kak, kalau begitu tolong ambilin baju ganti sama handuk kak," ucap Puri sambil bersandar di dinding kamar mandi.

"Iya tunggu, kamu jangan bergerak dulu ya, nanti kamu bisa tumbang."

"Iya Kak"

Rasya  keluar dari kamar mandi kemudian memeriksa pakaian yang ada di tas ransel Puri.

Hanya ada satu stel piyama dan setelan pakaian dalam.

Beberapa saat kemudian dia kembali lagi dengan membawa handuk dan pakaian ganti untuk Puri.

Air hangat di dalam ember pun sudah siap.

Kemudian Rasya meletakkan pakaian dan handuk Puri tergantung di dekat ember yang berisi air hangat.

"Ya Kak terima kasih, Kakak keluar aja, setelah selesai Puri beritahu."

Rasya keluar dan menunggu di pintu kamar mandi.

Putri masih merasakan tubuhnya yang terasa hangat. Namun ia tetap melanjutkan ritual mandi karena merasa tubuhnya kotor dan gerah.

Puri melepaskan piyamanya kemudian mengeluarkan selang infus dan botol infus melalui lubang tangan pada piyama.

Setelah itu ia mengaitkan botol infusnya kembali agar bisa mandi.

Ketika hendak mengguyur tubuhnya, Puri melihat beberapa bagian tubuhnya terlihat seperti memar bahkan di puncak bukitnya terasa perih seperti digigit, meski itu tidak terlalu sakit.

"Kenapa terasa perih ya?" Puri mengamati bagian dadanya  dan memang ada seperti luka bekas gigitan.

Karena tidak terlalu begitu sakit, Puri kembali mengabaikan nya.

Puri kemudian mengguyur tubuhnya dengan air hangat ,meski tubuhnya langsung gemetar ketika air hangat itu membasahi kulitnya.

Setelah beberapa kali mengguyur, Puri melanjutkan membersihkan tubuhnya dengan sabun dan kembali mengguyur  tubuhnya dengan air hangat.

Seketika Puri menggigil lagi.  Namun dia tetap melanjutkan ritual mandinya hingga selesai.

Dengan tangan gemetar Puri meraih handuknya. Dan mencoba untuk mengenakan pakaian.  Namun, tak mampu. Tubuhnya semakin kuat bergetar. Puri duduk di atas kloset duduk yang ada di sampingnya.

"Kak Rasya !Kak Rasya!" panggilnya.

Mendengar panggilan Puri, Rasya langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Seketika Rasya kaget ketika melihat wajah Puri terlihat pucat dengan tubuh yang bergetar karena menggigil

"Kamu kenapa Pur?" tanya Rasya cemas.

"Kak tolong pakaikan Puri Piyama. Puri kedinginan," pinta puri sambil sambil menggigil memeluk tubuhnya.

Karena selang terpasang di salah satu pergelangan tangannya, jadi untuk memakai piyama harus memasukkan selang dan botol infus ke dalam satu lengan piyama kemudian meletakkan selang impuls itu ke standar infus kembali. Setelah itu, barulah Piyama  bisa dimasukkan ke dalam lengan dan kemudian memakai baju seperti biasa.

Rasya menarik tangan puri untuk berdiri.

Kemudian ia mengangkat kaki Puri untuk memasukkan celananya.

Setelah memakaikan piyama dan celananya,Rasya menarik handuk yang melingkari tubuh Puri.

Puri masih menggigil,meski sudah mengenakan piyamanya.

"Ayo Pur, "ajak Rasya.  Sambil menopang tubuh Puri,Rasya sambil mendorong standar Infus.

Sementara gemericik gigi putri terdengar semakin kuat. Bola mata puri pun semakin sayu.

Rasya meraba bagian kening Puri.

"Suhu tubuh kamu naik lagi Put."

"Iya kak, dingin banget," ucap Puri sambil menggigil.

"Kamu baring saja Put."

Rasya membantu puri berbaring di atas tempat tidur, setelah itu ia menarik selimut untuk menutupi tubuh Puri.

Beberapa saat, Rasya terdiam memperhatikan Puri yang terus saja menggigil dengan bola mata hitam yang sedikit terangkat ke atas.

"Pur, dingin banget Ya?" tanya Rasya.

"Iya Kak," jawab Puri lirih masih dengan tubuh yang gemetar.

"Pur,aku hangatin kamu ya," ucap Rasya.

Tubuh Puri terus saja bergetar karena menggigil, justru semakin lama, getaran tubuhnya semakin kuat.

Rasya berbaring di atas tempat tidur kemudian berbalik sambil memeluk Puri.

Perlahan tubuh Puri merasa hangat getaran tubuhnya pun sedikit berkurang.

Puri merasa hangat dan nyaman di peluk oleh Rasya. Entah sadar atau tidak, dia pun membalikkan tubuhnya memeluk Rasya kemudian meletakkan kepalanya di ceruk leher Rasya sambil memejamkan matanya.

Rasya semakin erat memeluk Puri, ia pun semakin menikmati hangatnya tubuh Putri dan hembusan napas puri yang menyapu lembut di lehernya.

Berangsur-angsur tubuh Puri kembali tenang, ia pun tertidur nyenyak dalam pelukan Rasya.

***

Bram bermaksud hendak masuk ke kamar. Namun langkahnya tertahan ketika membuka pintu, karena melihat dua insan berlainan jenis sedang saling memeluk.

"Anjir, gue nunggu di luar, dia malah enak-enak main peluk-pelukan. Dasar Rasya, katanya gak doyan, tapi di embat juga."

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

ho'o bener

2023-09-07

0

Eva Karmita

Eva Karmita

kasihan Puri dia belum menyadari apa yang terjadi pada diri nya 😔

2023-04-13

0

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Sabar ya Bram,Di sini Sikap playboymu kalah dengan Rasya..

2023-04-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!