Chapter 01 : Seorang Guru Ceria Sebagai Wali Kelas

"Ohayo, para domba-domba kecil.. namaku Nanase, aku mulai sekarang jadi wali kelas 1-B.. tidak ada pergantian wali kelas karena itu, aku akan menemani kalian dari awal sampai lulus, apa kalian suka?"

Kami bertepuk tangan terhadap guru muda berambut pink tersebut yang dengan energik memperkenalkan dirinya.

Jika itu sekolah biasa semua muridnya pasti akan bersemangat menggodanya sayangnya semua orang di sini bisa dibilang jenius.

"Lalu sekarang aku ingin memperkenalkan masing-masing dari kalian, dimulai dari belakang."

Guru cantik itu menunjuk ke arahku.

"Kamu seperti panda, apa kamu mengantuk?"

"Wajahku memang seperti ini."

"Ah maafkan aku, tapi kamu terlihat imut koq."

Itu bukan sesuatu yang dikatakan oleh guru.

Aku tidak keberatan dengan guru ini dibandingkan ia aku dengar di sini juga banyak guru yang tegas, galak dan menyeramkan.

"Namaku Tora, tidak ada yang istimewa dariku aku hanya menyukai game, hanya itu."

"Owh, kamu Tora yang mendapatkan peringkat satu di ujian masuk... ibu sangat senang bahwa kamu ada di kelas ibu. Lalu silahkan di sebelahnya."

Aku duduk dan digantikan oleh gadis di kursi sebelah, ia mengeluarkan suara kecil tapi semua orang masih bisa mendengarnya.

"Na-namaku Ayaka Rin, panggil saja Rin."

"Rin-chan kah, kita sepertinya dari tempat yang sama. Ibu harap kamu juga senang bisa tinggal di sini."

"Um yah."

"Selanjutnya."

Aku melewatkan perkenalkan yang lainnya dan lalu melirik ke arah Albert selanjutnya.

"Namaku Albert, aku teman masa kecil Tora sekaligus sahabatnya, salam kenal."

"Kamu yakin kamu ini pria?"

Perkataan guru tersebut menjatuhkannya sekejap mata.

"Aku pria tulen."

"Begitu, maaf-maaf kamu terlihat cantik soalnya."

"Aku bukan bencong tolong jangan menatapku seperti ingin melemparkanku dari sekolah."

Apa mereka sebenci itu padanya? Aku tidak bisa membayangkan kehidupannya di sekolah sebelumnya.

Selamat berjuang untuk debut SMA kawan lama.

"Mari kita mulai pelajarannya, ngomong-ngomong ibu guru sains, kita akan belajar soal reproduksi."

Itu sesuatu yang lebih mengejutkan terlebih ia mengatakannya selagi berpose Vis.

Selepas jam istirahat aku dan Albert telah berjalan-jalan di koridor sekolah dengan minuman kaleng ditangan kami.

Dari kejauhan aku melirik ke arah Rin yang duduk sendirian dengan buku yang dia tulisnya.

Orang-orang jelas mengabaikannya.

"Dia hantu kelas, tidak aneh semua orang memperlakukannya seperti itu."

"Apa menurutmu kita bisa berteman dengannya?" tanyaku pada Albert.

"Aku tidak keberatan, aku juga cukup kesulitan jika diperlakukan seperti itu."

Kami memang mendekatinya namun dia segera bangkit lalu melarikan diri begitu saja.

"Sudah kuduga kau membuatnya takut Albert."

"Salahku?" teriaknya demikian.

Untuk saat ini aku maupun Albert memilih kembali ke kelas, sekolah sudah berjalan dua Minggu dan aku dipanggil ke ruang guru oleh Bu Nanase.

"Ya ampun, ini baru awal sekolah tapi Rin-chan malah tidak masuk. Nah Tora apa kamu mau mengantarkan ini padanya, ini surat peringatan.. sekolah kita sangat ketat dalam urusan kehadiran, jika kamu tidak memiliki alasan jelas kemungkinan kamu akan dikeluarkan sangat tinggi, ibu tidak ingin satu murid ibu berakhir seperti itu karenanya aku mohon."

"Kenapa ibu meminta aku?"

"Kamu berada di sebelahnya dan tidak takut padanya karena itulah ibu pikir itu ide bagus untuk mengirimmu... tolong kalahkan naga dan rebut kembali tuan putri."

Aku menghela nafas panjang.

"Ini bukan game RPG."

"Heh, kamu tahu banyak tentang itu."

"Aku menyukai game malah aku terkejut bahwa salah satu putri dari presdir game terkenal malah menjadi seorang guru."

"Kamu menyadarinya... bisnis ayah ibu di Jepang karena itu, sedikit mengejutkan bahwa ada seseorang yang mengetahuinya."

"Kalau begitu aku akan segera membawanya, lalu alamatnya?"

"Berikan ponselmu."

Aku melakukan apa yang Bu Nanase inginkan, ia mengetik nomornya sebelum kembali menyerahkan ponselnya kembali.

"Itu nomor ibu, tak apa untuk mengajak kencan ibu sesekali."

"Aku menantikannya kalau begitu."

Aku membalas candaannya dengan candaan.

Terpopuler

Comments

plot twist : ternyata si guru serius buat ngajakin kencan Tora

2023-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Pertemuan Dari Sebuah Takdir
2 Chapter 01 : Seorang Guru Ceria Sebagai Wali Kelas
3 Chapter 02 : Seorang Penulis Dan Seorang Pemimpi
4 Chapter 03 : Sebuah Permintaan
5 Chapter 04 : Mencari Rekan Yang Lain
6 Chapter 05 : Adik Perempuan
7 Chapter 06 : Gadis Petarung Adalah Seorang Ilustrator Terbaik
8 Chapter 07 : Sebuah Game Selalu Bisa Menyelesaikan Perdebatan
9 Chapter 08 : Perkumpulan SMA
10 Chapter 09 : Pergi Ke Toko Buku
11 Chapter 10 : Pelajaran Olahraga
12 Chapter 11 : Pesona Dewasa Dari Guru Ini
13 Chapter 12 : Obrolan Di Meja Makan
14 Chapter 13 : Sebuah Even
15 Chapter 14 : Seorang Siswa Kelas 3
16 Chapter 15 : Sebuah Game Galge
17 Chapter 16 : Ruangan Kerja
18 Chapter 17 : Bug Selalu Muncul Dalam Sebuah Game
19 Chapter 18 : Hasil Dari Semuanya
20 Chapter 19 : Liburan Setelah Bekerja Keras Adalah Hal Yang Dibutuhkan
21 Chapter 20 : Pondok Di Tengah Hutan
22 Chapter 21 : Fakta Tersembunyi
23 Chapter 22 : Akhir Liburan
24 Chapter 23 : Alexia Pindah Rumah
25 Chapter 24 : Pekerjaan Berikutnya
26 Chapter 25 : Surat Tantangan
27 Chapter 26 : Diskusi Game Kedua
28 Chapter 27 : Pengisi Suara Tambahan
29 Chapter 28 : Even Romantis Dari Seorang Guru
30 Chapter 29 : Undangan Dari Televisi
31 Chapter 30 : Wawancara
32 Chapter 31 : Pertemuan Di Perpustakaan
33 Chapter 32 : Kesepakatan
34 Chapter 33 : Jajanan Pinggir Jalan
35 Chapter 34 : Murid Jenius Sesungguhnya
36 Chapter 35 : Terlalu Manis Mungkin Membuatmu Diabetes
37 Chapter 36 : Sebuah Ancaman
38 Chapter 37 : Sebuah Bakat
39 Chapter 38 : Yang Terjadi Setelahnya
40 Chapter 39 : Festival Olahraga Telah Dimulai
41 Chapter 40 : Sebuah Undangan Ke Taman Hiburan
42 Chapter 41 : Satu Pekerjaan Lainnya Telah Selesai
43 Chapter 42 : Bertemu Orang Tua Erna
44 Chapter 43 : Alasan
45 Chapter 44 : Pria Yang Dibenci
46 Chapter 45 : Makan Malam
47 Chapter 46 : Tamu Tak Diundang
48 Chapter 47 : Lambaian Tangan
49 Chapter 48 : Berkunjung Ke Rumah Rin
50 Chapter 49 : Bermain Game Bersama
51 Chapter 50 : Piknik Perusahaan
52 Chapter 51 : Perjalanan
53 Chapter 52 : Berjalan Kaki
54 Chapter 53 : Semester Baru
55 Chapter 54 : Siswi Pindahan
56 Chapter 55 : Seorang Kakak
57 Chapter 56 : Kunjungan Kecil
58 Chapter 57 : Sepulang Sekolah
59 Chapter 58 : Pekerjaan Untuk Festival Budaya
60 Chapter 59 : Musuh Terbesar
61 Chapter 60 : Rumah Hantu
62 Chapter 61 : Persaingan
63 Chapter 62 : Hasil Dari Kerja Keras
64 Chapter 63 : Kembali Ke Sekolah
65 Chapter 64 : Penculikan
66 Chapter 65 : Perkelahian Para Gadis
67 Chapter 66 : Kunjungan Tamu
68 Chapter 67 : Kerja Sama
69 Chapter 68 : Sebuah Kenyataan
70 Chapter 69 : Kenangan Masa Lalu
71 Chapter 70 : Kelas Baru
72 Epilog : Bagian Akhir (End)
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog : Pertemuan Dari Sebuah Takdir
2
Chapter 01 : Seorang Guru Ceria Sebagai Wali Kelas
3
Chapter 02 : Seorang Penulis Dan Seorang Pemimpi
4
Chapter 03 : Sebuah Permintaan
5
Chapter 04 : Mencari Rekan Yang Lain
6
Chapter 05 : Adik Perempuan
7
Chapter 06 : Gadis Petarung Adalah Seorang Ilustrator Terbaik
8
Chapter 07 : Sebuah Game Selalu Bisa Menyelesaikan Perdebatan
9
Chapter 08 : Perkumpulan SMA
10
Chapter 09 : Pergi Ke Toko Buku
11
Chapter 10 : Pelajaran Olahraga
12
Chapter 11 : Pesona Dewasa Dari Guru Ini
13
Chapter 12 : Obrolan Di Meja Makan
14
Chapter 13 : Sebuah Even
15
Chapter 14 : Seorang Siswa Kelas 3
16
Chapter 15 : Sebuah Game Galge
17
Chapter 16 : Ruangan Kerja
18
Chapter 17 : Bug Selalu Muncul Dalam Sebuah Game
19
Chapter 18 : Hasil Dari Semuanya
20
Chapter 19 : Liburan Setelah Bekerja Keras Adalah Hal Yang Dibutuhkan
21
Chapter 20 : Pondok Di Tengah Hutan
22
Chapter 21 : Fakta Tersembunyi
23
Chapter 22 : Akhir Liburan
24
Chapter 23 : Alexia Pindah Rumah
25
Chapter 24 : Pekerjaan Berikutnya
26
Chapter 25 : Surat Tantangan
27
Chapter 26 : Diskusi Game Kedua
28
Chapter 27 : Pengisi Suara Tambahan
29
Chapter 28 : Even Romantis Dari Seorang Guru
30
Chapter 29 : Undangan Dari Televisi
31
Chapter 30 : Wawancara
32
Chapter 31 : Pertemuan Di Perpustakaan
33
Chapter 32 : Kesepakatan
34
Chapter 33 : Jajanan Pinggir Jalan
35
Chapter 34 : Murid Jenius Sesungguhnya
36
Chapter 35 : Terlalu Manis Mungkin Membuatmu Diabetes
37
Chapter 36 : Sebuah Ancaman
38
Chapter 37 : Sebuah Bakat
39
Chapter 38 : Yang Terjadi Setelahnya
40
Chapter 39 : Festival Olahraga Telah Dimulai
41
Chapter 40 : Sebuah Undangan Ke Taman Hiburan
42
Chapter 41 : Satu Pekerjaan Lainnya Telah Selesai
43
Chapter 42 : Bertemu Orang Tua Erna
44
Chapter 43 : Alasan
45
Chapter 44 : Pria Yang Dibenci
46
Chapter 45 : Makan Malam
47
Chapter 46 : Tamu Tak Diundang
48
Chapter 47 : Lambaian Tangan
49
Chapter 48 : Berkunjung Ke Rumah Rin
50
Chapter 49 : Bermain Game Bersama
51
Chapter 50 : Piknik Perusahaan
52
Chapter 51 : Perjalanan
53
Chapter 52 : Berjalan Kaki
54
Chapter 53 : Semester Baru
55
Chapter 54 : Siswi Pindahan
56
Chapter 55 : Seorang Kakak
57
Chapter 56 : Kunjungan Kecil
58
Chapter 57 : Sepulang Sekolah
59
Chapter 58 : Pekerjaan Untuk Festival Budaya
60
Chapter 59 : Musuh Terbesar
61
Chapter 60 : Rumah Hantu
62
Chapter 61 : Persaingan
63
Chapter 62 : Hasil Dari Kerja Keras
64
Chapter 63 : Kembali Ke Sekolah
65
Chapter 64 : Penculikan
66
Chapter 65 : Perkelahian Para Gadis
67
Chapter 66 : Kunjungan Tamu
68
Chapter 67 : Kerja Sama
69
Chapter 68 : Sebuah Kenyataan
70
Chapter 69 : Kenangan Masa Lalu
71
Chapter 70 : Kelas Baru
72
Epilog : Bagian Akhir (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!