Walau sedikit terkejut karena banyak orang adikku akhirnya bisa mengatasinya, ia dibantu Rin dan kini sedang menyiapkan makanan walaupun terlihat bahwa dia sering dipeluk Rin.
"Imutnya."
"Tolong fokus untuk memasak."
"Benar juga, maafkan aku."
Dari sekian banyak siswa, kami akhirnya menemukan Ilustrator yang kami butuhkan. Sebelum lanjut ke tahap berikutnya sebaiknya aku melaporkan informasinya pada Bu Nanase.
Dia membalas.
[Aku sedang mandi, biarkan aku menyelesaikannya dulu dan aku akan pergi ke sana]
[Anda tidak perlu datang kemari?]
[Apa maksudnya itu? Aku guru kalian jelas harus terlibat]
Dia mengirimkan foto dirinya yang sedang berendam di bak mandi, aku bisa merasakan wajahku memerah karenanya.
Guru ini memang ahli dalam menggoda.
"Kau baik-baik saja Tora?"
"Tak apa, guru kita akan datang kemari."
"Bu Nanase?"
"Begitulah."
Dia muncul di waktu yang tepat, aku bisa melihat mobil merah muda yang terparkir di jalan.
"Halo, halo, aku bawa minuman kaleng juga loh."
"Minumannya aku terima dan ibu bisa pulang lagi."
"Kejamnya, di sekolah aku memang guru kalian tapi jika di luar anggap saja seumuran."
Jelas sekali aku tidak bisa melakukannya.
Kami mempersilahkan dia duduk juga sebagai tamu kehormatan, kami menerima minuman dingin dan lalu saling bersulang.
"Kakak, apa kamu benar kakakku?"
"Tentu saja aku kakakmu."
"Ini pertama kalinya kakak membawa teman ke rumah."
"Mungkin ke depannya mereka akan sering datang kemari."
"Apa ini soal perusahaan game?"
Aku mengangguk pada adik kecilku yang manis sekaligus menjelaskan bahwa ia juga akan menjadi pengisi suara, Bu Nanase terlihat minum dengan cara orang dewasa.
"Itu kedengaran luar biasa, berarti kalian hanya tinggal menemukan programer saja bukan."
"Itu akan sulit, kami harus benar-benar memilih dengan teliti."
Albert mengangguk mengiyakan dan Rin lebih menyerahkan semua keputusan padaku yang merupakan pemimpin.
Lain kali aku akan mengundang Alexia juga kemari.
Aku mengambil udang goreng tepung dengan sumpit sebelum memasukannya ke dalam mulutku. Seperti biasa ini selalu enak.
Bu Nanase mengantarkan mereka sementara aku dan Tiara mengawasi dari kejauhan sampai mobilnya menghilang.
"Kakak, malam ini aku ingin tidur bersamamu."
"Kamu punya kamar sendiri?"
"Tapi aku terlalu senang sekarang."
"Mau bermain game sebentar."
"Dengan senang hati."
Siang harinya di atas sekolah yang menjadi markas ke dua kami, semua orang jatuh dalam pemikiran sendiri.
Hari ini kami sedang menentukan nama untuk kami yang cocok.
"Bagaimana kalau kita menyebut diri kita dengan Creator."
"Itu sama sekali tidak mencerminkan nama dari sebuah perusahaan game, yang lain?" Alexia ahli dalam menolak usulan Albert.
Yang lain juga mulai memberikan usulan berbeda.
"Game Center."
"User."
Seiring waktu kami belum bisa menemukan nama yang cocok, hingga akhirnya diputuskan bahwa nama kami sebagai.
"PS singkatan dari Perkumpulan SMA."
Nama yang terdengar biasa namun nama itu cukup mudah diingat orang lain.
Rin menyerahkan beberapa naskah yang dibuatnya pada kami semua, aku mengambil dua untuk diberikan pada adikku. Sebagai orang yang bertugas di pengawasan dan operasional aku memiliki peran penting untuk memastikan semuanya berjalan lancar.
"Apa kita lebih baik menunggu programer dulu sebelum langsung bekerja," ucap Rin demikian.
"Kita akan melakukannya sambil jalan, sesungguhnya aku sudah mencoba merekrut orang-orang namun ditolak, mereka cenderung ingin bekerja dengan perusahaan ternama yang memberikan bayaran tinggi."
"Itu merepotkan jika pola pikir anak SMA sudah masuk ke dalam urusan uang."
Alexia mengatakan hal benar.
Pilihanku hanya jatuh pada satu orang lagi yang tersisa.
Aku membiarkan Rin dan Alexia saling mengobrol untuk membahas ilustrasi, sementara aku bersandar pada dinding selagi memperhatikan arah angin.
"Aku pikir semua ini tidak akan berjalan lancar tapi sekarang aku yakin bahwa paling tidak kita bisa membuat game."
"Itu terdengar seperti bahwa game kita tidak akan laku."
"Aku hanya ingin mengatakan itu."
Aku hanya tersenyum pada Albert.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments