Tragedi
Beberapa hari berjalan dengan baik seolah tak terjadi apa-apa. Aisha mencoba mengendalikan dirinya agar bisa fokus dalam belajar. Perjodohan yang orangtuanya rencanakan membuat nya malas untuk belajar. Tapi, dia harus melawan rasa malas itu. "Wooiiiii ayo makannn!!" Ajak Putra.
"Berisik lu! Bentar mager gw" ucap Aisha.
"Ishh ayo lah sha!! Gw laper hiks!" Ucap putra sembarik menarik kecil tangan kiri Aisha.
"Gw geplak juga palak lu! Gak sabaran amat sih ni anak." Ucap Aisha yang akhirnya menuruti keinginan putra untuk makan.
Dikantin Aisha makan bersama dengan beberapa teman-teman nya yang notabennya adalah laki-laki. Ya, laki-laki sebagian besar ah bukan tapi, semua teman-teman Aisha itu adalah laki-laki. Bukan tanpa alasan karena teman-teman perempuan Aisha berteman dengan Aisha hanya untuk memanfaatkan nya saja mereka tidak benar-benar tulus. Karena itulah yang menjadikan teman-teman Aisha lebih banyak laki-lakinya.
"Selamat makan" ucap teman-teman nya serempak.
"Woi itu soto gw" ucap Zahar kesal karena sotonya di comot Ical.
"Ribut lagi gw getok palak lu satu-satu! Nih ambil punya gw" ucap Aisha kesal.
"Ogah, nasi lu dikit" renggek Zahar.
"Duh duh ini loh soto nya mas Zahar" ucap ibu kantin yang kembali datang membawakan beberapa pesanan.
"Udah? Kicep! Makan diem!" Ucap Aisha.
"Kecap nya dong" pinta Zayan.
"Noh di bawa pacar lu" ucap putra.
"Tian sayang kecap nya dong" ucap Zayan dengan lemah lembut gemulai.
"Iyuhhh! Gw baru mo makan lu gak usah bikin gw muntah!" Ucap Aisha kesal.
"Ini sayang" timpal Tian.
"Haduh emang gak ada yang beres nih circle gw" gumam Aisha.
"Duh! Kok mau ya jadi LonT3!" Sindir seseorang.
"Sasimo kali wakk!!" Timpal seseorang dengan gelak tawa yang cukup keras.
Aisha yang sudah paham jika sindiran itu ditujukan untuknya lebih memilih diam sembari menyantap makanan nya. Aisha bukan orang yang suka bertindak gegabah ia selalu mempertimbangkan konsekuensi apapun dari tindakannya.
"Sa, lu disindir tuh" ucap Ical.
"Bodoamat, gw gak ngerasa! Selagi gak sebut merek bukan urusan gw" ucap Aisha tampak tak perduli.
"Lah, kalau mereka dah sebut merek gimana?" Tanya Tian. Namun, tak di jawab oleh Aisha.
"Siapin hp buat telfon ambulance" ucap Aisha.
Saat Aisha hendak beranjak dari tempat duduk nya tiba-tiba ada seorang wanita seumuran nya menghampiri Aisha dengan tatapan penuh amarah.
"Aisha! Maksud Lo apaan ha?! Enak banget ya jadi cewek murahan!" Ucap wanita itu dengan nada yang cukup tinggi. Karena hal itu membuat para siswa lain sontak melihat ke arah Aisha dan wanita itu.
Aisha nampak tenang dengan kegaduhan itu ia berusaha diam tak membalasnya. "Beh beh behh bah! Tenggok lah kumpulnya sama cowok-cowok kasihan banget gak punya temen cewek!" Ujarnya kembali.
"Lu dengerin gw ya sa! Lu jadi cewek jangan kegatelan AnJir! Cowok gw lu kasih pelet apa Ha?! Sampai-sampai dia minta putus sama gw?!" Timpal kembali wanita itu. Wanita itu tanpa henti melontarkan tuduhan kepada Aisha namun, Aisha masih saja diam.
"Udah ngocehnya?" Tanya Aisha.
Aisha pun melangkahkan kakinya mendekati wanita itu dengan tatapan yang cukup tenang.
"Lu kalau gak tau apa-apa setidaknya jangan kek anjing gong gong minta makan. Lu kalau belum makan, makan dulu deh biar punya tenaga. Sok, atuh pesen gw yang bayar" ucap Aisha.
"Gw gak butuh duit Lo! Yang gw mau cowok gw BangSat!" Pekik wanita itu.
"Oh, lu kan murahan!" Ucap wanita itu dan seketika itu pula mata Aisha yang semula berkelopak sayap merpati menjadi kelopak sayap elang yang siap menerkam mangsa. Aisha kehilangan kesabaran ia langsung mencekik pelan leher wanita itu hingga terpentok ke tembok yang berada dibelakang wanita itu. Semua teman-teman Aisha sangat terkejut dengan apa yang Aisha lakukan. Mereka mencoba melerai Aisha namun, apalah daya sang elang yang lapar sudah menemukan mangsa.
"Lu kalau punya mulut gak bisa di saring ya! Jaga ucapan lo!" Ucap Aisha sembari tangannya mengeratkan cekikan nya.
"Gw berteman dengan semua manusia ini bukan karena gw gak punya teman cewek! Bukan karena gw murahan! Tapi, atas dasar kenyamanan! Mereka baik gw baik! Paham?!" Ucap Aisha dengan penuh penekanan.
"Aisha udah! Lepasin dia ntar kalau dia kenapa-napa!" Ucap Nauval mencoba menenangkan Aisha. Aisha pun langsung melepaskan cekikan nya. Wanita tadi, langsung tersungkur lemas dibawah lutut Aisha sembari mengontrol nafasnya.
Aisha pun berlutut guna menjajarkan tubuhnya dengan wanita tadi yang tengah tersungkur.
"Jihan! Lu dengerin gw baik-baik! Pacar Lo ngeputusin Lo karena Lo sudah mengkhianati dia! Lo selingkuh! Bukan salah gw atas hal itu! Danis sahabat gw! Dia sedih gw hibur itu tugas gw!! Danis laki-laki baik gak seharusnya dia kenal wanita murahan kayak Lo paham!!" Ucap Aisha sembari menatap tajam mata wanita itu yang sudah meneteskan air mata. Setelah di kira cukup Aisha pun melangkahkan kakinya pergi kedalam kelas karena dia paham jika terlalu lama dia berada disana akan membuat suasana hatinya makin kacau.
"GG banget tuh cewek" gumam beberapa orang yang menyaksikan kejadian itu.
"Untung soto gw udah habis" ucap Zahar.
"Makan Mulu otak Lo! Liat tuh manusia hampir mati ditangan Aisha" ucap Nauval sembari menatap intens Jihan yang masih tersungkur dibawah.
"Sudah selesai kan? Yok! Ke kelas!" Ajak Zafran.
***Dirumah***
Aisha merebahkan tubuhnya dikasur sembari menatap langit-langit kamar nya. Matanya tak bisa berbohong bahwasanya ia sedang terluka.
"Gw tadi kok nyekik Jihan sih? Kalau dia ngajuin visum gimana? Ntar kalau gw masuk BK gimana? Dih gobLok banget gw jadi manusia!" Gerutu Aisha menyalahkan dirinya sendiri.
"Kakak!! Cepetan mandi! Ayo kita mau kerumah pak jaya" panggil sang mama.
"Mau ngapain?! Aisha capek ma!" Jawab Aisha dari kamarnya.
Mama Aisha pun langsung menghampiri Aisha yang masih berleha-leha dikamar. "Bu Dharma sakit kita harus jenguk atuh" ucap mamanya.
"Buruan siap-siap!" Sambung kembali mama Aisha.
"Iya iya bawel ih" ucap Aisha bergurau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments