Pipi Aisha langsung merah merona semakin membuatnya gugup setengah mati. Sebab Faizan memandangnya penuh cinta bak seorang perempuan yang akan bersiap melepas kegadisannya.
Akhirnya ia langsung bergegas masuk ke kamar mandi. Bahkan tanpa sengaja dirinya menutup pintu terlalu kencang. Sebab tangannya seperti tremor setelah menerima tatapan cinta dari sang suami.
Di luar, Faizan terus mengulum senyumnya melihat tingkah sang istri yang salting alias salah tingkah makin membuatnya gemas pada Aisha.
Akhirnya ia keluar untuk pergi ke kamar tamu guna membersihkan diri. Khawatir sang istri masih canggung padanya jika ia masih di dalam kamar saat nanti Aisha keluar dari kamar mandi.
Setelah drama bersih-bersih cukup lama oleh Aisha akhirnya ia selesai juga. Namun Aisha belum berani keluar dari kamar mandi sebab dirinya tengah dilanda kegugupan cukup tinggi. Apakah Faizan malam ini akan menyentuhnya atau tidak?
Pertanyaan yang terus bersarang di benaknya sejak tadi. Lagi-lagi ia merasa kurang percaya diri atau insecure. Khawatir pahatan tubuhnya kurang cantik atau kurang bersih sehingga ia memperhatikan terus tubuhnya dari atas hingga ke bawah.
Bahkan ia bercermin cukup lama setelah mandi. Rasanya jika cermin tersebut bisa berbicara mungkin akan mengomel pada Aisha sebab tak kunjung selesai juga berdiri di depan kaca.
"Sudah wangi belum ya?" cicit Aisha lirih seraya membau tangan dan ketiaknya.
"Sudah wangi dan bersih juga," jawabnya sendiri seraya melihat area bagian bawahnya yang kemarin juga sudah dicukur habis dan rapi. Kini juga ia cukur kilat kembali hanya untuk memastikan kondisinya tetap rapi.
Lahan tempat pembibitan benih-benih cinta nantinya antara Faizan dan dirinya. Jika sang suami meminta haknya malam ini. Maka ia sudah siap sebab lelaki suka dengan wanita yang bersih dan wangi.
Dirinya pernah membaca sebuah artikel bahwa lelaki mudah dipicu dari daya tarik visual kita sebagai wanita. Oleh karena itu ia berusaha berdandan senatural mungkin tetapi tetap memikat di pandangan mata suaminya nanti.
Di kamar mandi, ia memilah baju dinas malam pengantin yang biasa disebut lingerie. Ada dua warna yang berada dalam genggamannya saat ini. Satu warna hitam dan satu warna merah. Aisha pun galau memilih gaun tidur yang mana.
"Aduh kenapa aku jadi gugup begini dan bingung hanya karena milih gaun tidur saja. Padahal dulu sama Mas Handika kok enggak gugup begini ya," guman Aisha tengah gusar.
Akhirnya Aisha menjatuhkan pilihan pada gaun tidur warna hitam yang sedikit kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Lalu ia memutuskan keluar dari kamar mandi.
Ceklek...
Pintu kamar mandi terbuka dan Aisha melongokkan kepalanya sedikit melihat keadaan di luar ternyata sepi. Hanya cahaya lampu tidur yang temaram yang menghiasi kamar utama.
Lalu ia pun keluar dan berjalan ke lemari guna menata beberapa baju yang ia bawa tadi yang masih berada di dalam koper. Ia membuka lemari sang suami dan begitu terkejut bahwa suaminya itu sosok pecinta kebersihan dan kerapian.
Hal ini terbukti dari seluruh tatanan apartemen milik suaminya itu dinilai sangat rapi untuk ukuran pria seperti Faizan yang cukup sibuk dengan perusaahan Atmajaya Corp. Lantas siapa yang sebelumnya bertugas membenahi segala perintilan dan urusan apartemen mantan adik iparnya itu?
Lagi-lagi Aisha dihantui pertanyaan yang cukup sensitif di hatinya. Apakah mantan kekasih adik iparnya atau yang lainnya? Apa pernah ada wanita lain yang pernah berkunjung ke apartemen ini sebelum dirinya?
Berbagai spekulasi itu mendadak muncul dalam pikiran Aisha. Sebab dirinya tidak pernah mengetahui seluk beluk kehidupan pribadi suaminya itu ketika masih menjadi adik iparnya. Ada perasaan lain yang berputar dan bersarang di hatinya saat ini. Terlebih tentang wanita-wanita dalam kehidupan suaminya.
Cemburu, ya rasa itu sepertinya cocok yang bisa digambarkan dengan apa yang Aisha rasakan saat ini. Ia cemburu jika semisal ternyata ada wanita lain yang pernah berkunjung ke apartemen Faizan. Ia cemburu ketika suatu saat nanti akan bertemu secara langsung dengan mantan kekasih suaminya itu.
Sejenak Aisha menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya. Ia berusaha mengenyahkan berbagai spekulasi negatifnya dan menekan sedikit perasaannya. Lalu ia memutuskan membenahi pakaiannya ke dalam lemari Faizan.
Saat Aisha tengah sibuk menata bajunya, ia tak mendengar bahwa seseorang yang namanya tanpa sadar sudah masuk ke hatinya itu bahkan mulai ada timbul percik-percik kecemburuan tak kasat mata walaupun masih berupa spekulasi yang tak berdasar tengah berjalan menuju ke arahnya.
Ternyata sang suami yang masuk ke dalam kamar utama dan melihat istrinya tengah sibuk menata baju di lemari. Perlahan tapi pasti Faizan menghampiri Aisha.
"Sha, sudah selesai bersih-bersihnya?" tanya Faizan membuat Aisha terkejut setengah mati sebab suaminya mendadak muncul di sampingnya.
Hembusan nafas Faizan menggelitik bulu kuduk Aisha hingga meremang.
"Ya ampun Mas, bikin kaget saja. Untung aku enggak punya sakit jantung," ucap Aisha seraya mengelus dadanya sebab terkejut atas kedatangan suaminya yang tak terdengar langkahnya. Namun tiba-tiba sudah ada di sampingnya.
"Serius amat menata baju sampai suami masuk kamar enggak denger. Jadi pamorku kalah nih sama baju," ucap Faizan setengah merajuk.
Saat ini Faizan tengah bertelanjang dada dan hanya memakai handuk putih menutup setengah tubuhnya dari perut hingga ke bawah.
Masih ada sisa air menetes dari rambutnya. Membuat tampilan Faizan sungguh menggugah selera kaum hawa. Aisha pun yang melihat suaminya pertama kalinya tidak memakai baju benar-benar menelan salivanya.
Deg...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Tuti Tyastuti
lanjut
2024-07-15
0
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah akan terjadi sesuatu?
2024-03-26
2
Zhou Zhi lou
wah, faizan mulai bnr2 mencintai aisha. semoga kalian semaa dan bs menerima pernikahan amanah ini
2023-05-02
2