Aku menyulap kediamanku sebagai sebuah perusahaan, ada dua kamar yang kosong di sini dan salah satunya akan diisi oleh aku dan Aden.
"Bagaimana?"
"Komputernya keluaran lama tapi aku bisa mengakalinya, aku biasa bekerja dengan menjalankan lebih dari lima layar."
Aku hanya memiliki dua komputer untukku dan satu yang akan digunakan oleh Aden.
"Aku ingat ayahku memiliki banyak komputer yang tidak berjalan dengan baik, kami menyimpannya di gudang bawah tanah saat pindah kemari."
"Itu sempurna, aku bisa memperbaikinya sendiri."
"Kamu bisa melakukannya?"
"Itu bukan hal sulit untukku."
Hari ini kami hanya berbenah untuk membuat tempat kerja kami menjadi nyaman, maka aku mulai pergi ke gudang untuk mengambil setiap komputer untuk diperbaiki olehnya.
Beberapa orang asing terlihat membawa masuk kursi dan meja sebelum keluar lagi.
Bu Nanase di sebelahku tersenyum lebar.
"Ada hal-hal yang kurang di rumah ini jadi aku menambahkannya, jangan khawatir kamu bisa membayarnya nanti setelah punya uang."
"Aku sangat terbantu tolong kirimkan tagihannya."
"Laksanakan bos."
Dia mengatakannya dengan pose imut dan tiba-tiba aku berusaha sekuat mungkin mendorong diriku agar tidak memeluknya.
"Poin pesonaku meningkat bukan?"
Aku tidak ingin menjawabnya dengan jujur.
Setelah sore hari aku memeriksa ruangan kerja setiap orang, untuk Alexia dipenuhi alat menggambar baik digital ataupun manual, meja Rin juga sesuai pekerjaannya dan juga.
"Untuk Albert dan Tiara?"
"Kami adalah pengisi suara jadi hal yang kami butuhkan hanyalah sofa, beberapa makanan ringan dan juga soda."
Mereka paling banyak menganggur, paling tidak mereka masih mau berlatih. Kami membaca naskah sampai akhir dan beberapa hari berikutnya selepas sekolah kami akan ikut mobil Bu Nanase untuk pergi ke rumahku.
Aku mencolokkan USB ke dalam komputerku selagi mengenakan Headset. Dengan software yang pernah aku gunakan aku bisa membuat latar BGM tanpa kesulitan, di sisi lain Aden mengetik dengan kecepatan luar biasa. Seluruh monitor berjumlah lebih lima buah ia kerjakan dalam waktu bersamaan.
Orang ini kemampuannya seperti monster saja.
Alexia muncul dengan beberapa kertas ilustrasinya. Gamenya sendiri menerapkan konsep Harem dengan satu protagonis laki-laki SMA, teman protagonis serta lima target gadis yang memiliki karakter serta visual berbeda di dalamnya.
Untuk karakter pendukung akan dikerjakan setelah karakter utama dibuat.
Milf dan Loli adalah hal yang tidak bisa dilewatkan, syukurlah bahwa Alexia sudah tahu tentang hal itu, hanya saja.
"Bukannya teman pria ini mirip dengan Albert."
"Bukannya bagus, kita akan jadikan dia sebagai bad ending jika player salah mengambil keputusan."
"Jika kamu menggunakannya itu bukan jadi bad ending malah pemain akan sengaja melakukannya."
"Kenapa bisa?"
"Dia lebih cantik dari target penaklukannya."
"Jika dilihat memang benar, buat jelek saja kalau gitu... seperti hidung hewan."
"Buat biasa saja, untuk sisanya semuanya bagus."
"Aku mengerti."
"Kerja bagus."
Kini giliran Rin yang mendatangiku.
"Aku sudah membuat revisinya, setiap karakter memiliki alur berbeda dan aku sudah sesuaikan dengan game."
"Terima kasih Rin, kerja bagus."
"Ah untuk tipe Yandere akan ada pembunuhan untuk bad ending."
"Aku mengerti."
Aden berkata kepadaku setelah kepergian Rin.
"Kau ternyata atasan yang baik."
"Maksudnya?"
"Tidak banyak orang yang melakukan hal sepertimu, pemimpin hanya bisa mencela dan memprotes tapi kau berbeda, kau lebih dulu memuji hasil kerja mereka sebelum memberikan revisi jika ada kesalahan."
"Aku hanya melakukan apa yang sering ayahku katakan, sebuah perusahaan berdiri berkat orang di dalamnya yang mencurahkan kerja kerasnya bersama, melakukan hal yang terbaik untuk mencapai tujuan yang sama, bahkan jika ini perusahaan yang aku dirikan bukan berarti bahwa aku punya hak melakukan sesuatu seenaknya dengan menolak hasil kerja mereka karena aku membayar mereka."
Aden tertawa untuk pertama kalinya.
"Yang paling buruk menjadi pemimpin tapi seenaknya mempekerjakan bawahannya walaupun dia tidak ikut menggaji karena ingin dipromosikan. Lanjutan saja, kerja bagus bos."
Aku tersenyum lalu kembali menghadap monitor.
Kuharap mereka bisa berhenti untuk memanggilku bos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
SDull
smangat trus thor
2023-04-12
1