19. INGATAN

Ingatan

Setelah membersihkan diri Zayyan langsung bergegas kembali ke rumah sakit. Sejujurnya jika ia tidak mendengarkan ucapan papanya ia tidak ingin meninggalkan Aisha walaupun hanya sedetik. Sesampainya di rumah sakit ia segera menaiki lift untuk menuju kamar Aisha.

"Assalamualaikum" ucap Zayyan memasuki kamar Aisha. Namun, betapa terkejutnya ia melihat Aisha sudah tidak berada di kasur. Zayyan pun langsung keluar untuk menemui suster yang berjaga.

"Suster, pasien di kamar 300 kemana?" Tanya Zayyan.

"Oh itu tadi pak pasien sedang jalan-jalan bersama suster di taman. Mungkin sebentar lagi mereka akan kembali" ucap suster tersebut. Dan benar, pintu lift terbuka dan nampak Aisha dan dua Suster yang menjaga nya. Aisha duduk di kursi roda sembari melamun. Zayyan langsung menghampiri Aisha dan memeluk Aisha. Zayyan benar-benar takut jika Aisha pergi.

"Sayang dari mana saja?" Tanya Zayyan namun, tak di gubris oleh Aisha.

Zayyan pun mengambil alih kursi roda Aisha, Zayyan membawa Aisha kembali ke kamar.

Di kamar Zayyan banyak bercerita saat Aisha pergi dari rumah namun, tak di gubris sama sekali oleh Aisha.

"Sayang tau ga, mas kangen banget sama masakan sayang. Sayang jangan pergi lagi ya mas tidak mau jauh-jauh dari sayang" ucap Zayyan sembari mengupas apel.

"Mas, Aisha minta cerai" ucap Aisha.

Zayyan pun menghentikan aktivitas nya. Ia letakkan kembali apel dan pisau yang berada di tangan nya.

"Kenapa sayang minta hal yang tidak pernah bisa mas penuhi?" Tanya Zayyan.

"Apa susah nya? Sekarang aku sudah kehilangan bayi ku. Aku sudah tidak ada artinya lagi untuk mu jadi, lebih baik kita berpisah" ucap Aisha.

"Mau sampai kapan pun mas tidak akan menceraikan mu" ucap Zayyan dengan menaikan nada suaranya satu oktaf.

"Apa kamu lupa perceraian adalah hal yang paling di benci oleh Allah. Sayang, istighfar mas tau mas salah tapi, tidak begini caranya. Kita bicarakan baik-baik bukan nya malah pergi" ucap Zayyan.

"Jadi mas menyalahkan ku? Begitu?" Ucap Aisha bertanya dengan nada marah.

"Bukan begitu sayang. Jika sayang mau memberikan mas kesempatan untuk berbicara waktu itu hal ini tidak akan terjadi" ucap Zayyan.

"Memang benar, kita harus bercerai. Kita sudah tidak memiliki kepercayaan apapun" ucap Aisha.

"Tidak akan akan!" Ucap Zayyan kesal.

Keheningan pun menyelimuti ruangan VIP milik Aisha setelah perdebatan yang Aisha dan Zayyan ributkan mereka hanya saling berdiam diri.

Satu Minggu kemudian

Aisha sudah kembali di perbolehkan pulang oleh dokter. Namun, Aisha menolak untuk kembali ke rumah Zayyan. Dengan terpaksa Aisha pun pulang ke rumah kedua orang tuanya. Tak hanya itu Aisha juga menolak untuk tidur bersama dengan Zayyan, hal itu tentunya membuat Zayyan marah. Tapi, apa boleh buat Zayyan juga harus memaklumi keadaan Aisha.

"Zayyan yang sabar ya ngadepin Aisha. Mama minta maaf karena membuat mu dalam kesusahan" ucap mama Aisha.

"Tidak apa-apa ma, Zayyan paham" ucap Zayyan.

"Besok Zayyan akan ke sini setelah pulang bekerja" ucap Zayyan sebelum ia memutuskan untuk berpamitan.

Setelah Zayyan pulang mama dan ayah Aisha pun pergi ke kamar Aisha untuk menemui Aisha. Di lihatnya Aisha masih terduduk di atas kasur sembari memainkan ponselnya.

"Aisha, mama mau bicara" ucap mama.

"Kamu yakin mau pisah sama Zayyan?" Tanya mama.

"Iya ma" ucap Aisha.

"Apa kamu sudah memikirkan hal ini dengan matang? Aisha, ayah harap kamu tidak membuat keputusan yang salah. Ayah tidak mau kamu jadi bahan omongan tetangga" ucap ayah.

"Oh jadi, ayah hanya mementingkan perasaan tetangga di banding anak sendiri?" Tanya Aisha kesal.

"Bukan begitu Aisha, tapi setidaknya kamu pikirkan lagi jangan hanya karena kamu keguguran lalu kamu mau berpisah begitu saja. Pernikahan itu bukan hanya sekedar ikatan atau pun kata sah. Tapi, ini hubungan yang akan terus kamu bawa sampai mati sayang" ucap sang ayah.

"Jadi sekarang ayah mencoba menyalahkan Aisha? Apakah ayah tidak berfikir sebelum menjodohkan Aisha? Bagaimana perasaan Aisha? Bagaimana kedepannya nanti setelah Aisha menikah? Apa yang Aisha inginkan apakah ayah pernah bertanya kepada Aisha?" Tanya Aisha.

"Aisha heran, amalan apa yang sudah mereka lakukan sehingga ayah dengan mudah menyetujui hal tanpa persetujuan Aisha. Padahal waktu itu ayah juga sudah tau Aisha sudah punya pacar. Ayah dan mama juga waktu itu sudah setuju dengan pacar Aisha. Jika perjodohan itu tidak ayah terima maka aku tidak akan pernah di lecehkan AYAH!! Dan mungkin aku juga tidak akan pernah mengalami keguguran!" Ucap Aisha menaikan nada nya satu oktaf. Emosinya benar-benar tidak bisa Aisha kendalikan air matanya menetes begitu saja. Entah apa yang sudah Aisha katakan kepada kedua orang tuanya.

"Sayang, ayah tidak bermaksud untuk melakukan itu. A-ayah benar-benar minta maaf Aisha" ucap sang ayah yang berbicara dengan nada bergetar karena Aisha meninggikan nada bicaranya. Aisha yang sudah kesal langsung pergi begitu saja. Dikamar Aisha kembali menangis sejadi-jadinya ia tak memperdulikan dirinya sendiri. Beberapa kali Aisha juga memukul tembok hingga membuat jari nya berdarah. "Ini semua salah ku. Andaikan waktu itu aku menolak pernikahan ini aku pasti tidak akan merasakan ini semua!" Ucap Aisha menyalahkan dirinya sendiri.

Aisha terbangun dari tidurnya dengan keadaan nafas yang masih tersengal. Ia berusaha menenangkan dirinya atas hingga terdengar suara "mama! Assalamualaikum, mama sudah bangun?" Tanya sosok anak kecil yang mengetuk pintu kamar Aisha.

"Silahkan masuk Zahrah, mama sudah bangun" ucap Aisha. Aisha pun bergegas mengusap air mata yang tiba-tiba menetes dan membasahi pipinya.

"Mama, ayo segera bergegas untuk mandi dan kita sholat bersama. Kakak sudah menunggu kita untuk sholat berjamaah" ucap Zahrah.

"Mashaallah, iya sayang sebentar ya mama mandi dulu Zahrah tunggu mama di ruang sholat bersama kakak-kakak Zahrah ya" ucap Aisha.

Aisha pun segera bergegas untuk mandi selepas ia menuju ruang sholat. Setelah nya Aisha segera menyiapkan makan pagi untuk Aisha dan anak-anak nya.

"Mama, kapan papa akan pulang?" Tanya Zahir.

"Semalam papa sudah memberikan kabar besok papa akan pulang" ucap Aisha.

"Yeeeaaa papa pulang. Zahrah sudah rindu sekali dengan papa" ucap Zahrah girang.

"Mama, nanti kita jalan-jalan ya sama papa" ucap Zahran.

"Insyaallah sayang kalau papa sudah istirahat pasti papa akan bawa kita jalan-jalan oke" ucap Aisha.

"Oh iya, Zahrul, Zafyan kalian berdua sudah menyelesaikan ujian sekolah?" Tanya Aisha.

"Alhamdulillah sudah ma, ini tinggal menunggu hasil nya saja" ucap Zafyan.

"Iya ma, mama bantu doa ya supaya kami mendapatkan nilai yang terbaik" ucap Zahrul.

"Pasti sayang doa mama selalu menyertai kalian semua" ucap Aisha.

Tok.. tok... Tok..

"Biar Zahir saja ma yang buka" ucap nya.

"Papaaa!!!" Pekik Zahir dari depan. Pekikan Zahir membuat semua saudara nya langsung berlarian untuk menghampiri sumber suara. Dan ternyata adalah papa mereka sudah kembali.

"Assalamualaikum anak-anak papa" ucap Hafiz.

"Waalikumsalam papa, papa kami kangen sekali dengan papa" ucap Zahrah.

"Oh iya? Lalu dimana mama?" Tanya Hafiz.

"Aku disini mas" ucap Aisha.

"Assalamualaikum sayang" ucap Hafiz.

"Waalikumsalam mas" ucap Aisha setelah mencium tangan Hafiz.

"Papa, tadi mama bilang kalau papa akan pulang besok pagi" ucap Zahrul.

"Hahaha iya Kakak, papa sengaja ingin memberikan kejutan kepada kalian" ucap Hafiz.

"Ya sudah, ayo semuanya masuk" ucap Aisha.

"Papa, mama masak sayur kesukaan papa loh. Ayo apa ikut makan bersama kami" ucap Zahrah.

"Baiklah tuan putri" ucap Hafiz.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!