Satu jam lebih kepergian Handika dari hotel, mendadak Aisha mendapat telepon bahwa suaminya mengalami kecelakaan tunggal. Cuaca malam itu memang sedang tidak kondusif.
Sebab di Bogor sedang mengalami curah hujan yang cukup tinggi sehingga jalanan licin dan rawan longsor di beberapa area.
Syok, tentunya yang dialami Aisha sebab malam pertama yang indah yang seharusnya di hotel justru berakhir di rumah sakit. Alhasil ia menghubungi sahabatnya yang bernama Lala guna menemani dirinya pergi ke RSUD kota Bogor malam itu juga.
Setibanya di sana, Aisha berlarian mencari sang suami. Dan saat berhasil ditemukan, ia sedikit bernafas lega suaminya selamat walaupun masih belum sadarkan diri.
Kemudian ia menyuruh Lala untuk pulang ke Jakarta dengan naik travel yang sudah Aisha belikan tiketnya. Sebab besok sahabatnya itu masih harus masuk kerja. Tak lupa ia mengucapkan banyak terima kasih pada Lala.
Satu jam kemudian, Handika siuman dan ia begitu senang sebab saat membuka matanya yang dilihat adalah Aisha, istrinya.
"Mas, bagaimana keadaanmu? Bagian mana yang masih sakit?" tanya Aisha cemas.
Handika pun membawa tangan Aisha untuk ia kecup dan genggam erat penuh sayang.
Cup...
"Makasih sayang sudah cemaskan Mas. Aku enggak apa-apa kok. Cuma masih pusing dan kakiku sedikit ngilu saja" tutur Handika lirih.
Aisha sedikit terisak sebab seharusnya dirinya tadi tak mengijinkan sang suami untuk berangkat. Terlebih ia memiliki firasat kurang baik dan ternyata firasat itu terjadi dengan musibah kecelakaan ini.
"Sudah sayang jangan menangis. Tuhan masih menyelamatkan Mas dan kita harus wajib bersyukur. Maaf malam pengantin kita justru berada di rumah sakit seperti ini," ucap Handika sendu.
"Tidak apa-apa Mas. Justru ini malam pengantin yang cukup unik. Mungkin Tuhan merencanakan banyak hal baik untuk kita di depan sana. Ambil hikmahnya saja Mas," ucap Aisha lembut berusaha menenangkan suaminya.
"Aku beruntung dapetin istri sebaik kamu, Sha."
"Aku juga beruntung menjadi istrimu, Mas."
Malam itu, keduanya tertidur pulas di rumah sakit. Dan sedikit terlupa untuk mengabari kepada keluarga masing-masing terlebih Mama Ida.
Keesokan paginya, dokter melakukan visit. Ia mengatakan sesuatu hal yang membuat kedua pasangan pengantin baru ini cukup terkejut. Aisha tertegun sejenak setelah mendapatkan penjelasan dari sang dokter.
Sedangkan Handika mendadak histeris dan dengan terpaksa dokter memberikan obat penenang dosis rendah yang akhirnya membuatnya tertidur.
"Optimislah Nyonya Aisha bahwa Tuan Handika akan sembuh dengan sedia kala. Cukup rajin terapi ke dokter ahli dan mengikuti segala anjuran dokter. Dengan semangat yang gigih dari pasien serta dukungan orang sekitar niscaya kesembuhan itu akan segera datang. Banyak-banyak lah berdoa pada Sang Pencipta," ucap dokter beberapa waktu sebelumnya.
Kini Aisha menatap suaminya yang tengah tertidur pulas dan ia bisa melihat ada jejak air mata di pipi sang suami. Ia pun menghapus jejak tersebut dengan ibu jarinya.
"Semangat Mas. Aku yakin kita pasti bisa melewati semua cobaan ini," ucap Aisha lirih.
Handika yang sudah sadar langsung terisak pilu mengingat informasi yang ia terima dari dokter. Baginya saat itu juga dunianya sudah hancur tak bersisa.
Aisha berusaha menenangkan dan meyakinkan suaminya bahwa cintanya pada Handika tidak akan berubah sama sekali hanya karena kecelakaan ini.
"Mas harus rajin berobat dan terapi ya setelah ini. Selama niat kita baik, pasti Tuhan akan memberikan jalan dan mewujudkan segala doa serta harapan kita. Yakinlah Mas," ucap Aisha lembut seraya memberikan ciuman tulus di kening suaminya yang tengah terbaring lemah dan menangis di ranjang rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Tuti Tyastuti
oh begitu akibat kecelakan handika gx bisa punya anak
2024-07-15
0
Windarti08
sepertinya karena kecelakaan itu Handika jadi imp0ten, dan sampai sekarang Aisha masih gadis kah?
2023-06-25
5
⍣⃝ꉣꉣ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 hiat
astaga gmna gak syok coba tiba-tiba mendengar kabar kalo suaminya mengalami kecelakaan
2023-05-02
1