Janji Bertemu

" Maaf Meg, kalau itu aku tidak bisa memberitahu mu. Karena aku sendiri sedang mencari jalan keluar nya. Pokok nya kamu berdoa saja semoga aku dan Rina bisa melanjutKan rencana pernikahan kita. " ucap Revan penuh harap.

" Kalau itu sudah pasti, aku ingin kalian bahagia. Ya sudah kamu tutup telepon nya nanti aku suruh dia bertemu di tempat biasa kan ? jam berapa Van ? " ucap Mega akhirnya.

" Jam 3 Meg, aku akan segera meluncur kesana. Jangan bilang kalau kamu janjian dengan ku juga. " ucap Revan.

" Kalau itu beres .. ya sudah aku tutup ya.. Assalamualaikum..." ucap Mega sambil menutup telepon nya.

Setelah pembicaraan nya dengan Mega selesai, Revan pun segera mempersiapkan diri untuk ke tempat janjian dengan Rina.

Dia ingin melakukan segala cara untuk bisa memuluskan rencana nya untuk menikah dengan Rina, maka dari itu dia perlu bicara dengan Rina dan meminta dukungan dari nya.

Revan pun telah selesai bersiap, dia segera mencari ibu nya untuk berpamitan. Entah ibu nya masih marah atau tidak karena pembicaraan tetang Rina barusan.

" Ibu.... Ibu... " panggil Revan pada ibu nya.

Ibu nya yang sedang berada di kamar langsung membuka pintu nya.

Terlihat matanya sembab, dan itu pun tak luput dari penglihatan Revan.

" Ibu kenapa ? Ibu habis menangis ? " tanya Revan dengan sorot khawatir.

" Ibu tidak apa - hanya habis ingat almarhum bapak mu saja Van. " ucap Ibu lirih.

Revan yang mendengar nya langsung tak tega melihat kondisi ibu nya, dia pun merasa bersalah telah berdebat dengan Ibu nya.

" Bu... maaf kan kata - kata Revan yang membuat ibu menjadi sedih. " ucap Revan sambil menciumi punggung tangan wanita yang telah melahirkan nya.

" Ibu sudah memaafkan kamu nak, tapi ibu berpesan padamu jangan sampai keputusan kamu membuat keluarga besar kita jadi marah besar Nak..." ucap Bu Retno lirih.

" Iya bu... Revan akan ingat pesan Ibu. Sekarang Ibu sudah makan belum ? nanti mau Revan belikan apa ? " ujar Revan sambil merangkul sang ibu.

" Ibu tidak ingin apa - apa Nak, kamu sekarang memang nya mau pergi kemana ? " tanya Ibu Retno memandangi penampilan anak nya seperti hendak berpergian.

" Revan ada perlu sama temen kuliah Bu, mereka ngajak Revan ketemuan. " ucap Revan berbohong, dia tidak ingin membuat ibu nya kembali marah jika berkata sejujur nya.

" Ohh... ya sudah, kamu hati - hati di jalan, naik mobil nya jangan ngebut - ngebut. " Pesan Bu Retno pada anak nya sambil mengelus bahu anak semata wayang nya.

" Iya bu.... Assalamualaikum... " ucap Revan kembali mencium tangan ibu nya untuk berpamitan.

Setelah itu dia mulai memasuki kendaraan roda empat nya, dan menuju tempat yang dia janjikan bertemu dengan Rina.

Dia mengemudikan mobil nya dengan kecepatan sedang.

" Bagaimana cara meluluhkan hati ibu agar mau menerima Rina kembali... Ya Allah.. " ucap Revan dalam hati sambil menitikan air mata.

Dia tidak tega menyakiti hati Ibu nya lagi, dan tidak juga sanggup berpisah dengan Rina. Kedua nya memiliki arti penting dalam hidup Revan.

Akhirnya setelah memakan waktu setengah jam ia telah sampai di tempat yang di janjikan.

Dia segera mengirim pesan pada Mega.

" Meg, kamu ada dimana ? Aku sudah sampai di parkiran. " Revan mengirim pesan pada Mega.

Kemudian tak lama pesan dari Mega kembali masuk.

" Aku sudah sampai ini lagi ada di dalam Kafe. Kamu jangan terburu - buru masuk nanti Rina bisa marah sama aku. " Ucap Mega di dalam pesan.

" Oke siap. " balas Revan singkat sambil tetap duduk di dalam mobil, dia mengatur degub jantung nya ketika harus bertemu dengan Rina, untuk merencanakan sesuatu hal yang semoga saja Rina akan setuju ide nya.

Dikala dia sedang menunggu Pesan dari Mega, dia kembali teringat dengan kejadian waktu lalu ketika dia bertengkar dengan Ibunya.

Flashback on.

"Revan, kamu mau membangkang Ibu, kalau kamu mau menikah dengan Rina langkahi dulu mayat Ibumu ini." Teriak Ibu Retno saat Revan ingin berlalu pergi dari rumah.

"Ibu, tolong jangan seperti ini. Aku tidak mungkin memilih antara Ibu dan Rina, kalian sama - sama aku sayang dan aku cintai. " sentak Revan pada ibunya.

"Ibu melakukan ini untuk kebaikan kamu, apa kamu tidak malu memiliki istri yang seorang anak adopsi?" tanya Bu Sekar dengan nada tinggi pada Revan.

"Kebaikan aku atau kebaikan Ibu, aku sama sekali tidak malu dengan kekurangan yang ada di diri Rina karena aku sangat mencintainya." Jawab Revan dengan yakin pada Ibunya.

"Harus bagaimana lagi, Ibu bilang sama kamu. Carilah wanita lain selain Rina, Ibu akan menyetujuinya. Karena Ibu tidak rela kamu menikah dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya itu." Hardik Ibu Retno dengan menatap tajam ke arah Revan.

"Ibu jangan suruh aku cari wanita lain, Aku tidak bisa mencintai wanita lain selain Rina. Kalau aku memilih wanita lain justru aku akan menyakiti dirinya saja." Jawab Revan dengan tatapan putus asa.

"Kalau begitu kamu siap kehilangan Ibumu ini, sekarang Ibu akan ikhlas juga kalau kamu sudah tidak menganggap Ibu tidak ada. " ucap Bu Retno lirih menatap Revan dengan air mata yang berkaca - kaca, dia tidak menyangka Revan sangat keras kepala tidak mau meninggalkan Rina.

"Ibu ngomong apa, Revan akan menuruti keinginan Ibu. Tapi Revan minta waktu untuk melupakan Rina, Ibu kan tahu sendiri Rina itu cinta pertama untuk Revan." ucap Revan berbohong untuk meyakinkan Sang Ibu agar tidak membahas masalah tentang Rina lagi.

"Kami harus berjanji, kalau kamu akan meninggalkan Rina demi Ibu. Asal kamu tahu Revan, Ibu sangat malu kalau sampai keluarga besar Ibu tahu kalau calon menantu Ibu seorang anak pungut." Ucap Bu Sekar yang sudah mulai reda amarahnya.

"Iya Bu, Revan akan berjanji. Tetapi tidak sekarang, nanti akan ada waktunya Revan akan berjanji. Karena ada hal yang harus Revan pastikan terlebih dahulu." pinta Revan pada Ibunya untuk memberikannya waktu agar tidak terburu - buru memintanya untuk menjauhi Rina.

"Lalu kapan kamu bisa menuruti keinginan Ibu. Bukankah kamu sudah setuju tadi, pokoknya Ibu tidak terima kalau sampai kamu membohongi Ibu." hardik Sang Ibu sudah mulai bisa membaca tipu muslihat Revan.

"Tidak Bu, aku tidak akan berbohong pada Ibu. Mana berani aku melakukannya." elak Revan khawatir Ibunya kembali marah padanya.

"Ya sudah, tapi Ibu tidak ingin melihat Rina lagi di dalam kehidupanmu. Untuk saat ini lebih baik kamu fokus pada karirmu, agar kamu bisa sukses dan banyak wanita yang mendekatimu dan bisa kamu pilih wanita sebagai istrimu. "

Episodes
1 Part 1
2 Harapan Baru
3 Awal Pertemuan
4 Dibuat penasaran
5 Teka teki Perasaan
6 Kebenaran yang terungkap
7 Mencari Fakta
8 Akhirnya terungkap
9 Benarkah
10 Menjalin Rasa
11 Akhirnya Bertemu
12 Pertemuan yang mengharukan
13 Kenyataan yang harus di terima
14 Datang ke rumah Rina
15 Menolak lamaran
16 Tau kah kamu siapa aku
17 Aku tidak akan menyerah
18 Menyakinkan orang tua
19 Janji Bertemu
20 Putus Asa
21 Dijodohkan
22 Mencoba melupakan
23 Makan malam bersama
24 Jangan berdebat
25 Amarah yang memuncak
26 Pertemuan Keluarga
27 Saat di Restoran
28 Membahas Pernikahan
29 Kedatangan yang membuat Heboh
30 Perkenalan lebih dalam
31 Saat Di Panti
32 Rasa ingin menjaga
33 Harus kah aku Memulai dengan yang baru
34 Rasa penasaran Mega
35 Acara Pertunangan Mega
36 Pertemuan yang tidak di sangka - sangka
37 Mampir ke Tukang Bakso
38 Harapan yang sama
39 Pernyataan Perasaan dari Mario
40 Merasa di Lindungi
41 Bertemu dengan Wanita berhati malaikat
42 Sampai di rumah
43 Bertemu dengan orang tua Mario
44 Diterima dengan hangat
45 Keluarga Mario yang baik
46 Diterima nya lamaran Mario
47 Kado untuk Rina
48 Datang kerumah Rina
49 Silaturahmi antara dua besan
50 Kepulangan Mami Renata dan Papi Devan
51 Mami Renata dan Papi Devan pergi New York
52 Selamat jumpa kembali
53 Kebaikan hati Mega
54 Undangan dari Mantan
55 Niat Buruk Revan
56 Sebenarnya dia siapa
57 Rina tidak ingin berhenti bekerja
58 Kematian Bu Surti
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Part 1
2
Harapan Baru
3
Awal Pertemuan
4
Dibuat penasaran
5
Teka teki Perasaan
6
Kebenaran yang terungkap
7
Mencari Fakta
8
Akhirnya terungkap
9
Benarkah
10
Menjalin Rasa
11
Akhirnya Bertemu
12
Pertemuan yang mengharukan
13
Kenyataan yang harus di terima
14
Datang ke rumah Rina
15
Menolak lamaran
16
Tau kah kamu siapa aku
17
Aku tidak akan menyerah
18
Menyakinkan orang tua
19
Janji Bertemu
20
Putus Asa
21
Dijodohkan
22
Mencoba melupakan
23
Makan malam bersama
24
Jangan berdebat
25
Amarah yang memuncak
26
Pertemuan Keluarga
27
Saat di Restoran
28
Membahas Pernikahan
29
Kedatangan yang membuat Heboh
30
Perkenalan lebih dalam
31
Saat Di Panti
32
Rasa ingin menjaga
33
Harus kah aku Memulai dengan yang baru
34
Rasa penasaran Mega
35
Acara Pertunangan Mega
36
Pertemuan yang tidak di sangka - sangka
37
Mampir ke Tukang Bakso
38
Harapan yang sama
39
Pernyataan Perasaan dari Mario
40
Merasa di Lindungi
41
Bertemu dengan Wanita berhati malaikat
42
Sampai di rumah
43
Bertemu dengan orang tua Mario
44
Diterima dengan hangat
45
Keluarga Mario yang baik
46
Diterima nya lamaran Mario
47
Kado untuk Rina
48
Datang kerumah Rina
49
Silaturahmi antara dua besan
50
Kepulangan Mami Renata dan Papi Devan
51
Mami Renata dan Papi Devan pergi New York
52
Selamat jumpa kembali
53
Kebaikan hati Mega
54
Undangan dari Mantan
55
Niat Buruk Revan
56
Sebenarnya dia siapa
57
Rina tidak ingin berhenti bekerja
58
Kematian Bu Surti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!