Hari - hari yang di lalui oleh Revan begitu gelisah dan tak menentu, semenjak dia tahu Rina sang pujaan hati adalah seorang anak angkat.
Dia bingung harus mengatakan bagaimana ke ibu dan keluarga besar nya.
Semua itu tak luput dari penglihatan ibu nya Revan yaitu Bu Retno, ia curiga dengan tingkah laku anak semata wayang nya. Apa yang ada di pikiran nya, apa dia masih belum melupakan Rina pikir Ibu Revan.
Sehingga saat di lihat ny Revan sedang termenung di kebun belakang, Ibu Retno.memghampiri untuk bertanya pada anak nya.
" Revan,,, kamu sedang apa nak di situ ? " tanya ibu Revan mulai pembicaraan dengan basa - basi.
" Eh.... ibu. ini Revan sedang memandang taman Ibu, indah sekali bunga - bunga nya. Pasti ibu rajin merawatnya. " ujar Revan berbohong, dan Ibu Retno pun berpikir demikian.
" Ah .. kamu bisa aja. Taman - taman itu buat kesibukan ibu. Dan kamu tahu sendiri dari dulu ibi sangat suka sama semua model bunga. " ucap sang Ibu bangga pada taman - taman yang terhampar indah berkat kerja keras dan tangan terampil nya.
Revan hanya tersenyum tipis memandang ibu nya, ia ragu akan kah menyampaikan masalah nya atau tidak.
Hingga keheningan terjadi pada keduanya, Ibu Retno semakin yakin ad hal yang tidak beres yang sedang di hadapi oleh anak nya.
" Kamu ada masalah apa ? Ibu lihat kayak nya lagi gelisah gini. " ucap Ibu Retno terhadap anak nya.
Revan langsung terdiam mendengar perkataan ibu nya, dia bingung harus memulai dari mana untuk memberitahukan kepada ibu nya.
" Sebenarnya iya bu ada masalah, tetapi aku tidak yakin ibu tidak akan marah padaku. " ucap Revan ragu - ragu.
" Memang nya masalah apa nak ? masalah di kantor ? " ucap Ibu Revan bertambah bingung dengan sikap Revan yang terlihat gugup.
" Bukan masalah kantor Bu. " ucap Revan singkat.
" Lalu masalah apa itu, apa ada hubungan nya dengan Rina ? " tanya Bu Revan akhirnya.
Revan hanya bisa menganggukan kepala nya, mungkin ini saat nya berbicara pada ibu nya.
" Bu, memang benar ini masalah berhubungan dengan Rina. " timpal Revan.
" Memang nya ada apa dengan Rina, apa kamu masih ingin melamarnya lagi setelah kemarin kamu di tolak ? " ucap Bu Revan dengan kesal, dia sebenar nya tidak terima dengan penolakan dari Rina.
" Apakah ibu ingin tahu alasan sebenar nya Rina menolak lamaran aku ? " ucap Revan pelan.
" Bukan nya alasan dia kemarin belum siap dan ingin kamu mencari gadis lain lagi. " ucap Bu Retno dengan ketus.
" Sebenar nya bukan itu yang jadi alasan yang mendasar nya Bu. " ucap Revan sambil menatap wajah ibu nya.
Ibu Revan hanya mengeryitkan kening nya tanda kebingungan.
" Lalu apa alasan dia menolak mu. ? " ucap Bu Retno pelan.
" Sebenar nya Rina itu bukan anak kandung dari Bu Minah dan Pak Sentot Bu, dia diadopsi oleh mereka saat umur nya masih. bayi. " ucap Revan panjang lebar menjelaskan.
Bu Retno yang mendengar penjelasan dari Revan langsung terkejut dan mata nya melotot. Ia tak menyangka Rina ternyata adalah anak adopsi.
" Jadi benar kalau Rina itu anak angkat mereka ? " tanya Ibu Revan memastikan sekali lagi.
" Iya bu Rina benar anak angkat mereka. " ucap Revan lirih.
Ibu Revan yang mendengar nya langsung menutup mulut nya yang terkejut, dia tidak ingin mempunyai menantu yang tidak jelas asal usul nya.
" Ya bagus lah dia yang menolak sendiri. Ibu sekarang merasa bersyukur akhirnya kamu tidak jadi menikah dengan nya. " ucap Bu Retno merasa bahagia akhirnya anak nya tidak jadi menikah dengan Rina yang tidak jelas asal - usul nya.
" Lho... kok ibu berkata begitu. Rina itu baik bu, aku ingin tetap menikah dengan nya Bu. aku sangat mencintai nya. " ucap Revan tak menyangka apa yang di katakan ibu nya.
" Kamu jangan bodoh Revan, mau di taruh dimana muka ibu kalau kamu menikah dengan wanita seperti dia. Banyak yang menginginkan kamu, bahkan dari keluarga yang jelas asal usul nya. " ujar Bu Revan tak terima kalau anak nya masih tetap ingin melamar Rina.
" Tapi Bu, aku cuma cinta sama Rina. Dia itu wanita baik bu, dia tidak mau dilahirkan sebagai anak angkat Bu. " ucap Revan membela Rina.
" Pokok nya kamu jangan dekati Rina, Ibu tidak mau anak pungut itu jadi menantu Ibu. " ucap Ibu Revan marah sambil pergi berlalu dari hadapan Revan karena keputusan nya sudah final tidak akan menyetujui Revan menikahi Rina. Apalagi dengan keluarga besar nya pasti akan menentang keras keputusan Revan.
Revan yang melihat kepergian Ibu nya hanya bisa terdiam pasrah, dia tidak menyangka Ibu nya tidak menyukai status Rina yang hanya anak adopsi.
Hati Revan merasa teriris mendengar perkataan ibu nya, tetapi dia tetap bertekad akan memperjuangkan cinta nya pada Rina.
Akhirnya Revan masuk ke dalam kamar, dia memikirkan bagaimana yang harus dia lalukan untuk membuat ibunya kembali menyukai Rina tanpa memandang asal - usul Rina.
Dia sangat merasa iba pada Rina, semua pikiran orang terhadap nya menjadi buruk karena hal yang tidak dia ingin kan.
Akhirnya di tengah kalut nya pikiran nya, Revan mencoba menghubungi Mega untuk meminta bantuan nya.
tutttttt..... Revan menelepon Mega.
" Halo... Assalamualaikum... iya Van, ada apa tumben telepon aku ? " ucap Suara Mega dari seberang telepon.
" Walaikumsalam... Meg, kamu sedang apa ? apa kamu lagi sendiri apa dengan Rina ?" ucap Revan bertanya pada Mega.
" Aku lagi dirumah Van, Rina ya jelas ada di rumah nya lah... " ujar Mega sambil tertawa.
" Aku minta tolong sama kamu, bisa tidak ? " tanya Revan lagi.
" Minta tolong masalah apa ni Van ? " tanya Mega penasaran.
" Kamu bisa tidak sekarang pertemukan aku dengan Rina, karena ada masalah penting yang ingin aku sampai kan sama dia. " ucap Revan penuh harap.
" Lha kenapa kamu tidak langsung aja minta dia untuk ketemu sama kamu Van ? " tanya Mega lagi.
" Kalau aku yang minta ketemu pasti dia tidak akan mau ketemu aku Meg, makanya aku minta tolong sama kamu. " ucap Revan sambil memijat pelipis nya pusing.
" Oke kalau begitu nanti aku telepon dia, memang nya kamu ada perlu apa sih sama dia ? " ucap Mega kepo dengan kelanjutan rencana pernikahan Revan dan Rina.
" Maaf Meg, kalau itu aku tidak bisa memberitahu mu. Karena aku sendiri sedang mencari jalan keluar nya. Pokok nya kamu berdoa saja semoga aku dan Rina bisa melanjutKan rencana pernikahan kita. " ucap Revan penuh harap.
" Kalau itu sudah pasti, aku ingin kalian bahagia. Ya sudah kamu tutup telepon nya nanti aku suruh dia bertemu di tempat biasa kan ? jam berapa Van ? " ucap Mega akhirnya.
" Jam 3 Meg, aku akan segera meluncur kesana. Jangan bilang kalau kamu janjian dengan ku juga. " ucap Revan.
" Kalau itu beres .. ya sudah aku tutup ya.. Assalamualaikum..." ucap Mega sambil menutup telepon nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments