Kebenaran yang terungkap

Pagi itu saat hari libur dan hari minggu setelah shalat subuh dilaksanakan, Rina membersihkan rumah dan halaman rumah. Pagi ini Rina berencana untuk seharian di rumah dan menghabiskan hari libur untuk beristirahat karena satu Pekan lebih Rina disibukkan dengan rutinitas kantor yang tida habisnya.

Dan saat Rina sedang menyapu halaman rumah, tampak ibu - ibu yang sedang mengobrol. yaitu Ibu Ratih dan Ibu Yana sedang asyik bercengkrama entah apa yang dibicarakan nya.

" Pagi, Bu Ratih. Bu Yana nampaknya seru sekali ngobrolnya." Tanya Rina mencoba mengakrabkan diri.

" Eh ada Rina, rajin amat pagi - pagi sudah menyapu halaman. Mana Dina sama Tono kok tidak kelihatan." Bu Ratih bertanya dengan gayanya yang centil khas ibu - ibu.

" Dina sama Tono masih di dalam bu. " Jawab Rina singkat, dia tidak mau menjawab terlalu banyak bisa marah mamanya kalau berbicara tentang Dina dan Tono ke tetangga.

" Perasaan yang rajin kamu aja Rin, daripada kedua adikmu ?. Soalnya jarang sekali aku lihat mereka menyapu halaman seperti kamu." Sekarang giliran Bu Yana yang bertanya. Bukan tanpa hal Rina malas untuk menjelaskan tentang adiknya kepada orang lain. Karena tanpa di beritahu tetangga sudah tahu Dina dan Tono tidak pernah sama sekali mengerjakan pekerjaan rumah semua dilakukan oleh Rina dan juga mamanya.

" Gapapa bu, hitung - hitung olahraga lagian ini semua permintaan aku bu Yana, Bu Ratih. " Rina menjawab sembari tersenyum.

" Ah si Rina ini orangnya emang baek..gak pernah mengeluh biarpun Bu Minah selalu aja menuntut sama kamu Rin. " Sekarang giliran Bu Yana menimpali jawaban Rina. Mama dari Rina adalah bernama Minah.

" Namanya anak bu, harus berbakti kepada orang tua dan karena saya adalah anak tertua saya bertekad untuk membuat kedua orang tua dan adik - adik saya bahagia gak hidup susah. " Rina menjelaskan pada kedua ibu - ibu itu karena merasa jengah selalu saja menjelek - jelekkan mamanya. Ya biar Rina tahu bagaimana beda perlakuan Rina dengan kedua adik - adiknya tapi dia tidak mempermasalahkannya.

" Ya sudah bu, aku masuk dulu karena mama sudah pulang dari belanja. aku mau bantu - bantu memasak di dapur. " Rina melangkah menuju teras rumah setelah selesai berpamitan dengan Bu Ratih dan Bu Yana. Hingga pada akhirnya....

" Shutttt...Bu denger gak bu gosip kalau sebenarnya Rina itu bukan anak kandung dari Bu Minah lho." Suara Bu Yana berbisik - bisik kepada Bu Ratih tapi masih terdengar oleh Rina.

Degggg...

Rina yang masih berada di teras rumah pun sayup - sayup terdengar suara tersebut biarpun suara nya kecil dan pelan, karena kondisi pagi ini sangat sepi tidak ada lalu lalang kendaraan yang lewat. Dan, Rina pun terpaksa menghentikan langkahnya untuk memperjelas apa yang baru didengarnya.

" Itu mah sudah pada tahu bu, udah diem nanti kedengeran Rina bisa bahaya. " Cegah Bu Ratih takut Rina mendengarkan pembicaraannya.

Tapi, terlambat Rina sudah mendengar yang dibicarakan oleh mereka hingga Rina pun membalikkan badan dan menghampiri kedua orang itu.

" Bu tunggu dulu, aku mau bertanya sama kalian," Cegah Rina menghentikan langkah kedua ibu - ibu itu. Dan benar saja mereka pun terlihat pucat pasi karena takut pembicaraan tadi terdengar oleh Rina.

" Ehhh... Rina ada apa, maaf kita buru - buru. " Ucap Bu Yana menarik tangan Bu Ratih cepat agar segera menghindari Rina. Karena takut kalau sampai tahu asal - usul Rina yang sebenarnya Bu Ratih dan Bu yana akan di marahi oleh Bu Minah.

" Sebentar saja bu, karena ada hal penting yang aku ingin tanyakan. " Cegah Rina memeggang tangan Bu Ratih sehingga dia tidak bisa kabur untuk menghindari pertanyaan dari Rina.

" Apa benar bu, yang kalian bicarakan tadi ? kalau aku ini bukan anak kandung dari Mamaku sendiri ?" Tanya Rina dengan mata yang sudah berkaca - kaca. Dia selama ini tidak menyangka akan ada hal sebesar ini di dalam hidupnya.

" Kamu salah denger mungkin Rin. Mana mungkin kamu bukan anak kandung Bu Minah. Orang kami sendiri yang menengokmu. " Sangkal Bu Yana dengan wajah yang pucat.

" Sudah Bu, jujur saja aku gak mungkin salah denger. Aku janji setelah tahu aku tidak akan melibatkan kalian...tolonglah aku mohon." Ucap Rina sambil menangkupkan kedua tangan nya di dada.

" Hhhhh...Ya sudah tapi janji ya kamu tidak akan melibatkan kami.," Ucap Bu Ratih akhirnya karena dia merasa kasihan dengan nasib Rina selama ini menjadi anak yang selalu berkorban. Dan dia pun pasrah jikalau Bu Minah akan datang dan marah padanya.

" Iya Bu, aku janji tidak akan membocorkan siapa yang memberitahu asal - usulku kepada mama. " Rina pun akhirnya pasrah jika memang kecurigaan nya selama ini terbukti benar biarpun dia juga merasa sedih dan dibohongi karena dia selama ini yang dianggap keluarga kandung adalah Bu Minah, suami dan kedua anaknya.

" Rin, sebenanrnya apa yang kami bicarakan adalah benar kamu bukan anak kandung dari MInah. Orang tua kandung kamu menitipkan kamu dari bayi. " Sungguh ucapan dari Bu Ratih sangat membuat Rina terpukul hingga tak terasa bulir airmata berjatuhan dan dia tak sanggup menompang tubuhnya hingga jatuh. Melihat apa yang Rina alamai, membuat  Bu Yana segera memeluk Rina untuk menenangkannya.

" Sudah, kalau kamu gak sanggup untuk mengetahui kebenarannya. Tapi ini memang terbukti benar, tenangkan dirimu dulu jangan gegabah untuk segera bicara dengan mamamu karena dia akan sedih dan curiga darimana berita ini kamu dengar. Nasihat Bu Yana menguatkan Rina, tapi Rina sudah tidak mampu lagi berkata - kata bagaikan mimpi buruk yang tidak pernah ingin dia alami.

Setelah Rina tenang dan mengeluarkan semua tangisan nya kedalam pelukan Bu Yana akhirnya Rina pun sanggup untuk berdiri.

" Bu Ratih, Bu Yana terima kasih. Kalian sudah memberitahukan asal - usulku yang sebenarnya. Tapi apakah kalian tahu dimana orang tua kandungku berasal ? " Tanya Rina dengan mata yang sembab.

" Kalau masalah itu kami tidak tahu. Karena dulu kami cuma dengar Bu Minah membawa kamu dari Rumah sakit. Coba kamu cari di rumah sakit mana Rin." Ucap Bu Ratih mengelus tanganku.

" Ya sudah bu terima kasih sekali lagi informasinya, aku tidak akan pernah lupa jasa ibu untuk memberitahukan informasi ini. " Ucap Rina mengulas senyum tipis untuk menguatkan dirinya sendiri.

" Iya Rin, malah sekarang kami yang khawatir dengan kondisi kamu yang setelah kami beritahu. Ya sudah kami pulang dulu kalau ada apa - apa datang saja kerumah kami ya Rin. " Bu Yana mengucapkan dengan nada tulus.

" Tenang saja bu Rina baik - baik saja, hanya tadi kaget saja. Ya sudah terima kasih Bu. Aku masuk dulu. Assalamualaikum. " Pamit Rina dengan santun, dijawab dengan serentak oleh keduanya.

" Walaikumsalam." Ucap Bu Ratih dan Bu Yana berbarengan.

Entah setelah mengetahui asal - usul nya Rina mampu atau tidak untuk terlihat baiki - baik saja di depan kedua orang tua angkatnya. Tapi dia bertekad untuk mencari informasi asal - usulnya jadi dia tidak boleh gegabah untuk bersikap..

Episodes
1 Part 1
2 Harapan Baru
3 Awal Pertemuan
4 Dibuat penasaran
5 Teka teki Perasaan
6 Kebenaran yang terungkap
7 Mencari Fakta
8 Akhirnya terungkap
9 Benarkah
10 Menjalin Rasa
11 Akhirnya Bertemu
12 Pertemuan yang mengharukan
13 Kenyataan yang harus di terima
14 Datang ke rumah Rina
15 Menolak lamaran
16 Tau kah kamu siapa aku
17 Aku tidak akan menyerah
18 Menyakinkan orang tua
19 Janji Bertemu
20 Putus Asa
21 Dijodohkan
22 Mencoba melupakan
23 Makan malam bersama
24 Jangan berdebat
25 Amarah yang memuncak
26 Pertemuan Keluarga
27 Saat di Restoran
28 Membahas Pernikahan
29 Kedatangan yang membuat Heboh
30 Perkenalan lebih dalam
31 Saat Di Panti
32 Rasa ingin menjaga
33 Harus kah aku Memulai dengan yang baru
34 Rasa penasaran Mega
35 Acara Pertunangan Mega
36 Pertemuan yang tidak di sangka - sangka
37 Mampir ke Tukang Bakso
38 Harapan yang sama
39 Pernyataan Perasaan dari Mario
40 Merasa di Lindungi
41 Bertemu dengan Wanita berhati malaikat
42 Sampai di rumah
43 Bertemu dengan orang tua Mario
44 Diterima dengan hangat
45 Keluarga Mario yang baik
46 Diterima nya lamaran Mario
47 Kado untuk Rina
48 Datang kerumah Rina
49 Silaturahmi antara dua besan
50 Kepulangan Mami Renata dan Papi Devan
51 Mami Renata dan Papi Devan pergi New York
52 Selamat jumpa kembali
53 Kebaikan hati Mega
54 Undangan dari Mantan
55 Niat Buruk Revan
56 Sebenarnya dia siapa
57 Rina tidak ingin berhenti bekerja
58 Kematian Bu Surti
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Part 1
2
Harapan Baru
3
Awal Pertemuan
4
Dibuat penasaran
5
Teka teki Perasaan
6
Kebenaran yang terungkap
7
Mencari Fakta
8
Akhirnya terungkap
9
Benarkah
10
Menjalin Rasa
11
Akhirnya Bertemu
12
Pertemuan yang mengharukan
13
Kenyataan yang harus di terima
14
Datang ke rumah Rina
15
Menolak lamaran
16
Tau kah kamu siapa aku
17
Aku tidak akan menyerah
18
Menyakinkan orang tua
19
Janji Bertemu
20
Putus Asa
21
Dijodohkan
22
Mencoba melupakan
23
Makan malam bersama
24
Jangan berdebat
25
Amarah yang memuncak
26
Pertemuan Keluarga
27
Saat di Restoran
28
Membahas Pernikahan
29
Kedatangan yang membuat Heboh
30
Perkenalan lebih dalam
31
Saat Di Panti
32
Rasa ingin menjaga
33
Harus kah aku Memulai dengan yang baru
34
Rasa penasaran Mega
35
Acara Pertunangan Mega
36
Pertemuan yang tidak di sangka - sangka
37
Mampir ke Tukang Bakso
38
Harapan yang sama
39
Pernyataan Perasaan dari Mario
40
Merasa di Lindungi
41
Bertemu dengan Wanita berhati malaikat
42
Sampai di rumah
43
Bertemu dengan orang tua Mario
44
Diterima dengan hangat
45
Keluarga Mario yang baik
46
Diterima nya lamaran Mario
47
Kado untuk Rina
48
Datang kerumah Rina
49
Silaturahmi antara dua besan
50
Kepulangan Mami Renata dan Papi Devan
51
Mami Renata dan Papi Devan pergi New York
52
Selamat jumpa kembali
53
Kebaikan hati Mega
54
Undangan dari Mantan
55
Niat Buruk Revan
56
Sebenarnya dia siapa
57
Rina tidak ingin berhenti bekerja
58
Kematian Bu Surti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!