Di kampus

Setelah mengantar Puri ke sekolah. Rasya kembali ke rumah, kemudian ia bersiap untuk ke kampus.

Tiba di kampus, ia langsung menuju ke kantin tempat gengnya berkumpul.

Karena kebanyakan dari anggota geng mereka semua hanya tinggal menunggu sidang skripsi dan wisuda. Tempat tongkrongan Mereka pun sepi.

Rasya duduk di depan Bram yang sedang menikmati secangkir kopi hangat.

"Eh elo bro, wajah lo seger banget, habis malam pertama ya," ledek Bram pada Rasya.

Karena Bram adalah salah satu sahabat terdekat dari Rasya, Rasya pun menceritakan kepada Bram tentang pernikahannya dengan Puri.

Rasya melototkan bola matanya.

"Hus! lu bisa diam gak sih. Nanti kalau ada orang yang dengar bagaimana? Apalagi kalau Sherly mendengarnya, bisa mampus gua."

"Hahaha Tenang saja bro. Nggak akan ada yang dengar kok. Ngemeng-ngemeng…"

"Ngomong-ngomong pea'! Dengus Rasya sambil menyerup kopi milik Bram.

"Hehe itu maksud gua, ngomong-ngomong bagaimana rasanya malam pertama. Bini lo masih perawan kan?"

Uhuk uhuk

Rasya yang baru saja meneguk kopi itu tersedak karena kaget dengan pertanyaan Bram hingga menyemburkan kopi ke wajah Bram.

Huss !

"Anjir lu, nyemprot kopi ke muka gue!"seru Bram sambil mengelap wajahnya dengan tisu yang ada di meja.

"Haha , Sorry bro habis pertanyaan lo nggak-nggak aja."

"Ya kan bener pertanyaan gue itu, bagaimana malam pertama lo sama bini lu, bini lo masih perawan nggak. " dengus Bram.

"Lagian lu ngapain sih tanyain yang begituan sama gue," dengus Rasya, "masih pagi juga."

"Gua penasaran aja bro, karena kebanyakan cewek zaman sekarang kan sudah nggak perawan lagi?"

"Mana gue tau! Menyentuhnya saja tidak!" Dengus Rasya.

"Wah bego banget lu, dikasih yang halal, gratis lagi malah nggak mau."

"Emangnya gue, lo. Main asal comot saja. Selain gua nggak cinta sama Si dia, gue juga tega karena dia masih bocil."

"Ya tega nggak tegalah, udah jadi istri kita kok, ya bebas kita apa-apain saja. Kalau gue jadi lo, langsung gua embat, gue perawanin tuh bini. Lagian halal juga," dengus Bram sambil mengunyah kacang atom.

"Enggak lah, gua nggak mau sama dia, gua akan cintanya sama Sherly."

"Alah zaman now, bicara soal cinta? Eh bro, laki-laki punya istri dua itu sudah biasa keles . Lagi pula lo kan calon pewaris perusahaan bokap lu, dan nyokap lu. Jangankan punya dua istri, punya 4 Istri saja gue rasa lo sanggup memberikan nafkah. Tapi nggak tahu juga burung lo, sanggup nggak melayani 4 Istri, gua rasa sih burung lo yang nggak akan sanggup hahaha " ledek Bram.

Rasya menatap tajam ke arah Bram.

"Sorry bro, bercanda," cetus Bram ketika melihat Rasya sudah mulai tersulut emosi.

"Emang bener-bener provokator lu!" dengus Rasya.

"Tapi emang benar Ras, banyak loh yang seperti begitu. Mereka memilih menikahi dua wanita sekaligus, yang satu menikah karena perjodohan dengan orang tua dan yang satu lagi menikah karena perasaan cintanya terhadap seorang wanita."

"Enggak lah gua satu aja. Gua pacaran aja sama satu cewek dan gak mau poligami. Apalagi kalau menikah nanti. Emang kayak lo Playboy cap ikan teri, Siapa yang mau sama lo, langsung lo sikat dan embat,"cetus Rasya.

"Hehe, itu namanya pintar mengkondisikan keadaan bro. Mereka mau sama gue, mau keluar duit banyak untuk gue, Ya sudah gue pacarin semua. Jadi playboy nggak mesti keluar modal besar bro, cuman modal tampang dan air liur basi aja, hidup gue udah senang. Bisa ganti-ganti cewek ditraktir makan pula. Hehe, serasa di surga."

"Anjir !anjir! laki-laki kayak lo Bram. Kalau gue sih justru malu deketin cewek gak modal."

"Bedalah, lo kan tajir melintir. Nggak kayak gue bapak gue cuma seorang PNS doang. Kuliah juga syukur-syukur bisa kuliah, itu juga jual tanah warisan dari nenek gue hehe."

"Iya jual tanah bisa beli beberapa mobil sama bangun rumah? Itu kan berarti nenek lu tajir juga."

Rasya menoleh ke arah pergelangan tangan Bram.

"Wah bagus jam tangan lo Bram."

"Ini hadiah dari Dinda, harganya 5 juta bro. "

"Anjir Lo Bram! Bisa-bisanya lu manfaatin cewek polos seperti Dinda."

"Alah, gue nggak maksa kok, dia yang beliin gue sebagai hadiah Valentine. Lagi pula Dinda itu kan anak pejabat, duitnya pasti banyak lah. Kalau sekedar 5 juta mah, nggak seberapa bagi dia."

Saat tengah asyik mengobrol tiba-tiba Rasya melihat Sherly dari kejauhan datang menghampiri mereka.

"Eh Sherly tuh." Tunjuk Rasya hingga membuat Bram menoleh ke arah belakang.

"Iya terus apa hubungannya dengan gue?"

"Gua minta tolong lu Bram. Gua hari ini janji untuk menemani Sherly shopping. Tapi gua juga disuruh Mommy untuk menjemput Puri."

"Puri siapa. Bini lu?"

"Hus jangan keras-keras!" Dengus Rasya.

" Kenapa sih?"

"Sebentar lagi di Sherly sampai di sini, awas aja lu sampai Sherly tahu gua sudah menikah. Gua bikin mampus Lo," ancam Rasya dengan maksud bercanda.

"Yaelah sama si Sherly saja takut lo, kayak nggak ada cewek lain lagi. Muka ganteng dompet tebal, cewek mana sih yang gak mau sama lo. Diputusin Sherly takut," dengus Bram.

"Berisik loh, namanya juga cinta."

Bra memutar bola matanya.

"Bram, gue minta tolong ya, lo jemput si Puri di sekolah, terus lo anterin tuh dia ke rumah sakit untuk jagain ayahnya. Tapi sebelum itu lo singgahi dia ke toko salah satu handphone. Mommy gua suruh dia beli handphone."

"Hah, gua kan nggak kenal sama Puri. Main jemput-jemput aja, ntar dikira gue mau culik dia lagi."

"Nggak begitu Bram! nanti kita sama-sama ke sekolahan Puri. Aku akan bilang sama Sherly, jika Putri itu adik sepupu aku. Nah setelah itu lo yang antar Puri dan gua antar Sherly ke mall."

Bram tersenyum."Lu percayakan , bini lu sama gua? Yakin lo?"

"Percaya nggak percaya, awas aja lu macam-macam tuh anak orang masih polos. Gua harus menjaga segel Puri tetap utuh, biar gua gampang menceraikan dia."

"Yaelah bro, lu dapat yang perawan nggak bersyukur banget. Malah berniat ceraikan dia. Belum tentu lo bakalan dapat yang lebih baik dari dia."

"Ah bacot aja lu, kelakuan lu seperti orang suci saja, padahal lu kan lebih bejat dari gue."

Hahaha tawa Bram.

"Hai selamat pagi semuanya," ucap Sherly ketika tiba di hadapan mereka berdua.

"Selamat pagi Sayang," ucap Rasya sambil tersenyum manis ke arah Sherly.

"Rasya, hari ini kamu jadikan mau temenin aku shopping ke mall?"tanya Shelby dengan nada manja.

"Jadi, tapi aku harus temui pak Mario dulu ya."

"Iya aku juga masih ada mata kuliah nih satu."

"Iya santai saja lah, Hari ini aku akan jadi milik kamu. Kita akan shopping sampai puas."

"Iya sayang sudah beberapa hari ini kamu nggak punya banyak waktu untuk aku."

"Iya hari ini kita akan shopping sampai puas, aku akan berikan apa saja yang kamu inginkan."

"Benarkah Sayang?" Tanya Sherly.

"Bener dong, memangnya sejak kapan aku pernah bohong sama kamu?"

"Wah kalau begitu terima kasih ya sayang, jadi makin cinta sama kamu,"ucap Sherly sambil memeluk lengan tangan Rasya.

Mendengar penuturan Sherly ,Bram memutar bola mata malasnya.

'Dasar cewek matre,batin bram. Namun tiba-tiba dia tersadar,"' Eh iya, tapi gua juga matre ya," gumam Bram sambil mengulum senyumnya.

Rasya melirik petunjuk waktu yang melingkar di tangannya.

"Eh gua cabut dulu ya, ntar pak Mario masuk kelas lagi, sulit banget ketemu sama beliau."

"Ya aku juga mau masuk kelas," ucap Sherly.

"Bram, Lo nggak ke kelas?"

"Enggak, gua mah udah selesai. Ke sini cuman buat main-main."

"Ya udah gua cabut ya."

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

🤣🤣🤣🤣🤣kamu cowok matre.

2023-09-07

0

Sweet Girl

Sweet Girl

nggilani lu Bro...

2023-09-07

0

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Hati hati ya Rasya,saat nanti puri sudah kamu sakiti hatinya. Saat itu juga Bram yg akan tulus menolong dan membantu Puri..

2023-04-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!