Jadi Direktur Utama

Mereka tiba di rumah. Baru saja membuka pintu kamarnya, Puri langsung mendapat telepon dari  Bu Mita.

" Pur Mommy sudah siapkan gaun untuk kamu. Di dalam kamar kamu. Kamu pakai ya, berdandanlah yang cantik karena mommy akan perkenalkan kamu dengan rekan bisnis Mommy dan Daddy."

"Iya mommy."

"Yah sudah, jangan terlalu lama ya Pur."

Puri menutup pintu Kemudian pandangan matanya ke arah tempat tidur.

Ada sebuah mini dress berwarna hitam di atas tempat tidur.

"Aku mandi dulu ah biar seger."

Setelah mandi Puri berdandan ala kadarnya. Dia juga kurang lihai menggunakan peralatan make up.

Hanya bedak two cake dan lipstik berwarna nude.

Setelah itu Puri menjepit poni depannya ke atas,  kemudian menggulung rambutnya dengan gumpalan kertas yang tak dipakai.

Penampilannya jauh lebih cantik dan dewasa dengan mini dress yang bagian dadanya berbentuk huruf v berbahan beludru halus sangat kontras dengan kulit Puri yang putih dan bersih.

Setelah siap, Puri keluar dari kamar dan ternyata Rasya sudah menunggu di depan pintu kamar.

Rasya sedikit pangling hingga tanpa sadar menatap Puri dengan mulut yang sedikit menganga.

"Sudah siap Kak, ayo kita pergi." Sontak membuat lamunan Rasya buyar 

"Iya Pur."

Puri dan Rasya menuju mobil.

Sepanjang perjalanan Puri hanya diam, sesekali Rasya melirik ke arah Puri yang sibuk berbalas chat di salah satu aplikasi pesannya terkadang ia tersenyum, terkadang juga ia tertawa kecil membuat Rasya memutar bola mata malasnya.

Tak terasa mereka tiba di gedung perkantoran.

Keduanya turun dari mobil dan berjalan beriringan, Namun tak bergandengan tangan.

Baik Rasya maupun Puri tak tahu acara apa yang akan mereka hadiri saat ini.

Puri mengikuti langkah Rasya menuju lift . Setelah pintu lift tertutup Rasya menekan panel angka 5.

Di dalam lift keduanya tampak seperti orang asing yang tak saling mengenal.

Tak ada pembicaraan sedikitpun di antara mereka.

Pintu lift terbuka, Puri kembali mengikuti langkah kaki Rasya. Kemudian mereka masuk ke sebuah ruangan. Ternyata bukan pesta perayaan seperti yang mereka pikirkan.

Ruangan yang mereka datangi seperti ruang rapat. Karena ada beberapa kursi yang diduduki oleh puluhan orang berpakaian rapi.

Rasya sendiri heran, kenapa kedua orang tuanya memintanya untuk hadir di ruang rapat.

Melihat kehadiran Rasya pak

Wilmar berdiri di depan, sehingga dapat melihat orang-orang yang hadir di gedung tersebut.

"Baiklah saudara-saudara. Berhubungan orang yang kita tunggu sudah datang, Kita mulai saja rapatnya pergantian staf dan direksi perusahaan M&W Corporation. Kali ini saya akan memperkenalkan Putra saya yang bernama Faaz  Rasya Hakim sebagai Direktur Utama perusahaan M&W Corporation," ucap Pak Wilmar.

Rasya sedikit  kaget mendengar penuturan dari Wilmar. Ada sedikit kecewa di hatinya karena dia tak menduduki posisi presiden direktur.

Tepuk tangan meriah terdengar di ruangan itu. Setelah pemilihan Direktur Utama pak Wilmar kembali memperkenalkan pejab-pejabat penting di perusahaannya

Setelah acara pelantikan tersebut. Acara kembali dilanjutkan dengan perjamuan.

Bu Mita menghampiri Rasya yang terlihat manyun di salah satu meja ia duduk bersama Puri yang tak mengerti apa-apa. Keduanya berada dalam mode hening, karena masing-masing sibuk mengutak-atik handphonenya.

"Puri, Rasya ayo kalian mommy perkenalkan dengan staf dan direksi perusahaan kita."

Rasya bangkit begitupun Puri.

Bu Mita menghampiri sekumpulan pria berjas yang tengah mengobrol dengan pak Wilmar.

"Tuan-tuan perkenalkan ini putra saya Rasya dan ini istrinya."

"Wah putra anda ternyata masih muda ya, sudah menikah lagi," ucap salah seorang pria di antara mereka.

"Iya Pak,saya sengaja  menyuruh mereka untuk menikah di usia muda. Agar terhindar dari kejadian tak diinginkan. Maklum lah pergaulan anak muda sekarang," kata pak Wilmar

"Benar Pak, sebaiknya kita sebagai orang tua yang mengantisipasi hal tersebut. Ya salah satunya menikahkan mereka sebelum mereka curi start duluan," ucap seorang pria dengan nada bercanda.

Haha gelak tawa terdengar di ruangan itu

Sepanjang acara Rasya dan Puri lebih banyak diam dan hanya menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada mereka.

***

Setelah selesai acara. Rasya dan Putri pulang bersama dengan menggunakan satu mobil.

Di perjalanan Rasya  mendapat telepon dari  Sherly

"Halo Sayang kamu di mana?" tanya Sherly.

"Aku baru  saja menghadiri acara pelantikan."

Senyum tipis terbit di wajah Sherly di ujung telepon.

"Pelantikan kamu ya? Kok kamu nggak ngasih tahu aku."

"Sorry aku juga nggak tahu. Tiba-tiba saja mommy mengundangku ke acara kantornya. Ternyata aku dilantik menjadi salah satu direktur di sana."

"Wah Bagus dong kalau begitu. Kalau begitu kapan kamu mau melamar aku?"

"Melamar?" Rasya sedikit kaget mendengar penuturan Sherly.

Sementara Puri, ia  pura-pura menyibukan dirinya dengan mengusap layar handphone seolah mencari sesuatu di sana. Padahal, saat itu ia mencuri dengar pembicaraan antara Rasya dan Sherly.

"Iya melamar. Orang tua aku sudah menanyakan. Katanya kalau secepatnya kamu nggak melamar aku, mereka mau menjodohkan aku dengan pria lain."

Rasya tersentak kaget, karena sepertinya Sherly semakin mendesaknya.

"Tapi sayang baru saja aku diangkat jadi salah satu direktur perusahaan orang tuaku. Aku baru memulai karirku, kalau aku melamarmu, bisa saja orang tuaku berubah pikiran."

"Ya  aku harus bagaimana dong. Orang tuaku juga mendesak. Jika kamu nggak melamar aku, mereka akan menjodohkan aku dengan pria lain. Dan aku nggak bisa menolak."

Puri melirik ke arah Rasya.

Entah kenapa ada desiran aneh di dada Puri saat itu.Mungkinkah karena dia mendengar seorang wanita yang meminta suaminya untuk melamar wanita itu.

Perasaanku kok nggak enak ya, padahal aku tahu sejak dulu Kak Rasya memang tidak mencintaiku. Tapi kenapa aku jadi gelisah seperti ini.

Puri menyembunyikan kegelisahan hatinya dengan mas scroll layar handphone berkali-kali.

Rasya kembali merasakan dilema. Akhirnya saat ini dia harus membuat keputusan lebih cepat..

Memilih Sherly atau Putri.

Setelah memutus sambungan teleponnya, Rasya kembali diam.

"Bicarakan saja pada mommy Kak. Toh Jika Kak Rasya memang benar-benar mencintai kak Sherly, cepat atau lambat kita juga akan menghadiri hubungan ini kan."

Ucapan Puri tersebut seolah membantu Rasya memilih salah satu pilihan.

Sudah dua orang yang menyarankannya  untuk mengatakan hal yang sejujurnya pada kedua orang tuanya. Puri dan Bram.

"Tidak baik membohongi orang tua Kak, jujur memang terkadang menyakitkan, tapi itu adalah yang terbaik."

Lagi-lagi Rasya seperti tertampar dengan ucapan wanita yang 5 tahun lebih muda darinya itu.

"Iya Pur, Jika waktunya sudah tepat, aku akan bilang sama mommy."

"Hm,aku juga gak mau statusku di gantung terus Kak."

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Iya Sya....
Keenan juga udah minta jawaban...

2023-10-06

0

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

baru mulai baca thor tp.marathon..beda sih dgn novel lai yg pria x biasa jutek dan orogan tp sayang x sdh punya pacar lsin eh puri di perawani jg sayang x rasya plin plan klo mmg sdh punya pacar dan serius knp kemarin2 ndk di kenalkan pd ortu x kadihan puri apkg pas hamil rasya pura2 bdk mau tanggung jawab dgn alibi bkn dia pelaku x jgn ya thor kadihan..

2023-04-13

1

Putri Minwa

Putri Minwa

seru ceritanya thor

2023-04-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!