Faizan pun telah berada di Batam. Jihan sempat terkejut sebab Faizan adalah manajer operasionalnya yang sangat handal. Dirinya akan sangat merasa kehilangan jika Faizan mengundurkan diri dari perusahaannya.
Akan tetapi Faizan bercerita apa adanya bahwa dirinya harus melanjutkan usaha milik keluarganya sebab tidak ada lagi anggota keluarga yang akan melanjutkan. Hal ini dikarenakan Papa dan abangnya telah meninggal dunia.
"Kami akan sangat kehilanganmu, Zan. Apa tidak bisa kamu pertimbangkan lagi untuk tetap berada di sini?" tanya Jihan dengan sendu.
"Iya Bu. Saya betul-betul minta maaf. Ibu telah banyak membantu saya. Maaf, belum sempat membalas segala kebaikan ibu. Papa dan kakak saya sudah tiada. Selain mengurus perusahaan, saya juga akan menikah. Jika Ibu berkenan dan punya waktu, bisa hadir di acara pernikahan saya nanti."
"Tapi maaf jika acara pernikahan saya hanya sederhana saja nantinya," ujar Faizan.
"Apa? Kamu akan menikah? Kenapa Benny tidak memberitahu saya jika kamu akan menikah? Dasar anak nakal!" ucap Jihan dengan sedikit gemas dan terkejut.
"Benny belum saya beritahu. Justru Ibu adalah orang yang pertama tahu selain keluarga saya. Rencananya setelah ini saya akan mengabari Benny. Dia pasti akan sama terkejutnya seperti ibu," ucap Faizan terkekeh.
"Saya usahakan ya Zan untuk pergi ke Jakarta. Pasti calon istrimu masih muda nan cantik. Di kantor ini saja banyak wanita yang naksir kamu tapi sayang kamunya dingin seperti es batu balok katanya," ledek Jihan seraya terkekeh.
"Iya Bu. Dingin pada wanita lain yang penting hangat dan cinta sama calon istri," ucap Faizan serius.
"Wah kamu sudah ketularan Benny saja jadi pujangga dan tukang gombal," ucap Jihan seraya tertawa.
"Ah Ibu bisa saja. Nanti biar istri saya saja yang aku gombalin setiap saat biar makin disayang sama dia," kelakar Faizan membuat Bu Jihan tertawa.
"Andai anakku masih ada pasti bisa aku jodohkan saat dulu kamu masih jomblo," ucap Bu Jihan sendu.
"Wah sayang sekali Bu. Sudah sejak lima tahun yang lalu saya sudah kepincut dengan calon istri saya. Kecuali dia, saya tak menginginkan yang lainnya, Bu. Maaf sekali lagi," ucap Faizan tulus dan serius.
"Kalau calon istri kamu mendengar hal ini, pasti dia langsung klepek-klepek sama kamu. Sudah tampan, cerdas, bertanggung jawab dan paling penting kamu setia. Dia pasti makin cinta sama kamu. Sungguh beruntung perempuan itu," ucap Bu Jihan lembut.
"Iya Bu, namanya Aisha. Dia adalah kakak ipar saya. Jandanya abang saya," ucap Faizan jujur.
"Apa? Janda? Apa saya tidak salah dengar, Zan?" tanya Bu Jihan syok.
Akhirnya Faizan bercerita tentang awal mula pertemuan dirinya dengan Aisha. Bahkan Benny yang menjadi saksi hidupnya tentang banyaknya cinta di hatinya hanya untuk seorang wanita bernama Aisha Permata Jingga.
Bu Jihan mendengar cerita Faizan dengan seksama hingga tanpa sadar matanya mulai berembun dan air matanya menetes di ujung. Langsung ia seka dengan ibu jarinya.
"Sungguh beruntung wanita yang bernama Aisha itu. Dia bisa mendapatkan cinta yang begitu besar dan tulus darimu, Zan. Kenapa mendengar cerita Aisha dan Faizan, aku jadi rindu akan putriku. Apa dia sudah tiada atau masih hidup ya Tuhan? Mas Rudy, apakah kamu di surga sana sudah bersama putri kita atau tidak? " batin Bu Jihan sendu.
Kemudian keduanya pun membahas sisa pekerjaan Faizan di sana. Jihan meminta satu bulan Faizan menyelesaikan segala urusan pekerjaannya sebelum dilimpahkan pada orang lain.
Faizan pun menyangggupi sebab masih ada beberapa proyek yang sudah terlanjur ia tangani dan sudah lebih dari setengah jalan. Sehingga dirinya tidak bisa langsung meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja di Batam.
Akhirnya Benny pun mengetahui tentang kabar bahwa Faizan akan menikahi Aisha selepas masa iddah selesai. Faizan langsung menelepon Benny sepulang ia kerja. Benny pun langsung syok dan seakan terasa seperti mimpi.
"Gila Bro, gak dapat gadisnya eh malah dapat jandanya. Dulu doa Lu gimana sih? Atau emang Lu ngarep jandanya Aisha ya?" ledek Benny yang baru saja terkejut mendengar kabar rencana pernikahan Faizan dengan Aisha.
"Bukannya kamu bilang janda lebih hot daripada seorang gadis. Gimana sih Lu Ben? Dasar playboy plin plan!" omel Faizan.
"Saranku kamu jujur ke Aisha bahwa kamu memang sudah lama cinta sama dia sehingga nantinya ia enggak terkejut dengan sikap dan kasih sayang dari kamu. Yang pasti kalian berdua enggak canggung. Siapa tahu Aisha bisa segera membalas rasa cinta dari kamu," tutur Benny memberi wejangan.
"Aku masih takut dia malah salah paham, Bro. Aku ragu dia cepat membalas rasa cintaku sebab aku tahu seberapa besar cintanya pada Mas Handika," ucap Faizan lirih seraya menghela nafas dalam.
"Yakinlah Bro karena Tuhan Maha membolak-balikkan hati manusia. Terlebih cinta Lu tulus dan sudah berakar kuat padanya sejak lama jauh sebelum dirinya kenal Mas Handika," tutur Benny menyemangati Faizan.
Faizan membatin, "Semoga aku bisa meraih cinta dan hatimu, Aishaku."
Di saat Faizan dan Aisha sibuk dengan kondisi masing-masing di kota yang berbeda, Mama Ida tengah pusing sebab ia terus dihubungi oleh lelaki pemeras sedangkan kondisi keuangannya sudah makin terjepit dan menipis.
"Sialan! Terpaksa aku melakukan ini demi menutup mulut lelaki brengsek itu," ucap Mama Ida ketus seraya tangannya memegang sesuatu yang ia keluarkan dari lemarinya.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
karin Ke
Aisha anaknya bu jihan 😁😁😁😁
2024-10-29
0
Tuti Tyastuti
lanjut
2024-07-15
0
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mungkinkah aisha anak kandung bu jihan?
2024-03-26
2