lebih baik dibaca selepas berbuka ya, aku nggak mau mengacaukan puasa kalian.
" udah dong mih, jangan nangis terus ! " laura mengelus bahu astrid, seorang wanita yang sama cantiknya namun dalam kemasan older alias lebih tua.
" kenapa sih, kamu nggak pernah cerita ke mamih kalau suami kamu menikah lagi? " astrid menyeka pipinya yang basah lalu melirik kesal ke arah rini yang malah asyik memainkan kuku jarinya. nggak ada raut bersalah sedikitpun di wajah wanita tua itu.
laura menghela nafas " ini keputusan bersama mih, aku yang belum ingin mengandung dan mamih rini yang ingin segera punya cucu, sangat bentrok antara pemikiran kami. jadi, kami memutuskan untuk mencari istri yang mau mengandung " jelas laura.
" tuh, denger sendiri kan ? makanya kasih tahu anakmu ! kodrat sebagai seorang istri itu apa !" rini menatap sinis besannya.
" ini cuma masalah waktu jeng, laura hanya belum siap saja, nanti kalau udah pensiun jadi model pasti dia mengandung kok " astrid menyemprotkan kekesalannya.
" mau sampe kapan? Sampai saya menjadi nenek - nenek? anakmu itu penginnya adopsi anak, ya saya nggak setuju dong. dia kan subur, sehat . Ngadi- adi pakek mau ngurusin anak orang " rini berkata sewot.
laura memijit pelipisnya mendengar baku hantam mulut kedua wanita itu. " sudahlah... yang penting mas kavi nggak berpaling dariku mih, " laura berusaha menenangkan astrid.
" belum laura, lama kelamaan juga mereka jatuh cinta. apalagi Evelyn masih gadis, masih muda dan cantik. nggak kalah sama kamu yang elegan. " rini mengompor.
astrid geram sekali, inginnya menghajar besannya itu yang sayangnya seorang milyarder. tapi ucapan rini ada benarnya, bahkan parahnya lagi, kalau sampai suatu saat putrinya di depak dari rumah itu. yang mana kehidupan glamournya akan hancur.
" enggh, jeng, maklumi dulu lah. mereka juga masih muda.. mungkin itu hanya emosi sesaat. saya juga kurang setuju kalau sampai mereka adopsi anak " suara astrid mulai melembut. tak mau besannya akan berbuat nekad kalau dia terus menentang.
" inginnya sih laura berhenti saja jadi model, toh kami nggak kekurangan uang untuk membiayai hidup royal menantuku "
laura membelalak, kurang setuju dengan keinginan rini. laura hendak menyemburkan bantahannya, tapi telapak tangannya di remas oleh astrid.
" ya,, tentu saja. nanti saya akan nasihati putriku ! " astrid merekahkan senyum yang dipaksakan.
rini memicingkan mata, bukankah tadi besannya itu terlihat marah? lalu kenapa sekarang jadi berubah lembut. otak licik rini meloading sejenak dan hatinya bersorak kala tau akar perubahan sikap besannya. jadi rini ini bermaksud mengompori lagi.
" ya harus dong, kalau laura bersikukuh nggak mau hamil ya,, terpaksa,, aku akan menyuruh kavian untuk menceraikannya. lagipula ada menantuku yang lain yang dengan suka rela mau mengandung " kompor meledug rini mengepul membuat dua wanita berpenampilan glamour itu mengepalkan tangan.
" silahkan saja,, Lakukan semau mamih ! aku nggak yakin mamih bisa menghasut mas kavi untuk menceraikanku " sahut laura dengan senyum percaya diri.
rini bersedekap lalu menatap dingin menantu yang selama ini ia perlakukan lembut, rini jadi menyesal karna terlalu memanjakan menantunya, yang mengakibatkan menantunya itu bertindak sesuka hati dan cenderung membangkang.
" kamu meremehkan mami? " tanya rini masih dengan wajah datar.
" kamu lupa? kalau mamih yang sudah berhasil membuat kavi berpoligami? " imbuh rini tersenyum penuh kemenangan.
senyum di bibir laura pudar, kini wajahnya menjadi pucat mengingat sepak terjang mertuanya dalam membujuk suaminya untuk berpoligami.
" sudahlah jeng, laura pasti akan mengandung kok. kalau perlu, mereka akan melakukan program hamil. saya yang akan memantau putriku agar cepat hamil " astrid mulai khawatir dengan perdebatan ini, takut - takut ucapan rini akan menjadi kenyataan.
" mihh, " laura melayangkan tatapan protes. dalam hati astrid, merutuki kebodohan putrinya yang nggak ketulungan itu.
" sudah diam ! benar kata mertuamu, lakukan kodratmu sebagai seorang wanita, laura ! " suara astrid naik satu oktaf.
laura memukul bantal sofa, merasa kesal karna ibunya ikut memojokannya. rini tersenyum puas, ini yang dia harapkan selama ini. menggetok kepala laura yang bebal itu dengan berbagai ancaman.
laura menatap sengit ke arah dua wanita itu, wanita cantik dengan dres selutut itu meninggalkan ruang tamu dengan perasaan kesal.
astrid menghela nafas berat, seakan ikut penat dengan ulah besan dan putrinya. dia juga harus berkerja keras supaya posisi putrinya sebagai nyonya muda albuzer tidak di lengserkan.
rini menyeringai, langkah demi langkah telah berhasil ia jalankan. kedatangan besannya ke rumah ini akan semakin melancarkan rencananya karena sifat besannya yang mudah sekali di kompori.
astrid diantar oleh pelayan kedalam kamar tamu yang terletak di lantai bawah. sesuai dengan janjinya tadi, astrid akan membimbing putrinya agar cepat hamil, kalau perlu ia akan menjadwalkan program hamil.
astrid menoleh ke arah pelayan wanita yang seusia putrinya. Wanita itu lantas menelisik penampilan pelayan itu dari atas ke bawah. wajahnya cantik dan bodynya juga bagus, hanya saja penampilan pelayan itu yang sederhana berbeda dengan putrinya yang terlihat anggun dan elegan.
" tugas kamu apa saja dirumah ini?" tanya astrid dengan tatapan mengintimidasi.
" enggghh, saya di tugaskan untuk beres beres di rumah ini, termasuk mencuci , mengepel, menyapu, merapikan kamar, menyetrika baju dan,,, "
" stop " potong rini dengan nada membentak.
pelayan itu memegangi dadanya karena terkejut dan sedikit takut, apalagi tatapan wanita tua itu seakan mengisyaratkan kalau dia membenci dirinya.
" engghh, maaf tadi kan nyonya tanya tugas saya ngapain ! "
" nama kamu siapa? "
" tuti nyonya, tolong jangan pecat saya ya nyah. saya janji, suer nggak akan mengulangi lagi "
" oke, tutil, "
" ralat, nama saya tuti nyonya bukan tutil "
astrid mengibaskan tangan masa bodoh
" saya nggak perduli mau tutil, tuti, atau tukang tipu sekalipun, mulai hari ini kamu nggak boleh ke lantai atas sekalipun untuk bebersih. kamu hanya boleh ke lantai bawah " peringat astrid panjang lebar
tuti melongo, merasa nggak mudeng sama perintah nyonya besan.
" lah terus kerjaan saya ngapain nyah? lantai bawah sudah ada yang urus, si Landung. saya bertugas di lantai atas nyah, kalau tempat itu di boikot, berarti saya makan gaji buta dong ? " tuti berkata polos.
" nggak ada gaji buta. enak saja kamu menyimpulkan. mulai hari ini kamu jadi asisten saya, mengerti ! "
tuti jadi girang bukan main, karena pastinya tidak akan lagi bertemu dengan selir tuannya yang suka menyuruh seenaknya. walaupun, nggak menjamin nyonya besannya bersikap baik, tapi yang jelas dia bisa bebas dari mulut seblak level 30 Evelyn.
" dengan senang hati nyonya, saya akan menjadi pelayan yang baik untuk anda "
astrid menyeringai iblis " ya sudah kamu boleh keluar nanti saya akan memencet bel kalau butuh sesuatu "
"siap nyonya ! " tuti meletakkan buku tangannya sisi dahi seperti seorang TNI yang akan menjalankan misi.
÷÷
kavian memasuki rumah megahnya dengan langkah santai, sesekali mulutnya bersiul, berkicau bagai burung kenari. pria tampan itu memasuki kamar dengan sedikit perlahan. sudut bibirnya terangkat saat matanya melihat sosok istri tercintanya sedang merias diri di depan cermin.
Laura mendongak menyambut suaminya yang berdiri di belakang dengan senyum tipis, senyum yang selalu menjadi candu untuk seorang kavian albuzer.
kavi sedikit berjongkok, tangannya bertumpu kebahu telanjang laura yang hanya memakai dress hitam model kemben. pria itu mensejajari sisi wajahnya dan wajah istrinya. senyum bangga terbit di bibirnya kala sebuah cermin besar menampakkan dua wajah mempesona ciptaan tuhan. kavi mengecup sisi wajah laura cukup lama lalu turun kebawah untuk ******* bibir manis istrinya.
" how a beautiful you are ! " puji kavian memandang istrinya yang bersisian di depan cermin.
laura tersenyum madu lalu mengelus pipi mulus yang terjangkau tangannya dengan lembut.
" i'm yours, honey "
kavian memejamkan mata saat bibir kenyal nan basah istrinya mengecup rahangnya. tubuhnya merinding dan bagian bawah sana sudah bangun tanpa aba - aba. padahal itu hanya sentuhan bibir saja, namun rupanya bibir wanita itu memberikan sensasi luar biasa. jadi tak heran ia terlalu bucin dengan istrinya.
kavian merengkuh bahu telanjang itu untuk menghadap nya.
kavian memandang lekat netra hitam pekat itu, netra yang selalu menatapnya penuh cinta. kavian lantas mencengkeram lembut dagu lancip istrinya agar lebih maju sehingga ia bisa menggapai bibir manis itu.
laura melingkarkan lengannya ke leher kavian saat bibir mereka telah bertemu. kavian ******* dan menjilat bibir itu dengan lembut dan penuh irama..
laura melenguh saat telapak besar suaminya mendarat di salah satu bukit indahnya.
laura lantas menuntun suaminya agar berbaring, wanita itu dengan gesit menindih suaminya. kavian menyeringai nakal, tangannya bergerak melorotkan dres itu ke bawah hingga terpangpanglah bukit indah tanpa terbalut bra, dua tangan kavian merengkuh bukit itu lalu meremasnya lembut.
laura mencondongkan badan kebawah agar suaminya dapat menggapai dua bukit indahnya. laura memejamkan matanya kala bibir lembut suaminya menyesap kasar puncak bukit yang telah menjulang tegak.
tangan laura meraba bagian inti suaminya lalu mengusak lembut sampai benda inti itu terbangun dan menantang tegak.
laura sedikit menaikkan dres bagian bawahnya lalu memasukkan goa sempit idaman suaminya itu.
blesss...
inti tegak suaminya langsung masuk dengan mudah ke goa itu karena memang ya,,, setiap hari sudah masuk keluar, jadi sudah hafal jalannya tanpa perlu ada yang komando. hihihihi.
pasangan halal yang sah secara hukum dan agama itu melenguh saat inti tegak keluar masuk ke goa dengan cepat dan kasar.
" hahh.. hahhh "
kavian berganti posisi memimpin jalan si inti tegak alias si tody supaya masuk lebih dalam.
kavian terengah - engah saat cairan si tody siap untuk di muntah kan.
" arghhh "
mereka menyerang bersamaan saat mencapai pelepasan. tubuh kavian ambruk menindih tubuh ramping istrinya. Matatanya lantas menatap lekat wajah laura yang masih terengah _ engah
" ****,, its so sexy ". kavian memandang lama wajah itu lalu tersenyum kecil saat istrinya cemberut. pria itu lantas mengecup lembut kening istrinya untuk mengungkapkan terima kasih.
Kavian menenggelamkan kepala di tengah bukit indah istrinya, matanya lantas terpejam dengan si tody yang masih ngangkut di dalam gua.
laura tersenyum manis. lalu membelai lembut kepala suaminya. mempunyai suami tampan, kaya raya, dan lihai memuaskan nya itu beruntung bukan? tapi yang namanya manusia nggak pernah puas sama kelebihan yang ada..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments