17. PERGI

Pergi

Waktu berjalan dengan cepat, Aisha begitu pintar mencari tempat persembunyian. Hal itu membuat Zayyan kewalahan mencari Aisha. Satu bulan kepergian Aisha dari rumah. Tanpa kabar, tanpa petunjuk. Zayyan akhirnya memberanikan diri untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepada keluarga Aisha. Beruntung keluarga Aisha tidak termakan oleh api amarah. Mereka tak memarahi Zayyan sama sekali mereka hanya memberikan nasehat kepada Zayyan dan berjanji akan membantu Zayyan mencari Aisha.

Di sisi lain

Hari ini adalah hari dimana Aisha harus melakukan sidang skripsi. Tak butuh waktu lama ia menyelesaikan sidang skripsi nya dengan lancar. Setelah dadi kampus Aisha berniat untuk ke pasar mencari beberapa bahan dapur yang sudah habis.

Saat Aisha tengah sibuk memilih sayuran ia di kejutkan dengan suara seseorang yang memanggil nama nya.

"Kak Icaaaa" panggil Nana.

"Mama, itu kak Ica ma" ucap Nana meyakinkan mama nya. Lina akhirnya mencoba mendekati wanita yang di panggil anak nya dengan sebutan Ica. Ica merupakan panggilan kesayangan Nana kepada Aisha. Lina mendekati wanita itu lalu menepuk pelan pundak nya.

"Aisha" panggil Lina. Namu, saat ia berbalik ternyata itu bukan lah Aisha.

"Eh, Viona" ucap Aisha.

"Loh, kok sendirian aja. Sudah hamil besar kok belanja sendiri" tanya Viona.

"Ya beginilah hahah" ucap Aisha.

"Oh iya aku denger-denger kamu kabur daru rumah suami mu ya?" Tanya Viona.

"Hahah, tau darimana?" Tanya Aisha basa basi.

"Ya denger-denger aja sih. Emang bener?" Tanya Viona.

"Nggak, aku aja barusan habis sidang skripsi. Ini mau langsung pulang" ucap Aisha berbohong.

"Ya sudah aku pamit dulu ya sudah di tunggu soalnya" ucap Aisha.

"Assalamualaikum"

Aisha dengan cepat meninggalkan pasar berharap agar tak ada satu orangpun yang mengenali nya. Namun, ada seseorang yang menahan tangan Aisha begitu saja. Dan saat Aisha melihat orang itu.

"Kak Lina" ucap Aisha terkejut.

"Ikut kakak ke mobil" ucap nya membawa Aisha ke dalam mobil nya.

"Kemana saja kamu selama ini? Zayyan mencari mu Aisha" ucap Lina.

"Maaf kak, aku sudah tidak ada hubungan apapun dengan nya. Jadi, tolong biarkan aku pergi" ucap Aisha.

"Kakak tidak akan membiarkan mu pergi apalagi kamu sedang hamil besar." Ucap Lina.

"Kak Ica ayo pulang Nana kangen" ucap Nana.

"Kak, tolong mengertilah aku harus segera pergi" ucap Aisha memohon.

Namun, kali ini waktu tidak berpihak kepada Aisha. Sebenarnya Lina sudah melihat Aisha dadi kejauhan ia langsung menghubungi Zayyan agar cepat datang. Lin membawa Aisha ke dalam mobil agar memperlambat Aisha dan mengulur waktu agar Zayyan bisa menyusul ke pasar.

"Kak, apapun itu tolong izinkan aku pergi" ucap Aisha.

"Maaf kak" ucap Aisha. Aisha langsung keluar dari mobil dan pergi dengan naik ojek.

Belum lama saat Aisha sudah pergi Zayyan baru sampai di pasar. Lina pun langsung menyuruh Zayyan untuk segera menyusul Aisha.

"Aisha sudah pergi cepat susul dia mumpung belum terlalu jauh" ucap Lina.

Zayyan pun kembali ke dalam mobil untuk menyusul Aisha. Namun, sial nya jejak Aisha sangat cepat untuk menghilang.

"Dia punya jurus apaan sih? Gilak cepet banget ilang nya" ucap Lendra.

"Aku juga heran. Padahal Aisha sedangan hamil besar" ucap Zayyan.

"Eh eh eh yan itu Aisha bukan?" Tanya Lendra pada saat melihat wanita dengan postur tubuh yang sama dengan Aisha.

Zayyan langsung menepikan mobil nya. Ia langsung keluar dari mobil untuk menyusul wanita yang di maksud Lendra.

Namun, lagi dan lagi salah sasaran.

Sesampainya Aisha di rumah, Aisha langsung menenangkan dirinya di kamar. Ia membelai perut nya yang sudah besar sembari mengajak nya berbicara.

"Sayang, maafkan mama ya. Kamu harus sehat-sehat di dalam. Kita bisa kok hidup berdua nanti setelah mama lulus kuliah mama akan cari pekerjaan untuk membiayai hidup mu" ucap Aisha.

Belum sempat Aisha berisitirahat dengan tenang. Ada seseorang yang mengetuk pintunya. Perlahan tapi pasti Aisha beranjak dari kasur dan pergi untuk membuka kan pintu.

Dan, sosok yang mengetuk pintu itu, tak lain adalah Zayyan.

Aisha langsung terkejut dan berniat menutup pintu kembali tapi, apalah daya tenaga nya gak cukup kuat untuk melawan Zayyan.

"Sayang, ya Allah. Kenapa sayang pergi dari rumah. Mas cari sayang kemana-kemana loh" ucap Zayyan. Zayyan langsung memeluk Aisha tak memperdulikan Aisha mau membenci nya atau tidak.

"Tolong pergi dari sini" ucap Aisha.

"Pergi? Kalau memang mau pergi ya kita pergi bareng. Sayang pulang ya" ucap Zayyan.

"Untuk apa aku pulang? Lagi pula aku bukan siapa-siapa mu" ucap Aisha.

"Astaghfirullahadzim, sayang istighfar. Bagaimana sayang bisa mengatakan hal itu" ucap Zayyan.

Aisha mencoba melepaskan tangan nya dari Zayyan tapi, ia merasakan perut nya terasa nyeri. Bukan nyeri biasa tapi, rasa nyeri itu sangat luar biasa.

Ia mencekram lengan Zayyan sembari memegangi perut nya. Wajah Aisha tak dapat berbohong.

"S-sayang, k-kenapa?" Tanya Zayyan panik.

"Mas, s-sakit" ucap Aisha.

Zayyan pun langsung menggendong Aisha menuju mobil. Dan mereka pun membawa Aisha ke rumah sakit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!