Pulang sekolah, Keenan menunggu Puri dengan duduk di kursi yang ada di salah satu sisi koridor. Pria tampan itu bahkan rela menunggu satu jam, karena seharusnya kelas Keenan sudah keluar dari satu jam yang lalu.
"Puri! Tuh si Keenan sepertinya menunggu kamu Pur," ucap Lisa sambil menyiku lengannya.
Siswi yang lain pun berbisik-bisik membicarakan hubungan Puri dan Keenan.
"Sweet, banget Keenan ya Pur Sampai rela menunggu kamu," ucap salah satu teman Puri ketika melihat Keenan melambaikan tangannya ke arah Puri.
Puri mengulas senyum manis wajahnya bersemu merah. Karena kedekatannya dengan Keenan, mungkin saja saat ini para siswa dan siswi di sekolahnya sedang membicarakan dirinya.
Benar saja ketika Puri melewati koridor sekolah, banyak pasang mata menatapnya dengan sinis kemudian mereka berbisik-bisik. Namun Puri tak menggubris itu semua
"Hai Pur,"sapa Keenan ketika Puri menghampirinya.
"Hai juga." Puri membalas dengan senyuman.
"Pulang sama aku yuk Pur."
"Ehm,bagaimana ya, Sepertinya aku sudah ada yang jemput."
"Oh begitu ya? aku mau nanya sesuatu sama kamu boleh kan Pur."
"Tanya saja."
"Siapa sih cowok yang setiap hari mengantar dan menjemput seperti mereka dua laki-laki yang berbeda ?"
Puri dan Keenan berjalan beriringan sementara Lisa berjalan di belakang mereka.
"Oh yang mengantar aku sekolah itu Kak Rasya. Kalau yang jemput aku itu Kak Bram."
''Mereka saudara kamu Put?"
"Nggak ada hubungan keluarga sih, hanya saja saat ini aku tinggal bersama mommynya Kak Rasya."
"Ehm begitu."
"Kapan-kapan aku boleh dong jemput kamu sekolah, atau mengantar kamu pulang?"
"Maaf ya Keenan, bukannya aku nggak mau, saat ini aku tinggal sama mamanya Kak Rasya. mommynya mempercayakan Kak Rasya untuk mengantar dan menjemput aku sekolah. Kalau aku pulang sama orang lain, apalagi seorang pria, aku jadi nggak enak."
"Jm begitu ya. Iya deh aku ngerti kok."
"Oh ya minggu depan ada pertandingan basket antar sekolah. Kamu nonton ya Pur. Kalau ada kamu, aku pasti jadi lebih semangat."
Puri mengangguk sambil tersenyum.
Keduanya berjalan sambil mengobrol melewati koridor sekolah hingga tiba di gerbang sekolah.
***
Bram tiba di pintu gerbang sekolah Puri. Sebenarnya Rasya tidak memintanya menjemput Putri hari ini. Hanya saja, entah kenapa hari ini ia ingin menjemput Puri maklum saja sudah beberapa hari dia tak bertemu dengan Puri. Apalagi Bram tahu, saat ini Rasya dan Sherly tengah sibuk mempersiapkan acara untuk acara penobatan bintang kampus."
Rasya juga tiba di sekolah Puri, kedatangannya karena Bu Mita yang meminta Rasya untuk menjemput Puri.
Rahasia mematikan mobilnya di belakang mobil Bram. Keluar dari mobil dia langsung menghampiri Bram.
"Lu disini Bram?" tanya Rasya dengan tatapan sinis seolah mengintimidasinya
Mulai timbul cemburu di hati Rasya.
"Eh lu Ras, gue mau jemput Puri." Bram jadi sedikit salah tingkah.
"Tapi kan gua nggak ada nyuruh lo."
"Ya biasanya juga gue yang jemput Puri setiap pulang sekolah. Gua pikir lu lagi sibuk sama Sherly."
"Iya tapi gue dipaksa mommy untuk mengantar Puri ke kantor hari ini. Katanya ada pertemuan khusus."
"Oh gitu."
"Ya udah gue balik ya."
"Iya bro."
Bram memutar mobilnya dan pergi meninggalkan Rasya di depan gedung sekolah Puri.
Rasya menunggu beberapa saat di depan pintu gerbang sekolah. Terlihat siswa dan siswi keluar dari gedung sekolah tersebut. Dari kejauhan Rasya melihat puri berjalan dengan sosok pria yang tinggi, mungkin pria itu lebih tinggi dari Rasya sendiri.
Pria yang di samping itu bukan Siswa biasa. Selain tampan, siswa itu juga memiliki bentuk tubuh proporsional meskipun di usia remaja.
Ketika asyik berbincang dengan Keenan, Puri tak sengaja melihat Rasya yang berdiri tak jauh dari mobilnya.
'Kok tumben Kak Rasya yang jemput, biasanya kan Kak Rasya selalu sibuk dengan pacarnya,' batin Puri.
"Sambil menunggu jemputan kita duduk di taman yuk Pur. Aku temani kamu."
"Maaf ya Keenan, aku sudah dijemput."
Keenan menoleh ke arah mobil mewah yang terparkir di depan gerbang sekolah mereka.
"Oh iya hati-hati ya. Pur."
"Dah Keenan."
"Dah," balas Keenan. Keenan menatap bokong Puri hingga puri masuk kedalam mobil. Setelah itu ia menuju parkiran motornya.
***
Rasya dan Putri saling melempar tatapan beberapa saat.
Kemudian mereka berdua masuk ke dalam mobil secara bersamaan.
Setelah memasang sabuk pengaman Rasya membawa mobilnya melaju menuju rumah mereka.
"Habis ini kamu ganti baju Put di rumah. Mommy meminta aku mengantarmu ke kantor."
"Ke kantor? emangnya ada apa Kak?" tanya Puri.
"Mana aku tahu. Aku juga disuruh ke kantor dengan menggunakan pakaian resmi."
"Lalu Puri pakai apa?"
"Terserah kamulah, mau pakai apa."
Seperti biasa jawaban Rasya selalu ketus terhadap Puri.
Puri melirik ke arah Rasya.
'Ehm Kak Rasya kenapa ya sama aku jutek banget, tapi ya sudahlah beruntung sebentar lagi kami berpisah, kalau gak seumur hidup bisa makan hati jika harus jadi istrinya selamanya.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Putri Minwa
wah, semangat terus ya thor, novel nya bisa tampil tiga sekaligus
2023-04-13
1
19senja Kimpluk87
Duh duh..ada yg cemburu..
2023-04-13
1