Bab 16 - Mimpi Indah

Di hamparan bukit hijau yang luas, tepatnya di sisi area sebelah kanan. Ada sebuah pohon besar dan hanya ada satu-satunya pohon besar di sana.

Angin bertiup sepoi-sepoi. Burung-burung berkicauan merdu saling bersahut-sahutan. Bunyi gemericik air dari aliran sungai membuatnya semakin syahdu dan merilekskan pikiran. Cuaca sangat cerah, tak mendung dan juga tak terlalu panas.

Di bawah pohon besar tersebut terdapat sebuah permadani bernuansa merah jambu yang memiliki aksen garis-garis hitam putih di tepiannya serta motif dedaunan yang tersebar di beberapa titik permadani tersebut membuatnya makin tampak indah dan sedap di pandang mata.

Di atas permadani tersebut, dua insan tengah menikmati suasana di perbukitan yang indah itu. Sang lelaki menidurkan kepalanya di atas paha sang wanita yang kakinya tengah diselonjorkan.

Lelaki itu memejamkan mata menikmati kelembutan tangan sang wanitanya yang tengah memijat kepala dan mengusap lembut rambutnya.

"Enak Mas?" tanya wanita itu.

"Enak sayang pakai banget sampai aku ketiduran," ucap lelaki itu seraya terkekeh.

Kemudian tiba-tiba lelaki itu bangkit dan duduk saling berhadapan dengan wanitanya. Ia menyelipkan rambut sang wanita ke belakang telinga dan mengelus pipi wanita itu.

"Sayang, kamu harus buka hatimu untuk dia. Karena dia adalah calon suamimu. Percayalah dia sangat mencintaimu. Bahkan melebihi cintaku padamu selama ini," ucap sang pria lembut tetapi serius.

"Apa iya Mas dia bisa mencintaiku yang seorang janda dan lebih tua darinya. Aku merasa insecure," ucap wanita itu lirih.

"Buang jauh-jauh rasa insecuremu itu. Apa yang tadi kamu lakukan padaku, nanti wajib kamu lakukan juga untuknya. Bahkan harus lebih baik dari itu. Kamu patuhi segala perintahnya dan layani dia sebaik mungkin penuh cinta sebagai tanda baktimu padanya. Selalu percayalah apa yang keluar dari bibirnya dan jangan pernah percaya dengan apa kata orang lain tentang kalian berdua nantinya," ucap sang pria.

Hening menghinggapi keduanya. Sang lelaki masih menatap serius wajah wanitanya yang tengah menunduk dan tengah memilin jari-jarinya menunjukkan kegugupan serta kecemasan yang masih melanda wanita itu.

"Kenapa tidak dijawab, Sha? Apa sekarang kamu juga meragukan apa yang aku ucapkan?" tanya Handika.

"Eh, eng_gak Mas. Enggak ragu sama sekali, Mas. Aku percaya, Mas Handika sayang sama aku. Jadi apa yang Mas lakukan dan ucapkan pasti semua itu terbaik untukku," ucap Aisha meyakinkan.

"Jangan pernah meragukan ketulusan serta cintanya apalagi sampai membuatnya kecewa, Sha. Karena aku dan Papa sudah pernah mengecewakannya jadi aku tidak ingin kamu melakukan hal yang sama padanya. Jika dirinya bersedih karena rasa kecewanya padamu, maka aku akan jauh merasa bersedih darinya. Kamu mengerti, Sha?" tanya Handika tegas namun masih berbalut kelembutan.

"Iya, Mas. Aisha paham. Semoga Aisha bisa mencintai dan menjadi istri yang baik untuknya serta berusaha tidak mengecewakannya," ucap Aisha dengan lembut.

Perlahan Aisha membuka matanya. Ia mengedarkan pandangan di sekelilingnya begitu remang-remang hanya ada sebuah cahaya temaram dari lampu tidur kamarnya. Jam masih menunjukkan pukul empat pagi.

Aisha pun bangkit dari tidurnya dan bersandar pada headboard ranjangnya serta sedikit membenahi selimutnya. Hawa sejuk tengah melanda di daerah Sleman sebab sejak semalam gerimis ringan mengguyur kota tersebut sehingga pagi ini tampak lebih dingin nan sejuk. Sebuah helaan nafas meluncur.

"Ah, ternyata hanya sebuah mimpi. Terima kasih Mas, sudah hadir di mimpiku. Semoga aku bisa menjalankan amanahmu dengan baik," batin Aisha sambil tersenyum.

Tak lama dering ponsel Aisha berbunyi dan menampakkan id pemanggil dari calon suaminya. Dengan sedikit gugup akhirnya Aisha menjawab telepon dari Faizan.

"Halo, iya Dek."

Hening menyergap setelah Aisha menyapa Faizan membuat Aisha mengerutkan keningnya. Bahkan ia melihat layar ponselnya kembali bahwa betul Faizan meneleponnya. Namun kenapa tidak ada suara lelaki itu.

"Halo," ucap Aisha kembali.

"Apa aku adekmu terus sehingga panggilannya tetap saja adek," cicit Faizan di seberang sana membuat Aisha mendadak gugup namun hatinya berdesir seakan dihinggapi virus merah jambu secara tiba-tiba.

Sebab suara Faizan tampak berbeda dari biasanya. Kini suara Faizan serupa lelaki yang tengah merajuk pada kekasihnya. Tak lama membuat Aisha mengulum senyum manisnya.

"Ehm, maaf Mas kalau aku masih belum terbiasa jadi suka lupa. Mas Faizan jangan ngambek ya. Maafin Aisha ya Mas," ucap Aisha sedikit terbata-bata karena dilanda gugup.

"Ya sudah, kamu pasti belum mandi. Segera mandi dan siap-siap gih. Aku mau rebahan sebentar di bale-bale depan rumahmu sambil nunggu kamu siap," ucap Faizan.

"Hah, Mas sudah di depan rumahku? Sejak kapan?" tanya Aisha terkejut.

"Sejak namamu ada di hati ini," ucap Faizan tanpa tedheng aling-aling.

"Dasar gombal! Pagi-pagi cuci muka dulu sana Mas. Jangan gombalin anak gadis orang," ledek Aisha.

"Kalau gadisnya cuma kamu yang digombalin sih aku siap grak dua puluh empat jam," ucap Faizan seraya terkekeh.

"Sayangnya aku bukan gadis Mas. Kan aku janda. Enggak malu nih Mas nikah sama janda? Apalagi gombalin janda kayak aku begini yang katanya mandul lah, pembawa sial lah."

"Aku enggak suka kamu bicara seperti itu, Sha. Buatku, Aisha Permata Jingga itu melebihi dari sebuah permata berlian yang nilainya tiada tara. Jangan kamu masukkan ke hati omongan Mama Ida. Nanti kalau kita sudah nikah, aku bakalan bikin kamu sering hamil loh Sha. Jadi kamu harus siap," ucap Faizan serius seraya tersenyum.

Deg...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

karin Ke

karin Ke

gmn mau hamil ya aisha,, wong masih segelan 😀😀😀😀😀

2024-10-29

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

oh abang bikin adek meleleh🥰🥰

2024-07-15

0

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

sinyal faizan mau anak banyak dari aisha. 🤭

2024-03-26

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Dahsyat
2 Bab 2 - Duka yang Mendalam
3 Bab 3 - Suratan Takdir
4 Bab 4 - Wasiat Handika
5 Bab 5 - Kedatangan Pengacara Keluarga
6 Bab 6 - Hal Penting
7 Bab 7 - Awal Mula
8 Bab 8 - Patah Hati
9 Bab 9 - Calon Menantu Idaman
10 Bab 10 - Firasat Buruk
11 Bab 11 - Satu Tahun Pernikahan
12 Bab 12 - Bicara Berdua
13 Bab 13 - Pulang Kampung
14 Bab 14 - Cinta Tulus Faizan
15 Bab 15 - Menuju Pernikahan
16 Bab 16 - Mimpi Indah
17 Bab 17 - Sah
18 Bab 18 - Malam Pengantin
19 Bab 19 - Pelukan Hangat
20 Bab 20 - Cinta atau Kewajiban?
21 Bab 21 - Siapa Perempuan Itu?
22 Bab 22 - Cemburu
23 Bab 23 - Nasehat Bik Imah
24 Bab 24 - Trauma
25 Bab 25 - Aku Mencintaimu
26 Bab 26 - Pergi ke Bandung
27 Bab 27 - Menuju Berbuka
28 Bab 28 - Masih Suci ?
29 Bab 29 - Anugerah Terindah
30 Bab 30 - Penjelasan
31 Bab 31 - Urusan Bisnis
32 Bab 32 - Rencana Licik
33 Bab 33 - Honeymoon
34 Bab 34 - Terusik
35 Bab 35 - Pukulan Telak
36 Bab 36 - Mama Ida Jatuh Sakit
37 Bab 37 - Rencana Busuk
38 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
39 Bab 38 - Hamil
40 Bab 39 - Tangisan Pilu Aisha
41 Bab 40 - Gelisah dan Curiga
42 Bab 41 - Wejangan dari Sahabat
43 Bab 42 - Paket Misterius
44 Bab 43 - Terusir
45 Bab 44 - Mendadak Mual
46 Bab 45 - Couvade Syndrome
47 Bab 46 - Diterima Bekerja
48 Bab 47 - Kepulangan Faizan
49 Bab 48 - Alibi Mama Ida
50 Bab 49 - Sebuah Amplop Tanpa Nama
51 Bab 50 - Tiga Lembar Foto
52 Bab 51 - Tikus Kecil
53 Bab 52 - Kedatangan Tamu
54 Bab 53 - Duka di Masa Lalu
55 Bab 54 - Keyakinan Bu Jihan
56 Bab 55 - Ngidam
57 Bab 56 - Kabar Mengejutkan
58 Bab 57 - Wajah yang Familiar
59 Bab 58 - Menguak Tabir
60 Bab 59 - Tabir Terbuka part 1
61 Bab 60 - Tabir Terbuka part 2
62 Bab 61 - Tabir Terbuka part 3
63 Bab 62 - Hukum Tabur Tuai
64 Bab 63 - Go to Bali
65 Bab 64 - Tes DNA
66 Bab 65 - Drama Perjalanan ke Bali
67 Bab 66 - Hasil Tes DNA
68 Bab 67 - Haru Biru
69 Bab 68 - Calon Papa Ngambek
70 Bab 69 - Setelah Sekian Purnama
71 Bab 70 - Akhir Kisah Ibu Mertua Kejam
72 Bab 71 - Permintaan Maaf
73 Bab 72 - Kelahiran Buah Hati
74 PROMO KARYA BARU
75 PROMO KARYA BARU
76 PROMO KARYA BARU
77 PROMO KARYA BARU
78 PROMO KARYA BARU
79 PROMO KARYA BARU
80 PROMO KARYA BARU
81 PROMO KARYA BARU
82 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Dahsyat
2
Bab 2 - Duka yang Mendalam
3
Bab 3 - Suratan Takdir
4
Bab 4 - Wasiat Handika
5
Bab 5 - Kedatangan Pengacara Keluarga
6
Bab 6 - Hal Penting
7
Bab 7 - Awal Mula
8
Bab 8 - Patah Hati
9
Bab 9 - Calon Menantu Idaman
10
Bab 10 - Firasat Buruk
11
Bab 11 - Satu Tahun Pernikahan
12
Bab 12 - Bicara Berdua
13
Bab 13 - Pulang Kampung
14
Bab 14 - Cinta Tulus Faizan
15
Bab 15 - Menuju Pernikahan
16
Bab 16 - Mimpi Indah
17
Bab 17 - Sah
18
Bab 18 - Malam Pengantin
19
Bab 19 - Pelukan Hangat
20
Bab 20 - Cinta atau Kewajiban?
21
Bab 21 - Siapa Perempuan Itu?
22
Bab 22 - Cemburu
23
Bab 23 - Nasehat Bik Imah
24
Bab 24 - Trauma
25
Bab 25 - Aku Mencintaimu
26
Bab 26 - Pergi ke Bandung
27
Bab 27 - Menuju Berbuka
28
Bab 28 - Masih Suci ?
29
Bab 29 - Anugerah Terindah
30
Bab 30 - Penjelasan
31
Bab 31 - Urusan Bisnis
32
Bab 32 - Rencana Licik
33
Bab 33 - Honeymoon
34
Bab 34 - Terusik
35
Bab 35 - Pukulan Telak
36
Bab 36 - Mama Ida Jatuh Sakit
37
Bab 37 - Rencana Busuk
38
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
39
Bab 38 - Hamil
40
Bab 39 - Tangisan Pilu Aisha
41
Bab 40 - Gelisah dan Curiga
42
Bab 41 - Wejangan dari Sahabat
43
Bab 42 - Paket Misterius
44
Bab 43 - Terusir
45
Bab 44 - Mendadak Mual
46
Bab 45 - Couvade Syndrome
47
Bab 46 - Diterima Bekerja
48
Bab 47 - Kepulangan Faizan
49
Bab 48 - Alibi Mama Ida
50
Bab 49 - Sebuah Amplop Tanpa Nama
51
Bab 50 - Tiga Lembar Foto
52
Bab 51 - Tikus Kecil
53
Bab 52 - Kedatangan Tamu
54
Bab 53 - Duka di Masa Lalu
55
Bab 54 - Keyakinan Bu Jihan
56
Bab 55 - Ngidam
57
Bab 56 - Kabar Mengejutkan
58
Bab 57 - Wajah yang Familiar
59
Bab 58 - Menguak Tabir
60
Bab 59 - Tabir Terbuka part 1
61
Bab 60 - Tabir Terbuka part 2
62
Bab 61 - Tabir Terbuka part 3
63
Bab 62 - Hukum Tabur Tuai
64
Bab 63 - Go to Bali
65
Bab 64 - Tes DNA
66
Bab 65 - Drama Perjalanan ke Bali
67
Bab 66 - Hasil Tes DNA
68
Bab 67 - Haru Biru
69
Bab 68 - Calon Papa Ngambek
70
Bab 69 - Setelah Sekian Purnama
71
Bab 70 - Akhir Kisah Ibu Mertua Kejam
72
Bab 71 - Permintaan Maaf
73
Bab 72 - Kelahiran Buah Hati
74
PROMO KARYA BARU
75
PROMO KARYA BARU
76
PROMO KARYA BARU
77
PROMO KARYA BARU
78
PROMO KARYA BARU
79
PROMO KARYA BARU
80
PROMO KARYA BARU
81
PROMO KARYA BARU
82
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!