Berita Duka Cita

Waktu menunjukkan pukul satu siang. Rasya dan Bram masih berada di kantin menunggu Sherly keluar dari kelas.

"Sayang, ayo kita pulang," ajak Sherly.

"Eh iya sayang, tapi sebelum itu aku harus jemput adik sepupuku dulu ya."

"Hah jemput adik sepupu kamu?! terus kita pergi bertiga gitu ke mall?"

"Enggak lah, aku bawa Bram, nanti biar Bram yang antar adik sepupu aku itu."

"Oh gitu, kirain kamu mau bawa adik sepupu kamu jalan-jalan sama kita di mall, kan nggak asik, ntar dia gangguin hubungin kita lagi."

"Enggak lah, Sudah aku bilang hari ini aku akan jadi milik kamu satu hari penuh."

"Gitu dong Sayang, anggap saja menebus kesalahan kamu yang sudah mengacuhkan aku beberapa hari ini," cetus Sherly sambil menggandeng tangan Rasya.

"Ayo Bram, kita jemput Puri!"

Bram bangkit dari tempat duduknya kemudian mereka bertiga menuju parkiran mobil.

***

Pulang sekolah Puri di temani oleh Lisa menunggu jemputan di depan pagar sekolah.

Agar tidak bosan Mereka pun ngobrol-ngobrol. Ketika sedang ngobrol bersama Lisa, Puri dikagetkan dengan dua mobil yang terparkir di pinggir jalan berjejeran, satu mobil milik Rasya dan satu mobil lagi Puri tidak kenal.

Lisa dan Puri memperhatikan Ketiga orang yang turun hampir bersamaan dari dua mobil tersebut.

Tampaklah seorang gadis cantik yang berusia sekitar 24 tahun menggandeng mesra tangan Rasya diikuti dengan seorang pria yang sebaya dengan Rasya.

"Oh jadi itu pun pacarnya Kak Rasya? ngapain kak Rasya bawa pacarnya ke sini, pasti mau manas-manasin kamu deh Pur."

"Biar sajalah."

Rasya dan Sherly menghampiri Put

ri.

"Sayang, kenalkan ini adik sepupu aku, Puri," ucap Rasya.

Puri mengulas senyum tipis.

Deg jantung Lisa berdetak kencang seolah ikut merasakan sakit ketika Rasya memperkenalkan Puri sebagai adik sepupunya.

'Adik sepupu? dasar laki-laki lucnut, Berani-beraninya dia membawa pacarnya di hadapan Puri. gua jadi kasihan deh sama Puri,' batin Lisa

Puri dan Sherly berjabat tangan.

"Pur hari ini kamu diantar sama Bram ya, Bram ini teman aku ,dia yang akan mengantar kamu. Sementara itu aku harus pergi bersama Sherly," ucap Rasya.

Puri melirik ke arah pria tampan yang berdiri di samping Rasya.

"Kalau Kak Rasya nggak sempet ngantar puri, puri pulang naik taksi saja."

Mendengar itu Rasya langsung menarik tangan putri dan membawanya menjauh.

"Kamu harus nurut ya, aku bilang kamu pulang sama Bram, ya harus pulang sama Bram. Awas aja kamu bilang sama mommy kalau aku pergi sama Sherly."

'Iya kak tapi aku nggak biasa pulang sama orang asing."

Mulai sekarang kamu harus membiasakan diri pulang sama Bram. karena aku nggak bisa antar jemput kamu. Apa kata Sherly kalau aku setiap hari jemput kamu."

"Sudahlah kamu menurut saja, Bram itu sahabat aku Aku yakin dia akan macam-macam sama kamu."

Puri hanya bisa tertunduk, tanpa banyak protes.

Setelah berbicara seperti itu pada Puri, Rasya kemudian meninggalkan Puri dan menghampiri Sherly.

"Ayo sayang kita pergi."

Lisa melototkan bola matanya sambil mendengus kesal.

"Punya pacar seperti itu, aja sombongnya bukan main, mana dibanding dengan pacarnya cantikan Puri lagi," dengus Lisa.

Puri menghampiri Lisa.

"Hai Puri," sapa Bram sambil menyodorkan tangannya.

"Aku Bram,"ucap Bram ketika Puri menyambut uluran tangannya.

Bram kemudian menyodorkan tangannya ke arah Lisa.

"Bram."

"Lisa."

Keduanya pun berjabat tangan.

"Lisa, mau pulang sama kami?" tanya Bram yang terlihat lebih ramah daripada Rasya.

"Nggak kak, komplek rumah aku di belakang sekolah ini."

"Oh ya sudah kalau begitu kami permisi dulu."

"Iya Kak,"sahut Lisa sambil tersenyum. Karena selain ganteng, bram juga ramah dan baik hati tidak seperti Rasya yang kasar dan sombong.

"Ayo Pur, kita pulang."

Mau tak mau Puri mengikuti langkah kaki Bram menuju mobil.

Bram membuka pintu mobil untuk Puri, kemudian ia berjalan memutar menghampiri pintu bagian kemudi.

Puri tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Lisa.

"Aku pulang dulu ya Lis."

"Ya Pur! hati-hati ya," ucap lisa sambil membalas lambaian tangan Puri.

Bram membawa mobilnya meninggalkan kawasan sekolah.

"Kamu mau aku antar ke mana Pur?"tanya Bram.

"Ke toko ponsel Kak. Saya mau beli ponsel, setelah itu saya mau ke rumah sakit untuk menjenguk ayah saya."

"Oke siap Tuan Putri," ucap Bram sambil melirik ke arah Putri.

Puri tersenyum sekilas, kemudian menundukkan wajahnya karena malu.

Setelah mengantar Puri membeli ponsel, Bram mengantar Puri ke rumah sakit.

"Terima kasih, ya kak,"ucap Puri sambil membuka pintu mobil.

"Iya sama-sama Putri."

Setelah turun dari mobil Puri berjalan cepat menuju ruang perawatan ayahnya. Namun Puri tidak mendapat ayahnya.

"Di mana Ayah?" tanya Puri dengan panik.

Puri menghampiri suster yang tengah berjalan melewati koridor tepat di depan ruangan ayahnya.

"Suster di mana Ayah saya?" tanya Puri dengan panik.

"Oh beliau dipindahkan ke ruang ICU karena mengalami gagal nafas"

"Gagal nafas, oh kenapa tidak ada yang memberitahuku."

Tak menunggu lama, Puri langsung berlari menghampiri ruang ICU. Puri melihat ada Om Herman yang terlihat sedih duduk di kursi ruang tunggu di depan ruang ICU.

"Paman!" panggil Puri sambil berlari.

Langkah Putri terkekang ketika melihat mata Herman sembab.

"Puri, "lirih Herman, sambil  menatap Gadis itu dengan tatapan iba.

"Paman, apa yang terjadi dengan ayah?" tanya Puri dengan perasaan was-was.

Herman menghampiri Putri kemudian mengusap punggung putri.

"Puri putri harus sabar ya, Nak."

"Hiks hiks Memangnya kenapa Paman? apa yang terjadi pada Ayah?"

"Ayah, sudah jalan, beliau sudah pergi dengan tenang."

"Ayah," lirih Puri dengan bulir bening yang menetes di pipinya.

Berita itu tak hanya membuat puri menjadi sedih tapi juga membuatnya begitu syok.

Seketika tubuh Puri terasa lemas hingga tubuhnya roboh dan pandangannya menjadi gelap.

Beruntung Herman cepat menyambar tubuh Puri hingga tak sempat menyentuh lantai.

"Puri!"

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Innaalillahi Wainnailaihi Rooji'uun

2023-09-07

0

Wina Yuliani

Wina Yuliani

😭😭😭😭😭😭😭 kak mel mulai tabur bawang nih

2023-06-03

2

Eva Karmita

Eva Karmita

sabar ya Puri 🤗😭 , ikhlaskan ayahmu beliau sudah tenang di alam sana 😔😔

2023-04-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!