aku bukan pelakor

Evelyn mengerjapkan mata saat mendengar suara kokok ayam bersahutan di pagi buta. gadis bermata karamel itu menarik diri untuk segera melakukan aktivitasnya di pagi hari.

semenjak tinggal di rumah mertuanya, ia sebisa mungkin bangun Lebih awal. Mengingat ini bukan berada di rumahnya yang bangun dan tidur sesuka hatinya. entah sejak kapan gadis itu mulai rajin dan disiplin. jam menunjukkan masih pukul 04.30, yang mana adzan subuh baru selesai berkumandang.

sudut bibir evelyn terangkat mengingat kegigihan rini yang selalu berusaha membangunkannya di pagi hari, hingga Evelyn sendiri terbiasa bangun lebih awal. walaupun dia sama sekali nggak pernah menjalankan ibadah seperti penghuni rumah lainnya, tetapi ini termasuk kemajuan kan? walaupun rini dan shakti sering menegurnya untuk sholat tapi nyatanya gadis itu belum ada kemauan untuk beribadah.

Evelyn lantas melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk hanya sekedar mencuci muka dan menggosok gigi. ini hari minggu, jadi dia pikir mungkin akan bersantai dan lari pagi atau sekedar berjalan pagi keliling kompleks.

Laura membuka mata saat merasakan sesuatu yang berat menimpa dadanya. laura menunduk, pandangan pertama yang ia lihat adalah rambut hitam legam suaminya yang berada tepat di bawahnya. tepatnya, wajah teduh suaminya yang menindih di belahan dadanya.

laura tersenyum kecil saat mendengar dengkuran halus berirama suaminya. menandakan bahwa laki - laki itu tertidur sangat pulas. gimana enggak pules, tidurnya aja sambil di kelonin tiap hari, gimana enggak bucin. ckkk

laura bergerak pelan, agar tidak membangunkan tidur nyenyak suaminya. wanita itu lantas menyambar gaun tidurnya yang berada di dalam lemari.

ceklek

laura membuka pintu kamarnya bermaksud untuk menuju ke dapur mengambil minum. bersamaan dengan itu, ternyata madunya juga keluar dari kamar sudah mengenakan setelan celana panjang ketat dipadukan tanktop sport dengan warna senada. juga handuk kecil yang disampirkan di bahunya.

laura bersedekap dan menatap tajam madunya yang berpakaian terbuka. apalagi gadis itu masih remaja sungguh tidak pantas memakai pakaian seperti itu.

" kamu mau kemana??? jangan berpakaian seperti itu Malu di lihat orang. tidak pantas juga untuk gadis se usiamu " tegur laura membuat Evelyn menoleh dengan kening memutar bola mata jengah.

" suka - suka gue dong. lo bukan emak gue " jawab Evelyn jutek lalu melenggang pergi begitu saja, meninggalkan laura yang mendelik sebal.

" dasar, bocah tengil " kesal laura menatap sengit madunya yang sudah menuruni tangga.

di bawah sana, astrid menatap Evelyn dengan kening mengkerut. pasalnya, wanita tua itu belum pernah bertemu dengan gadis itu.

" siapa dia? " tanyanya ke tuti tanpa menoleh.

" oh, dia itu selirnya den kavi ndoro, alias madunya non laura " tuti buru - buru menutup bibirnya, takut Sekali wanita di depan ini akan mengamuk mengingat moodnya yang berubah - ubah.

di luar prediksi otaknya tuti, astrid justru mengangkat sudut bibirnya.

" oh,, ini ya pelakor yang mengganggu rumah tangga putriku ! " astrid berseru cukup kencang, dan itu membuat evelyn menghentikkan langkahnya yang hendak menyambangi pintu utama.

Evelyn menoleh kecil lalu keningnya mengernyit mendapati wanita seusia rini yang menatap penuh kebencian ke arahnya. Evelyn lantas menelisik penampilan wanita tua itu dari atas ke bawah. tanpa berpikir panjang gadis itu bisa menebak bahwa wanita itu adalah ibu dari kakak madunya, karena wajah mereka yang sama persis namun di kemas dalam kemasan berbeda alias kemasan lebih old.

astrid lantas mendekati eve yang masih berdiri tanpa ada gerakan sedikit pun. wanita itu pikir sangat mudah mentatar gadis di depannya dengan berbagai kata cabe rawit.

astrid menggeleng samar dengan tatapan remeh. " entah apa yang besanku lihat dari dirimu yang,,,, ah,. jauh sekali dari putriku yang anggun dan elegan. bahkan dia memiliki predikat tercantik di kota ini " pamer nya dengan bangga.

Evelyn hanya memutar bola matanya malas. moodnya hari ini sedang bagus, jadi dia akan membiarkan saja wanita itu berkicau sesuka hati.

astrid menopang dagu dengan ibu jari dan telunjuk lalu memindai Evelyn dari atas ke bawah. Evelyn acuh saja, matanya lantas mengalihkan pandangan ke arah lain.

" tuti,, coba katakan ! siapa yang lebih cantik antara istri sah dan selingkuhan ini? "

tuti meneguk ludah dengan susah payah, kedua wanita ini adalah kucing liar yang amat di takutnya. salah sedikit pasti akan kena semprotan pedas. tetapi karena dia sekarang sedang di pihak sang nyonyah besan, jadi dia akan menjawab sesuai yang astrid inginkan. walaupun menurutnya dua duanya memiliki Kecantikan yang khas masing - masing.

" nyonya kenapa bertanya begitu? yo jelas lah dimana - mana istri sah lebih cantik dan lebih mulia dibandingkan dengan seorang pelakor " walaupun berkata begitu berani, tetapi dalam hati tuti merapalkan berbagai macam doa keberuntungan.

tangan Evelyn mengepal ingin sekali rasanya menyobek mulut pedas tuti Yang mengatainya pelakor. namun rasanya sangat malas meladeni mereka.

astrid tersenyum penuh kemenangan " lalu, menurutmu? apa yang perlu kita lakukan untuk pelakor nista ini? "

tuti menatap was was Evelyn yang kini menyorotnya tajam penuh dengan hawa membunuh.

" ya,,, biarkan saja nyah, nanti juga kena karma sendiri " tuti memainkan jemarinya sesekali melirik Majikan selir yang masih menatapnya tajam.

" ah, itu nggak bagus. seorang pelakor harus kita singkirkan. pelakor itu hanya seekor nyamuk penghisap darah yang menjadi benalu dan perlu di musnahkan " astrid menyeringai iblis.

Evelyn masih mempertahankan kesabarannya , lalu tersenyum penuh arti kearah astrid dan tuti bergantian. gadis itu bersedekap menatap penuh cemooh.

" udah ngomongnya??,, gue nggak ada waktu buat ngladenin tukang numpang seperti kalian yang sok jadi tuan rumah " Evelyn berbalik hendak melangkah pergi namun urung.

" dan lo,, babu,,, gue yakin mamih rini nggak tau kalau lo makan gaji buta. gws aja kalau lo sewaktu - waktu di pecat " Evelyn menyeringai sinis lalu melangkah cepat meninggalkan mereka yang melotot terkejut mendapat serangan balik dari gadis yang di anggapnya enteng.

Evelyn berlari kecil di sisi jalan komplek perumahan mewah yang terletak di Jakarta bagian timur. sesekali gadis itu mengelap keringat yang membasahi pelipis dan dahi menggunakan handuk kecil yang ia bawa tadi.

jam masih menunjukkan pukul 06 pagi dimana kendaraan belum cukup ramai. dan juga ada beberapa selain dirinya yang juga sedang berlari pagi. baik dari kalangan muda - mudi, orang tua, bahkan anak kecil Evelyn tersenyum getir, menatap seorang wanita seusia mamanya dan seorang gadis remaja yang berlari di depannya. dahulu sesekali ia akan lari pagi dengan ibunya. walaupun ibunya wanita yang super sibuk, tetapi wanita itu masih bisa menyempatkan waktu hanya sekedar berlari padi dengan putrinya.

di pertigaan sana, ada tukang sayur dan beberapa ibu - ibu kompleks yang mengerubungi. Dari jarak satu meter, beberapa ibu - ibu menatap evelyn yang mulai memelankan jalan. Evelyn tampak acuh dan terus berjalan menghindari tatapan sinis dari mereka. Walaupun Evelyn baru pertama kali keluar rumah di hari minggu, tetapi semua penghuni kompleks mengenal, karena setiap hari mendengar mengenai desas desus mengenai siapa selir dari kediaman albuzer..

" eh, bu - ibu, itu loh istri mudanya putra tunggal tuan efras " salah seorang ibu - ibu yang memakai daster menunjuk Evelyn membuat beberapa ibu - ibu menoleh yang sedang memilah sayur jadi menoleh.

" yang mana? " sahut wanita memakai rok pendek, celingukan mencari sosok si selir.

" itu loh yang lagi lari pagi yang pake baju item - item sexy itu." wanita berdaster itu menunjuk Evelyn yang berjalan kearahnya.

" kok masih muda banget sih bu ? " sahut wanita berjilbab merah.

" iya loh, kayak seumuran anakku ya. masih remaja. bedanya yang ini bongsor " sahut yang lainnya.

" eh tau nggak bu - ibu. katanya dia itu anak buangan terus katanya dia ngerayu mas kavian supaya di nikahin. " jelas ibu berdaster bernama wari.

" ya ampun, masa sih ? anak jaman sekarang ngeri - ngeri ya kelakuannya. masih muda kok jadi pelakor. hihhh amit - amit jangan sampai anakku begitu ". sahut ibu - ibu yang lain sambil bergidig.

" astaghfirullah bu, jangan fitnah dosa bu. belum tentu itu benar." tegur wanita berjilbab kurung

" hihh, ibu mah nggak denger apa si tuti yang cerita kemarin. " kilah wari membela diri.

" wah, nggak bener nih. kita harus bertindak ibu - ibu. jangan sampai nanti suami kita ikut di gaet sama dia "

wari tersenyum miring " setuju buk, kalau perlu kita demo masal ke rumah bu rini. biar di usir saja gadis modelan seperti itu "

" husss, sudah - sudah. jangan ngaco bu wari. memangnya mau kamu di tuntut sama keluarganya pak efras ? belum tentu dugaan kalian itu benar " sergah si tukang sayur.

" wong pembantunya sendiri yang cerita loh pak Kodir, nggak mungkin si tuti bohong. dia juga cerita kalau gadis itu suka semena- mena sama art di rumah itu " wari berkata sewot.

sontak saja yang lainnya mwmbelalak lembar. Sedangkan pak Kodir hanya geleng - geleng kepala enggan menyahuti cerocosan wari si tukang ghibah yang inginnya menang sendiri.

saat Evelyn melewati mereka, serempak mereka menatap sinis kearahnya dan itu membuat Evelyn mengerutkan kening. nggak mau memperdulikan itu, Evelyn lantas terus berlari kecil meeninggalkan mereka yang masih memperhatikannya. Evelyn menyusuri terus berjalan di sisi jalan, hingga akhirnya dia sampai di taman kota. disana, sudah tampak ramai, bahkan ada yang senam pagi di tengah area taman tersebut.

Terpopuler

Comments

Kikan dwi

Kikan dwi

miris bgt jd eve... yg bikin aku bingung tuh arahnya mau kmn kak ? eve mau sama shakti apa kavi atau Galang... bnyak antrian 🤭

2023-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Si biang Onar
2 Sah
3 Menantu Lucknut
4 si tukang kompor
5 mengunjungi suami
6 Hadiah pertemanan
7 MAKAN MALAM
8 jake yang ramah
9 kemarahan galang
10 mertua lucknut
11 maaf
12 dewi kegelapan
13 21 +
14 aku bukan pelakor
15 reputasi itu tak penting
16 publication is boomerang
17 gara - gara si janda
18 sesal
19 mabuk
20 pencetak anak
21 mengakui
22 astrid berulah
23 warning ! agak anu - anu
24 jalan - jalan
25 pasutri ngambek
26 Evelyn - shakty
27 rini pergi
28 eps. 28
29 eps. 29
30 yang nggak suka adegan dewasa, bisa di skip
31 eps. 31
32 poor astrid
33 aku ingin bayi
34 fall in love
35 eps. 35
36 eps. 36
37 eps. 37
38 21 +
39 eps. 39
40 eps. 40
41 eps.41
42 eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 eps. 45
46 eps. 46
47 eps. 47
48 anniversary company
49 eps. 49
50 RIP ariel
51 otewe nggak polos
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. kebenaran
57 Eps. 57
58 Eps. 58
59 eps. 59
60 eps. 60
61 eps. 61
62 eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Kehamilan laura
67 Pangeran bertapa
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps. 71
72 Eps. 72
73 Balapan
74 Bukan Penawaran
75 Eps. 75
76 Get married
77 Eps. 77
78 Eps. 78
79 Eps. 79
80 Eps.80
81 SAH Season 2
82 Yang mau flashback malam pertama sama pak su, sini merapat
83 Eps. 83
84 Pergi
85 ASRAMA
86 Hamil
87 Kemana suamiku ?
88 Kavian Junior Launching
89 Shakti junior Launching
90 Lulus dan pulang
91 Ketemu kecebong
92 Cemburu
93 Bye
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Si biang Onar
2
Sah
3
Menantu Lucknut
4
si tukang kompor
5
mengunjungi suami
6
Hadiah pertemanan
7
MAKAN MALAM
8
jake yang ramah
9
kemarahan galang
10
mertua lucknut
11
maaf
12
dewi kegelapan
13
21 +
14
aku bukan pelakor
15
reputasi itu tak penting
16
publication is boomerang
17
gara - gara si janda
18
sesal
19
mabuk
20
pencetak anak
21
mengakui
22
astrid berulah
23
warning ! agak anu - anu
24
jalan - jalan
25
pasutri ngambek
26
Evelyn - shakty
27
rini pergi
28
eps. 28
29
eps. 29
30
yang nggak suka adegan dewasa, bisa di skip
31
eps. 31
32
poor astrid
33
aku ingin bayi
34
fall in love
35
eps. 35
36
eps. 36
37
eps. 37
38
21 +
39
eps. 39
40
eps. 40
41
eps.41
42
eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
eps. 45
46
eps. 46
47
eps. 47
48
anniversary company
49
eps. 49
50
RIP ariel
51
otewe nggak polos
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. kebenaran
57
Eps. 57
58
Eps. 58
59
eps. 59
60
eps. 60
61
eps. 61
62
eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Kehamilan laura
67
Pangeran bertapa
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps. 71
72
Eps. 72
73
Balapan
74
Bukan Penawaran
75
Eps. 75
76
Get married
77
Eps. 77
78
Eps. 78
79
Eps. 79
80
Eps.80
81
SAH Season 2
82
Yang mau flashback malam pertama sama pak su, sini merapat
83
Eps. 83
84
Pergi
85
ASRAMA
86
Hamil
87
Kemana suamiku ?
88
Kavian Junior Launching
89
Shakti junior Launching
90
Lulus dan pulang
91
Ketemu kecebong
92
Cemburu
93
Bye

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!