Bab 11 - Satu Tahun Pernikahan

Setelah berhasil membujuk suaminya untuk menerima keadaan yang terjadi, akhirnya Handika mengabarkan pada sekretarisnya yang bernama Agung untuk mengurus masalah proyek di Bogor. Sementara ini, perusahaan diserahkan pada Agung dan beberapa orang kepercayaannya.

Handika akan tetap menghandle secara online dari jauh. Tak lupa ia menyuruh sekretarisnya itu untuk menutup informasi kecelakaan yang menimpanya dari publik atau siapapun termasuk keluarganya.

Oleh karena itu hingga Handika meninggal dunia, tidak ada satupun dari pihak luar yang mengetahui kejadian naas malam pengantin mereka tersebut termasuk Faizan maupun Mama Ida.

Handika pun segera menghubungi sang Mama bahwa dirinya dan Aisha langsung bertolak keliling Eropa untuk berbulan madu. Mama Ida yang saat itu sedang sibuk dengan teman sosialitanya pun mengiyakan telepon Handika tanpa banyak bertanya.

Hal ini dikarenakan sebelumnya sang putra dan menantunya memang sudah menyampaikan rencana bulan madu ke Eropa seusai pernikahan.

Namun sesungguhnya Handika dan Aisha tidak berangkat ke Eropa. Selepas tiga hari dinyatakan boleh pulang dari RSUD Bogor, Handika berjalan keluar dari rumah sakit dengan satu tongkat bersama sang istri.

Dikarenakan kakinya masih sedikit ngilu, dokter menganjurkan memakai tongkat. Akan tetapi Handika bukan mengalami suatu kelumpuhan pada kakinya. Hanya dianjurkan agar Handika tidak mengalami kepayahan jika melakukan aktifitas yang butuh banyak pergerakan ke sana kemari.

Alhasil Handika dan Aisha pun bertolak ke Singapura untuk berobat dan tidak jadi bulan madu ke Eropa. Aisha pun memutuskan resign mendadak pada bank tempatnya bekerja selama ini.

Banyak rekan kerja serta atasan Aisha yang menyayangkan pengunduran dirinya. Sebab Aisha adalah pegawai yang sangat teladan dan berpotensi sekali pada perusahaan.

Akan tetapi Aisha lebih memilih merawat suaminya dan melepaskan pekerjaannya. Sebab saat ini sang suami butuh pendampingan extra dari dirinya. Terutama dalam hal semangat mental agar psikisnya tidak terganggu atas apa yang terjadi.

Selama hampir satu bulan melakukan pengobatan di Singapura, akhirnya keduanya kembali ke Jakarta. Setibanya di Indonesia pun Aisha tetap mendampingi suaminya untuk berobat, baik secara tradisional maupun medis.

Ke Bandung, Surabaya hingga rumah sakit besar di seluruh Jakarta pun sudah keduanya datangi. Namun hasilnya masih nihil. Ada sedikit perkembangan tetapi hanya lima persen saja. Belum sesuai harapan keduanya.

Selama enam bulan pernikahan, belum juga menunjukkan tanda keberhasilan pengobatan yang dilakukan Handika selama ini sehingga membuat lelaki ini cukup frustasi dan merasa tidak berguna sebab tidak bisa membahagiakan istrinya.

Sedangkan Mama Ida mulai menunjukkan perubahan sikap pada Aisha yang awalnya menganggap Aisha adalah menantu idaman sebab loyal pada mertua akhirnya berubah menjadi hinaan wanita matre, wanita mandul dan lain sebagainya.

Hal ini dikarenakan dana perusahaan yang semakin menipis karena Mama Ida banyak menggunakan untuk kepentingan pribadinya maka dilakukan pembekuan beberapa kartu kredit milik Mama Ida oleh Handika.

Mama Ida menuduh Aisha memberi pengaruh buruk pada putranya demi mengeruk keuntungan semata atas harta kekayaan keluarga Atmajaya.

Padahal hal itu bukan karena Aisha melainkan Handika sendiri yang melakukan tanpa disuruh atau diintimidasi oleh siapapun. Setelah ia menyelidiki ada kebocoran dana perusahaan untuk hal pribadi yang ternyata dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri.

Namun untuk membuka fakta yang ada mengenai kelakuan ibunya tentang dana perusahaan, ia tidak berani sebab merasa rendah diri. Dirinya pasti akan malu pada Aisha maupun Faizan yang notabene adik tirinya.

Ketika Handika tengah berada di kantor, saat itu adalah momen Aisha seakan berada di neraka. Sebab Mama Ida merasa bebas menghina atau boleh dibilang melakukan sebuah kdrt (kekerasan dalam rumah tangga) secara verbal bukan fisik kepada Aisha.

Karena kondisi keuangan Mama Ida yang semakin menipis sebab gaya hidup hedonisme atau foya-foya secara berlebihan serta pemerasan yang dilakukan seseorang kepadanya membuat ia memberhentikan seluruh pembantunya.

Akhirnya Aisha yang mengerjakan segala pekerjaan yang dulu dilakukan pembantu seperti memasak, mencuci, menyapu, mengepel dan lain sebagainya. Aisha adalah sosok menantu yang sangat sabar sehingga ia menjalani semua itu dengan ikhlas.

Pekerjaan pembantu sudah biasa ia lakukan. Sebab sejak kecil ia sudah terbiasa dididik mandiri oleh kedua orang tuanya. Akan tetapi bukan Mama Ida namanya jika tidak berlaku seenaknya pada Aisha.

Terkadang Mama Ida menambah pekerjaan rumah tangga Aisha sehingga waktu istirahat menantunya hampir tidak ada dan mudah lelah. Mama Ida sengaja membuat Aisha kepayahan agar bosan dan muak berada di keluarga Atmajaya sehingga meminta cerai.

Tetapi usaha tersebut sia-sia belaka sebab cinta Aisha begitu tulus dan kuat pada Handika. Hingga maut memisahkan keduanya tepat satu tahun usia pernikahan mereka. Aisha adalah sosok menantu yang sabar dan seorang istri yang setia terhadap suaminya.

Flashback Off

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

Aisha janda tapi masih perawan

2024-07-15

0

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

beruntunglah keluarga atmajaya dapat menantu seperti aisha.

2024-03-21

3

Ety Nadhif

Ety Nadhif

Aisha masih perawan

2024-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Dahsyat
2 Bab 2 - Duka yang Mendalam
3 Bab 3 - Suratan Takdir
4 Bab 4 - Wasiat Handika
5 Bab 5 - Kedatangan Pengacara Keluarga
6 Bab 6 - Hal Penting
7 Bab 7 - Awal Mula
8 Bab 8 - Patah Hati
9 Bab 9 - Calon Menantu Idaman
10 Bab 10 - Firasat Buruk
11 Bab 11 - Satu Tahun Pernikahan
12 Bab 12 - Bicara Berdua
13 Bab 13 - Pulang Kampung
14 Bab 14 - Cinta Tulus Faizan
15 Bab 15 - Menuju Pernikahan
16 Bab 16 - Mimpi Indah
17 Bab 17 - Sah
18 Bab 18 - Malam Pengantin
19 Bab 19 - Pelukan Hangat
20 Bab 20 - Cinta atau Kewajiban?
21 Bab 21 - Siapa Perempuan Itu?
22 Bab 22 - Cemburu
23 Bab 23 - Nasehat Bik Imah
24 Bab 24 - Trauma
25 Bab 25 - Aku Mencintaimu
26 Bab 26 - Pergi ke Bandung
27 Bab 27 - Menuju Berbuka
28 Bab 28 - Masih Suci ?
29 Bab 29 - Anugerah Terindah
30 Bab 30 - Penjelasan
31 Bab 31 - Urusan Bisnis
32 Bab 32 - Rencana Licik
33 Bab 33 - Honeymoon
34 Bab 34 - Terusik
35 Bab 35 - Pukulan Telak
36 Bab 36 - Mama Ida Jatuh Sakit
37 Bab 37 - Rencana Busuk
38 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
39 Bab 38 - Hamil
40 Bab 39 - Tangisan Pilu Aisha
41 Bab 40 - Gelisah dan Curiga
42 Bab 41 - Wejangan dari Sahabat
43 Bab 42 - Paket Misterius
44 Bab 43 - Terusir
45 Bab 44 - Mendadak Mual
46 Bab 45 - Couvade Syndrome
47 Bab 46 - Diterima Bekerja
48 Bab 47 - Kepulangan Faizan
49 Bab 48 - Alibi Mama Ida
50 Bab 49 - Sebuah Amplop Tanpa Nama
51 Bab 50 - Tiga Lembar Foto
52 Bab 51 - Tikus Kecil
53 Bab 52 - Kedatangan Tamu
54 Bab 53 - Duka di Masa Lalu
55 Bab 54 - Keyakinan Bu Jihan
56 Bab 55 - Ngidam
57 Bab 56 - Kabar Mengejutkan
58 Bab 57 - Wajah yang Familiar
59 Bab 58 - Menguak Tabir
60 Bab 59 - Tabir Terbuka part 1
61 Bab 60 - Tabir Terbuka part 2
62 Bab 61 - Tabir Terbuka part 3
63 Bab 62 - Hukum Tabur Tuai
64 Bab 63 - Go to Bali
65 Bab 64 - Tes DNA
66 Bab 65 - Drama Perjalanan ke Bali
67 Bab 66 - Hasil Tes DNA
68 Bab 67 - Haru Biru
69 Bab 68 - Calon Papa Ngambek
70 Bab 69 - Setelah Sekian Purnama
71 Bab 70 - Akhir Kisah Ibu Mertua Kejam
72 Bab 71 - Permintaan Maaf
73 Bab 72 - Kelahiran Buah Hati
74 PROMO KARYA BARU
75 PROMO KARYA BARU
76 PROMO KARYA BARU
77 PROMO KARYA BARU
78 PROMO KARYA BARU
79 PROMO KARYA BARU
80 PROMO KARYA BARU
81 PROMO KARYA BARU
82 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Dahsyat
2
Bab 2 - Duka yang Mendalam
3
Bab 3 - Suratan Takdir
4
Bab 4 - Wasiat Handika
5
Bab 5 - Kedatangan Pengacara Keluarga
6
Bab 6 - Hal Penting
7
Bab 7 - Awal Mula
8
Bab 8 - Patah Hati
9
Bab 9 - Calon Menantu Idaman
10
Bab 10 - Firasat Buruk
11
Bab 11 - Satu Tahun Pernikahan
12
Bab 12 - Bicara Berdua
13
Bab 13 - Pulang Kampung
14
Bab 14 - Cinta Tulus Faizan
15
Bab 15 - Menuju Pernikahan
16
Bab 16 - Mimpi Indah
17
Bab 17 - Sah
18
Bab 18 - Malam Pengantin
19
Bab 19 - Pelukan Hangat
20
Bab 20 - Cinta atau Kewajiban?
21
Bab 21 - Siapa Perempuan Itu?
22
Bab 22 - Cemburu
23
Bab 23 - Nasehat Bik Imah
24
Bab 24 - Trauma
25
Bab 25 - Aku Mencintaimu
26
Bab 26 - Pergi ke Bandung
27
Bab 27 - Menuju Berbuka
28
Bab 28 - Masih Suci ?
29
Bab 29 - Anugerah Terindah
30
Bab 30 - Penjelasan
31
Bab 31 - Urusan Bisnis
32
Bab 32 - Rencana Licik
33
Bab 33 - Honeymoon
34
Bab 34 - Terusik
35
Bab 35 - Pukulan Telak
36
Bab 36 - Mama Ida Jatuh Sakit
37
Bab 37 - Rencana Busuk
38
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
39
Bab 38 - Hamil
40
Bab 39 - Tangisan Pilu Aisha
41
Bab 40 - Gelisah dan Curiga
42
Bab 41 - Wejangan dari Sahabat
43
Bab 42 - Paket Misterius
44
Bab 43 - Terusir
45
Bab 44 - Mendadak Mual
46
Bab 45 - Couvade Syndrome
47
Bab 46 - Diterima Bekerja
48
Bab 47 - Kepulangan Faizan
49
Bab 48 - Alibi Mama Ida
50
Bab 49 - Sebuah Amplop Tanpa Nama
51
Bab 50 - Tiga Lembar Foto
52
Bab 51 - Tikus Kecil
53
Bab 52 - Kedatangan Tamu
54
Bab 53 - Duka di Masa Lalu
55
Bab 54 - Keyakinan Bu Jihan
56
Bab 55 - Ngidam
57
Bab 56 - Kabar Mengejutkan
58
Bab 57 - Wajah yang Familiar
59
Bab 58 - Menguak Tabir
60
Bab 59 - Tabir Terbuka part 1
61
Bab 60 - Tabir Terbuka part 2
62
Bab 61 - Tabir Terbuka part 3
63
Bab 62 - Hukum Tabur Tuai
64
Bab 63 - Go to Bali
65
Bab 64 - Tes DNA
66
Bab 65 - Drama Perjalanan ke Bali
67
Bab 66 - Hasil Tes DNA
68
Bab 67 - Haru Biru
69
Bab 68 - Calon Papa Ngambek
70
Bab 69 - Setelah Sekian Purnama
71
Bab 70 - Akhir Kisah Ibu Mertua Kejam
72
Bab 71 - Permintaan Maaf
73
Bab 72 - Kelahiran Buah Hati
74
PROMO KARYA BARU
75
PROMO KARYA BARU
76
PROMO KARYA BARU
77
PROMO KARYA BARU
78
PROMO KARYA BARU
79
PROMO KARYA BARU
80
PROMO KARYA BARU
81
PROMO KARYA BARU
82
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!