reputasi itu tak penting

Evelyn menoleh, saat bahunya di tepuk oleh seseorang.

" astogeh, bos ! kok lu di sini si?.." livy menatap heran ke arah Evelyn yang makan bubur ayam dengan lahap.

Evelyn lantas nyengir kuda, dan itu membuat livy terheran - heran lagi, tak biasanya singa garong ini menampilkan senyum walaupun itu terlihat senyum konyol.

" lo ngapain disini? " bukannya menjawab, malah Evelyn bertanya balik.

livy mendadak salah tingkah " gue,, abis muter- muter " livy menampilkan gigi putihnya.

Evelyn hanya mengangguk, dan mulai menyantap bubur nya lagi.

" lo ama siapa? " livy celingukan menatap sekeliling.

" sendiri " Evelyn menambahkan sambal ke dalam bubur nya .

livy juga manggut - manggut. " perasaan komplek rumah lu jauh dari sini deh, lu naik apa kesini? " livy lantas mengedar pandang mencari kendaraan yang biasa di kendarai temannya itu.

" jalan kaki elah, rumah gue deket kok " Evelyn lantas terbatuk, tesedak kuah bubur karena keceplosan.

livy mengerutkan kening, jauh sekali jarak antara sava village dan Gardenia. " lo punya hunian baru di gradenia? astogehhhh.... sultan emang beda " livy berseru takjub tanpa menaruh curiga sedikitpun.

Evelyn lantas menenggak minumnya hingga tandas. jari - jarinya kemudian mengetuk - ngetuk ke atas meja. dia belum menceritakan perihal pernikahannya kepada teman-temanya. entah lupa, atau memang nggak mau menceritakan. tapi selamanya nggak mungkin di tutupi juga kan?. Evelyn lantas menggelengkan kepala, malas juga cerita. karena memang dia bukan type cewek yang suka share tentang kehidupan pribadinya. biarlah mereka tau sendiri nanti, dia juga nggak akan menutup - nutupinya.

Evelyn beranjak berdiri " bayarin ! "

gadis itu langsung meninggalkan livy yang melongo tak elit mendengar perintah temannya yang menurutnya sultan itu.

" anying,,, sultan keparat ! " umpatnya walaupun tetap saja ia merogoh dompetnya dan meninggalkan uang dua puluh ribuan itu ke atas meja.

" gue cari - cari ternyata lo disini " seorang cowok menghentikan langkah livy yang hendak meninggalkan tempat itu.

livy mendengus sebal " tadi ada temen, gue samperin bentar "

cowok itu membulatkan bibir "jadi kan fighting baju ke butik mamih? " tanya cowok itu antusias.

livy memutar bola matanya malas, lalu berjalan mendahului cowok itu tanpa mengatakan sepatah katapun.

" kok gue di tinggalin sih? " cowok itu bersungut kesal lalu berlari kecil mengejar langkah livy yang berjalan dengan cepat.

dengan gesit cowok itu menaut telapak tangan livy saat tubuhnya telah mensejajari kekasihnya.

÷÷

" ve, "

Evelyn menoleh ke arah sumber suara dan di dapati rini bersama astrid yang duduk di taman.

rini mengkode Evelyn untuk mendekat, dengan langkah malas Evelyn menghampiri dua wanita baya itu.

" duduk sayang ! ada yang mau mamih bicarain ke kamu " titah rini, Evelyn pun menurut dan duduk diatas kayu panjang yang terbuat dari anyaman rotan, berseberangan dua wanita itu.

astrid menatap sengit ke arah madu putrinya itu, bahkan sekarang ini rasa- rasanya wanita baya itu ingin menelan hidup - hidup gadis itu.

rini tersenyum madu, lalu mengeluarkan sebuah paper bag dengan brand ternama ke atas meja panjang yang terbuat dari rotan juga.

" nanti malam kamu mau kan ikut kita ke pesta ? "

Evelyn mengerutkan kening, bibirnya terkatup rapat.

rini masih mengembangkan senyumnya, tak tersinggung dengan kebungkaman Evelyn " anak dari teman mamih mau bertunangan. dan kita sekeluarga diundang kesana " jelas rini

Evelyn menyimak dengan bibir yang masih terkatup rapat. kepalanya mengangguk samar tanda mengerti.

" eumh, rencananya mamih mau mempublikasikan status kamu ve, kamu nggak keberatan kan? " rini bertanya dengan hati - hati.

Evelyn sedikit terkejut dengan penuturan rini, itu berarti dunia akan tahu setatusnya yang menjadi istri kedua dan mungkin mereka juga sama seperti tetangga kompleks yang mengecapnya sebagai seorang pelakor

Evelyn tersenyum kecut menurutnya, para orang tua sangatlah egois hanya mementingkan keinginan mereka sendiri tanpa memikirkan perasaan dan dampak yang di alaminya.

" engghh, maksud mamih kan biar mereka nggak salah paham sama statusmu sayang. biar nanti diperjelas bahwa kamu juga menantu yang berharga untuk mamih " jelas rini lagi mencoba memberi pengertian.

Evelyn bangkit berdiri dan menatap dingin ke arah mertuanya. " terserah, lo nggak perlu tanya apapun sama gue. karna gue cuma anak kecil yang nggak tau apa- apa. kalian orang dewasa lebih paham soal ini. dan masalah kesalahpahaman mereka, gue nggak perduli karna reputasi gue juga udah jelek. jadi,, nggak bakal ngaruh sedikitpun sama reputasi gue." Evelyn lantas meninggalkan mertuanya dengan hati yang dongkol bercampur kecewa.

Evelyn lantas menyeka embun di sudut matanya. tak ada gunanya menangis, toh memang benar kan selama ini reputasinya sudah jelek. bahkan dewi kegelapan dalam dirinya selalu melekat di ingatan orang - orang.

hati rini seolah tercubit mendengar penuturan menantunya. bukan karena kata " lo " yang gadis itu lontarkan, terapi kata sindiran yang gadis itu lontar kan. rini sama sekali tak bermaksud menggiring opini buruk terhadap menantunya yang menyandang istri kedua itu. ia hanya ingin memperjelas status menantunya yang selama ini di cap pelakor oleh para tetangganya. entah siapa yang menyebar desas - desus itu, rini sangat tak nyaman dengan hal itu. yang mana jadi membuat reputasi putra dan istri keduanya jelek.

Evelyn lantas membanting pintu kamarnya dengan keras membuat laura yang berada di kamar sebelah terjengit kaget dan mengelus dadanya. walaupun kamarnya kedap suara, tetapi jika pintu kamar itu sedikit terbuka maka dia akan mendengar suara dari luar apalagi debuman pintu itu sangat keras. laura lantas menggeleng kala mengetahui siapa pelakunya.

didalam kamar, Evelyn merosotkan tubuhnya tepat di depan pintu. kepalanya menengadah keatas dengan hati yang berkecamuk antara marah, kecewa, dan menyesal. namun gadis itu rupanya sangat enggan untuk menangis.

" ckkk, gue udah kayak robot di puter pake remot langsung jalan. " monolognya sendiri.

" emang anying si rini, awas aja gue bikin setruk nanti tuh nenek bangkotan " dumelnya.

Evelyn lantas bangkit dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. mungkin sekitar 30 menit, Evelyn keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit menutupi dada dan pahanya, rambutnya ia biarkan tergerai basah.

Evelyn lantas menarik kursi di depan meja rias dan mulai mengeringkan rambutnya.

ceklek,,

Evelyn menoleh ke arah pintu saat seseorang membuka pintu kamarnya. Evelyn mendengus, menatap kesal ke arah art yang seumuran dengan dirinya.

Landung nyengir kuda " maaf non, saya kira nggak ada orang jadi nggak ketok pintu dulu "

" berarti kalau duit gue ilang lu yang ambil " tuduh Evelyn menatap sengit si Landung.

Landung menggeleng cepat " engghh non, saya kan baru tadi pagi beresin kamar non. jadi bukan saya yang ambil duitnya non kalau ada yang hilang " jelas Landung membela diri, karena memang benar adanya baru tadi pagi ia membereskan kamar Evelyn di karenakan si tuti yang beralih profesi menjadi asisten pribadi sang nyonya besan.

Evelyn tak menggubris, kembali menyalakan hairdriyernya. gadis itu lantas menoleh lagi, menatap dingin ke arah Landung yang masih berdiri di ambang pintu dengan tangan yang memegang paper bag tadi.

" ckkk, malah bengong. keringin rambut gue ! " perintahnya galak.

Landung lantas tersenyum karena Evelyn tak melanjutkan tataran nya. Landung meletakkan paoer bag itu ke atas kasur dan meraih hairdryer itu untuk mengeringkan rambut majikan selirnya.

Landung menghirup dalam - dalam rambut nyonya mudanya " nona muda suka nggak sama samponya ? "

Evelyn menautkan alis, lalu meraih ujung rambut dan menciumnya. sudut bibir Evelyn terangkat kala indra penciumannya mencium aroma susu yang menyengat.

landung mengembangkan senyum melihat bibir selir itu yang jarang sekali menampilkan barang seulas senyum.

" ini lagi promo loh non, kemarin saya ditawari temen yang jual shampo merk terbaru. saya pikir ini enak baunya mengingat shampo non eve yang baunya kayak minyak tawon " jelas Landung dan itu membuat Evelyn terkekeh.

" awas ya kalau nanti kepala gue gatel gatel, gue ceburin lo ke kolam ikan "

Landung lantas memanyunkan bibir " ya jangan dong non, ini saya beli pakek uang sendiri loh. harganya saja sebulan gaji saya nggak mungkin bikin borokan"

Evelyn sedikit terkejut namun hatinya agak terharu mendapati gadis itu yang ternyata perhatian terhadapnya.

" nanti gue ganti "

Landung menggeleng cepat " enggak nona, saya kasih gratis. tapi cuma sekali ini saja. "

Evelyn tersenyum tipis dan itu membuat Landung berbunga - bunga karena nona selir yang terkesan galak itu mulai nyaman dengan dirinya.

" udah beres nona, nanti siap - siap turun kebawah. sudah di tunggu keluarga besar " Landung meletakkan hairdryer

" oh ya, jangan lupa nanti jam tujuh nona pakai gaun itu " tunjuk nya ke arah paper bag yang tergeletak di kasur.

Landung membungkuk sebelum meninggalkan kamar nona selir nya.

Evelyn menghela nafas lalu mengambil setelan kaos oblong dan celana jeans 3/4. setelah merapikan diri, Evelyn beranjak turun kebawah untuk sarapan pagi bersama yang lainnya.

" ndung,, Evelyn belum selesai mandinya? " seru rini menghentikan langkah landung yang ingin ke dapur.

" engghh, sudah nyonya mungkin sebentar lagi turun " jawab Landung dan tak berselang lama, tampak Evelyn yang berjalan pelan menuruni tangga.

semua penghuni ruang makan merengut kesal karena terlalu lama menunggu gadis itu. yang mana membuat mereka semua kelaparan.

kavian menatap tajam istri mudanya yang mana jalannya sangat pelan, sedangkan evelyn hanya melirik sekilas bahkan terlihat acuh dengan tatapan suaminya itu.

" jeng, nanti kalau makan siang ndak usah nungguin dia lah. kasihan yang lainnya garus menahan lapar. " protes astrid menatap judes ke arah Evelyn.

Evelyn tak menggubris, baginya wanita tua itu sangat membosankan.

rini juga tampak acuh " ve, ini ayam kecapnya " rini menyodorkan piring beberapa ayam kecap.

Evelyn berdiri hendak meraih ayam kecap itu namun piring nya di serobot dulu oleh astrid

" yang tua dulu, yang muda nanti "

Evelyn mendengus sebal lalu duduk kembali menunggu astrid yang tangannya sibuk mengambil beberapa ayam untuk laura dan bagian juga dirinya.

Shakti bertopang dagu, bocah itu juga sedsng menunggu giliran mengambil ayam kecap. setelah astrid seselsai kini giliran shakti yang mengambil, bocah itu mengambil dua paha ayam kecap untuk dirinya dan Evelyn.

" nihh, gue baek kan ? " shakti tersenyum jumawa. sedangkan Evelyn hanya memutar bola matanya malas.

Episodes
1 Si biang Onar
2 Sah
3 Menantu Lucknut
4 si tukang kompor
5 mengunjungi suami
6 Hadiah pertemanan
7 MAKAN MALAM
8 jake yang ramah
9 kemarahan galang
10 mertua lucknut
11 maaf
12 dewi kegelapan
13 21 +
14 aku bukan pelakor
15 reputasi itu tak penting
16 publication is boomerang
17 gara - gara si janda
18 sesal
19 mabuk
20 pencetak anak
21 mengakui
22 astrid berulah
23 warning ! agak anu - anu
24 jalan - jalan
25 pasutri ngambek
26 Evelyn - shakty
27 rini pergi
28 eps. 28
29 eps. 29
30 yang nggak suka adegan dewasa, bisa di skip
31 eps. 31
32 poor astrid
33 aku ingin bayi
34 fall in love
35 eps. 35
36 eps. 36
37 eps. 37
38 21 +
39 eps. 39
40 eps. 40
41 eps.41
42 eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 eps. 45
46 eps. 46
47 eps. 47
48 anniversary company
49 eps. 49
50 RIP ariel
51 otewe nggak polos
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. kebenaran
57 Eps. 57
58 Eps. 58
59 eps. 59
60 eps. 60
61 eps. 61
62 eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Kehamilan laura
67 Pangeran bertapa
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps. 71
72 Eps. 72
73 Balapan
74 Bukan Penawaran
75 Eps. 75
76 Get married
77 Eps. 77
78 Eps. 78
79 Eps. 79
80 Eps.80
81 SAH Season 2
82 Yang mau flashback malam pertama sama pak su, sini merapat
83 Eps. 83
84 Pergi
85 ASRAMA
86 Hamil
87 Kemana suamiku ?
88 Kavian Junior Launching
89 Shakti junior Launching
90 Lulus dan pulang
91 Ketemu kecebong
92 Cemburu
93 Bye
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Si biang Onar
2
Sah
3
Menantu Lucknut
4
si tukang kompor
5
mengunjungi suami
6
Hadiah pertemanan
7
MAKAN MALAM
8
jake yang ramah
9
kemarahan galang
10
mertua lucknut
11
maaf
12
dewi kegelapan
13
21 +
14
aku bukan pelakor
15
reputasi itu tak penting
16
publication is boomerang
17
gara - gara si janda
18
sesal
19
mabuk
20
pencetak anak
21
mengakui
22
astrid berulah
23
warning ! agak anu - anu
24
jalan - jalan
25
pasutri ngambek
26
Evelyn - shakty
27
rini pergi
28
eps. 28
29
eps. 29
30
yang nggak suka adegan dewasa, bisa di skip
31
eps. 31
32
poor astrid
33
aku ingin bayi
34
fall in love
35
eps. 35
36
eps. 36
37
eps. 37
38
21 +
39
eps. 39
40
eps. 40
41
eps.41
42
eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
eps. 45
46
eps. 46
47
eps. 47
48
anniversary company
49
eps. 49
50
RIP ariel
51
otewe nggak polos
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. kebenaran
57
Eps. 57
58
Eps. 58
59
eps. 59
60
eps. 60
61
eps. 61
62
eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Kehamilan laura
67
Pangeran bertapa
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps. 71
72
Eps. 72
73
Balapan
74
Bukan Penawaran
75
Eps. 75
76
Get married
77
Eps. 77
78
Eps. 78
79
Eps. 79
80
Eps.80
81
SAH Season 2
82
Yang mau flashback malam pertama sama pak su, sini merapat
83
Eps. 83
84
Pergi
85
ASRAMA
86
Hamil
87
Kemana suamiku ?
88
Kavian Junior Launching
89
Shakti junior Launching
90
Lulus dan pulang
91
Ketemu kecebong
92
Cemburu
93
Bye

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!