Semenjak kejadian di tolak nya lamaran Revan, hubungan Revan dan Rina semakin renggang dia antara mereka tidak ada tegur sapa di antara mereka. Seperti sekarang ini Rina dan Mega sedang menikmati makan siang di kantin dan Revan hanya tersenyum ke arah Mega saja tanpa sedikit pun melihat ke arah Rina.
" Rin, menurut kamu aneh tidak si tingkah laku Revan akhir - akhir ini, aku rasa di rada jutek sama kita - kita, terutama sama kamu. Memang nya kalian sedang ada masalah ? " ucap Mega penasaran dengan dingin nya hubungan Rina dengan Revan.
* Sebenar nya sekita tiga hari yang lalu Revan datang ke rumah ku, Meg.. " ucap Rina sambil mengaduk - aduk makanan yang di meja nya.
" Hah.. serius kamu ? Revan sendirian ke rumah kamu ? " tanya Mega dengan raut wajah penasaran.,
" Revan datang sama ibu nya, dan bawa banyak bingkisan. " ucap Rina sambil menghela nafas sesak, dia sebenar nya menyukai Revan tetapi karena keadaan dia yang mengatakan harus menolak Revan.
" Serius kamu, apa jangan - jangan Revan dan ibu nya ke rumah buat melamar kamu Rin ? " tanya Mega antusias sambil tersenyum lebar.
" Iya memang dia datang ke rumah untuk melamar aku, cuma aku tolak keinginan nya. " ucap Rina sendu menerawang kembali kejadian beberapa hari yang lalu.
" Lho kenapa kamu menolak Revan ? Bukan nya kamu juga menyukai nya Rin ? " tanya Mega tak percaya dengan keputusan Rina untuk menolak Revan.
" Aku merasa tidak pantas untuk dia Mega... aku ingin dia mendapatkan wanita yang lebih baik dari pada aku, " ucap Rina sambil tertunduk lesu, dia ingin menyembunyikan luka di dalam hati nya.
" Memang nya kamu kenapa si Rin, kamu ini wanita baik - baik, belum sekali pun pacaran... dan aku yakin keluarga besar Revan sangat menginginkan mu... " ucap Mega heran dengan keputusan Rina yang aneh, dia yakin ada sesuatu yang di sembunyi kan oleh sahabat nya itu.
" Aku gak apa - apa Meg, cuma aku merasa tidak pantas kalau harus menikah dengan Revan, dia dari keluarga kaya raya sedang kan aku dari keluarga sederhana. " ucap Rina sambil dengan mata yang berkaca - kaca.
" Aku yakin ada sesuatu hal yang kamu sembunyi kan dari aku Rin, ceritakan saja apa keluarga mu tidak menyetujui hubungan mu dengan Revan ? " Tanya Mega memastikan dugaan nya bahwa keluarga Rina tidak mengingkan Rina menikah cepat - cepat agar bisa membantu kebutuhan rumah tangga nya, bisa di katakan sebagai tulang punggung.
" Bukan itu masalah nya Meg, sudah lah aku sedang tidak mau banyak memikir kan masalah ini... nanti jika waktunya sudah pas akan aku beri tahu apa alasan aku menolak lamaran Revan. " ucap Rina ingin menyudahi pembicaraan nya dengan Mega karena waktu jam makan siang sudah selesai dan harus kembali ke pekerjaan nya masing - masing.
Setelah pekerjaan hari ini telah selesai mereka pun segera mempersiap kan diri untuk bergegas pulang.
Sementara itu Revan sedang menunggu seseorang di parkiran mobil nya, ia sedang menunggu dengan gelisah. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya dia bisa menemukan sosok yang telah lama dia tunggu.
" Rin, aku ingin ngomong sama kamu sebentar, bisa gak ? " tanya Revan sambil mencengkal tangan Rina.
Rina yang risih tangan nya di pegang oleh Revan segera melepaskan cekalam tangan Revan di bahu nya.
" Kamu mau ngomong apa lagi Revan ? bukan nya sudah jelas jawaban aku kemarin ? " ucap Rina sambil memaling kan wajah nya ke arah lain.
" Tolong lah kasih aku waktu sebentar saja, aku ingin bicara. " pinta Revan sambil menelangkup kan kedua tangan nya.
Setelah berpikir beberapa lama, akhirnya Rina mengabulkan permintaan Revan untuk bicara pada nya di suatu tempat.
" Baiklah tapi tolong jangan lama - lama, karena aku ada keperluan. " ucap Rina sambil berbohong.
" Tenang saja aku tidak akan lama. " ucap Revan sambil mengajak Rina untuk masuk ke dalam mobil nya.
Setelah mengemudikan mobil nya beberapa menit akhir nya mereka memutuskan untuk berhenti ke suatu Kafe yang tak jauh dari kantor mereka.
Mereka pun akhir nya duduk dengan berhadapan.
" Kamu mau pesan apa Rin ? " tanya Revan memecah keheningan antara mereka semenjak naik dari dalam mobil tak ada percakapan antara mereka berdua.
" Aku air mineral dingin aja Van, " ucap Rina singkat.
" Kamu tidak mau makan ? " ujar Revan menawarkan makanan pada Rina.
Rina hanya mampu menggelengkan wajah nya, dia tidak ingin berlama - lama berbicara dengan Revan. Karena dia takut perasaan nya membuat goyah keputusan nya.
Setelah Revan memesan pesanan nya, dan menu pesanan telah sampai di antar di meja mereka. Akhirnya Revan mulai untuk berbicara.
" Maaf kan saya Rin, saya memaksa kamu untuk ikut dengan aku saat ini. " ucap Revan sambil memandang manik wajah Rina yang teduh.
" Tidak apa - apa Van, sekarang cepat apa yang kamu ingin bicaralan. Karena aku tidak punya banyak waktu. " ucap Rina sambil meminum air mineral yang ada di hadapan nya.
" Aku mohon Rin, pertimbangkan keputusan kamu. Aku tahu kamu belum siap, tapi aku akan menunggu kamu sampai kamu siap untuk menikah dengan aku. " ucap Revan sambil menggengam tangan Rina.
Rina tersentak dengan perlakuan Revan yabg tiba - tiba memegang tangan nya, dia pun segera melepas kan tangan Revan dari tangan nya.
" Maaf Van, keputusan aku sudah bulat. Tidak bisa di rubah lagi. " ucap Rina sambil menundukkan wajah.
" Tapi kenapa Rin, bukan kah kamu juga mencintai ku. " timpal Revan tak habis pikir dengan jawaban Rina.
" Ini masalah nya bukan sekedar cinta Van, ini masalah nya sangat rumit. " ujar Rina sambil memainkan jemari nya.
" Lalu masalah nya apa, kamu sudah punya rencana menikah dengan pria lain ? " tanya Revan kemudian, dia sangat yakin penolakan Rina karena adanya pria lain yang di sukai oleh Rina.
" Aku tidak berhubungan dengan pria lain selain kamu, tetapi ini masalah nya ada di aku Van. " ucap Rina sambil menatap wajah Revan dengan berkaca - kaca, haruskah ia mengatakan yang sebenar nya.
" Lalu apa cepat katakan, kita bisa mencari solusi nya bersama ? " tanya Revan mulai frustasi dengan sikap Rina yang tidak mau berbicara jujur.
" Sudah lah ini bukan urusan kamu Van, ini masalah aku. Aku tidak mungkin menceritakan nya pada kamu. " ucap Rina ingin berdiri dari tempat duduk nya.
Hingga akhirnya Revan segera menarik kembali Rina untuk duduk.
" Ayolah Rina, jangan seperti ini katakan apa masalah mu? " ucap Revan setengah berteriak.
" Aku ini gak pantas buat kamu Van. " ucap Rina sambil berderai air mata.
" Iya katakan apa masalah nya. " timpal Revan tak sabar.
" Masalah nya ini aku bukan dari keluarga yang baik - baik yang seperti kamu kira. " ucap Rina akhirnya.
" Aku ini cuma anak adopsi yang tidak mungkin akan di terima oleh keluargamu. sambung Rina akhirnya ia berkata yang sejujur nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments