Rin dan Albert terkejut dengan kemunculan aku dan Bu Nanase yang keluar dari rumah secara bersamaan.
"Kalian tidur bersama, panggil penghulu, polisi, wartawan juga."
"Berhentilah melebihkan hal tidak penting Albert, ada adikku juga di dalam jadi tidak ada hal yang terjadi dan untuk ceritanya itu sangat panjang."
"Ini urusan kami berdua jadi lebih baik dirahasiakan."
Bu Nanase memperkeruh keadaan dengan perkataan yang sama sekali tidak bertanggung jawab, aku sekali lagi memastikan tidak terjadi apapun.
Rin mengembungkan pipinya cemberut.
"Apa tipemu wanita dewasa yang lebih tua?"
"Benar, kau juga belum mengatakan apapun soal itu.. padahal aku punya majalah yang tepat untukmu."
Bu Nanase mengeledah tas milik Albert lalu merobeknya.
"Kamu belum cukup umur untuk mempunyai hal seperti ini."
"Tidak, padahal aku ingin menaruhnya sebagai harta keluarga."
Mari abaikan saja orang saraf ini.
Kami berjalan bersama ke sekolah lalu berpisah di gerbang dengan Bu Nanase.
"Hari ini aku akan menemuinya kalian pulanglah lebih dulu."
"Dimengerti."
Alih-alih pergi membawa banyak orang, pemuda yang aku tuju sekarang lebih tertutup dari siapa pun, dia sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah serta kemungkinan besar ia harus tinggal kelas untuk tahun ini.
Aden kelas 3-D.
"Ini alamatnya."
Aku kembali mengetuk pintu kontrakan beberapa kali dan tidak terdengar jawaban, apa tidak ada orang di sini?
Dari bawah seorang ibu-ibu yang sedang berjemur pakaian berkata padaku.
"Apa kamu temannya Aden?"
"Iya, apa dia ada di rumah?"
"Kurasa kemungkinan besar ia pergi ke sungai, cobalah untuk pergi ke sana."
"Bukannya dia pengurung diri."
"Ia terkadang keluar juga untuk pergi ke sana, nanti juga tahu."
"Aku mengerti, terima kasih banyak."
Aku pergi ke sungai yang dimaksud dan di bantalan pinggir sungai yang dihiasi rerumputan seorang dengan rambut acak-acakan hitam mengembang layaknya singa sedang berbaring di sana.
"Kelihatan ada seseorang yang menyuruhmu datang kemari? Sudah aku katakan aku tidak ingin sekolah lagi."
"Aku tidak datang untuk itu."
Mendengar balasanku ia bangkit segera mungkin.
"Apa maksudmu?"
"Kami berniat membuat perusahaan game dan aku pikir aku ingin mengundangmu untuk bergabung."
Ia mengibaskan tangannya.
"Lupakan saja aku tidak berminat, apa hal semacam membuat game menyenangkan."
"Tentu saja, kamu tidak sekolah karena bosan bukan, tapi game berbeda."
"Aku tidak mempercayainya."
Dia kembali menjatuhkan dirinya kemudian menggulung tubuhnya, meringkuk.
"Setiap game memiliki jalan cerita, karakter yang berbeda-beda ketika kamu sudah memainkannya kamu akan tertarik dengan itu."
"Kau seperti seseorang yang sudah yakin akan hal itu."
"Mainkan saja beberapa game dan kau akan mengerti."
Aden adalah tipe jenius yang ahli dalam perkomputeran, bahkan jika dia tidak sekolah hal itu tidak akan pernah mempengaruhinya.
Dulu dia pernah menjual software anti virus dan itu laku di pasaran, jika saja bukan karena sifatnya yang mudah bosan ia sudah menjadi seorang yang berperan penting dalam hal teknologi.
Untuk sekarang aku memilih meninggalkannya sendirian.
Orang selalu menganggap bahwa jenius tidak mengalami kesulitan dalam hidup mereka namun sesungguhnya hal itu tidaklah tepat.
Aden tadinya hidup mapan dengan orang tua kaya raya, mereka terlibat kasus penggelapan uang dan akhirnya ditangkap dan dimasukkan di penjara.
Sejak Itulah Aden mulai bersikap tertutup.
Kasus penggelapan uang memiliki masa hukuman paling singkat terlepas berapa triliun yang mereka ambil, karena itulah saat kedua orang tuanya bebas, mereka melarikan diri ke negara lain untuk hidup baru, sedangkan dirinya memilih untuk tetap tinggal, tidak ada alasan bagus di dalamnya, dia hanya membenci kedua orang tuanya yang telah menghancurkan kehidupannya.
Itu hanya cerita yang aku dengar dari Bu Nanase.
Aku menatap langit yang kini mulai menampilkan warna jingga memukau yang menandakan untukku untuk pulang.
Tadi pagi makanan yang dibuat Tiara sangat enak, aku senang dia terlihat puas saat mengalahkan Bu Nanase, walaupun kompetisi aneh di antara keduanya masihlah belum selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
SDull
smangat trus thor smangat
2023-04-11
1