Putus Asa

" Oke siap. " balas Revan singkat sambil tetap duduk di dalam mobil, dia mengatur degub jantung nya ketika harus bertemu dengan Rina, untuk merencanakan sesuatu hal yang semoga saja Rina akan setuju ide nya.

Setelah menunggu beberapa menit, Revan pun langsung turun dari dalam mobil dan masuk kedalam kafe yang ada Rina di dalam nya.

Dia pun segera mencari sosok wanita yang dia cari, setelah menemukan nya Revan menuju tempat duduk Mega dan Rina.

" Hai Meg, kalian ternyata ada disini ? " ucap Revan basa - basi padahal dia yang merencanakan semua ini.

" Ternyata kamu ada di sini juga Van ? kamu kesini bareng siapa ? " tanya Mega dengan mata yang dia kedip kan ke arah Revan untuk memberi kode.

" Aku kesini sendirian, Meg. Kalian sedang apa disini ? " tanya Revan lagi pura - pura.

" Biasa Van, nongkrong saja. " ucap Mega yang tersenyum.

Sementara itu, Rina hanya mampu terdiam melihat sosok yang datang di hadapan nya. Dia merasa tidak enak bertemu dengan Revan lagi.

" Hai, Rin. Kamu apa kabar ? " tanya Revan pada Rina.

" Aa..Ku ..baik Van. " ucap Rina gugup.

" Aku boleh ikut gabung disini tidak ? " tanya Revan meminta ijin pada Rina yang dari tadi hanya diam.

" Oh .. ya, silahkan. " ucap Rina dengan terpaksa.

Revan pun segera mendudukkan diri nya di samping tempat duduk Rina.

Revan merasa senang, dia bisa kembali bertemu dengan Rina semenjak dingin nya hubungan mereka.

" Kalian sudah pesan belum ? " tanya Revan sambil melirik kedua wanita di depan nya.

Tiba - tiba.

Tringggg .....

Handphone Mega berbunyi, dia pun segera mengangkat nya.

" Halo Mas.... . Aku lagi sama Rina, iya aku akan kesana sekarang. " ucap Mega di telepon dengan kekasih nya Bima.

Mega lalu menutup telepon nya, dia lalu berbicara dengan Rina meminta ijin untuk pergi.

" Sori... ya Rin. Bima tadi telepon dia sedang sakit, dan dia minta di antarkan ke klinik dokter. " ucap Mega dengan wajah merasa bersalah, padahal dia berbohong pada Rina. Dia sudah janjian dengan Bima, untuk menelepon nya sesaat ketika Revan sudah datang di Kafe.

Rina yang mendengar perkataan Mega langsung kaget, bagaimana mungkin dia harus berada di kafe hanya berdua saja dengan Revan.

" Aku ikut pulang bareng sama kamu, Meg. " pinta Rina pada Mega yang sedang merapihkan tas nya bersiap untuk ikut pergi.

" Sori Rin, aku nya buru - buru kamu pulang nya bareng Revan aja. " ucap Mega sambil menepuk bahu Rina untuk berpamitan.

" Revan aku titip Rina ya, nanti antarkan pulang ke rumah dengan selamat ya... " ucap Mega sambil melambaikan tangan ke arah Revan.

" Tenang saja, aku akan mengantarkan sampai depan rumah tanpa kurang satu apapun. " ucap Revan tersenyum lebar.

Setelah kepergian Mega, Rina bingung harus berbicara apa dengan Revan.

Hanya keheningan yang tercipta, sesekali ia meminum air yang di pesan nya dan mengecek handphone nya.

" Rin, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. " ucap Revan memecah keheningan.

" Kamu mau ngomong apa lagi Van ? " ucap Rina tanpa memandang wajah Revan, dia takut harus berhadapan dengan Revan lagi. Bisa jadi pendirian nya akan berubah.

" Aku benar - benar akan berjuang untuk merencanakan pernikahan kita ? " ucap Revan akhirnya, ia bisa mengucapkan kata - kata ini. Inti dari pembicaraan yang akan dia ucapkan.

" Apa kamu sudah berbicara dengan ibumu, tentang asal - usul ku ? " tanya Rina sambil menatap manik wajah Revan dalam.

" Iya aku sudah mengatakan yang sebenar nya pada Ibu. " ucap Revan sambil menganggukan wajah nya.

" Lalu apakah Ibu mu menyetujui hubungan kita ? " tanya Rina langsung.

Revan sempat tersentak dengan pertanyaan Rina barusan, dia bingung harus berkata yang sejujur nya atau berbohong.

" Ibu ku tidak setuju dengan hubungan kita Rin.. " ucap Revan dengan wajah sendu.

Rina yang mendengar perkataan Revan langsung merasa sesak, dia sudah memprediksi dari awal, orang tua Revan tidak akan mungkin menyetujui hubungan nya dengan Revan karena status nya yang hanya anak adopsi.

" Ya sudah kalau begitu, apa lagi yang harus di harapkan. " ucap Rina sambil menunduk, dia ingin menyembunyikan mata nya yang berkaca - kaca. Hati nya sakit mengapa semua orang hanya melihat dari luar nya saja dan dari status sosial nya saja tanpa melihat orang dari dalam hati nya.

Lalu Rina menghela nafas kasar, dia ingin segera pergi dari tempat ini. Rasanya ingin segera mencurah kan segala nya pada Tuhan, kenapa ia harus mengalami rasa pedih ini. Akankah ia akan susah mencari jodoh, hanya karena dia hanya anak angkat.

" Aku pulang dulu Van, aku pikir sudah tidak ada lagi yang harus di bicarakan lagi. " ucap Rina sambil menghabiskan minuman

" Tunggu duku Rin, aku ingin bicara lagi. " ucap Revan sambil mencengkal tangan Rina yang hendak berdiri.

" Kamu mau bicara apa lagi Van. Sudah jelas semua nya, tolong jangan buat jadi tambah keruh masalah nya. " ucap Rina sambil melepaskan tangan Revan.

" Aku ingin kita nikah lari saja Rin. " ucap Revan akhir nya.

" APAAA... !!!! " Rina teriak kaget, hingga membuat pengunjung kafe melihat ke arah nya.

" Iya Rin, aku tidak mau kehilangan kamu. Bagaimana kalau kita nikah lari saja, aku yakin mereka akan menyetujui hubungan kita pada akhirnya. " ucap Revan dengan mata berkaca - kaca.

" Kamu sudah gila dengan pemikiran kamu, kamu pikir dengan menikah seperti itu hidup kita akan bahagia gitu ? " ucap Rina sinis.

" Aku yakin kita bisa melewatinya Rin, ini masalah nya kamu mau atau tidak. " ucap Revan sambil mencoba menyetuh tangan Rina mencoba meyakinkan Rina.

" Sudah lah Van, aku tidak ingin membuat masalah baru. Kamu lebih baik lupakan aku, aku tidak ingin menyakiti keluarga mu terutama ibumu. " ucap Rina sambil memohon Revan untuk melepaskan nya.

" Aku tidak bisa Rin, aku sangat mencintaimu. " ucap Revan sambil mengelap air mata nya.

" Maafkan aku Revan, aku tidak bisa. Aku ingin pulang. " ucap Rina sambil berlari keluar dari Kafe setelah membayar pesanan yang dia makan bersama Mega dan Revan.

" Rin, tunggu.... aku antar kamu. " ucap Revan mengejar Rina yang berlari.

" Sudah aku pulang sendiri saja. Aku tidak mau orang tua ku berpikir macam - macam. " ucap Rina menolak Revan untuk mengantarnya.

Rina segera memberhentikan angkutan umum untuk menghindari dari Revan.

Revan yang melihat kepergian Rina hanya melihat dengan pasrah, dia merasa putus asa dengan hubungan nya. Dia langsung masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan nya ke arah rumahnya, dia ingin segera merebahkan tubuh nya untuk beristirahat karena lelah dengan permasalahan hidup nya.

Episodes
1 Part 1
2 Harapan Baru
3 Awal Pertemuan
4 Dibuat penasaran
5 Teka teki Perasaan
6 Kebenaran yang terungkap
7 Mencari Fakta
8 Akhirnya terungkap
9 Benarkah
10 Menjalin Rasa
11 Akhirnya Bertemu
12 Pertemuan yang mengharukan
13 Kenyataan yang harus di terima
14 Datang ke rumah Rina
15 Menolak lamaran
16 Tau kah kamu siapa aku
17 Aku tidak akan menyerah
18 Menyakinkan orang tua
19 Janji Bertemu
20 Putus Asa
21 Dijodohkan
22 Mencoba melupakan
23 Makan malam bersama
24 Jangan berdebat
25 Amarah yang memuncak
26 Pertemuan Keluarga
27 Saat di Restoran
28 Membahas Pernikahan
29 Kedatangan yang membuat Heboh
30 Perkenalan lebih dalam
31 Saat Di Panti
32 Rasa ingin menjaga
33 Harus kah aku Memulai dengan yang baru
34 Rasa penasaran Mega
35 Acara Pertunangan Mega
36 Pertemuan yang tidak di sangka - sangka
37 Mampir ke Tukang Bakso
38 Harapan yang sama
39 Pernyataan Perasaan dari Mario
40 Merasa di Lindungi
41 Bertemu dengan Wanita berhati malaikat
42 Sampai di rumah
43 Bertemu dengan orang tua Mario
44 Diterima dengan hangat
45 Keluarga Mario yang baik
46 Diterima nya lamaran Mario
47 Kado untuk Rina
48 Datang kerumah Rina
49 Silaturahmi antara dua besan
50 Kepulangan Mami Renata dan Papi Devan
51 Mami Renata dan Papi Devan pergi New York
52 Selamat jumpa kembali
53 Kebaikan hati Mega
54 Undangan dari Mantan
55 Niat Buruk Revan
56 Sebenarnya dia siapa
57 Rina tidak ingin berhenti bekerja
58 Kematian Bu Surti
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Part 1
2
Harapan Baru
3
Awal Pertemuan
4
Dibuat penasaran
5
Teka teki Perasaan
6
Kebenaran yang terungkap
7
Mencari Fakta
8
Akhirnya terungkap
9
Benarkah
10
Menjalin Rasa
11
Akhirnya Bertemu
12
Pertemuan yang mengharukan
13
Kenyataan yang harus di terima
14
Datang ke rumah Rina
15
Menolak lamaran
16
Tau kah kamu siapa aku
17
Aku tidak akan menyerah
18
Menyakinkan orang tua
19
Janji Bertemu
20
Putus Asa
21
Dijodohkan
22
Mencoba melupakan
23
Makan malam bersama
24
Jangan berdebat
25
Amarah yang memuncak
26
Pertemuan Keluarga
27
Saat di Restoran
28
Membahas Pernikahan
29
Kedatangan yang membuat Heboh
30
Perkenalan lebih dalam
31
Saat Di Panti
32
Rasa ingin menjaga
33
Harus kah aku Memulai dengan yang baru
34
Rasa penasaran Mega
35
Acara Pertunangan Mega
36
Pertemuan yang tidak di sangka - sangka
37
Mampir ke Tukang Bakso
38
Harapan yang sama
39
Pernyataan Perasaan dari Mario
40
Merasa di Lindungi
41
Bertemu dengan Wanita berhati malaikat
42
Sampai di rumah
43
Bertemu dengan orang tua Mario
44
Diterima dengan hangat
45
Keluarga Mario yang baik
46
Diterima nya lamaran Mario
47
Kado untuk Rina
48
Datang kerumah Rina
49
Silaturahmi antara dua besan
50
Kepulangan Mami Renata dan Papi Devan
51
Mami Renata dan Papi Devan pergi New York
52
Selamat jumpa kembali
53
Kebaikan hati Mega
54
Undangan dari Mantan
55
Niat Buruk Revan
56
Sebenarnya dia siapa
57
Rina tidak ingin berhenti bekerja
58
Kematian Bu Surti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!