Bab 19 - Pelukan Hangat

Faizan sudah memakai kaos putih polos beserta boxernya berwarna hitam dan menyusul sang istri yang sudah lebih dahulu naik ke peraduan. Aisha sedari tadi dilanda gugup sehingga ia langsung naik ke atas ranjang dan membalutkkan tubuhnya dengan selimut seraya memejamkan mata namun tidak tidur.

Faizan sangat paham Aisha tengah canggung bersamanya karena di hati Aisha mungkin saja masih banyak cinta bersemayam untuk mendiang kakaknya, Handika. Dirinya tak ingin memaksakan pada sang belahan jiwanya untuk melakukan ritual malam pengantin malam ini juga.

Sebab Faizan menikahi Aisha karena wanita ini adalah cinta pertamanya yang tak lekang oleh waktu dan amanah sang kakak bukan karena nafsu semata.

"Sha, kamu sudah tidur?" tanya Faizan lirih seraya melihat istrinya dari samping.

Aisha yang mendengar sang suami memanggilnya otomatis membuka matanya dan langsung ia terkejut sebab matanya langsung bersirobok dalam satu pandangan garis lurus dengan mata Faizan.

Deg...

Aisha menelan salivanya dalam-dalam ditatap Faizan dengan sorot mata yang sarat akan cinta di dalamnya.

"Belum, Mas. Aku belum ngantuk," cicit Aisha seraya mengalihkan pandangannya karena mendadak jantungnya berdegup kencang ketika ditatap seperti itu oleh Faizan.

Entah mengapa respon tubuhnya seperti itu. Dirinya pun tak tahu. Aisha yang sedari awal tidur menyamping, akhirnya ia merubah posisi tidurnya menjadi telentang menatap langit-langit kamar yang di atasnya ternyata ada kerlap-kerlip bintang. Sungguh indah dan hal itu membuatnya tersenyum.

"Kenapa senyum-senyum, Sha?" tanya Faizan penasaran.

"Itu mas lucu ya di kamar kamu langit-langitnya ada pernak-pernik bintang. Sejak kapan itu ada Mas?" tanya Aisha seraya menunjuk langit-langit kamar Faizan.

"Baru aku pasang kemarin," jawab Faizan singkat dan ikut tersenyum juga.

"Mas sendiri yang pasang itu atau orang lain? Untuk apa Mas?" tanya Aisha penasaran.

"Mas pasang sendiri tanpa bantuan orang lain. Emang sengaja aku hias karena kamu kan suka melihat bintang-bintang di balkon kamarmu," ucap Faizan.

"Mas tahu dari mana?" tanya Aisha dengan suara sedikit tercekat.

"Tentu saja tahu, Sha. Ketika singgah ke rumah utama, aku beberapa kali melihatmu keluar kamar dan berdiri di balkon. Ternyata kamu sedang menatap bintang-bintang," ucap Faizan jujur.

"Mas, aku boleh tanya sesuatu enggak?" tanya Aisha lirih.

"Tanyakan apapun Sha yang kamu mau dan segala yang ada di pikiranmu. Jangan kamu pendam sendiri atau memiliki spekulasi lain yang belum tentu benar. Pasti aku akan menjawabnya dengan jujur," ucap Faizan lugas.

"Mantan kekasih Mas, apa enggak marah mengetahui pernikahan Mas sama aku?" tanya Aisha seraya menundukkan pandangannya.

"Angkat dagumu dan tatap mata aku, Sha. Jika berbicara denganku. Ini perintah suamimu," ucap Faizan tegas namun tetap lembut seraya mengangkat dagu sang istri.

Keduanya pun saling berpandangan satu sama lain dan Aisha yang masih dilanda gugup mencoba bertanya kembali pada suaminya dengan pertanyaan yang sama.

Faizan menjawab," Sudah berulang kali aku katakan bahwa aku tak punya mantan kekasih, Sha. Benny dan Bu Jihan adalah saksi hidupku. Kamu bisa bertanya langsung pada mereka. Apa kamu tak percaya?" tanya Faizan dengan serius.

"Bu Jihan, bos Mas Faizan di Batam?" tanya Aisha.

"Iya, Sha. Bu Jihan sudah seperti ibu kandungku sendiri terlebih dia adalah tantenya Benny," jelas Faizan.

"Lalu siapa wanita yang Mas cintai?" tanya Aisha lirih.

"Wanita itu yang sekarang sedang bertanya padaku siapa nama wanita yang aku cintai," ucap Faizan tegas tanpa basa-basi.

Deg...

"Mak_sud Mas Fai_zan?" tanya Aisha terbata-bata sebab dirinya terkejut mendengar jawaban Faizan.

"Mana mungkin diriku," batin Aisha tengah berkecamuk.

"Aku cinta kamu, Sha. Apa aku tidak boleh mencintai kamu? Terlebih sekarang kamu adalah istriku bukan kakak iparku," tutur Faizan.

"Apa Mas enggak akan kecewa mencintai wanita sepertiku?" tanya Aisha sendu.

Lagi-lagi rasa insecure tengah menggerogoti jiwanya yang tengah rapuh dan bimbang.

"Memangnya kamu wanita seperti apa, Sha? Apa janda itu sebutan yang hina atau seorang janda tidak boleh dicintai dan tidak berhak mencintai?" tanya Faizan dengan mode serius namun tetap lembut membuat Aisha mulai berkaca-kaca.

Aisha diam tak menjawab ucapan Faizan. Hatinya tengah gamang dan sedikit terkejut sebab mantan adik iparnya yang sekarang telah menjadi suaminya tengah mengucapkan kata cinta untuknya yang terdengar begitu syahdu merasuk ke dalam jiwanya.

Tiba-tiba sebuah pelukan hangat mendarat di tubuh Aisha beriringan dengan sebuah bisikan kalimat di telinganya yang membuat hatinya semakin berdesir indah seraya dihargai, dihormati dan dicintai begitu dalam oleh sosok pria yang sama sekali tidak ia duga jika takdir melabuhkan dirinya kepadanya.

"Aku mencintaimu, istriku."

Cup...

Sebuah kecupan hangat mengalir lembut di pipi Aisha. Semakin membuatnya terbang ke awan bersayap cinta seorang Faizan yang membawanya ke angkasa. Tak terasa buliran air mata tanpa sengaja menetes di pelupuk matanya.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

oh🥰🥰🥰

2024-07-15

0

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

faizan cinta aisha

2024-03-26

2

Zhou Zhi lou

Zhou Zhi lou

mungkin krn pengantin baru mash ada rasa acanggung apalagi dia dulu istri sang kakak

2023-05-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Dahsyat
2 Bab 2 - Duka yang Mendalam
3 Bab 3 - Suratan Takdir
4 Bab 4 - Wasiat Handika
5 Bab 5 - Kedatangan Pengacara Keluarga
6 Bab 6 - Hal Penting
7 Bab 7 - Awal Mula
8 Bab 8 - Patah Hati
9 Bab 9 - Calon Menantu Idaman
10 Bab 10 - Firasat Buruk
11 Bab 11 - Satu Tahun Pernikahan
12 Bab 12 - Bicara Berdua
13 Bab 13 - Pulang Kampung
14 Bab 14 - Cinta Tulus Faizan
15 Bab 15 - Menuju Pernikahan
16 Bab 16 - Mimpi Indah
17 Bab 17 - Sah
18 Bab 18 - Malam Pengantin
19 Bab 19 - Pelukan Hangat
20 Bab 20 - Cinta atau Kewajiban?
21 Bab 21 - Siapa Perempuan Itu?
22 Bab 22 - Cemburu
23 Bab 23 - Nasehat Bik Imah
24 Bab 24 - Trauma
25 Bab 25 - Aku Mencintaimu
26 Bab 26 - Pergi ke Bandung
27 Bab 27 - Menuju Berbuka
28 Bab 28 - Masih Suci ?
29 Bab 29 - Anugerah Terindah
30 Bab 30 - Penjelasan
31 Bab 31 - Urusan Bisnis
32 Bab 32 - Rencana Licik
33 Bab 33 - Honeymoon
34 Bab 34 - Terusik
35 Bab 35 - Pukulan Telak
36 Bab 36 - Mama Ida Jatuh Sakit
37 Bab 37 - Rencana Busuk
38 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
39 Bab 38 - Hamil
40 Bab 39 - Tangisan Pilu Aisha
41 Bab 40 - Gelisah dan Curiga
42 Bab 41 - Wejangan dari Sahabat
43 Bab 42 - Paket Misterius
44 Bab 43 - Terusir
45 Bab 44 - Mendadak Mual
46 Bab 45 - Couvade Syndrome
47 Bab 46 - Diterima Bekerja
48 Bab 47 - Kepulangan Faizan
49 Bab 48 - Alibi Mama Ida
50 Bab 49 - Sebuah Amplop Tanpa Nama
51 Bab 50 - Tiga Lembar Foto
52 Bab 51 - Tikus Kecil
53 Bab 52 - Kedatangan Tamu
54 Bab 53 - Duka di Masa Lalu
55 Bab 54 - Keyakinan Bu Jihan
56 Bab 55 - Ngidam
57 Bab 56 - Kabar Mengejutkan
58 Bab 57 - Wajah yang Familiar
59 Bab 58 - Menguak Tabir
60 Bab 59 - Tabir Terbuka part 1
61 Bab 60 - Tabir Terbuka part 2
62 Bab 61 - Tabir Terbuka part 3
63 Bab 62 - Hukum Tabur Tuai
64 Bab 63 - Go to Bali
65 Bab 64 - Tes DNA
66 Bab 65 - Drama Perjalanan ke Bali
67 Bab 66 - Hasil Tes DNA
68 Bab 67 - Haru Biru
69 Bab 68 - Calon Papa Ngambek
70 Bab 69 - Setelah Sekian Purnama
71 Bab 70 - Akhir Kisah Ibu Mertua Kejam
72 Bab 71 - Permintaan Maaf
73 Bab 72 - Kelahiran Buah Hati
74 PROMO KARYA BARU
75 PROMO KARYA BARU
76 PROMO KARYA BARU
77 PROMO KARYA BARU
78 PROMO KARYA BARU
79 PROMO KARYA BARU
80 PROMO KARYA BARU
81 PROMO KARYA BARU
82 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Dahsyat
2
Bab 2 - Duka yang Mendalam
3
Bab 3 - Suratan Takdir
4
Bab 4 - Wasiat Handika
5
Bab 5 - Kedatangan Pengacara Keluarga
6
Bab 6 - Hal Penting
7
Bab 7 - Awal Mula
8
Bab 8 - Patah Hati
9
Bab 9 - Calon Menantu Idaman
10
Bab 10 - Firasat Buruk
11
Bab 11 - Satu Tahun Pernikahan
12
Bab 12 - Bicara Berdua
13
Bab 13 - Pulang Kampung
14
Bab 14 - Cinta Tulus Faizan
15
Bab 15 - Menuju Pernikahan
16
Bab 16 - Mimpi Indah
17
Bab 17 - Sah
18
Bab 18 - Malam Pengantin
19
Bab 19 - Pelukan Hangat
20
Bab 20 - Cinta atau Kewajiban?
21
Bab 21 - Siapa Perempuan Itu?
22
Bab 22 - Cemburu
23
Bab 23 - Nasehat Bik Imah
24
Bab 24 - Trauma
25
Bab 25 - Aku Mencintaimu
26
Bab 26 - Pergi ke Bandung
27
Bab 27 - Menuju Berbuka
28
Bab 28 - Masih Suci ?
29
Bab 29 - Anugerah Terindah
30
Bab 30 - Penjelasan
31
Bab 31 - Urusan Bisnis
32
Bab 32 - Rencana Licik
33
Bab 33 - Honeymoon
34
Bab 34 - Terusik
35
Bab 35 - Pukulan Telak
36
Bab 36 - Mama Ida Jatuh Sakit
37
Bab 37 - Rencana Busuk
38
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
39
Bab 38 - Hamil
40
Bab 39 - Tangisan Pilu Aisha
41
Bab 40 - Gelisah dan Curiga
42
Bab 41 - Wejangan dari Sahabat
43
Bab 42 - Paket Misterius
44
Bab 43 - Terusir
45
Bab 44 - Mendadak Mual
46
Bab 45 - Couvade Syndrome
47
Bab 46 - Diterima Bekerja
48
Bab 47 - Kepulangan Faizan
49
Bab 48 - Alibi Mama Ida
50
Bab 49 - Sebuah Amplop Tanpa Nama
51
Bab 50 - Tiga Lembar Foto
52
Bab 51 - Tikus Kecil
53
Bab 52 - Kedatangan Tamu
54
Bab 53 - Duka di Masa Lalu
55
Bab 54 - Keyakinan Bu Jihan
56
Bab 55 - Ngidam
57
Bab 56 - Kabar Mengejutkan
58
Bab 57 - Wajah yang Familiar
59
Bab 58 - Menguak Tabir
60
Bab 59 - Tabir Terbuka part 1
61
Bab 60 - Tabir Terbuka part 2
62
Bab 61 - Tabir Terbuka part 3
63
Bab 62 - Hukum Tabur Tuai
64
Bab 63 - Go to Bali
65
Bab 64 - Tes DNA
66
Bab 65 - Drama Perjalanan ke Bali
67
Bab 66 - Hasil Tes DNA
68
Bab 67 - Haru Biru
69
Bab 68 - Calon Papa Ngambek
70
Bab 69 - Setelah Sekian Purnama
71
Bab 70 - Akhir Kisah Ibu Mertua Kejam
72
Bab 71 - Permintaan Maaf
73
Bab 72 - Kelahiran Buah Hati
74
PROMO KARYA BARU
75
PROMO KARYA BARU
76
PROMO KARYA BARU
77
PROMO KARYA BARU
78
PROMO KARYA BARU
79
PROMO KARYA BARU
80
PROMO KARYA BARU
81
PROMO KARYA BARU
82
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!