Lelah..... itu satu kata yang bisa menggambarkan kondisi Vita saat ini, dua bulan lebih menyusuri penjuru kota ini untuk mencari hunian yang akan ia beli, yang....cocok dengan budget nya, ternyata tidaklah gampang.
Kota ini wilayahnya cukup luas dengan penduduk yang sedikit, sehingga rumah disini rata-rata berukuran besar, terlalu luas untuk Vita yang tinggal seorang diri.
Dan ada satu hal lagi yang menguras energi Vita belakangan hari ini, siapa lagi kalo bukan Bima yang lebih kayak peneror yang menghubungi dirinya tak kenal waktu, jujur Vita menyesal waktu itu telah memberikan nomor ponselnya kepada cowok itu.
Vita heran dengan perubahan sifat Bima yang dulunya introvert itu, kenapa sekarang jadi extrovert cenderung narsis malah, ya meskipun tetap kalem pembawaannya.
Vita semakin kesal dan muak ketika mengetahui Bima tahu rumah tangganya tak beres, hingga Bima dengan beraninya mengungkapkan keinginannya untuk kembali menjalin hubungan dengan dirinya.
Bete... kesel....marah....frustasi dan lelah itu yang dirasakan Vita sekarang.
Dering telepon di ponselnya terus berbunyi, dan akan terus berbunyi sampai Vita mau mengangkatnya, rasanya pengen dia banting saja ponsel yang terus bergetar itu.
"Hmmm....." Bahkan dengan penerimaan yang acuh bahkan kadang sedikit judes dan kasar tak membuat Bima mundur.
"Sudah bangun?" suara lembut dari seberang sana menyapanya.
"Lo ngapain sih Bim? Pagi-pagi udah ngeganggu orang aja!" Sungut Vita kesal.
"Pagi-pagi nggak boleh marah-marah sayang," tegur Bima lembut.
Vita menghela nafas panjang, mau diladeni kayak apa, Bima keras kepala dan seakan tak mau mundur untuk mengejar Vita lagi, bahkan status dia yang sudah berkeluarga tak menghalangi laki-laki itu untuk terus mendekat.
"Aku nggak nyaman kamu panggil seperti itu Bim, kamu tuh udah punya istri, ada anak juga, nggak takut apa kalo ketahuan mereka." Nasihat Vita akhirnya menurunkan suaranya, percuma mau mengomel, bukannya Bima mundur malah Vita yang terkena stroke karena marah-marah mulu.
"Kamu tinggal ngomong kalo kamu mau balik sama aku, detik itu juga aku tinggalin istri aku, jadi ngapain mikir dia." ucap Bima enteng.
"Jangan gila lo ya! Lo kira gue suka sama lo? Asal lo tahu ya gue nggak minat sama lo dulu apalagi sekarang!" Vita meradang dengan pengakuan Bima barusan.
Lalu klik.... Vita langsung mematikan sambungan telepon mereka, mau diblokir lagi nomer Bima, pasti cowok itu kembali menerornya dengan nomor baru.
Astaga, Vita memijit keningnya yang tiba-tiba berdenyut memikirkan tingkah Bima.
Vita masih trauma dengan kegagalan pernikahannya karena orang ketiga, ya kali dia mau jadi orang ketika di pernikahan orang lain, gila aja itu namanya.
Dering ponsel kembali terdengar, hampir Vita memaki, untung dia sempat membaca nama penelepon yang tertulis di layar ponselnya.
"Halo mas." sapa Vita sopan.
"Mbak, saya sudah di depan kost." jawab Mamat driver ojek online yang belakangan hari menjadi langganan mengantar Vita kemana-mana.
"Bentar mas, saya cuci muka dulu ya, baru bangun soalnya." ucap Vita sambil bergegas ke kamar mandi.
"Maaf mbak saya nggak tahu, saya nanti balik lagi kesini aja, mbak Vita siap-siap dulu." Kata Mamat sopan.
"Ndak usah mas, saya cuman sebentar kok, tunggu aja ya." tolak Vita langsung mematikan sambungan telepon mereka.
Vita tak bisa menunda waktu lagi, karena hari ini rencananya Mamat akan menunjukkan rumah yang mungkin sesuai dengan yang diinginkan olehnya itu, semakin cepat dia dapet rumah semakin cepat Vita merealisasikan niatnya untuk buka usaha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MAMAT ALIAS MATTHEW KLK JDI SUAMINYA VITA..
2024-06-28
1
Sulaiman Efendy
TERNYATA SDH PNY ISTRI TU BIMA, HRSNYA VITA BISA MNILAI JIKA BIMA 11-12 DGN ARYA, LO GNTI NO..
2024-06-28
1