Chapter 16 : Ruangan Kerja

Aku menyulap kediamanku sebagai sebuah perusahaan, ada dua kamar yang kosong di sini dan salah satunya akan diisi oleh aku dan Aden.

"Bagaimana?"

"Komputernya keluaran lama tapi aku bisa mengakalinya, aku biasa bekerja dengan menjalankan lebih dari lima layar."

Aku hanya memiliki dua komputer untukku dan satu yang akan digunakan oleh Aden.

"Aku ingat ayahku memiliki banyak komputer yang tidak berjalan dengan baik, kami menyimpannya di gudang bawah tanah saat pindah kemari."

"Itu sempurna, aku bisa memperbaikinya sendiri."

"Kamu bisa melakukannya?"

"Itu bukan hal sulit untukku."

Hari ini kami hanya berbenah untuk membuat tempat kerja kami menjadi nyaman, maka aku mulai pergi ke gudang untuk mengambil setiap komputer untuk diperbaiki olehnya.

Beberapa orang asing terlihat membawa masuk kursi dan meja sebelum keluar lagi.

Bu Nanase di sebelahku tersenyum lebar.

"Ada hal-hal yang kurang di rumah ini jadi aku menambahkannya, jangan khawatir kamu bisa membayarnya nanti setelah punya uang."

"Aku sangat terbantu tolong kirimkan tagihannya."

"Laksanakan bos."

Dia mengatakannya dengan pose imut dan tiba-tiba aku berusaha sekuat mungkin mendorong diriku agar tidak memeluknya.

"Poin pesonaku meningkat bukan?"

Aku tidak ingin menjawabnya dengan jujur.

Setelah sore hari aku memeriksa ruangan kerja setiap orang, untuk Alexia dipenuhi alat menggambar baik digital ataupun manual, meja Rin juga sesuai pekerjaannya dan juga.

"Untuk Albert dan Tiara?"

"Kami adalah pengisi suara jadi hal yang kami butuhkan hanyalah sofa, beberapa makanan ringan dan juga soda."

Mereka paling banyak menganggur, paling tidak mereka masih mau berlatih. Kami membaca naskah sampai akhir dan beberapa hari berikutnya selepas sekolah kami akan ikut mobil Bu Nanase untuk pergi ke rumahku.

Aku mencolokkan USB ke dalam komputerku selagi mengenakan Headset. Dengan software yang pernah aku gunakan aku bisa membuat latar BGM tanpa kesulitan, di sisi lain Aden mengetik dengan kecepatan luar biasa. Seluruh monitor berjumlah lebih lima buah ia kerjakan dalam waktu bersamaan.

Orang ini kemampuannya seperti monster saja.

Alexia muncul dengan beberapa kertas ilustrasinya. Gamenya sendiri menerapkan konsep Harem dengan satu protagonis laki-laki SMA, teman protagonis serta lima target gadis yang memiliki karakter serta visual berbeda di dalamnya.

Untuk karakter pendukung akan dikerjakan setelah karakter utama dibuat.

Milf dan Loli adalah hal yang tidak bisa dilewatkan, syukurlah bahwa Alexia sudah tahu tentang hal itu, hanya saja.

"Bukannya teman pria ini mirip dengan Albert."

"Bukannya bagus, kita akan jadikan dia sebagai bad ending jika player salah mengambil keputusan."

"Jika kamu menggunakannya itu bukan jadi bad ending malah pemain akan sengaja melakukannya."

"Kenapa bisa?"

"Dia lebih cantik dari target penaklukannya."

"Jika dilihat memang benar, buat jelek saja kalau gitu... seperti hidung hewan."

"Buat biasa saja, untuk sisanya semuanya bagus."

"Aku mengerti."

"Kerja bagus."

Kini giliran Rin yang mendatangiku.

"Aku sudah membuat revisinya, setiap karakter memiliki alur berbeda dan aku sudah sesuaikan dengan game."

"Terima kasih Rin, kerja bagus."

"Ah untuk tipe Yandere akan ada pembunuhan untuk bad ending."

"Aku mengerti."

Aden berkata kepadaku setelah kepergian Rin.

"Kau ternyata atasan yang baik."

"Maksudnya?"

"Tidak banyak orang yang melakukan hal sepertimu, pemimpin hanya bisa mencela dan memprotes tapi kau berbeda, kau lebih dulu memuji hasil kerja mereka sebelum memberikan revisi jika ada kesalahan."

"Aku hanya melakukan apa yang sering ayahku katakan, sebuah perusahaan berdiri berkat orang di dalamnya yang mencurahkan kerja kerasnya bersama, melakukan hal yang terbaik untuk mencapai tujuan yang sama, bahkan jika ini perusahaan yang aku dirikan bukan berarti bahwa aku punya hak melakukan sesuatu seenaknya dengan menolak hasil kerja mereka karena aku membayar mereka."

Aden tertawa untuk pertama kalinya.

"Yang paling buruk menjadi pemimpin tapi seenaknya mempekerjakan bawahannya walaupun dia tidak ikut menggaji karena ingin dipromosikan. Lanjutan saja, kerja bagus bos."

Aku tersenyum lalu kembali menghadap monitor.

Kuharap mereka bisa berhenti untuk memanggilku bos.

Terpopuler

Comments

SDull

SDull

smangat trus thor

2023-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Pertemuan Dari Sebuah Takdir
2 Chapter 01 : Seorang Guru Ceria Sebagai Wali Kelas
3 Chapter 02 : Seorang Penulis Dan Seorang Pemimpi
4 Chapter 03 : Sebuah Permintaan
5 Chapter 04 : Mencari Rekan Yang Lain
6 Chapter 05 : Adik Perempuan
7 Chapter 06 : Gadis Petarung Adalah Seorang Ilustrator Terbaik
8 Chapter 07 : Sebuah Game Selalu Bisa Menyelesaikan Perdebatan
9 Chapter 08 : Perkumpulan SMA
10 Chapter 09 : Pergi Ke Toko Buku
11 Chapter 10 : Pelajaran Olahraga
12 Chapter 11 : Pesona Dewasa Dari Guru Ini
13 Chapter 12 : Obrolan Di Meja Makan
14 Chapter 13 : Sebuah Even
15 Chapter 14 : Seorang Siswa Kelas 3
16 Chapter 15 : Sebuah Game Galge
17 Chapter 16 : Ruangan Kerja
18 Chapter 17 : Bug Selalu Muncul Dalam Sebuah Game
19 Chapter 18 : Hasil Dari Semuanya
20 Chapter 19 : Liburan Setelah Bekerja Keras Adalah Hal Yang Dibutuhkan
21 Chapter 20 : Pondok Di Tengah Hutan
22 Chapter 21 : Fakta Tersembunyi
23 Chapter 22 : Akhir Liburan
24 Chapter 23 : Alexia Pindah Rumah
25 Chapter 24 : Pekerjaan Berikutnya
26 Chapter 25 : Surat Tantangan
27 Chapter 26 : Diskusi Game Kedua
28 Chapter 27 : Pengisi Suara Tambahan
29 Chapter 28 : Even Romantis Dari Seorang Guru
30 Chapter 29 : Undangan Dari Televisi
31 Chapter 30 : Wawancara
32 Chapter 31 : Pertemuan Di Perpustakaan
33 Chapter 32 : Kesepakatan
34 Chapter 33 : Jajanan Pinggir Jalan
35 Chapter 34 : Murid Jenius Sesungguhnya
36 Chapter 35 : Terlalu Manis Mungkin Membuatmu Diabetes
37 Chapter 36 : Sebuah Ancaman
38 Chapter 37 : Sebuah Bakat
39 Chapter 38 : Yang Terjadi Setelahnya
40 Chapter 39 : Festival Olahraga Telah Dimulai
41 Chapter 40 : Sebuah Undangan Ke Taman Hiburan
42 Chapter 41 : Satu Pekerjaan Lainnya Telah Selesai
43 Chapter 42 : Bertemu Orang Tua Erna
44 Chapter 43 : Alasan
45 Chapter 44 : Pria Yang Dibenci
46 Chapter 45 : Makan Malam
47 Chapter 46 : Tamu Tak Diundang
48 Chapter 47 : Lambaian Tangan
49 Chapter 48 : Berkunjung Ke Rumah Rin
50 Chapter 49 : Bermain Game Bersama
51 Chapter 50 : Piknik Perusahaan
52 Chapter 51 : Perjalanan
53 Chapter 52 : Berjalan Kaki
54 Chapter 53 : Semester Baru
55 Chapter 54 : Siswi Pindahan
56 Chapter 55 : Seorang Kakak
57 Chapter 56 : Kunjungan Kecil
58 Chapter 57 : Sepulang Sekolah
59 Chapter 58 : Pekerjaan Untuk Festival Budaya
60 Chapter 59 : Musuh Terbesar
61 Chapter 60 : Rumah Hantu
62 Chapter 61 : Persaingan
63 Chapter 62 : Hasil Dari Kerja Keras
64 Chapter 63 : Kembali Ke Sekolah
65 Chapter 64 : Penculikan
66 Chapter 65 : Perkelahian Para Gadis
67 Chapter 66 : Kunjungan Tamu
68 Chapter 67 : Kerja Sama
69 Chapter 68 : Sebuah Kenyataan
70 Chapter 69 : Kenangan Masa Lalu
71 Chapter 70 : Kelas Baru
72 Epilog : Bagian Akhir (End)
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog : Pertemuan Dari Sebuah Takdir
2
Chapter 01 : Seorang Guru Ceria Sebagai Wali Kelas
3
Chapter 02 : Seorang Penulis Dan Seorang Pemimpi
4
Chapter 03 : Sebuah Permintaan
5
Chapter 04 : Mencari Rekan Yang Lain
6
Chapter 05 : Adik Perempuan
7
Chapter 06 : Gadis Petarung Adalah Seorang Ilustrator Terbaik
8
Chapter 07 : Sebuah Game Selalu Bisa Menyelesaikan Perdebatan
9
Chapter 08 : Perkumpulan SMA
10
Chapter 09 : Pergi Ke Toko Buku
11
Chapter 10 : Pelajaran Olahraga
12
Chapter 11 : Pesona Dewasa Dari Guru Ini
13
Chapter 12 : Obrolan Di Meja Makan
14
Chapter 13 : Sebuah Even
15
Chapter 14 : Seorang Siswa Kelas 3
16
Chapter 15 : Sebuah Game Galge
17
Chapter 16 : Ruangan Kerja
18
Chapter 17 : Bug Selalu Muncul Dalam Sebuah Game
19
Chapter 18 : Hasil Dari Semuanya
20
Chapter 19 : Liburan Setelah Bekerja Keras Adalah Hal Yang Dibutuhkan
21
Chapter 20 : Pondok Di Tengah Hutan
22
Chapter 21 : Fakta Tersembunyi
23
Chapter 22 : Akhir Liburan
24
Chapter 23 : Alexia Pindah Rumah
25
Chapter 24 : Pekerjaan Berikutnya
26
Chapter 25 : Surat Tantangan
27
Chapter 26 : Diskusi Game Kedua
28
Chapter 27 : Pengisi Suara Tambahan
29
Chapter 28 : Even Romantis Dari Seorang Guru
30
Chapter 29 : Undangan Dari Televisi
31
Chapter 30 : Wawancara
32
Chapter 31 : Pertemuan Di Perpustakaan
33
Chapter 32 : Kesepakatan
34
Chapter 33 : Jajanan Pinggir Jalan
35
Chapter 34 : Murid Jenius Sesungguhnya
36
Chapter 35 : Terlalu Manis Mungkin Membuatmu Diabetes
37
Chapter 36 : Sebuah Ancaman
38
Chapter 37 : Sebuah Bakat
39
Chapter 38 : Yang Terjadi Setelahnya
40
Chapter 39 : Festival Olahraga Telah Dimulai
41
Chapter 40 : Sebuah Undangan Ke Taman Hiburan
42
Chapter 41 : Satu Pekerjaan Lainnya Telah Selesai
43
Chapter 42 : Bertemu Orang Tua Erna
44
Chapter 43 : Alasan
45
Chapter 44 : Pria Yang Dibenci
46
Chapter 45 : Makan Malam
47
Chapter 46 : Tamu Tak Diundang
48
Chapter 47 : Lambaian Tangan
49
Chapter 48 : Berkunjung Ke Rumah Rin
50
Chapter 49 : Bermain Game Bersama
51
Chapter 50 : Piknik Perusahaan
52
Chapter 51 : Perjalanan
53
Chapter 52 : Berjalan Kaki
54
Chapter 53 : Semester Baru
55
Chapter 54 : Siswi Pindahan
56
Chapter 55 : Seorang Kakak
57
Chapter 56 : Kunjungan Kecil
58
Chapter 57 : Sepulang Sekolah
59
Chapter 58 : Pekerjaan Untuk Festival Budaya
60
Chapter 59 : Musuh Terbesar
61
Chapter 60 : Rumah Hantu
62
Chapter 61 : Persaingan
63
Chapter 62 : Hasil Dari Kerja Keras
64
Chapter 63 : Kembali Ke Sekolah
65
Chapter 64 : Penculikan
66
Chapter 65 : Perkelahian Para Gadis
67
Chapter 66 : Kunjungan Tamu
68
Chapter 67 : Kerja Sama
69
Chapter 68 : Sebuah Kenyataan
70
Chapter 69 : Kenangan Masa Lalu
71
Chapter 70 : Kelas Baru
72
Epilog : Bagian Akhir (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!