Chapter 02 : Seorang Penulis Dan Seorang Pemimpi

Selepas sekolah aku mengunjungi sebuah kediaman tak jauh dari sekolah. Itu sebuah kawasan perumahan yang banyak dihuni oleh orang-orang kaya pada umumnya.

Selagi memperhatikan ponsel di tanganku, aku sekali lagi memeriksa alamat yang diberikan oleh Bu Nanase sebelumnya.

Untuk Albert aku memintanya untuk pulang lebih dulu, aku tidak ingin melibatkannya juga.

"Di sini kah."

Aku memencet bel hingga seseorang muncul, ia terlihat mirip seperti Rin dengan postur dewasa.

"Selamat sore tante. Apa Rin ada? Aku Tora."

"Seorang laki-laki, Rin punya pacar," katanya demikian.

Dari dalam rumah pria berotot menerobos keluar selagi berteriak.

"Apa? Aku tidak akan menyerahkan putriku begitu saja."

"Kalian salah paham aku hanya teman sekelasnya, aku hanya datang untuk memberikan ini."

Kedua orang tuanya segera mencengkeram bahuku.

"Tidak sopan jika berkunjung tidak mampir, tolong masuk dulu."

"Baik."

Karena tekanannya terlalu kuat aku tidak bisa melarikan diri.

"Namaku Ayaka Miya, dan ini suamiku Nicolas."

"Hum hum."

"Kami penasaran dengan putri kami yang bersekolah apa yang sering dia lakukan di sana?"

"Hanya bersekolah."

"Tolong lebih spesifik lagi?"

"Ia kebanyakan menulis sesuatu di buku dan jarang bicara."

"Gadis itu, padahal aku sudah bilang bahwa di sekolah tidak perlu bekerja."

"Bekerja?"

Aku memiringkan kepalaku dengan bingung.

"Rin sebenarnya seorang penulis cerita, ia sebenarnya tidak ingin sekolah dan kami berdualah yang memaksanya."

"Yang dikatakan istriku benar, kami sedikit khawatir kehidupannya di sekolah," kata si ayah sebelum melanjutkan.

"Dia tiba-tiba tidak ingin sekolah lagi kemungkinan ia tidak akan melanjutkannya kembali."

"Bukannya itu terlalu.."

"Di zaman sekarang pendidikan sangat penting karena itulah aku sedikit khawatir dengannya, bahkan ayahnya mengambil cuti beberapa hari untuk mencoba bicara dengannya... kami akan senang jika kamu mau menemuinya dan menyerahkannya seorang diri."

Aku tidak menyangka akan terlibat hal seperti ini. Mereka ingin aku yang berbicara.

Aku menaiki tangga untuk sampai ke lantai dua, kamarnya sendiri berada di ujung koridor dengan gantungan kucing hitam di pintunya.

Ketika aku mengetuk pintu dan mengatakan mamaku, Rin terdengar menjerit.

"Apa yang kamu lakukan di rumahku?"

"Boleh aku masuk."

"Tidak, tidak, aku belum merapikan kamarku."

Karena tidak dikunci aku mengintip sedikit dan melihat bagaimana Rin tampak berjongkok selagi membereskan tumpukan kertas, aku pikir dia gadis yang membiarkan makanan dan baju kotor begitu saja namun yang terlihat sekarang hanyalah tumpukan kertas dan buku.

"Memalukan sekali," katanya menutupi wajahnya walaupun jelas tanpa melakukan itu pun aku tidak benar-benar melihatnya.

Aku mengambil sebuah buku novel yang tergeletak di dekat kakiku, itu buku tentang kehidupan fantasy.

Jika melihatnya sekilas ini sebuah genre yang mirip dengan Harry Potter dan juga the Lord of the Ring.

"Ah, buku itu tolong kembalikan."

"Rin apa kamu yang menulis ini?"

Rin tampak malu-malu.

"Aku yang menulisnya, apa tulisanku jelek."

Dia menggunakan nama Mermaid sebagai nama pena.

"Ini sangat bagus.. kamu benar-benar pandai melakukannya."

"Penjualannya tidak terlalu laku keras, jadi hanya satu buku yang bisa aku tulis."

Aku mengerti apa yang coba ia katakan, di dalam kamarnya lebih banyak genre anak muda, horor serta rumah tangga.

"Genre fantasi memang kurang baik diterima di Indonesia, namun jika itu sebuah game aku yakin banyak orang yang menyukainya."

"Kamu memintaku untuk pindah?"

"Tidak, aku tidak ingin melakukan itu... hanya saja karya seperti ini sangat luar biasa, sesungguhnya aku sangat menyukai genre-genre seperti ini."

"Kamu mengatakan bahwa kamu menyukai game waktu itu."

"Benar, tapi sebenarnya ada satu hal yang ingin kulakukan."

Aku mengambil jeda beberapa saat untuk kembali membuka mulutku.

"Aku ingin bisa membuat perusahaan game sendiri."

Terpopuler

Comments

SDull

SDull

smangat trus thor

2023-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Pertemuan Dari Sebuah Takdir
2 Chapter 01 : Seorang Guru Ceria Sebagai Wali Kelas
3 Chapter 02 : Seorang Penulis Dan Seorang Pemimpi
4 Chapter 03 : Sebuah Permintaan
5 Chapter 04 : Mencari Rekan Yang Lain
6 Chapter 05 : Adik Perempuan
7 Chapter 06 : Gadis Petarung Adalah Seorang Ilustrator Terbaik
8 Chapter 07 : Sebuah Game Selalu Bisa Menyelesaikan Perdebatan
9 Chapter 08 : Perkumpulan SMA
10 Chapter 09 : Pergi Ke Toko Buku
11 Chapter 10 : Pelajaran Olahraga
12 Chapter 11 : Pesona Dewasa Dari Guru Ini
13 Chapter 12 : Obrolan Di Meja Makan
14 Chapter 13 : Sebuah Even
15 Chapter 14 : Seorang Siswa Kelas 3
16 Chapter 15 : Sebuah Game Galge
17 Chapter 16 : Ruangan Kerja
18 Chapter 17 : Bug Selalu Muncul Dalam Sebuah Game
19 Chapter 18 : Hasil Dari Semuanya
20 Chapter 19 : Liburan Setelah Bekerja Keras Adalah Hal Yang Dibutuhkan
21 Chapter 20 : Pondok Di Tengah Hutan
22 Chapter 21 : Fakta Tersembunyi
23 Chapter 22 : Akhir Liburan
24 Chapter 23 : Alexia Pindah Rumah
25 Chapter 24 : Pekerjaan Berikutnya
26 Chapter 25 : Surat Tantangan
27 Chapter 26 : Diskusi Game Kedua
28 Chapter 27 : Pengisi Suara Tambahan
29 Chapter 28 : Even Romantis Dari Seorang Guru
30 Chapter 29 : Undangan Dari Televisi
31 Chapter 30 : Wawancara
32 Chapter 31 : Pertemuan Di Perpustakaan
33 Chapter 32 : Kesepakatan
34 Chapter 33 : Jajanan Pinggir Jalan
35 Chapter 34 : Murid Jenius Sesungguhnya
36 Chapter 35 : Terlalu Manis Mungkin Membuatmu Diabetes
37 Chapter 36 : Sebuah Ancaman
38 Chapter 37 : Sebuah Bakat
39 Chapter 38 : Yang Terjadi Setelahnya
40 Chapter 39 : Festival Olahraga Telah Dimulai
41 Chapter 40 : Sebuah Undangan Ke Taman Hiburan
42 Chapter 41 : Satu Pekerjaan Lainnya Telah Selesai
43 Chapter 42 : Bertemu Orang Tua Erna
44 Chapter 43 : Alasan
45 Chapter 44 : Pria Yang Dibenci
46 Chapter 45 : Makan Malam
47 Chapter 46 : Tamu Tak Diundang
48 Chapter 47 : Lambaian Tangan
49 Chapter 48 : Berkunjung Ke Rumah Rin
50 Chapter 49 : Bermain Game Bersama
51 Chapter 50 : Piknik Perusahaan
52 Chapter 51 : Perjalanan
53 Chapter 52 : Berjalan Kaki
54 Chapter 53 : Semester Baru
55 Chapter 54 : Siswi Pindahan
56 Chapter 55 : Seorang Kakak
57 Chapter 56 : Kunjungan Kecil
58 Chapter 57 : Sepulang Sekolah
59 Chapter 58 : Pekerjaan Untuk Festival Budaya
60 Chapter 59 : Musuh Terbesar
61 Chapter 60 : Rumah Hantu
62 Chapter 61 : Persaingan
63 Chapter 62 : Hasil Dari Kerja Keras
64 Chapter 63 : Kembali Ke Sekolah
65 Chapter 64 : Penculikan
66 Chapter 65 : Perkelahian Para Gadis
67 Chapter 66 : Kunjungan Tamu
68 Chapter 67 : Kerja Sama
69 Chapter 68 : Sebuah Kenyataan
70 Chapter 69 : Kenangan Masa Lalu
71 Chapter 70 : Kelas Baru
72 Epilog : Bagian Akhir (End)
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog : Pertemuan Dari Sebuah Takdir
2
Chapter 01 : Seorang Guru Ceria Sebagai Wali Kelas
3
Chapter 02 : Seorang Penulis Dan Seorang Pemimpi
4
Chapter 03 : Sebuah Permintaan
5
Chapter 04 : Mencari Rekan Yang Lain
6
Chapter 05 : Adik Perempuan
7
Chapter 06 : Gadis Petarung Adalah Seorang Ilustrator Terbaik
8
Chapter 07 : Sebuah Game Selalu Bisa Menyelesaikan Perdebatan
9
Chapter 08 : Perkumpulan SMA
10
Chapter 09 : Pergi Ke Toko Buku
11
Chapter 10 : Pelajaran Olahraga
12
Chapter 11 : Pesona Dewasa Dari Guru Ini
13
Chapter 12 : Obrolan Di Meja Makan
14
Chapter 13 : Sebuah Even
15
Chapter 14 : Seorang Siswa Kelas 3
16
Chapter 15 : Sebuah Game Galge
17
Chapter 16 : Ruangan Kerja
18
Chapter 17 : Bug Selalu Muncul Dalam Sebuah Game
19
Chapter 18 : Hasil Dari Semuanya
20
Chapter 19 : Liburan Setelah Bekerja Keras Adalah Hal Yang Dibutuhkan
21
Chapter 20 : Pondok Di Tengah Hutan
22
Chapter 21 : Fakta Tersembunyi
23
Chapter 22 : Akhir Liburan
24
Chapter 23 : Alexia Pindah Rumah
25
Chapter 24 : Pekerjaan Berikutnya
26
Chapter 25 : Surat Tantangan
27
Chapter 26 : Diskusi Game Kedua
28
Chapter 27 : Pengisi Suara Tambahan
29
Chapter 28 : Even Romantis Dari Seorang Guru
30
Chapter 29 : Undangan Dari Televisi
31
Chapter 30 : Wawancara
32
Chapter 31 : Pertemuan Di Perpustakaan
33
Chapter 32 : Kesepakatan
34
Chapter 33 : Jajanan Pinggir Jalan
35
Chapter 34 : Murid Jenius Sesungguhnya
36
Chapter 35 : Terlalu Manis Mungkin Membuatmu Diabetes
37
Chapter 36 : Sebuah Ancaman
38
Chapter 37 : Sebuah Bakat
39
Chapter 38 : Yang Terjadi Setelahnya
40
Chapter 39 : Festival Olahraga Telah Dimulai
41
Chapter 40 : Sebuah Undangan Ke Taman Hiburan
42
Chapter 41 : Satu Pekerjaan Lainnya Telah Selesai
43
Chapter 42 : Bertemu Orang Tua Erna
44
Chapter 43 : Alasan
45
Chapter 44 : Pria Yang Dibenci
46
Chapter 45 : Makan Malam
47
Chapter 46 : Tamu Tak Diundang
48
Chapter 47 : Lambaian Tangan
49
Chapter 48 : Berkunjung Ke Rumah Rin
50
Chapter 49 : Bermain Game Bersama
51
Chapter 50 : Piknik Perusahaan
52
Chapter 51 : Perjalanan
53
Chapter 52 : Berjalan Kaki
54
Chapter 53 : Semester Baru
55
Chapter 54 : Siswi Pindahan
56
Chapter 55 : Seorang Kakak
57
Chapter 56 : Kunjungan Kecil
58
Chapter 57 : Sepulang Sekolah
59
Chapter 58 : Pekerjaan Untuk Festival Budaya
60
Chapter 59 : Musuh Terbesar
61
Chapter 60 : Rumah Hantu
62
Chapter 61 : Persaingan
63
Chapter 62 : Hasil Dari Kerja Keras
64
Chapter 63 : Kembali Ke Sekolah
65
Chapter 64 : Penculikan
66
Chapter 65 : Perkelahian Para Gadis
67
Chapter 66 : Kunjungan Tamu
68
Chapter 67 : Kerja Sama
69
Chapter 68 : Sebuah Kenyataan
70
Chapter 69 : Kenangan Masa Lalu
71
Chapter 70 : Kelas Baru
72
Epilog : Bagian Akhir (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!