"Ohayo, para domba-domba kecil.. namaku Nanase, aku mulai sekarang jadi wali kelas 1-B.. tidak ada pergantian wali kelas karena itu, aku akan menemani kalian dari awal sampai lulus, apa kalian suka?"
Kami bertepuk tangan terhadap guru muda berambut pink tersebut yang dengan energik memperkenalkan dirinya.
Jika itu sekolah biasa semua muridnya pasti akan bersemangat menggodanya sayangnya semua orang di sini bisa dibilang jenius.
"Lalu sekarang aku ingin memperkenalkan masing-masing dari kalian, dimulai dari belakang."
Guru cantik itu menunjuk ke arahku.
"Kamu seperti panda, apa kamu mengantuk?"
"Wajahku memang seperti ini."
"Ah maafkan aku, tapi kamu terlihat imut koq."
Itu bukan sesuatu yang dikatakan oleh guru.
Aku tidak keberatan dengan guru ini dibandingkan ia aku dengar di sini juga banyak guru yang tegas, galak dan menyeramkan.
"Namaku Tora, tidak ada yang istimewa dariku aku hanya menyukai game, hanya itu."
"Owh, kamu Tora yang mendapatkan peringkat satu di ujian masuk... ibu sangat senang bahwa kamu ada di kelas ibu. Lalu silahkan di sebelahnya."
Aku duduk dan digantikan oleh gadis di kursi sebelah, ia mengeluarkan suara kecil tapi semua orang masih bisa mendengarnya.
"Na-namaku Ayaka Rin, panggil saja Rin."
"Rin-chan kah, kita sepertinya dari tempat yang sama. Ibu harap kamu juga senang bisa tinggal di sini."
"Um yah."
"Selanjutnya."
Aku melewatkan perkenalkan yang lainnya dan lalu melirik ke arah Albert selanjutnya.
"Namaku Albert, aku teman masa kecil Tora sekaligus sahabatnya, salam kenal."
"Kamu yakin kamu ini pria?"
Perkataan guru tersebut menjatuhkannya sekejap mata.
"Aku pria tulen."
"Begitu, maaf-maaf kamu terlihat cantik soalnya."
"Aku bukan bencong tolong jangan menatapku seperti ingin melemparkanku dari sekolah."
Apa mereka sebenci itu padanya? Aku tidak bisa membayangkan kehidupannya di sekolah sebelumnya.
Selamat berjuang untuk debut SMA kawan lama.
"Mari kita mulai pelajarannya, ngomong-ngomong ibu guru sains, kita akan belajar soal reproduksi."
Itu sesuatu yang lebih mengejutkan terlebih ia mengatakannya selagi berpose Vis.
Selepas jam istirahat aku dan Albert telah berjalan-jalan di koridor sekolah dengan minuman kaleng ditangan kami.
Dari kejauhan aku melirik ke arah Rin yang duduk sendirian dengan buku yang dia tulisnya.
Orang-orang jelas mengabaikannya.
"Dia hantu kelas, tidak aneh semua orang memperlakukannya seperti itu."
"Apa menurutmu kita bisa berteman dengannya?" tanyaku pada Albert.
"Aku tidak keberatan, aku juga cukup kesulitan jika diperlakukan seperti itu."
Kami memang mendekatinya namun dia segera bangkit lalu melarikan diri begitu saja.
"Sudah kuduga kau membuatnya takut Albert."
"Salahku?" teriaknya demikian.
Untuk saat ini aku maupun Albert memilih kembali ke kelas, sekolah sudah berjalan dua Minggu dan aku dipanggil ke ruang guru oleh Bu Nanase.
"Ya ampun, ini baru awal sekolah tapi Rin-chan malah tidak masuk. Nah Tora apa kamu mau mengantarkan ini padanya, ini surat peringatan.. sekolah kita sangat ketat dalam urusan kehadiran, jika kamu tidak memiliki alasan jelas kemungkinan kamu akan dikeluarkan sangat tinggi, ibu tidak ingin satu murid ibu berakhir seperti itu karenanya aku mohon."
"Kenapa ibu meminta aku?"
"Kamu berada di sebelahnya dan tidak takut padanya karena itulah ibu pikir itu ide bagus untuk mengirimmu... tolong kalahkan naga dan rebut kembali tuan putri."
Aku menghela nafas panjang.
"Ini bukan game RPG."
"Heh, kamu tahu banyak tentang itu."
"Aku menyukai game malah aku terkejut bahwa salah satu putri dari presdir game terkenal malah menjadi seorang guru."
"Kamu menyadarinya... bisnis ayah ibu di Jepang karena itu, sedikit mengejutkan bahwa ada seseorang yang mengetahuinya."
"Kalau begitu aku akan segera membawanya, lalu alamatnya?"
"Berikan ponselmu."
Aku melakukan apa yang Bu Nanase inginkan, ia mengetik nomornya sebelum kembali menyerahkan ponselnya kembali.
"Itu nomor ibu, tak apa untuk mengajak kencan ibu sesekali."
"Aku menantikannya kalau begitu."
Aku membalas candaannya dengan candaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
plot twist : ternyata si guru serius buat ngajakin kencan Tora
2023-05-25
0