Nana memijit pelipisnya sesekali melirik anak gadisnya yang tertunduk sambil memainkan jarinya.
" Kapan kamu tobat sih ve, astaghfirullah. sabar,, sabar " Nana mengusap - usap dadanya.
" Kemarin kamu bakar ban mobil pak andre, dan hari ini kamu hancurin rukonya mas Abdel, besok kamu mau hancurin apa lagi? nggak sekalian rumah ini kamu hancurin? mau jadi preman kamu? iya ? sok yes kamu ! " sembur Nana beruntun
Kejadiannya udah seminggu yang lalu, tepatnya insiden itu sehari selepas drama dengan Cindy di sekolah. Tepatnya sih pelampiasan.
Eve melirik sebal mamanya yang masih terlihat kinyis kinyis di usianya yang menginjak kepala empat. " Terus mama nggak nanya gitu, aku ngelakuin itu karena apa? "
Nana memutar bola matanya malas. " emang ada alasan bermutu dari kamu untuk menjawab perbuatan kamu ? "
" Aku punya alasan teractual mah, kalau mama mau tau ! " eve melirik jengkel mamahnya.
" Oke jelasin ke mamah " tantang Nana
" Emang penting ? udah basi " Eve membanting bantal ke sofa lalu beranjak menaiki tangga menuju kamarnya.
" Dih Aneh " Sewot Nana.
Nana menutup muka dengan kedua telapak tangannya. Bayangan bayangan insiden ekstreme ulah anaknya membuat batinnya resah. pada akhirnya wanita itu hanya tergugu dengan bahunya bergetar. entah kesalahan apa di masa lalu sehingga mempunyai anak super seperti Eve.
Di kamar bernuansa putih ini, Eve membanting tubuhnya ke atas kasur. menatap langit - langit kamar dengan mata berkaca - kaca. dia ini suka melampiaskan kekesalannya dengan melakukan hal - hal extreme, tetapi dia tipe cewek tertutup yang enggan menceritakan permasalahannya.
Bukan tanpa alasan Eve membuat ulah. Pak Andre adalah salah satu karyawan TU yang terkenal cabul. Livy temannya di lecehkan di ruang TU saat gadis itu meminta stempel sekolah. bukan Livy yang geram, tapi Eve. cewek itu nggak suka ketenangan temannya ataupun dirinya terusik.
Sepulang sekolah beberapa hari kemarin, dengan mata kepala pak Andre yang ingin sekali Eve colok itu, melihat Eve sedang membakar ban mobilnya.
Eve mengajak teman premannya di pasar untuk menghancurkan ruko mas Abdel. lantaran pria bertato itu dengan kurangajarnya menyentuh pantatnya.
Masih banyak kejadian lainnya karena ulah Eve, bahkan di sekolah pun Eve nggak segan menghancurkan apapun untuk melampiaskan kekesalannya.
Terkesan berandal memang, tapi itulah Eve.
kurangnya kasih sayang kedua orang tua memang sangat berpengaruh untuk mental seorang anak. didikan orang tua di masa puber anak itu sangat dibutuhkan. kedua orang tua Eve yang sibuk dengan pekerjaannya membuat Eve menjadi gadis berandal yang terkontaminasi tindakan kriminal
÷÷
" Kita mau kemana sih ma? " tanya Eve dengan raut bingung. Dia menatap heran mamanya yang sibuk merias wajahnya
Nana berkacang pinggang " Mulai hari ini kamu akan tinggal di rumahnya temen mama.
Kening Eve mengkerut " temen mama yang mana? "
" Tante Rini,, mamahnya Shakti " jelas Nana yang kini mengemasi pakaian eve ke dalam koper.
Eve menghembuskan nafas kasar " segitunya ya mama nggak menginginkan aku? "
Nana menoleh dengan wajah datar " ini demi kebaikan kamu Eve,, mamah udah pusing sama kelakuan kamu yang kayak preman itu.. kalau kamu di rumah tante Rini,, mama yakin kamu akan berubah. kamu pasti akan mandiri karena jauh dari mama "
Eve berdecak" kenapa nggak mama ajah yang ngurusin eve sih? kan mama orang tua aku "
" Nggak bisa eve,, mama masih ada kontrak Sama perusahaan dan besok mama harus terbang ke jepang " jelas Nana
" Mama egois,, mama lebih mentingin urusan mama dibandingkan urusan aku " kesal Eve menunduk dengan mata berkaca - kaca.
Entah mengapa jikalau sudah berhadapan dengan ibunya ia akan berubah menjadi mellow.
" Mama tau nggak sih? kenapa aku sampai kayak gini,, itu semua karna mama yang nggak pernah ngasih perhatian sama aku " imbuh eve
Nana menghela nafas beranjak duduk di sebelah Eve.
" Mungkin menurut kamu mama egois. tapi,,, asal kamu tau sayang,, nggak ada seorang ibu pun yang ingin menelantarkan anaknya. seorang ibu selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. mama kayak gini cuma ingin kamu nggak ngerasain hidup susah kaya mama.. mama ingin hidup kamu terjamin Ve,, jadi tolong sekali ini aja,, turuti permintaan mama " jelas Nana panjang kali lebar kali tinggi.
Eve mendongak dengan buliran bening yang membasahi pipi. dia emang kesel sama mamahnya tapi dia nggak mau jauh dari mamahnya.
Eve memeluk Nana begitu erat untuk menumpahkan semua yang bercokol di hatinya. Nana mengusap lembut punggung anak semata wayangnya dengan hati yang sama.
' Setelah ini mungkin kamu akan benci sama mamah,, maafkan mamah ya sayang,, mamah cuma ingin yang terbaik untuk kamu ' batin Nana bermonolog.
" Mamah ngapain sih nyuruh aku pakai kebaya ? " protes Eve. setelah sesi mellow alias bersedih itu, Nana menyuruh eve untuk mengenakan kebaya yang telah ia siapkan.
" Kita mau ke mantenan sayang " Nana tersenyum lembut sembari menatap lama wajah cantik putrinya.
" Anak tante Rini mau nikah? bukannya udah punya istri? Siapa itu, mas Kavi. Tante Rini kan cuma punya anak Dua.. Masa Shakti uang mau kawin " Ujar Eve
Nana jadi salah tingkah, bingung mau menjelaskan bagaimana.
" Nanti mama jelasin,, ini udah terlambat ya,, kita harus cepet - cepet "
Eve memutar bola matanya malas " mah ini nggak lucu yah, mama nyuruh aku bolos sekolah cuma buat nemenin mama kondangan? "
" Udah,,, jangan bawel papa udah nungguin di bawah " Nana mendorong pelan tubuh eve...
Kening eve semakin mengkerut, tumben sekali ayahnya mau meninggalkan pekerjaannya yang segudang hanya karena mau kondangan.
÷÷
Mobil SUV berwarna hitam berhenti di halaman rumah mewah berlantai dua bergaya eropa klasik.
Nana mengapit lengan putrinya untuk memasuki rumah tersebut. kedatangan mereka di sambut antusias oleh para pelayan.
terdapat dekorasi mewah yang di hiasi bunga bunga beserta janur kuning di depan halaman tersebut.
Kening eve mengkerut, ini acara pernikahan tetapi nggak banyak tamu yang hadir terlihat kendaraan di luar yang memang cuma beberapa.
saat memasuki ruang utama tempat diadakannya ijab qobul, Eve di buat tercengang karena dekorasi di dalamnya jauh lebih mewah dan menakjubkan.
Wanita paruh baya yang Eve kenal tante Rini, berdiri menyambut kedatangan keluarga Eve dengan senyum mengembang.
Eve memasang wajah linglung saat lengannya di tarik lembut oleh Rini dan didudukan disamping lelaki dewasa berwajah dingin dan kaku yang Eve kenal dengan Sosok Kavian, putra sulung tante Rini.
Ayah Eve duduk di sebelah kiyai dan menjabat tangan Kavian. hati Eve mulai berdebar Kencang tak tenang.
" Kavian elvano albuzer " sebut ayah Eve.
" Ya, saya " sahut Kavian mantap.
" Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Kavian elvano albuzer bin Efraz albuzer dengan putri saya ananda Evelyn granith wang binti Junior wang dengan mas kawin seperangkat alat sholat beserta mas kawin senilai 200 juta dibayar tunai " ucap Junior lantang.
" Saya terima nikah dan kawinnya Evelyn granith wang binti Junior wang dengan mas kawin tersebut di bayar tunai " ucap Kavian dengan satu tarikan nafas.
" Bagaimana para saksi? sah ? " tanya junior kepada tamu yang hadir mungkin ada 10 orang.
" SAH " ucap mereka serempak.
Lalu mereka semua mengucapkan hamdalah bersama dan do'a di pimpin oleh seorang kiyai.
Setelah acara ijab qobul, semua tamu undangan di persilahkan untuk menikmati hidangan prasamanan.
Eve masih terduduk linglung. satu butiran bening terjun ke pipi mulusnya. sebuah tangan halus menyentuh pundaknya, namun Eve enggan menoleh. hatinya masih syok menerima kejutan yang sangat tidak lucu menurutnya.
Nana duduk mensejajari putrinya dengan wajah tertunduk.
" Ve,,, " ucap Nana lemah.
Eve mengangkat tangannya memberi isyarat ibunya untuk diam. Junior segera menghampiri dua wanita yang sangat dicintainya.
tangis Nana pecah saat melihat putrinya menangis tanpa bersuara.
" Ve, maafkan mama " ucap Nana dengan suara bergetar. Junior mengusap bahu istrinya dengan lembut
Eve menoleh kearah wanita yang sangat di cintainya itu dengan sorot mata dingin.
" Apa perminta maafan mama bisa membalikan keadaan?"
" Apa boleh aku minta pernikahan ini di akhiri sekarang juga? "
Nana mendongak dengan raut wajah terkejut kentara sekali kalau dia nggak setuju sama permintaan Eve.
Eve tersenyum patah - patah dan tangisnya pun pecah. nggak nyangka banget kedua orang tuanya bisa melakukan hal sekejam ini. bahkan mendiskusikannya saja tidak.
" Sayang, tolong terima pernikahan ini, suatu saat nanti, kamu akan mengerti maksud kami " Junior meraih tangan putrinya. secepat kodok nyambar nyamuk, Eve menepis tangan ayahnya.
Rini menghampiri mereka dengan senyum yang terus mengembang.
" Ve, selamat ya sayang,, sekarang kamu udah resmi jadi anak perempuan mama. jangan nyalahin mama kamu yah, ini juga ide dari mama " ucap Rini mengelus bahu Eve.
Eve menatap nyalang perempuan paruh baya itu " apa tante nggak memikirkan perasaan aku, atau perasaan mas Kavi? bukankah mas Kavi sudah beristri ? "
" Kamu nggak usah khawatir,, Kavi bersedia kok. dan istrinya juga mengizinkan " sahut Rini tersenyum manis tanpa dosa.
Eve menghempaskan tangan Rini dari pundaknya " tante nggak berhak ngelakuin ini, bahkan mamah pun nggak berhak ngelakuin ini ke aku. " Eve menuding rini dengan sorot mata membunuh.
" Eve, jangan kurang ajar kamu " Nana menurunkan telunjuk Eve
" Jangan sentuh aku ! aku benci sama mamah. " Eve menghempaskan tangan Nana.
Setelah mengatakan itu, Eve berlari keluar dari rumah itu. nggak tau mau kemana, yang jelas Eve ingin menenangkan diri, rasanya ini terlalu menyakitkan untuknya.
Eve berjalanan di sepanjang trotoar dengan masih menggunakan kebaya. nggak perduli sama tatapan aneh dari setiap orang yang berpapasan dengannya.
Dirasa kakinya mulai perih, eve melepaskan heelsnya dan membuangnya ke sembarang.
" Awww " pekik seseorang
Eve tak menggubris tetap berjalan dengan pandangan yang lurus kedepan. seorang Cowok yang masih mengenakan seragam sekolah itu mendekat dengan sepatu heels di tangannya.
" Woy !! lo budeg ya ! " seru cowok itu menghadang Eve .
Eve menghentikan langkah dengan wajah datar.
Kening cowok itu mengkerut " Loh,, Ve,, Lo ngapain jalan sendirian kayak orang bego? "
Eve hanya melirik judes ke arah cowok itu.
Cowok itu menelisik penampilan Eve dari atas ke bawah.
" Lo,, abis cosplay jadi pengantin? "ntanyabsi Cowok sekenanya.
Eve mendelik kesal " bisa diem nggak Lo,,, nyerocos terus kayak burung cendet Lo "
Cowok itu menopang dagu dengan ibu jari dan telunjuknya.
" Lo, abis kondangan ? "
" Gue abis kawin,,, puasss ! " galak eve Lalu mendorong cowok itu.
Cowok itu melotot sampai bola matanya nyaris keluar. " eh seriusan lo ? " teriaknya karena Eve sudah berjalan cukup jauh.
Percuma teriak - teriak, nggak bakal di gubris. mood Eve lagi memburuk masih untung nggak kena tinju.
Eve terus berjalan tanpa memperdulikan teriakan cowok itu. yang pasti dia mau. pergi sejauh jauhnya dari orang - orang yang sangat menyebalkan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Kikan dwi
GK kebayang rasanya jd eve pasti syok nya sampe ke ubun-ubun 🤭
2023-05-03
1