Malam itu saat semua anggota sedang berkumpul setelah melaksanakan makan malam, keluarga Rina sedang bersantai di depan ruang televisi. Mereka telah melupakan kejadian saat mereka berada di Kota kelahiran Rina, meskipun Rina merasa sedih tetapi dia berharap bisa melanjutkan hidup nya lebih baik lagi ke depan nya dan fokus untuk masa depan yang lebih baik.
Meskipun kenyataan nya Bu minah dan Pak Sentot bukan lah orang tua kandung Rina, tetapi Rina pikir mereka yang telah banyak berjasa di kehidupan Rina dari kecil hingga sampai sekarang ini.
" Rin, kalau kamu rindu dengan kedua orang tua mu lebih baik kami banyak berdoa dan minta di ampun kan dosa - dosa mereka. Biar bagaimana pun mereka membutuhkan doa dari mu selaku anak kandung nya. " Ucap Pak Sentot pada Rina bijaksana.
" Iya Pah, Rina paham. Cuma Rina masih penasaran dengan wajah ibu nya Rina mah, apakah Mama dan Papa menyimpan foto nya ? " Ucap Rina bertanya pada Mama dan Papa nya.
" Kalau foto mereka tidak memberikan nya pada kita Rin, tetapi Mama masih ingat wajah ibu kandung mu itu persis seperti wajah mu. Cantik dan berkulit putih. " Ucap Bu minah sambil mengelus rambut Rina penuh kasih sayang.
" Benarkah itu Mah, kalau begitu aku bahagia sekali.. aku bisa melihat wajah Ibu ketika aku bercemin. " Ucap Rina dengan tersenyum lebar.
" Ya itu benar, kamu sekarang harus fokus ke masa depan kamu. Biar bagaimana pun konsidi nya Mama dan Papa adalah wali mu sekarang. Jangan merasa ragu untuk cerita misal ada masalah yang kamu hadapi. " Ucap Bu Minah lagi.
" Iya mah Rina akan selalu terbuka sama Mama dan Papa. Apalagi sekarang yang Rina punya hanya Mama dan Papa. " Ucap Rina sambil menyeka kedua mata nya yang mulai basah.
" Sudah jangan bersedih lagi. Sekarang lebih baik kamu segera istirahat. Apalagi kamu akhir - akhir ini sering bersedih. Mama takut kesehatan kamu akan terganggu. " Ucap Mama Minah sambil memeluk tubuh Rina.
" Iya Mah... Pah. Rina juga sudah sangat lelah sekarang. Kalau begitu Aku masuk ke dalam kamar ya ? " Ucap Rina sambil tersenyum kepada ke dua orang tua angkat nya.
Setelah Rina berpamitan kepada Bu minah Pak Sentot, dia pun melangkah kan kaki nya menuju kamar nya. Disana ia mencoba membaring kan tubuh nya yang sudah sangat lelah, dia masih teringat kejadian di kota kelahiran nya.
****
Sementara itu di perjalanan Revan dan ibunya sedang menuju rumah Rina dengan membawa berbagai macam kado dan kue - kue untuk di bawa ke rumah Rina sebagai tanda lamaran.
" Bu, aku kok deg - degan gini ya bu ? Takut lamaran aku di tolak ? " Ucap Revan pada ibu nya sambil fokus di kursi kemudi.
" Kamu tenang saja, jangan lupa berdoa semoga dilancarkan semua nya. " Ucap Ibu Revan mencoba menenangkan hati sang anak.
Setelah memakan waktu 1 jam akhirnya mobil yang di kendarai oleh Revan telah sampai di halaman ruman Rina. Revan beserta ibunya segera memasuki halaman rumah Rina dan mengetuk pintu rumah Rina.
Tok..
Tok...
Tok..
" Assalamualaikum.. " Ucap Revan mengucap kan salam pada sang empu nya rumah.
Setelah menunggu beberapa menit akhir nya pintu rumah Rina terbuka, seorang wanita paruh baya yang di yakini oleh Revan adalah ibu dari Rina. Ibu Minah segera melemparkan senyum dan membalas salam dari Revan.
" Walaikumsalam. " Balas Ibu Minah sambil membuka lebar pintu rumah nya.
Revan dan ibu nya segera menyalami Bu Minah sebagai bentuk sopan santun bertamu.
" Maaf bu, malam - malam bertamu ke sini. Saya ingin bertemu dengan Rina, apa Rina sedang ada di rumah Bu ? " Ucap Revan dengan hati - hati.
" Ada sedang ada di dalam kamar, mari masuk dulu di dalam. Ini maaf dengan siapa ya ? " Ucap Bu minah dengan curiga melihat Ibu nya Revan membawa berbagai macam kado.
" Saya perkenalkan nama saya Revan, saya ini teman kantor dari Rina, Saya datang ke rumah ada keperluan yang penting. Bisa minta tolong panggilan Rina dan Bapak nya Rina...Bu. " pinta Revan pada ibu nya Rina.
" Ohhhh....baik lah silahkan duduk dulu. Maaf tempat nya ya begini, ala kadar nya.. saya panggilkan Rina sama bapak nya dulu. " Ucap Bu minah sambil berdiri meninggalkan ruang tamu menuju kamar Rina.
Sementara itu di dalam kamar Rina sedang berkutat dengan pikiran nya, dia tidak bisa memejam kan mata untuk tertidur.
Tok...tok...
" Rin, kamu sudah tidur belum ? " Tanya Bu Minah pada anak nya Rina.
" Rina belum tidur mah, masuk aja tidak Rina kunci. " Ucap Rina sambil mendudukkan badan nya bersender di tepi ranjang.
" Rin, kamu kenal tidak sama yang nama nya Revan ? " Tanya Bu Minah tiba - tiba pada Rina.
" Ibu kenal dari mana Revan ? Dia itu teman kerja di kantor Mah, Memang nya ada apa mah ? " Tanya Rina penasaran dengan pertanyaan ibu nya yang tiba - tiba menanyakan tetang Revan.
" Itu Revan ada di depan rumah Rin, dia bertamu sama ibu nya. " ucap Bu Minah pada Rina.
" Kira - kira ada apa perlu apa ya mah mereka datang malam - malam ke rumah kita ? " Tanya Rina penasaran dengan maksud dan tujuan Revan dengan ibu nya yang datang tanpa memberi kabar pada nya terlebih dahulu.
" Mana mungkin mama tau Rin, sekarang lebih baik kamu segera ganti baju dan temui mereka sekarang. Mama mau panggilkan Papa mu dulu karena Revan juga ingin bertemu dengan Papa. " Ucap Mama Minah sambil berbalik menuju pintu kamar Rina hendak memanggil sang suami di kamar nya.
Rina yang mendengar perkataan ibu nya, langsung kaget dan bingung. Untuk apa Revan datang malam - malam dan sekarang ingin bertemu dengan diri nya dan Papa nya.
Atau jangan - jangan....
Rina tak ingin berasumsi terlalu berlebihan, dan segera berpakaian yang sopan untuk menemui tamu yang sudah menunggu di ruang tamu.
Rina pun melangkah kan kaki nya ke ruang tamu, alangkah kaget nya dia ketika tiba di ruang tamu.
Revan membawa berbagai bingkisan, Rina dibuat bingung apa maksud dan tujuan Revan dan ibu nya datang ke rumah nya sekarang.
" Hai, Van. Tumben malam - malam datang ke sini ? " Ucap Rina setelah menyalami kedua orang di depan nya ini.
" Nanti kamu tahu sendiri, mana Bapak mu. Aku ingin berbicara serius. " Ucap Revan sambil tersenyum lebar melihat kedatangan Rina yang sangat cantik menurut Revan malam ini.
" Mungkin sebentar lagi akan ke sini, Oh... Ya apa kabar Bu ? Maaf ya ala kadar nya di sini jamuan nya. " Ucap Rina sambil menyapa ibu nya Revan.
" Alhamdulilah Ibu baik Nak...kamu apa kabar ? Kelihatan nya kamu sedikit pucat ? Apa kamu baik - baik saja Nak.. " ucap Ibu Revan sambil memandang wajah Rina lekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments